Jiwa iblis di antara alis pria kekar itu menatap tajam Gu yao yang terbentuk dari darah Wang Lin, mengeluarkan suara melengking yang penuh kekuatan penetrasi. Suara itu berubah menjadi gelombang energi menyebar ke segala arah. Jiwa iblis itu langsung tenggelam ke dalam antara alis pria kekar tersebut. Dalam sekejap mata, api iblis di mata pria itu meledak dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dengan satu langkah maju, bayangan samar jiwa iblis raksasa seketika muncul di belakangnya.
Gu yao yang terbentuk dari darah Wang Lin berkedip matanya. Tangan kanannya diayunkan dengan santai, langsung memunculkan kabut Yao qi yang menyembul dari tanah, menerjang langit dan bumi, menyelimuti seluruh tubuh pria kekar itu menjadi kabut pekat yang melesat ke cakrawala.
Bersamaan dengan itu, tirai energi mistis turun dari langit menyelubungi seluruh Kota Tian Yao. Di luar tirai itu, di balik kabut pekat di cakrawala, Gu yao dan Sanmo terlibat dalam pertempuran besar.
Gemuruh bergelombang terus bergema dari langit, di dalamnya sesekali terlihat api iblis membera dan aura Yao qi merajalela.
Wang Lin duduk bersila di tanah, sambil bermeditasi dan melakukan latihan pernafasan, matanya yang tajam bercahaya menatap langit. Sorot matanya seolah mampu menembus kabut tebal, menyaksikan langsung pertarungan di dalamnya.
Pemandangan ini membuat Wang Lin terpana. Kemampuan supernatural Gu Yao dan serangan magis Sanmo yang berwarna-warni memiliki kekuatan seakan mampu membelah langit dan bumi. Semua teknik ini masuk ke dalam penglihatannya, memicu ingatan warisan Tu Si tentang berbagai teknik Dewa Kuno yang seolah lama terkubur, kini mulai bertunas.
Sorot mata Wang Lin semakin terang. Seiring pengamatannya yang intens, ia menghentikan latihan pernafasan. Kedua tangannya secara refleks terangkat, mengikuti warisan Tu Si dalam fondasi ingatannya, membentuk satu demi satu gerakan tangan aneh.
Gerakan-gerakan tangan ini dirautnya keluar, namun hanya berupa tampilan kosong tanpa daya serangan sama sekali.
Namun, pada saat ini, melalui tarikan misterius dalam Jiwa Yuan Shen, di sebuah planet kecil semi-hancur yang terletak puluhan ribu li di luar Gerbang Laut Timur jauh dari Tanah Benih Iblis, meletuslah kekuatan yang tertekan.
Di dalam planet kecil ini, Tubuh asli berambut merah tiba-tiba membuka mata, sorot matanya mengandung kedalaman misterius bagai angkasa. Pada sekejap mata saat membuka mata, kedua tangannya terangkat, membentuk cap demi cap.
Tubuh asli berambut merah itu melayang, antara alisnya memancarkan sinar bintang. Seiring perubahan gerakan kedua tangannya, sinar bintang semakin berkedip. Tiba-tiba kedua tangan direntangkan ke samping, bibirnya berbisik pelan: "Tarik!"
Begitu kata itu terucap, planet tempatnya berdiri seketika berguncang. Energi spiritual mengalir dari kedalaman bumi, menyatu menuju Tubuh asli dan terserap ke dalam tubuhnya.
Bersamaan dengan itu, di Tanah Benih Iblis, Wang Lin juga melakukan gerakan serupa. Tatapannya menembus kabut di cakrawala, senyum tipis mengembang di sudut bibirnya.
"Pertempuran antara Gu yao dan moxiu, justru membuatku memahami beberapa teknik Dewa Kuno. Keuntungan yang diperoleh tubuh asliku tak terkira."
Pertempuran ini berlangsung selama tiga hari. Dalam tiga hari tersebut, darah yang hilang dalam tubuh Wang Lin telah tergantikan melalui sirkulasi energi surgawi dan produksi darah oleh sumsum tulang. Energi surgawi dalam tubuhnya kini beroperasi pada puncaknya.
Matanya tak berkedip memandang cakrawala. Tangan kanannya membentuk mantra lalu menunjuk ke depan. Tiba-tiba tanah di bawahnya bermaterialisasi menjadi Sungai Kuning, di mana suara jeritan dan potongan anggota tubuh terus bergema.
"Moxiu... Walau aku Wang Lin lemah, bukan berarti kau bisa meremasku seperti semut!" Wang Lin menepuk kantong penyimpanan. Bendera Arwah terlempar ke Sungai Kuning dengan gerakan tangan yang cepat.
Saat Bendera Arwah menyentuh air sungai, ratusan juta jiwa langsung menyebar keluar.
Wang Lin memancarkan kilau dingin dari matanya, Bendera Larangan dari kantong penyimpanan diambilnya. Bendera ini rusak saat melawan Tian Jie, banyak Larakan di dalamnya yang hancur. Meski kini tersisa sedikit, Wang Lin tetap melemparkan benda ini ke Sungai Kuning.
Selanjutnya, Pedang Immortal! Xu Liguo meski enggan, tak berani menolak saat ini. Hanya bisa menghela nafas dalam hati, berpikir: "Cukup! Lagipula sudah kembali ke Kota Yao. Si Dik telah menunggu gue sepuluh tahun, entah masih setia atau tidak..." Sambil berpikir demikian, tubuhnya dilempar Wang Lin ke Sungai Kuning, bersama pedang melengkung.
Kemudian Bian Kunji, Sarung Pedang, Pedang Kambing Terakhir. Terakhir, kecuali Kereta Dewa Penembak dan gulungan lukisan misterius itu, hampir semua Magic Treasure berharga dalam kantong penyimpanan Wang Lin dilemparkan ke Sungai Kuning.
Berbagai macam harta magis bercampur menjadi satu di dalam Sungai Kuning, membentuk kekuatan yang kacau namun sangat dahsyat. Wang Lin menarik napas dalam-dalam, lalu menunjuk antara alisnya. 130.000 aura pembantai berubah menjadi 130.000 cap kehidupan yang seketika menyelimuti seluruh tubuhnya sebagai perlindungan.
Sorot matanya tak pernah lepas dari langit. Dalam sekejap mata itu, pandangannya mengeras. Tanpa ragu-ragu ia melesat ke udara. Tangan kanannya mencengkeram ke bawah, menyedot Sungai Kuning dari permukaan tanah yang terus memadat hingga berubah menjadi sinar kuning!
Di dalam sinar kuning ini, tak hanya terkumpul semua harta magis Wang Lin, tetapi juga menyatu dengan lapisan dao-nya.
Membawa sinar kuning itu, Wang Lin menerjang keluar. Di cakrawala yang diselimuti kabut tebal, pria kekar itu dengan baju zirah compang-camping terus-menerus mundur. Api iblis di matanya meredup, sementara raungan gila terus bergemuruh dari mulutnya.
Gu yao yang terwujud dari darah Wang Lin menyorotkan kilau iblis di kedua matanya, seluruh tubuhnya menerjang keluar sambil terus-menerus melakukan kemampuan supernatural. Pria kekar itu memuntahkan darah segar dari bibirnya, tubuhnya kembali mundur.
"Matilah!" Gu yao menggeram rendah, seluruh bayangan samarnya dengan cepat mengkerut masuk ke dalam tubuh darah, berubah menjadi kilau iblis yang menutupi seluruh tubuh pria kekar itu.
Di bawah kilau iblis ini, jiwa iblis di antara alis pria kekar itu muncul kembali. Dengan suara melengking yang mengandung kekuatan magis, gelombang energi menyebar liar. Di bawah gelombang ini, kilau iblis yang menyelimutinya terhenti sejenak. Jiwa iblis itu memandang penuh kebencian ke arah Gu yao sebelum kembali menerobos masuk ke antara alis pria kekar.
Bersamaan dengan itu, tubuh pria kekar itu bergerak mundur, berusaha melarikan diri!
Momen inilah yang ditunggu Wang Lin! Ia melesat bagai meteor, genggamannya memancarkan sinar kuning. Dalam sekejap mata, ia telah menerobos kabut tebal, menyergap pria kekar yang terus mundur berusaha keluar dari radius kilau iblis Gu yao.
Saat mundur, pria kekar itu segera merasakan kedatangan Wang Lin. Sorot matanya memancarkan cemoohan halus, sama sekali tidak menghiraukan Wang Lin. Sambil mundur, tangan kanannya dengan acuh menepuk ke arah Wang Lin!
Satu tepukan itu disertai angin dan awan. 130.000 lapisan cap kehidupan di luar tubuh Wang Lin runtuh satu per satu dalam sekejap - 10.000, 20.000, 50.000, 80.000...
Dalam proses keruntuhan, kilau dingin di sorot mata Wang Lin berkedip. Dengan paksa, tepat saat semua 130.000 cap kehidupan hancur berantakan, ia tiba di samping pria kekar itu. Sinar kuning di tangan kanannya tanpa ragu-ragu dilemparkan!
Pria kekar itu mendengus keras. Tangan kanannya menggenggam kepalan, tiba-tiba menghantam sinar kuning, berusaha menghancurkan sinar tersebut!
Namun, saat tinju kanannya bertabrakan dengan sinar kuning itu, raut wajaknya langsung berubah drastis. Sinar kuning ini mengandung terlalu banyak hawa yang dipaksa melebur oleh Shen Shi dan Jalan Langit, membentuk kekuatan yang benar-benar bisa mengancamnya.
Di situasi normal mungkin belum bisa disebut ancaman, tetapi saat ini—setelah terluka dalam pertempuran besar melawan Gu yao dan kehilangan Menara Iblis—Shen Shi-nya terbeku dalam zirah sehingga tak bisa mengeluarkan aroma magis, banyak kemampuan supernatural tak dapat digunakan.
Sinar kuning meletus, tubuh pria kekar itu terhenti sekejap. Pengorbanan dari sekejap napas ini adalah sinar Gu yao yang menyusul dan menyelimuti tubuhnya sepenuhnya!
Kilau iblis Gu yao ini merupakan kemampuan supernatural yang sangat dahsyat. Ia bisa memurnikan semua makhluk hidup di langit dan bumi. Di bawah kilau iblis ini, pria kekar itu menjerit-jerit tak sadar. Tubuhnya seketika memancarkan aura iblis dalam jumlah besar. Aura-aura iblis ini begitu keluar langsung dimurnikan, tak tersisa sedikitpun.
"Bei Luo, jika kau membunuhku, Tuan pasti tak akan membiarkanmu!" Jiwa iblis di antara alis pria kekar itu kembali menerobos keluar, berteriak dengan suara melengking. Bersamaan itu ia langsung menerjang keluar sepenuhnya dari antara alis pria kekar, berubah menjadi bayangan iblis yang melebur ke dalam baju zirah.
Seketika, baju zirah itu terlepas dari tubuh pria kekar. Membungkus aura iblis pekat, ia berusaha menerjang keluar dari kilau iblis. Mengorbankan kuda untuk menyelamatkan jenderal, inilah strategi yang ada dalam pikiran Sanmo. Meski tubuh fisik dikorbankan, selama baju zirah tempat tinggalnya tidak hilang, suatu hari ia pasti bisa pulih. Paling-paling cari tubuh fisik baru saja.
Lagipula tanpa tubuh fisik, jiwa iblis yakin dengan kemampuannya sendiri seharusnya bisa menerobos keluar!
Pria kekar kehilangan baju zirah, seluruh tubuhnya segera membusuk di bawah kilau iblis yang menyelimuti, matanya kehilangan sorot, jatuh langsung dari udara.
Baju zirah yang terbungkus aura iblis ini, setelah menerjang dan melalui proses pemurnian kilau iblis yang terus-menerus, akhirnya berhasil lolos setelah 99% aura iblisnya terkuras.
Hatinya dipenuhi sukacita - asalkan bisa lolos, dia bisa segera menggunakan kemampuan supernatural untuk melesat pergi. Namun, sebelum sukacitanya sempat mengembang, Wang Lin sudah bergerak bagai kilat. Tangan kanannya mencengkeram baju zirah tepat saat objek itu hendak melarikan diri.
Karakter Wang Lin yang pendendam mustahil membiarkan moxiu ini lolos di detik-detik akhir setelah semua rancangan rumitnya. Jika lawannya berhasil kabur hari ini, balas dendam gila-gilaan akan mengejarnya di kemudian hari - kecuali jika dia memilih mengurung diri selamanya dalam Kota Yao tanpa pernah keluar.
Apalagi, Wang Lin yakin bahwa Gu yao pasti akan turun tangan membantu dirinya di saat-saat terakhir, jika tidak, makhluk kuno itu takkan muncul sebelumnya. Dengan kelicikan Wang Lin, semua hal ini telah ia pahami dengan sangat mendalam.
Di saat tangan kanannya mencengkeram zirah, Wang Lin sudah lama menduga bahwa lawannya pasti akan memasukkan jiwa iblis ke dalam tubuhnya. Sisa kekuatan buah surgawi dalam jiwa Yuan Shen-nya langsung terpicu. Seketika, mata Wang Lin memerah darah, seluruh tubuhnya tenggelam dalam kegilaan ekstrem.
"Kau takkan bisa kabur!" Suara Wang Lin tiba-tiba menggema. Tangan kanannya menarik zirah dengan paksa. Jiwa iblis yang termaterialisasi dari zirah itu memandang Wang Lin dengan penuh kebencian sambil menjerit histeris. Tubuhnya menerjang, menerobos masuk ke dalam tubuh Wang Lin melalui telapak tangan, lalu dengan gila-gilaan menuju ke arah jiwa Yuan Shen-nya.
Bersamaan dengan itu, bagian zirah tersebut berubah menjadi garis-garis hitam, dalam sekejap membungkus tubuh Wang Lin dan berubah menjadi zirah yang melekat pada tubuhnya.
Saat ini, Wang Lin mengenakan baju zirah hitam, kilau merah terpancar dari sorot matanya, rambutnya berkibar tanpa angin. Di dalam Jiwa Yuan Shen-nya, memanfaatkan kekuatan buah surgawi, seluruh potensi tubuhnya meledak. Ia bertarung melawan jiwa iblis yang telah kehilangan sebagian besar aura iblisnya.
Kilau iblis menghilang, berubah kembali menjadi bayangan darah Gu Yao. Ia memandang Wang Lin dengan sorot mata penuh apresiasi, tersenyum: "Strategi yang bagus! Merangsang Jiwa Yuan Shen untuk melawan jiwa iblis. Jika aku membantumu, itu akan menyempurnakan dirimu. Jika tidak, pertempuran sebelumnya takkan terjadi, tiga hari ini sia-sia. Kau yakin aku akan membantumu... Baik! Ini takdirmu, akan kusempurnakan!" Gu Yao meraih Wang Lin, lalu mengangkat pria kekar yang tubuhnya luka parah tapi masih hidup dari permukaan tanah. Seluruh tubuhnya berubah menjadi sinar iblis yang melesat menuju Kolam Naga di luar Kota Yao.
