Di luar Daerah Yao Ling, Gerbang Laut Timur, lokasi pintu masuk sebelumnya. Sekelilingnya adalah kehampaan hitam pekat, dari kejauhan bertaburan bintang-bintang yang memancarkan kemilau gemerlap.
Tiba-tiba, dari kehampaan tertinggi nan agung, kilau merah datang dengan kecepatan yang tak mungkin dicapai oleh kultivator mana pun atau kemampuan supernatural apa pun!
Hanya ada satu kata yang bisa menggambarkan kecepatan ini... Turunnya Sang Langit!
Turunnya Sang Langit telah melampaui batas kecepatan maksimal. Bahkan bisa dikatakan ini bukan lagi soal kecepatan. Langit-bumi-xuan-huang, alam semesta purbakala - semua tempat bisa dicapai dalam sekali pikiran!
Kilau merah datang dari keagungan angkasa bintang-bintang kosmik, ia muncul dari kehampaan ini, tak ada yang tahu titik awalnya.
Saat kilau merah nan megah itu tiba, hawa yang membuat ribuan makhluk hidup dan kosmos purba menggigil, sekejap, menyebar.
Di Planet Tianyun, Tian Yunzi sedang duduk bersila bermeditasi, mempersiapkan rencana untuk 200 tahun mendatang. Tiba-tiba ia membuka mata lebar-lebar, sorot matanya memancarkan cahaya aneh menatap angkasa. Raut wajak berubah sedikit, tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya. Setelah menghitung diam-diam beberapa saat, ia mengerutkan kening bergumam: "Tian Jie datang... Gangguan murka langit membuatku tak bisa menghitung semuanya, tapi terlihat tribulasi ini jatuh di Daerah Yao Ling, ada kaitannya dengan Planet Tianyunku... Aneh!"
Di Bintang Daluo, dalam Sekte Pedang Daruo, Sang Penghormatan Pedang Ling Tianhou berdiri di sampung Tungku Eliksir raksasa. Saat matanya terbuka dan tertutup, kilatan cahaya samar terlihat.
“Satu tungku Pil Penciptaan Yuan Yuan ini masih membutuhkan beberapa bahan tambahan...” Tiba-tiba raut wajaknya berubah, kakinya menginjak tanah, seluruh tubuhnya langsung menghilang dari tempat semula. Saat muncul kembali, ia telah berada di angkasa luar Planet Daluo. Ia memandang jauh ke kilau merah di kejauhan, sorot matanya menunjukkan keterkejutan.
“Tian Jie!!!” Keningnya berkerut, ekspresinya berubah-ubah antara gelap dan terang. Setelah mengamati sebentar hingga sisa kilau di ufuk langit mulai mereda, ia bergumam: “Tempat turunnya Tian Jie ini adalah wilayah iblis Laut Timur... Bahaya! Jangan-jangan Tanlang mengalami masalah?” Ling Tianhou mengerutkan kening dengan dalam.
Pada saat yang sama, di tempat sangat jauh di luar Planet Tianyun, terdapat sebuah planet. Dari luar, planet ini terlihat seluruhnya berwarna darah - ini adalah Planet Darah!
Di dalam Planet Darah terdapat sebuah Paviliun Darah. Seorang pria berambut merah dan alis merah duduk bersila di dalamnya. Ia mengenakan jubah merah, berwajah tampan, terlihat sekitar 40 tahun. Saat sedang melakukan latihan pernafasan, tiba-tiba ia membuka mata. Kilau darah di dalam pupilnya tiba-tiba mengeluarkan pancaran.
Dia tidak mengangkat kepala, melainkan diam-diam merasakan sisa energi dahsyat yang mengguncang di antara langit dan bumi. Setelah lama, matanya kembali terpejam.
"Tian Jie menimpa Daerah Yao Ling, tak tahu bagaimana kabar anak itu, Xi Xue sekarang..."
Bukan hanya ketiga orang ini, pada sekejap mata saat Tian Jie turun, banyak Monster Tua yang mulai merasakan perubahan.
Tak ada tempat yang bisa mencegah kilau merah ini. Pintu Roh Iblis Laut Timur yang sebenarnya masih tertutup, kini telah ditembus langsung oleh sinar merah itu dan memasuki wilayahnya.
Di lapangan sepuluh ribu zhang Ibukota Provinsi Tianyao, Wang Lin berdiri tenang di samping genderang iblis setelah membunyikan pukulan ke-15. Lapisan spiritualnya sedang mengalami transformasi dengan kecepatan yang sulit dibayangkan.
Mencapai Puncak Kekuasaan membutuhkan kesempurnaan energi surgawi dan Hati Jalan. Ketika kedua syarat ini terpenuhi, proses peleburan pun dimulai - inilah yang disebut sebagai tahap Puncak Kekuasaan!
Inilah legenda yang disebut: "Mendengar ajaran di pagi hari!"
Proses peleburan ini adalah tabrakan antara Hati Jalan dan energi surgawi, benturan antara jiwa dan fisik murni, evolusi dari manusia menjadi makhluk immortal! Tribulasi mematikan terbesar dalam Puncak Kekuasaan terletak di sini - tabrakan ini akan berakhir dengan dua kemungkinan: sukses menjadi kultivator Puncak Kekuasaan, atau... menemui ajal tanpa ampun! Inilah makna "siap mati di petang hari"!
"Mendengar ajaran di pagi hari, siap mati di petang hari!"
Bahkan mereka yang ingin menjadi kultivator Sanxian sekalipun, sama sekali tidak mungkin melakukannya!
Kecuali... tetap bertahan di tahap kesempurnaan akhir Transformasi Bayi, tanpa mengambil langkah terakhir itu!
Hati Jalan Wang Lin yang telah membunyikan genderang ke-15, melepaskan seluruh duka yang terpendam, sedang mengalami transformasi kilat menuju kesempurnaan sejati.
Di sekitar lapangan sepuluh ribu zhang, semua orang terdiam. Dalam sehari, Wang Lin telah menunjukkan terlalu banyak keajaiban. Siluetnya pasti telah membekas di hati setiap orang yang hadir!
Pada saat itu, langit Ibukota, kilat dan ular listrik, seketika menghilang. Seluruh langit dan bumi tiba-tiba memancarkan warna merah membara.
Memandang ke sekeliling, kilau merah di langit tak bertepi, bagai menyelimuti seluruh cakrawala.
Di dalam perahu hias di sungai Kota Yao, raut wajak pemuda itu berubah, lalu tersenyum getir seraya berkata: "Bagaimana bisa lupa hal ini. Anak muda ini adalah kultivator, berbeda denganku. Dulu aku mengumpulkan senior di Kolam Naga, mempersembahkan korban kepada Gu Yao selama bertahun-tahun baru bisa menutupi pemberontakan hati ini tanpa memicu Tian Jie.
Tapi, bagi anak muda ini, ini justru menjadi ujian. Jika bisa bertahan dari tribulasi langit, setidaknya dalam tahap Puncak Kekuasaan dia tak akan lagi diganggu Jalan Langit... Dan melihat bentuk tribulasi ini, sepertinya kekuatannya tidak terlalu dahsyat..."
Fenomena langit aneh ini dalam sekejap langsung terlihat oleh semua orang di Kota Yao, terutama para hadirin di lapangan sepuluh ribu zhang yang terpana memandang.
Kilau merah di langit, dengan kecepatan yang sangat tinggi, seketika membeku menjadi hamparan awan merah yang luas. Awan-awan merah ini memenuhi cakrawala dengan padat, berpusat di lapangan ibukota, terus berkumpul dan mengental.
Wang Lin berdiri di samping genderang iblis, mengangkat kepalanya memandang langit, lalu menghela napas dalam-dalam.
"Jalan Langit tak bisa menghalangi Hati Jalanku, tapi bisa menurunkan hukuman, menghapus keberadaanku... Inikah yang disebut Tian Jie? Dulu di Kota Qilin Laut Xiuno, pernah kusaksikan sekali. Dibandingkan saat itu, yang ini kekuatannya lebih dahsyat..."
Awan merah terus mengental. Sekejap mata, kilat tribulasi merah telah berubah wujud di dalam awan. Kilat merah ini belum jatuh, tak mengeluarkan hawa sama sekali. Jika hanya melihat langit dari sudut pandang keindahan, pemandangan langit saat ini sungguh memesona!
Pemuda di atas perahu hias memandang jauh ke arah kilatan petir dalam awan merah di cakrawala, menghela napas lega lalu berkata lembut: "Hukuman langit yang muncul dalam bentuk petir memiliki dua jenis. Dari bentuknya ini, mustahil itu jenis kedua yang legendaris. Sembilan dari sepuluh peluang keselamatan, Tian Jie yang muncul kali ini adalah jenis pertama, yang paling sederhana. Anak muda Wang Lin ini cukup beruntung!"
Wang Lin menatap langit. Pada detik ini, segala sesuatu di sekitarnya diabaikan sepenuhnya. Satu-satunya penghuni sorot matanya hanyalah kilatan petir merah di langit.
"Selama tujuh ratus tahun lebih hidupku, selalu ada hubungan kekerabatan dengan Tian Jie... Saat memurnikan Bendera Larangan di Laut Xiuno, memanggil Tian Jie... Saat melawan kodrat untuk mengubah takdir Li Mawan, membuat Utusan Jalan Langit turun... Kali ini, karena mempertahankan obsesi keduniawian dan melawan kodrat dalam kultivasi, lagi-lagi menarik Tian Jie..." Dalam pandangan Wang Lin terpancar keteguhan meski raut wajahnya tetap datar.
Awan merah di langit tiba-tiba mengalir deras, terkonsentrasi dengan gila-gilaan. Seluruh langit saat ini bagaikan samudera merah, gelombang demi gelombang menghantam titik pusat. Dalam sekejap mata, cahaya merah di pusat awan merah itu berpendar menyilaukan, sinarnya menerangi langit dan bumi!
Tiba-tiba, suara mengaum bak berasal dari zaman purba terdengar dari dalam awan merah. Bumi bergemuruh oleh bunyi bum bum, menyatu dengan raungan langit. Pada detik itu, kilat merah menghujam dari langit!
Kilat itu bagai meteor yang tiba-tiba jatuh dari langit, mengarah langsung ke Wang Lin. Aura pembunuhan yang maha dahsyat menyelimuti langit dan bumi—ini adalah pembunuhan yang dilancarkan langit!
Inilah niat membunuh langit!
Di Kota Yao yang sedang musim semi, tiba-tiba salju bertebaran di langit. Setiap keping salju sarat dengan hawa maut langit!
Di tengah hujan salju magis ini, kilat merah mengaum datang.
Seluruh langit dan bumi, pada saat ini, hanya menyisakan satu suara, yaitu gemuruh murka langit!
Seluruh langit dan bumi, pada saat ini, hanya memancarkan satu warna merah, yaitu tribulasi petir bagaikan darah!
Seluruh langit dan bumi, pada saat ini, hanya mengandung satu niat membunuh, yaitu aura pembunuh langit yang lebih pekat dari membunuh miliaran manusia!
Langit ingin membunuh!
Sorot mata Wang Lin menyala tajam, 3700 lebih jejak kehidupan di seluruh tubuhnya tiba-tiba terkonsentrasi gila-gilaan. Sambil menepuk kantong penyimpanan, Bendera Larangan bergetar di tangannya. Kabut hitam segera menyelimutinya dengan ribuan larangan yang berkedip misterius.
"Langit, meski murkamu membara, takkan sanggup menghapus keberadaanku!" Tertawa panjang, Wang Lin mengarahkan tangan kanannya ke arah tribulasi petir merah yang menderu dari langit!
Keanggunan Wang Lin pada detik ini bagai matahari-bulan. Rambutnya berkibar, bajunya tertiup angin. Di matanya terpancar ketegaran. Pada momen ini, dia adalah pilar penopang langit dan bumi!
Saat jarinya menunjuk, cahaya hitam dari seluruh tubuhnya melesat ke langit dengan liar. Segala larangan yang terkandung di dalamnya berubah menjadi pusaran raksasa hitam, menghadang Tian Jie!
Kilat merah menghujam, bertubrukan dengan angin puyuh hitam. Pada sekejap itu, gemuruh dahsyat yang tak terbayangkan menggema di antara langit dan bumi. Di Kota Yao, tak terhitung orang mengalami pendarahan telinga hingga pingsan akibat gelombang kejut.
Lapangan sepuluh ribu zhang, para penonton di sekelilingnya pun mengalami nasib serupa. Di antara para Jenderal Iblis, meski kondisi mereka sedikit lebih baik, Yao li dalam tubuh mereka mengalir tak terkendali - seolah tanpa itu, mereka akan collapse total oleh gemuruh tribulasi ini.
Hanya para Jenderal Siluman yang bisa mengangkat kepala dengan tenang, memandang ke arah Tian Jie.
Angin puyuh hitam yang terbentuk dari semua larangan dalam Bendera Larangan, dengan berani menubruk kilat merah. Seketika itu juga, pusaran itu seolah diremukkan dari dalam oleh tangan raksasa, lalu collapse total!
Kilat merah, menembus tengah, bagaikan pedang tajam yang dengan paksa membelah angin puyuh dari pusatnya. Angin puyuh hancur berantakan seinci demi seinci, larangan di dalamnya pun berubah menjadi kehampaan.
"Langit ingin membunuh, aku akan musnahkan langitnya!" Seluruh tubuh Wang Lin memancarkan hawa yang mengguncang. Di detik kilat merah tribulasi langit menghancurkan larangan itu, tangan kanannya menepuk, Jimi Zhi tiba-tiba berpendar.
Bukan satu jurus Jimi Zhi, melainkan sepuluh, seratus jurus!
Tangan kiri Wang Lin menepuk kantong penyimpanan, Giok Surgawi dalam jumlah besar langsung berhamburan keluar, membentuk bukit kecil di tanah di bawah kakinya!
Kedua kaki Wang Lin berpijak di atas bukit Giok, di belakangnya berdiri genderang iblis raksasa. Ia menatap langit, energi surgawi dalam jumlah besar mengalir gila-gilaan melalui kakinya dan melebur ke dalam tubuh.
Seratus jurus Jimi Zhi menyatu menjadi satu. Cahaya hitam sebesar tiga zhang tiba-tiba melesat dari tangan kanan Wang Lin, menghujam langsung ke kilat merah yang sedang menjatuh!
"Aku berani melawan kodrat, mempertahankan obsesi keduniawian, biarlah ini menjadi pertarungan melawan langit! Tian Jie, meski kau bisa menghancurkan tubuhku, tapi Hati Jalanku takkan kau hancurkan!" Sorot mata Wang Lin menembus langsung kilatan merah, masuk ke dalam awan merah itu.
Langit tiba-tiba mengguntur lebih keras, bagai menjawab seruan Jalan Wang Lin!
