Wang Lin diam, semakin lama ia terjebak di Daerah Yao Ling ini, semakin ia merasakan tempat ini dipenuhi keanehan. Pertama lukisan Huang Long, kemudian dua sosok Mo Fei yang identik, serta pria kekar yang sangat mirip Ling Tianhou.
Sorot mata Wang Lin berkilat, ia bergumam pelan: "Tian Yunzi menjalankan Takdir Langit. Jika ia bersikeras memaksaku masuk ke sini, pasti ada tujuan tersembunyi... Selain itu, sewaktu di Planet Tianyun dulu, Bai Wei pernah menyinggung bahwa sebagian besar murid Tian Yunzi yang berkultivasi lebih dari sepuluh ribu tahun telah menghilang. Entah apakah hilangnya para Saudara Senior itu terkait dengan Daerah Yao Ling ini."
Wang Lin mengelus kantong penyimpanannya, kilau dingin berkedip di matanya. Dalam hati ia bertekad: "Bagaimanapun juga, selama kekuatanku cukup, seaneh apapun tempat ini, takkan mampu menggoyahkan Hati Jalanku!"
Wang Lin menutup kedua matanya, Jiwa Yuan Shen-nya terus memperdalam ukiran jejak spiritual pada jiwa Sanmo di dalam tubuhnya. Perlahan-lahan, bekas jejak spiritual ini mengeras semakin dalam ke inti jiwa Sanmo.
Selain itu, seiring bertambahnya anggota Suku Leyan, semakin banyak orang yang terus melatih teknik penyebaran jiwa. Tambahan pula, lokasi medan perang kuno ini mengandung jiwa-jiwa dalam jumlah ekstrem. Meski sebagian besar tersembunyi di kedalaman bumi, seiring migrasi Suku Leyan ke sini, lubang-lubang dalam mulai digali. Berlatih kultivasi di bawah tanah telah menjadi metode unik Suku Leyan dalam mempraktikkan teknik penyebaran jiwa.
Ini hanya salah satu metode pelatihan teknik penyebaran jiwa. Cara efektif lainnya adalah dengan pergi ke Kabupaten Api Iblis untuk menyerap jiwa-jawa pasukan iblis yang telah mati.
Hanya mereka yang telah mencapai kemajuan dalam kultivasi yang memenuhi kualifikasi untuk pergi. Setiap anggota suku yang ingin pergi sendirian ke Kabupaten Api Iblis harus melalui evaluasi langsung oleh Ouyang Hua sebelum diputuskan layak atau tidak.
Seluruh Suku Leyan berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi! Pertumbuhan ini terus meningkat setiap hari, bagaikan kupu-kupu muda dalam kepompong yang menyerap nutrisi. Suatu hari nanti, mereka akan menembus kepompong dan mengguncang Sembilan Kabupaten!
Dalam pandangan setiap anggota suku, menara tinggi di area kosong sepuluh li di pusat wilayah adalah tanah suci yang tak tergapai. Tempat ini dianggap sakral seperti dewa-dewi, sama sekali tak boleh dinodai!
Adapun Wang Lin yang tak melangkah keluar dari menara selama sepuluh tahun, dianggap sebagai Sang Leluhur oleh seluruh suku. Dialah penjaga suci mereka!
Setiap hari, selain memperkuat jejak spiritual pada Jiwa Iblis Terurai, Wang Lin juga menambahkan larangan demi larangan ke dalam Bendera Larangan. 9.999 kelompok larangan terus dikembangkan melalui deduksi selama dekade ini, perlahan mendekati kesempurnaan.
Bendera Arwah, sudah lama dikembangkan oleh Wang Lin. Satu miliar jiwa di dalamnya berubah menjadi awan hitam yang menutupi Suku Leyan. Suara gemuruh jiwa-jiwa itu terus bergema tanpa henti, menjadi simbol khas di wilayah suku ini.
Kereta Dewa Penembak, Wang Lin juga menyisihkan waktu untuk mengeksplorasi lima lapisan segelnya. Saat berada di Tahap Menengah Transformasi Bayi dulu, ia hanya bisa membuka satu segel dengan susah payah. Kini dengan tingkat kultivasinya yang mencapai Puncak Kekuasaan, segel pertama bisa dibukanya dengan mudah. Namun ini jelas tak memuaskan Wang Lin - yang ia incar adalah segel kedua!
Setelah segel pertama terbuka, Kereta Dewa Penembak ini mampu mengancam kultivator di tahap kesempurnaan akhir Transformasi Bayi. Adapun segel kedua, begitu Wang Lin menyapu sekilas dengan Shen Shi-nya, langsung memicu aliran kilat petir yang mengejarnya. Wang Lin yang sudah siaga mengerahkan energi surgawi dalam tubuhnya, butuh beberapa sekejap napas untuk menghancurkan kilat itu.
Melalui kilatan petir ini, Wang Lin menilai bahwa jika larangan kedua ini dihilangkan, kekuatan Binatang Jiwa pasti akan sangat dahsyat! Selain itu, kemungkinan besar yang terkunci di bawah larangan kedua ini adalah kekuatan petir Binatang Jiwa!
Perlu diketahui bahwa Kereta Dewa Penembak ini adalah benda dari dunia dewa. Sang pencipta pernah berkata bahwa benda ini mutlak merupakan senjata terkuat, diberi nama "Penembak Dewa". Meski terdengar sombong, namun berdasarkan pemahaman Wang Lin selama ratusan tahun ini, kekuatannya meski tidak sepenuhnya dipercayai, setidaknya tiga persen diyakini kebenarannya.
Fakta bahwa binatang ini memiliki kekuatan petir semakin meningkatkan minat Wang Lin terhadap larangan kedua ini.
Ingatannya tentang orang tua di tahap akhir Puncak Kekuasaan di bawah Menara Iblis dulu yang mengeluarkan kemampuan supernatural angin, hujan, petir, dan kilat yang begitu dahsyat, selalu membuat jiwa Wang Lin terguncang setiap kali teringat. Dari semua kemampuan itu, yang paling kuat adalah Petir Hitam tersebut. Andai petir itu tidak ada, kekuatannya akan berkurang lebih dari separuh!
Untuk larangan kedua ini, Wang Lin memiliki peluang keselamatan untuk membukanya, hanya saja, setelah menganalisis kekuatan cahaya petir, ia menemukan bahwa begitu larangan kedua dibuka, dengan kekuatan Binatang Jiwa yang begitu besar, lingkaran pengendali binatang pasti akan hancur berantakan!
Lingkaran pengendali binatang adalah hadiah dari kultivator kuno bawahan Tuosen di Tanah Dewa Kuno dulu agar Wang Lin mau membantu. Selama ratusan tahun, terutama dalam penggunaan Kereta Dewa Penembak, benda ini sangat membantu Wang Lin, memungkinkannya menggunakan kereta itu meski tingkat kultivasinya belum memadai!
Namun sekarang, seiring peningkatan tingkat kultivasi Wang Lin dan pembukaan bertahap segel Kereta Dewa Penembak, benda ini tak lagi mampu membatasi Binatang Jiwa!
Wang Lin diam sejenak, lalu menepuk kantong penyimpanannya. Lingkaran pengendali binatang melayang keluar dan mengambang di depannya. Pada gelang tembaga kuno ini terukir banyak mantra dan gambar binatang buas purba, dengan beberapa retakan halus yang tersisa sejak serangan balik Binatang Jiwa dulu.
Memandangi Lingkaran Pengendali Binatang, sorot mata Wang Lin menunjukkan keraguan. Tanpa lingkaran ini yang membatasi, ia harus menggunakan kekuatannya sendiri untuk benar-benar menaklukkan Binatang Jiwa tersebut, melakukan warisan sepenuhnya sesuai metode yang ditinggalkan pencipta kereta ini. Jika tidak, pusaka ini takkan bisa digunakan lagi.
Sorot mata Wang Lin menunjukkan ketegasan. Ia meraih Lingkaran Pengendali Binatang, berdiri lalu melangkah maju. Seluruh tubuhnya menghilang dari menara, muncul kembali di lokasi yang berjarak lebih dari sepuluh ribu li dari Suku Leyan.
Di dataran luas ini, Wang Lin melemparkan Lingkaran Pengendali Binatang. Kedua tangannya membentuk mantra dengan jari-jarinya sambil menunjuk ke depan. Lingkaran itu segera memancarkan kilauan gelap, BUM! Berubah menjadi Kereta Dewa Penembak yang mendarat di permukaan tanah.
Begitu Kereta Dewa Penembak penuh duri-duri mengerikan muncul, cahaya pekat langsung memancar darinya. Secara bersamaan, Binatang Jiwa termaterialisasi dengan tubuh setinggi 100 zhang yang menyamai bukit kecil.
Sorot mata merah darahnya, pada sekejap mata kemunculannya, langsung menatap tajam ke arah Wang Lin, suara mengaum pantang menyerah yang mengguncang langit dan bumi.
Dalam gemuruh aumannya, binatang itu menerjang ganas ke arah Wang Lin, bagai bukit raksasa yang meluncur, suara mencabik-cabik udara bergelombang menyertai geraknya. Wang Lin dengan raut tetap tenang, mengangkat tangan kanan lalu menepuk santai ke depan.
Tepukan itu bagaikan telapak raksasa jatuh dari langit, dalam sekejap mata telah mendarat di tubuh Binatang Jiwa. Tubuh raksasanya bergemuruh keras, dengan kuat ditekannya ke tanah.
Debu beterbangan membentuk formasi cincin, seluruh permukaan tanah seakan bergetar hebat.
Binatang Jiwa mengangkat kepala, sorot mata menunjukkan pergulatan batin, auman bergemuruh keluar dari mulutnya. Tatapan tajamnya tak lepas dari Wang Lin, tekad pantang menyerah tiba-tiba melesat menerjang langit.
Wang Lin memandang Binatang Jiwa dengan tenang. Di masa lalu, saat menghadapi Binatang Jiwa dalam kondisi awal ini, ia sama sekali tidak mampu melawannya. Tapi sekarang, ia bisa menekannya hingga tak bisa melepaskan diri.
Dengan tangan kanan mencengkeram binatang itu di angkasa, Wang Lin menggigit ujung lidah tangan kiri hingga berdarah. Darah itu digoreskan di udara membentuk Talisman Darah merah yang perlahan terkonsentrasi. Mantra ini adalah peninggalan dewa yang menciptakan Kereta Dewa Penembak. Terdapat tujuh lapisan talisman ini, dan setelah semuanya tercap, Kereta Dewa Penembak akan resmi terikat padanya!
Namun, dari tujuh Talisman Darah tersebut, dua di antaranya harus dicapkan setelah Segel Keempat terbuka.
Setelah talisman selesai, Wang Lin menjentikkan tangan kiri. Talisman seketika berubah menjadi cahaya merah yang melesat ke Binatang Jiwa yang sedang bergulat di tanah, mendarat tepat di antara alisnya.
Tubuh Binatang Jiwa tiba-tiba gemetar hebat bagai kesakitan luar biasa. Raungan gila-gilaan meledak dari mulutnya saat tubuhnya terus-menerus berontak.
Sorot mata Wang Lin berkilat samar sebelum ia melepaskan cengkeraman tangan kanannya.
Begitu Binatang Jiwa ini meraih kebebasan, ia segera melotot marah ke arah Wang Lin, mengeluarkan geraman rendah bergelombang, ketegaran di sorot matanya semakin intens.
Wang Lin memandang Binatang Jiwa dengan dingin, kedua tangannya membentuk mantra dengan jari-jarinya. Segumpal cahaya hitam berkedip di cap tangannya, ia membentak: "Larangan pertama, Buka!"
Cahaya hitam melesat bersama cap mantra, langsung mendarat di tubuh Binatang Jiwa. Seketika suara retakan bergelombang terdengar dari seluruh tubuhnya, hawa dahsyat bergejolak bermunculan dari dalam tubuhnya.
Dalam sekejap mata itu, Binatang Jiwa melesat dari tanah. Mulut berdarahnya menganga lebar bagai mampu menelan langit dan bumi, langsung menyerap ke arahnya.
Tubuh Wang Lin tak bergerak, sekali lagi ia mengangkat tangan kanannya, menyapu ke depan!
Angin kencang berubah menjadi telapak tangan, tiba-tiba dikibaskan keluar. Mulut Binatang Jiwa langsung menggemakan suara "bum", hancur! Tubuhnya segera mundur, dalam proses mundur itu seluruh wujudnya berubah menjadi pancaran cahaya hitam tak terhitung yang berpencar ke segala penjuru, lalu menerjang Wang Lin dengan gila-gilaan.
Wang Lin kedua tangan menggambar di angkasa, dua talisman darah muncul tepat saat cahaya hitam menyelimuti tubuhnya.
Pada saat ini, cahaya hitam sekejap mata seluruhnya menerobos masuk ke kulit Wang Lin. Setelah memasuki tubuhnya, langsung menuju jiwa Yuan Shen. Bibir Wang Lin menunjukkan senyuman dingin, sorot matanya memancarkan cahaya tajam.
"Jiwa Yuan Shen, keluarlah!" Wang Lin berseru rendah, matanya setengah terpejam. Di ubun-ubunnya, jiwa Yuan Shen langsung melesat keluar. Di tangan jiwa tersebut, binatang jiwa dicengkeram lehernya dengan erat dan ikut terbawa keluar.
Dua talisman darah segera terbang mendekat, dicengkeram oleh tangan kiri jiwa Yuan Shen lalu ditekankan dua kali ke dahi binatang jiwa.
Tubuh binatang jiwa bergetar, hawa yang jauh lebih kuat menerjang keluar. Kali ini, ia bahkan berhasil melepaskan diri dari Shen Shi Wang Lin.
Shen Shi Wang Lin masuk kembali ke tubuhnya. Ia membuka mata dan menatap binatang itu.
Saat ini, di perbatasan Kabupaten Api Iblis dan Kabupaten Logam Iblis yang berjarak puluhan ribu li dari lokasi Wang Lin.
Di sini, terdapat hamparan pegunungan luas yang senantiasa diselimuti kabut beracun. Wilayah ini termasuk zona netral yang tidak dikelola oleh pihak Provinsi Api maupun Provinsi Logam.
Di kedalaman kabut, berdiri sebuah kota putih. Lebih tepatnya sebuah kastil yang dikelilingi batu putih setinggi sepuluh zhang. Di balik kabut, nuansa mistis terpancar dengan anggun.
Tiba-tiba, bayangan hitam melesat cepat melalui kabut. Di udara, bayangan itu bersujud dengan satu lutut sambil berkata penuh hormat: "Hamba menghadap Sang Leluhur! Telah berhasil dilacak posisi Wang Lin yang hilang di ibu kota Kabupaten Gu Yao dua puluh tahun silam!"
Keheningan sesaat menyelimuti kastil. Suara mengerikan bergema: "Sekarang tingkat kultivasinya berapa?"
Bayangan hitam itu ragu sejenak: "Ini... hamba belum berhasil memastikan. Pasukan penangkap dari Provinsi Tianyao kala itu musnah seluruhnya tanpa meninggalkan kabar. Namun hamba mendapat informasi, orang ini kini diangkat sebagai Utusan Gu Yao."
"Utusan Gu Yao... Hahaha, orang yang Lao Fu pilih memang luar biasa! Kerahkan tiga regu... Bawa satu Penjaga Immortal, tangkap hidup-hidup orang itu!"
Bayangan hitam itu segera menyetujui, tubuhnya berkelebat lalu menghilang.
Di dalam kastil, seorang pria tua bertubuh sangat pendek bergumam, "Wang Lin ini, kalau dilatih dengan baik, bisa jadi Penjaga Immortal baru! Meski tingkat kultivasinya tinggi, selama belum mencapai Puncak Kekuasaan, Penjaga Immortal pasti bisa menangkapnya!"
