Sehari berlalu dengan cepat. Setelah Wang Lin, enam pertarungan berlangsung berturut-turut. Tiga pemenang muncul, di mana dua pertarungan tanpa pendamping Jenderal Iblis ditentukan dalam satu pertempuran. Xu Liguo juga sudah lebih dulu kembali ke kantong penyimpanan Wang Lin.
Gadis Roh Pedang, entah karena takut diganggu Xu Liguo, tak pernah muncul lagi setelah kembali ke dalam tubuh pedang.
Pertempuran Jenderal Iblis hari pertama berakhir. Dengan turunnya malam, para Jenderal Iblis keluar dari Gerbang Tianyao dan kembali ke pondok masing-masing.
Babak pertama ini membutuhkan tujuh hingga sepuluh hari. Kabar baiknya pemenang tidak perlu datang lagi, sehingga Wang Lin mendapat istirahat singkat.
Pertarungan antar Jenderal Iblis dan perang antar kultivator ini benar-benar tak ingin disaksikan Wang Lin setiap hari. Ia memilih untuk tetap menikmati arak sambil mencium aroma kecapi di tepi sungai, cukup bebas dan rileks.
Dibandingkan dengan Wang Lin, Mo Lihai memiliki sikap mental yang lebih rendah. Setiap hari ia pergi ke Ibukota untuk menyaksikan pertempuran, lalu merekam pertandingan lawan-lawan yang dianggap mengancam Wang Lin menggunakan kemampuan supernatural. Saat malam tiba, rekaman itu ia serahkan kepada Wang Lin.
Semua harapannya kini telah tertumpu sepenuhnya pada Wang Lin.
Selama beberapa hari ini, tubuh dan pikiran Wang Lin melebur dalam alunan kecapi, berusaha meraba lapisan Dao-nya. Meski telah lama mendengar alunan ini, hingga kini ia tetap menyikapinya sebagai pengamat yang mencecap lima rasa dalam nada-nada kecapi.
Adapun Xu Liguo, sejak melihat gadis Roh Pedang itu, tak henti-hentinya membujuk Wang Lin agar melepaskannya. Inti omongannya tak lain agar dipertemukan dengan si cantik.
Pada suatu hari, saat perahu hias belum datang, Wang Lin bersandar di tepi sungai sambil memegang kendi anggur. Matanya menatap awan putih di langit yang seolah mulai mengalami perubahan.
“Orang sering mengibaratkan awan sebagai sesuatu yang mistis dan tidak nyata. Awan ini seperti alunan kecapi, bukanlah kehampaan, melainkan hati manusia yang melayang... Jika hati tidak mistis, maka awan akan membeku. Jika hati tak berbekas, maka kecapi pun lenyap...” Wang Lin meneguk arak, sorot matanya menunjukkan kebingungan.
“Puncak Kekuasaan, Puncak Kekuasaan, bagaimana caranya agar Lapisan Spiritual mencapai syarat Puncak Kekuasaan... Bayi Yuan Ying menggunakan pemahaman Lapisan untuk Transformasi Dewa, Transformasi Dewa menggunakan substansi Lapisan untuk perubahan Bayi Yuan Ying. Baru setelah Bayi Yuan Ying berubah, Lapisan Spiritual bisa melebur ke dalam tubuh. Namun, meski telah mencapai Puncak Kekuasaan, itu masih belum cukup. Aku sudah lama memasukkan Lapisan Spiritual ke dalam tubuh, bahkan Hati Jalan pun telah sempurna saat Wan'er tertidur lelap.
Tapi, masih kurang satu langkah! Langkah apakah ini sebenarnya... Setiap orang memiliki pemahaman Lapisan yang berbeda, sehingga melahirkan lapisan yang berbeda. Tak mungkin bertanya tentang Jalan orang lain. Meski kuketahui, tak hanya tak bermanfaat, malah akan menjadi belenggu. Jalan ini hanya bisa ditempuh sendiri, dipahami sendiri!”
Sorot mata Wang Lin dipenuhi kebingungan yang semakin pekat. Tiba-tiba, dari kedalaman jiwanya terdengar teriakan histeris Xu Liguo bagai cakar menggaruk-garuk tulang rusuk.
"Tuan, lepaskan hamba! Si gadis manis pasti sangat merindukanku setelah sekian lama. Tuan tega memisahkan jodoh surgawi kami?" Rintih Xu Liguo dengan nada memelas.
Wang Lin mengerutkan kening. Sudah berhari-hari Xu Liguo ini mengoceh tak henti. Beberapa hari lalu koneksi spiritualnya sengaja diputus untuk mencari ketenangan, namun rupanya segel itu berhasil ditembus si hantu pedang ini.
"Wang Lin! Dulu kau pisahkan aku dengan si dewi, kini kau halangi cintaku dengan bidadari! Apa maumu? Pasti kau iri! Ya, iri melihat jodoh indah Xu Liguo!" Terdengar suara marah bercampur kesombongan dari pedang terkutuk itu.
Kilau dingin berkedip di mata Wang Lin. Meski Xu Liguo setia, syarat utamanya adalah Wang Lin harus berkali-kali lipat lebih kuat darinya. Bahkan jika dia berganti majikan baru, majikan itu harus lebih lemah dari Wang Lin, atau tidak boleh terlalu kuat. Jika tidak, kesetiaan Xu Liguo akan segera menghilang.
Contohnya Sang Leluhur klan Raksasa di masa lalu. Jika diganti orang lain seperti Tian Yunzi, Ling Tianhou, atau Blood Ancestor, Xu Liguo mungkin akan langsung menjilat dan menjual Wang Lin dari ujung kepala sampai kaki seketika ditangkap.
Selain kekurangan ini, moxiu ini punya kebiasaan buruk lain. Begitu bertemu perempuan, dia langsung berubah bagai orang lain. Awalnya dikira setelah bertahun-tahun sudah berubah, tapi ternyata masih sama.
Tapi Xu Liguo memang pengecut sejak lahir. Tanpa modal cukup, mustahil dia berani bicara seperti ini. Rupanya selama perjalanan meninggalkan Planet Zhuque, dia menyembunyikan banyak hal.
Kilau dingin di sorot mata Wang Lin semakin pekat.
Xu Liguo sama sekali tidak menyadari pikiran Wang Lin, masih terus-menerus berbicara di sana.
"Wang Lin, dulu setelah kau tangkap si cantik besar itu, kupikir kau akan memanfaatkannya. Tapi hasilnya? Hm, si cantik malang itu hanya jadi alat perselingkuhanmu dengan Liu Mei si jalang itu, kau..."
"Sudah cukup?" kata Wang Lin dengan datar.
"Cukup? Belum! Bebaskan aku untuk mencari si cantik kecil, barulah cukup!" Suara Xu Liguo melemah. Ia samar-samar merasa ada ucapan yang memancing si bintang pembawa malapetaka ini, tapi begitu teringat kemampuan supernatural yang dipelajarinya belakangan, keberaniannya langsung kembali.
Saat hendak melanjutkan, tiba-tiba Wang Lin menepuk kantong penyimpanan dengan tangan kanannya. Pedang Immortal langsung melesat keluar. Xu Liguo bersorak gembira, dalam sekejap materialisasi dari dalam pedang.
Gas Hitam pekat membentuk kabut hitam yang berubah menjadi wujud Xu Liguo. Dia tertawa mesum beberapa kali, hendak langsung menuju Ibukota. Saat itu, kilau dingin di mata Wang Lin semakin kuat. Tangan kanannya mencengkeram angkasa, Pedang Immortal langsung berada di tangannya.
Menggesek pedang itu, langsung terdengar gemetar halus. Xu Liguo tertegun, lalu berteriak melengking: "Wang Lin, apa yang kau lakukan?!"
Wang Lin memandang Xu Liguo dengan dingin. Pandangan itu bagai menyiram air beku di kepala Xu Liguo, membuatnya langsung sadar dari nafsu birahinya.
Sorot mata Wang Lin langsung mengingatkan Xu Liguo pada momen ketika dirinya disuling menjadi Raja Iblis dulu, terutama berbagai peristiwa selama ratusan tahun terakhir yang melintas cepat di pikirannya.
"Ini bintang pembawa malapetaka! Tidak ada yang tidak bisa dia lakukan. Dulu membantai seluruh klan Teng, di Planet Zhuque juga membunuh tak terhitung orang. Aku... aku..." Xu Liguo gemetar ketakutan.
"Tu... Tuan..." Xu Liguo buru-buru menunjukkan ekspresi merayu di wajahnya.
Wang Lin memandang Xu Liguo dengan dingin, semakin dia bersikap seperti ini, semakin ketakutan Xu Liguo. Serangkaian aksi pembantai Wang Lin di masa lalu tak terhindarkan terbayang di dasar kalbunya.
"Aku menganugerahimu tubuh Raja Iblis, memajukanmu menjadi Roh Pedang, bahkan memberimu Pedang Immortal untuk perlindungan." Suara Wang Lin datar, namun di telinga Xu Liguo, ini seperti palu godam yang membuatnya merintih dalam hati.
"Sekarang, aku akan menarik kembali!" Dengan menggesekkan tangan kirinya pada Pedang Immortal, Xu Liguo langsung menjerit tak sadar. Seluruh tubuhnya bergetar halus, dan dalam sekejap hubungannya dengan Pedang Terbang terputus oleh Wang Lin.
Tubuh Xu Liguo langsung berubah menjadi kabut hitam. Pada saat Wang Lin memutus hubungannya dengan Pedang Immortal, dia merasakan aura pembunuh yang telah menghilang selama seratus tahun!
“Sialan, ini benar-benar aura pembunuh!! Si bintang pembawa malapetaka ini benar-benar ingin membunuhku!!” Xu Liguo menjerit ketakutan dan segera berusaha kabur. Sejak membantu Wang Lin dalam pertempuran melawan Sang Leluhur klan Raksasa, ia tak pernah merasakan kembali aura mematikan yang selalu menyertainya selama separuh hidupnya ini!
“Harimau tetaplah harimau, sebjinak apapun dijinakkan, takkan pernah menjadi kucing!” Dalam hati, Xu Liguo tersenyum getir. Ia teringat pepatah kampung halamannya dari masa lalu yang sangat jauh.
Begitu Xu Liguo hendak melarikan diri, kilau dingin di sorot mata Wang Lin berkedip sekejap. Seketika, lapisan-lapisan Larangan terbentuk mengelilingi tubuh Xu Liguo. Dengan jeritan histeris, tubuh Xu Liguo bergoyang lalu berubah wujud menjadi pedang. Energi pedang mengaum keluar dengan dahsyat, bahkan berhasil menghancurkan Larangan Wang Lin dan melesat cepat ke kejauhan.
Wang Lin mengeraskan pandangannya, senyum dingin mengembang di wajahnya. Ternyata Xu Liguo memang menyembunyikan banyak kemampuan. Seperti teknik transformasi menjadi wujud pedang ini - pasti bukan sesuatu yang bisa dipelajarinya di Planet Zhuque!
Saat ini, suara bum bum bergema dari kantong penyimpanannya. Jelas ada sesuatu yang sedang menghentak dengan gila-gilaan di dalamnya. Wang Lin menepuk kantong penyimpanan dengan tangan kanannya, segera memperkuat beberapa segel di atasnya.
Setelah menyelesaikan ini, dia menatap dingin ke arah kabur Xu Liguo. Dengan suara berat berkata: "Kembalilah!" Saat suaranya bergema, Larangan yang tertanam dalam jiwa Xu Liguo langsung meletus.
Dari kejauhan, teriak kesakitan Xu Liguo bergema. Namun tak lama kemudian, suara itu menghilang di kejauhan. Kilau dingin di sorot mata Wang Lin semakin mengintens.
