Di luar Planet Tianyun, planet kultivasi tingkat tujuh.
Planet Darah.
Di hamparan angkasa yang luas, seorang perempuan berbaju ungu berdiri di atas pedang besar sepanjang tiga zhang, melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi. Di belakangnya, tiga perempuan berbaju warna-warni tak henti mengejar.
"Jalang! Kau berkhianat pada Istana Tianshui, mencuri artifak suci Tuan Muda, kira bisa lolos? Meski ini wilayah kekuasaan Planet Tianyun, tapi Bintang Lima Elemen kami juga planet kultivasi tingkat tujuh!" Salah satu pengejar di belakang perempuan ungu itu tertawa dingin.
Perempuan berbaju ungu itu menggigit bibirnya hingga putih. Wajahnya pucat pasi, kain sutra ungu yang sebelumnya menutupi parasnya sudah lama terlepas.
"Racun kutu Tuan Muda sudah merasukimu. Lihat berapa lama kau bisa bertahan!"
Ekspresi perempuan itu penuh kepedihan. Racun kutu dalam tubuhnya mulai menggerogoti, sebelumnya sempat ditahannya sepanjang pelarian. Tapi pengkhianatan saudari seperguruannya malah memancing musuh datang.
Saat ini kondisinya sudah seperti lampu minyak yang hampir habis, racun gu dalam tubuh tak lagi bisa ditekan. Ia memuntahkan darah segar, raut wajaknya semakin pucat, pedang besar di bawah kakinya mulai goyah ringan.
Dengan senyum getir, tubuhnya limbung. Ia mengontrol pedang di bawah kakinya meluncur langsung menuju sebuah planet merah darah yang tak jauh.
Tiga perempuan di belakangnya mendengus keras, mempercepat kecepatan pengejaran.
Planet berwarna darah semakin dekat. Perempuan berbaju ungu itu menerobos angin kencang planet tersebut, menyambar permukaan. Di tanah, sebuah paviliun merah darah segera terpampang di sorot matanya.
Dari dalam paviliun, muncul seorang pria berambut merah dan alis merah, mengenakan jubah merah. Ia berdiri di sana tanpa jejak energi surgawi, namun aura kewibawaan yang mencekik menyelimuti langit dan bumi.
Dengan dingin ia menyapu sekilas perempuan berbaju ungu dan tiga pengejar di belakangnya. Alisnya berkerut, "Enyahlah!" ujarnya datar.
Tiga perempuan berbaju warna-warni itu raut wajak berubah sedikit, salah satunya segera berkata: "Istana Tianshui Bintang Lima Elemen sedang menangkap pengkhianat, mohon Senior tidak ikut campur!"
Sorot mata dingin pria itu berkedip, lengan bajunya dikibaskan, angin kencang muncul menggulung ketiga perempuan itu dan langsung melemparkan mereka keluar dari Planet Darah.
"Kau, siapa namamu!"
"Zi Xin, junior bernama Zi Xin, kultivator dari Planet Zhuque negara cultivation tingkat enam." Perempuan berbaju ungu itu menatap takjub ke arah orang di depannya, dengan sekali sapuan bisa menyapu para pengejarnya, sungguh kultivator yang terlalu menakutkan.
Planet Zhuque.
Negeri Chu, Sekte Yun Tian!
Seluruh Sekte Yun Tian kini telah berubah total, Negeri Chu dinaikkan statusnya menjadi negara cultivation tingkat empat oleh Zhu Que Zi Zhou Wutai. Meski hanya tingkat empat, wilayah kekuasaannya adalah yang terluas di antara negara cultivation tingkat empat.
Bahkan semua negara cultivation tingkat lima yang datang ke Negeri Chu ini harus bersikap hormat, terutama ketika berhadapan dengan Sekte Yun Tian.
Sebab, hampir tidak ada kultivator yang mengalami gejolak ratusan tahun itu yang tidak mengetahui, seorang kultivator bernama Wang Lin yang dengan kekuatan seorang diri menciptakan badai tak tertandingi di Planet Zhuque!
Setelah menjadi Negara Kultivasi Tingkat Empat, Yun Tian Zong membongkar gerbang sektanya, lalu mengerahkan seluruh kekuatan negara untuk membuat patung raksasa dari batu spirit kelas atas!
Patung itu menggambarkan seorang pria berbaju hitam. Sorot matanya menunjukkan perenungan, wajahnya tidak tampan namun memancarkan aura transenden. Tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya, seolah sedang merenungkan sesuatu.
Aura kewibawaan yang menakutkan memancar dari patung itu, menutupi seluruh ruang antara langit dan bumi!
Inilah gerbang sekte Yun Tian Zong! Objek pemujaan seluruh murid Yun Tian Zong, penghuni yang dihormati semua kultivator Negeri Chu tingkat empat, sekaligus mitos dan legenda abadi di Planet Zhuque!
Di kaki Yun Tian Zong, seorang tua dan seorang muda sedang melangkah menaiki tangga menuju sekte itu.
Di posisi mereka, mengangkat kepala langsung bisa melihat patung menjulang itu. Pemuda itu menunjukkan rasa ingin tahu sambil berjalan bertanya: "Kakek, inikah patung yang Kakek ceritakan?"
Orang tua itu memandang patung, sorot matanya menunjukkan secercah kerinduan. Setelah lama terdiam, ia mengelus kepala pemuda itu: "Tahukah kau, mengapa Pemimpin Sekte Yun Tian Zong Tie Yan bisa mencapai Transformasi Dewa? Mengapa seluruh kultivator sektarian di Negeri Chu ini memuliakan Yun Tian Zong?
Mengapa para sosok penting dari negara cultivation tingkat lima itu datang ke sini dengan penuh khidmat? Semua ini... adalah karena sosok di patung ini!"
Pemuda itu tertegun, berkedip beberapa kali lalu tertawa: "Aneh benar, sebuah patung saja bisa membuat mereka begitu hormat."
Orang tua itu mendesah pelan, berkata: "Meski waktu berkultivasi orang di patung ini singkat, namun dalam ratusan tahun itu, dia telah memicu badai yang belum pernah terjadi sebelumnya di Planet Zhuque! Beberapa peristiwa baru tersiar setelah kepergiannya. Kabarnya dalam 200 tahun berkultivasi, dia mengobrak-abrik Laut Xiuno, menyelamatkan kecantikan di Yun Tian Zong sambil mengintimidasi para pahlawan, melakukan pembantaian membara di Negara Zhao sampai bumi menjadi merah darah, seluruh klan Teng dimusnahkan, menjadikan Zhao sebagai tanah kerangka mayat!
Kabarnya dia memasuki dunia dewa, menghancurkan Hong Die, mengalahkan Liu Mei, bertempur melawan Qian Feng, bahkan berguru pada Dun Tian dari sekte Lianhun, mengusir Wilayah Salju, membinasakan Leluhur Klan Raksasa, menjadi legenda dalam Perang Suku Immortal Peninggalan, mengambil Kristal Zhurque dari Makam Zhuque - dialah yang pertama berhasil merebut kristal itu setelah mengalahkan banyak pahlawan!
Sebenarnya dia bisa mewarisi posisi Zhu Que Zi, tapi ditolaknya dan diserahkannya kepada Zhou Wutai yang sekarang!"
Pemuda itu berteriak kaget: "Dia sampai menolak menjadi Zhu Que Zi?!"
“Tidakkah kau pikir, mengapa Zhu Que Zi Zhou Wutai setiap menghadapi rencana besar, pasti datang ke Yun Tian Zong ini, diam-diam memandang patung ini! Di Planet Zhuque kami, sebelum orang ini muncul, tanah suci adalah Gunung Zhuque! Tapi setelah kepergiannya, tanah suci ini adalah Yun Tian Zong ini!!”
Pemuda itu membuka mulutnya lebar-lebar. Sebelumnya ia pernah mendengar kabar samar, namun tak sedetail hari ini. Hatinya berdesir, wajah kecilnya bersemangat, berkata: "Kakek, aku juga ingin seperti ini nanti. Ia... ia namanya siapa? Sekarang pergi ke mana?"
"Namanya Wang Lin... Aku juga tak tahu ke mana ia pergi... Tapi sosok seperti ini, di mana pun berada, tak akan pernah biasa-biasa saja..." Orang tua itu menghela napas, tersenyum pahit: "Dulu kakek pernah berinteraksi dengannya. Mungkin sekarang ia sudah lama lupa siapa kakek..."
Si pemuda hendak berbicara, tiba-tiba auman harimau bergema dari kaki gunung. Auman itu penuh kewibawaan, bahkan membuat pepohonan di sekitarnya berdesir.
Bersamaan dengan itu, seekor harimau belang hitam raksasa melompat dari kaki gunung dan langsung menuju puncak gunung. Di atas punggung harimau itu duduk seorang perempuan berusia sekitar dua puluhan tahun. Ia mengenakan jubah putih dengan ujung jubah yang berkibar tertiup angin, bak bidadari surgawi.
Wajah perempuan ini bukanlah tipe kecantikan luar biasa, namun bersih dan menawan dengan kulit sehalus tepung. Sorotan matanya yang indah memancarkan kelincahan.
"Xiao Bai, Cepat!" Suaranya merdu seperti kicau burung bulbul.
Harimau yang ditungganginya kembali mengaum, melesat menuju Sekte Yun Tian. Saat tiba di samping patung di puncak, tubuh harimau itu tiba-tiba berhenti dan mendarat di samping. Kepala besarnya memandang patung itu dengan sebelah mata, wajahnya menunjukkan sikap meremehkan. Dalam hatinya berbisik: "Gadis kecil ini terlalu bodoh, kenapa harus mencari orang ini? Lebih baik tinggal di Planet Zhuque. Huyesh punya begitu banyak harimau betina, nanti jika pergi, pasti akan merindukan mereka. Tapi gadis ini pernah bilang di luar Planet Zhuque ada lebih banyak harimau betina cantik... Ini membuat Huyesh agak bimbang..."
Perempuan itu memandang patung dengan tatapan kosong, berkata lembut: "Paman, Xiao Ru'er sudah mencapai Pembentukan Inti. Cepat kan? Aku berusaha sangat keras. Kakek Tie Yan berkata, jika aku mencapai Yuanying, dia akan memberikanku peninggalanmu dulu. Paman, aku pasti bisa mencapai periode Yuanying!"
Desahan halus terdengar dari kehampaan, dari dalam Sekte Yun Tian muncul seorang pria tua. Posturnya tinggi besar, jubah Tao yang dikenakannya menambah kesan kewibawaan.
Dengan langkah mantap ia tiba di bawah patung. Pertama-tama ia memberi penghormatan dalam-dalam pada patung itu, lalu memandang harimau dan perempuan di sampingnya. Sorot matanya memancarkan kelembutan dan kasih sayang, "Ru'er, jalani proses kultivasimu dengan alami. Jika terobsesi mengejar Bayi Yuan Ying, itu justru akan menjadi batu sandungan seperti perahu yang melawan arus!"
Perempuan itu masih menatap patung sambil berkata lembut, "Kakek Tie Yan, dulu Paman ketika meninggalkan Negara Zhao ke Laut Xiuno juga punya obsesi keduniawian, berambisi mencapai Bayi Yuan Ying. Dari situ jelas teori 'mengalir alami' itu tidak bisa dipegang!"
Pria tua ini tak lain adalah Tie Yan. Dulu ia mendapat pencerahan dari Wang Lin sehingga berhasil breakthrough dari Bayi Yuan Ying mencapai tahap Transformasi Dewa. Terhadap Wang Lin, selain rasa terima kasih, lebih dominan rasa segan yang mendalam. Kantong penyimpanan peninggalan Wang Lin selama ini tetap tak tersentuh, tak berani ia sentuh sedikit pun.
Pandangan datar Wang Lin sebelum kepergiannya tahun itu, takkan pernah ia lupakan seumur hidup.
Zhou Ru menarik kembali pandangan, menatap Tie Yan, tersenyum lembut bagai bunga lili mekar, berkata: "Kakek Tie Yan, di perjalanan tadi aku bertemu Paman Zhou Zhuque Zi. Beliau menyuruhku berlatih kultivasi di Gunung Zhuque, katanya di sana kecepatan latihanku akan lebih cepat. Hari ini, Ru'er datang untuk berpamitan."
Tie Yan paham, status Zhou Ru di Planet Zhuque bisa disebut sebagai eksistensi yang sangat istimewa. Tak berlebihan menyebutnya putri kecil Planet Zhuque. Hampir semua yang pernah mengenal Wang Lin dulu, baik yang takut maupun hormat, semua memperlakukan Zhou Ru dengan istimewa.
Bahkan di wilayah Suku Immortal Peninggalan yang memberlakukan Larangan ketat bagi kultivator untuk memasuki teritori mereka, Zhou Ru termasuk pengecualian langka yang diperlakukan dengan sangat hormat.
Bisa dikatakan di Planet Zhuque ini, Zhou Ru tidak akan menghadapi bahaya apapun. Di tubuhnya, baik Zhou Wutai, Burung Pipit dari Suku Immortal Peninggalan, bahkan banyak kultivator berlevel tinggi, telah memberikan berbagai Magic Treasure jaminan keselamatan. Orang biasa yang benar-benar ingin bertarung dengan gadis desa di Tahap Inti Pelana ini, belum tentu bisa menang.
Selain itu, di samping Zhou Ru tersembunyi ahli sejati yang dikirim dari Gunung Zhuque dan Kepala Suku klan Raksasa, Chi Hu, yang siap melindungi kapan saja. Dia tidak akan menghadapi krisis sedikitpun.
Di antara para penjaga ini, ada juga orang dari Yun Tian Zong.
Merenung sejenak, Tie Yan mengangguk dan berkata dengan penuh kelembutan: "Baik, kau harus berlatih kultivasi dengan tenang di Gunung Zhuque. Jika suatu hari benar mencapai periode Yuanying, barang peninggalan Tuan akan segera kuberikan padamu!"
Zhou Ru tersenyum manis, menoleh tajam ke arah patung, lalu menepuk kepala besar harimau belang hitam itu: "Xiao Bai, ke Gunung Zhuque!"
Xiao Bai mengaum keras, melompat tinggi dan menghilang di cakrawala.
"Ngomong-ngomong, Huye (Harimau Kakek) selama ini banyak memanfaatkan sisa pengaruh Wang Lin. Dulu kultivator yang melihatku pasti langsung menangkap, sekarang malah menghormat. Cukup lah, melihat hal ini, jika suatu hari gadis kecil ini meninggalkan Planet Zhuque, Huye akan ikut." Saat terbang, air liur Xiao Bai menetes. Entah karena alasan ini, atau karena kata Zhou Ru tentang harimau di angkasa luar, akhirnya ia memutuskan...
