Ekspedisi Aliansi Kultivator melesat di atas angin sepoi-sepoi, menembus awan putih, langsung menuju Suku Leyan.
Dari kejauhan, terhampar kabut hitam yang tak terputus di depan mereka. Kabut ini begitu pekat, bukan hanya penglihatan yang terhalang, bahkan jika Shen Shi menyusup ke dalamnya, akan langsung terhempas mundur dengan paksa! Bahkan sedikit kecerobohan bisa membuat jiwa terserap oleh arwah di dalamnya!
Suara meraung-raung yang menusuk terus bergema dari dalam kabut hitam, mampu mengintimidasi hati manusia!
Terbungkus kabut hitam, mustahil melihat ke dalamnya. Namun kabut raksasa yang menyelimuti radius ratusan li ini mampu membuat sebagian besar orang berhenti di tempat!
Pria berbaju logam itu memandang pemandangan di kejauhan dengan raut wajak muram. Ia mendengus keras dan berkata: "Tempat persembunyian Wang Lin ini hanya punya satu lapisan pertahanan! Hancurkan pelindung ini, anak muda ini bisa kita tangkap dengan mudah!"
Di sampingnya, beberapa orang berdiri dengan wajah-wajak suram. Mereka memandangi kabut hitam legam itu tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun.
Sorot mata Sun Yunshan dihiasi ejekan yang sekilas berlalu. Mengenai hal ini, ia mengetahui sebagian informasi dari adik perempuannya. Sang Leluhur mengutus seorang Penjaga Immortal untuk menangkap kultivator bernama Wang Lin. Seluruh tim operasi menganggap misi ini sudah pasti berhasil, sehingga berebutan merebut kesempatan berjasa.
Informasi dari utusan tentang kabut hitam yang menutupi lokasi Wang Lin, sama sekali tidak dihiraukan oleh para perebut kesempatan ini.
Mereka yakin sepenuhnya: selama ada Penjaga Immortal, segala masalah bisa diatasi!
Sun Yunshan melirik sekelilingnya. Termasuk dirinya, tak sampai dua puluh orang. Sebagian besar berkultivasi di tahap awal Transformasi Bayi. Hanya beberapa yang mencapai tahap menengah. Adapun level Nascent Soul akhir, hanya satu - Paman Sepenguruan Feng yang sepanjang perjalanan tetap diam di sampingnya.
Sun Yunshan melirik seorang pria tua berambut putih di kejauhan, perasaan sedih menggelora di hatinya. Pria tua itu adalah Paman Sepenguruan Feng, adik seperguruan ayahnya. Tujuan Paman Feng memasuki Daerah Yao Ling ini tak lain adalah untuk melindunginya.
Namun ia tak pernah menyangka, adik perempuannya diam-diam menyusul... Hingga akhirnya membuatnya berakhir seperti ini. Bahkan Paman Feng pun dihapus ingatannya oleh Sang Leluhur melalui ritual rahasia, berubah menjadi boneka. Dirinya sendiri ditanami benih dewa oleh leluhur, hidup dan mati tak lagi di kuasanya.
"Kabut hitam remeh ini cuma tipuan belaka! Nomor Sepuluh, hancurkan segera kabut itu!" bentak pria berjubah emas.
Seorang kultivator tahap awal Transformasi Bayi di sampingnya mengernyit, ragu sejenak namun tak berani membantah. Dengan hati berat ia menjawab hormat: "Hamba mematuhi perintah!"
Kultivator itu menggigit giginya, tubuhnya limbung ke depan, langsung menuju kabut hitam di depan. Namun semakin dekat dengan kabut hitam, tekanan yang mampu mengguncang Jiwa Yuan Shen di dalamnya semakin pekat. Deruan suara bergelombang dari dalamnya bagaikan kemampuan supernatural sonik, menerjang keluar dengan gila-gilaan.
Di jarak 1.000 zhang, kultivator itu sudah tidak bisa maju lagi. Ia merasakan, jika nekat melanjutkan penerbangan, pasti mati tanpa ampun!
Melihat kultivator itu berhenti, keganasan berkilat di wajah pria berjubah emas. Dengan suara dingin ia membentak: "Nomor Sepuluh, berani-beraninya kau melawan perintah!"
Mendengar itu, kepahitan terpancar di wajah sang kultivator. Ia mendesah panjang, berpikir dalam hati: "Cukup! Kehidupan seperti mayat hidup ini sudah saatnya diakhiri. Jika mati di sini, itu adalah pembebasan!"
Menarik napas dalam-dalam, ia melangkahkan kaki ke depan bagai meteor, langsung menerjang!
Sekejap mata, siluetnya telah melesat melewati 1.000 zhang. Namun tepat di sekejap itu, kabut hitam tiba-tiba bergerak. Di tengah aliran dan gulungannya, suara auman yang menggemparkan langit dan bumi bergemuruh keluar. Bersamaan dengan itu, kabut hitam itu seketika bermaterialisasi membentuk mulut raksasa yang bagai bisa menelan langit dan bumi. Sekali menggigit, kultivator itu pun tersapu bersih tanpa sisa.
Di langit, kabut hitam menggelora bagai ombak marah, membentuk gumpalan-gumpalan seperti jamur yang terus mengembang ke luar.
Suara melengking itu kian memekik keras, menderu-deru di antara langit dan bumi.
Ekspedisi Aliansi Kultivator, kecuali beberapa anggota, yang awalnya memandang ke arah itu tiba-tiba menunjukkan ekspresi terguncang. Meski berada jauh, saat ini mereka seakan berada di tempat kejadian. Keringat yang merembes langsung membasahi baju mereka. Seolah mulut raksasa dari kabut hitam tadi tidak hanya menelan Nomor Sepuluh semata.
Pria Berjubah Hitam Penjaga Immortal yang berada di belakang barisan, kedua matanya yang tenang tiba-tiba memancarkan kilatan cahaya tajam. Ia memandang kabut hitam itu dengan cermat, raut wajahnya menunjukkan keraguan.
"Kapt... Kapten, kabut hitam ini..." Seorang pria di samping pria berjubah emas itu menatap dengan sorot mata penuh ketakutan.
Wajak pria berjubah emas semakin muram. Ia menunjuk seorang tua tak jauh darinya dengan tangan kanan, "Nomor Tiga, kau yang maju!"
Orang tua berambut memutih ini tak lain adalah Paman Sepenguruan Feng dari Sun Yunshan. Ekspresinya terlihat kosong, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, tubuhnya melesat maju dalam langkah mantap.
Sun Yunshan menggenggam erat kepalan tangannya. Ia menyaksikan punggung Paman Feng yang menjauh, hati bagai tercabik pedang.
Dalam langkahnya, sang tua berambut memutih telah mencapai jarak 100 zhang dari kabut hitam. Saat hendak melanjutkan, tiba-tiba kabut itu bergulung-gulung seperti ombak. Kecepatan pengembangannya berlipat ganda secara mendadak. Seketika, kabut hitam terbelah di pusatnya, membentuk lorong kosong yang terpisah.
Seorang pemuda berwajah dingin melangkah keluar dari dalam kabut. Sorot matanya yang dingin menyapu sekilas sang tua, lalu memandang rombongan Aliansi Kultivator di kejauhan. Dengan suara datar ia berkata: "Sang Leluhur kami mengundang kalian semua!"
Raut wajak pria berjubah emas berubah sedikit. Segera ia berteriak melengking: "Nomor Tiga! Bunuh dia! Lewat jalan ini kita bisa masuk!"
Pemuda dingin itu tak lain adalah Tiga Belas. Ekspresinya tetap tenang bagai permukaan danau. Sementara sang tua berambut perak itu melesat ke arahnya dengan tubuh yang limbung.
Namun tepat saat hendak mendekat, segumpal kabut hitam menyembur. Membelit erat tubuh sang tua hingga lenyap tanpa jejak.
Pemandangan ini bagai palu godam yang menghunjam hati rombongan Aliansi Kultivator. Terutama Sun Yunshan yang matanya langsung memerah.
Tiga Belas mengulurkan tangan kanannya: "Silakan!"
Setelah berkata demikian, ia berbalik dan berjalan kembali masuk ke dalam kabut.
Pria Berpakaian Emas raut wajak-nya berubah-ubah antara gelap dan terang, secara refleks ia menoleh tajam ke belakang melihat Pria Berjubah Hitam, di hati-nya agak tenang. Dengan tertawa dingin ia berkata: "Ayo, kita masuk lihat apa trik licik yang sedang dimainkan Wang Lin ini!"
Ekspedisi itu melesat cepat, mengikuti jalan yang terpisah dari Kabut hitam, terbang masuk ke dalam.
Seiring masuknya mereka, jalan di belakang perlahan diserap kembali oleh Kabut hitam.
Tak lama setelah terbang, tubuh Pria Berpakaian Emas di depan tiba-tiba membeku, sorot matanya menunjukkan keterpanaan, raut wajak-nya sangat muram. Para kultivator yang mengikuti di belakangnya juga terdiam tak berkutik saat menyaksikan pemandangan di depan.
Terhampar di depan mata mereka sebuah suku yang sangat besar. Di dalamnya, semua anggota keluarga suku tersebut mengangkat kepala serentak, memandang dengan dingin ke arah mereka.
Ribuan pandangan itu terpusat pada tubuh ekspedisi Aliansi Kultivator. Meski tingkat kultivasi mereka tinggi, tetap saja mereka terpana oleh situasi ini.
Terutama di posisi pusat di permukaan tanah, terdapat area kosong sepanjang sepuluh li. Di tengahnya, sebuah menara tinggi menjulang dengan kewibawaan dahsyat yang perlahan menyebar darinya, menyelimuti langit dan bumi.
Di bawah kewibawaan ini, semua orang bahkan merasa sesak napas.
Tiga Belas berdiri di batas area kosong sepuluh li, dengan hormat berkata: "Sang Leluhur, tamu sudah diantar!"
"Rekan-rekan Tao membawa niat membunuh ke sini, apakah Wang telah melakukan kesalahan?" Suara Wang Lin mengalun perlahan dari dalam menara. Meskipun nada bicaranya rendah hati, suara itu mengandung daya pikat magis yang melayang-layang, menyelimuti seluruh Suku Leyan.
Kemampuan supernatural Suara Iblis Langit ini, dalam proses Wang Lin yang terus memperdalam jejak spiritual moxiu, perlahan mulai dikuasainya. Saat ini, suara magis yang menyebar bersama getaran vokal itu langsung membanjiri telinga semua anggota Aliansi Kultivator. Hanya pria berjubah hitam yang merupakan Penjaga Immortal yang tidak terpengaruh.
Pria Berjubah Hitam, karena tingkat kultivasinya yang tinggi, tidak terlalu terhanyut dalam suara iblis itu. Sorot matanya memancarkan cahaya tajam, menatap pagoda dengan tatapan menancap, wajahnya kembali menunjukkan ekspresi curiga dan ragu.
Pria Berjubah Emas, saat ini Jiwa Yuan Shen-nya bergetar hebat, matanya secara tak sadar menunjukkan kebingungan, secara refleks berkata: "Tidak ada kesalahan..."
"Kalau begitu, kalian datang mencari masalah dengan Wang, sungguh terlalu lancang!!" Suara Wang Lin terdengar dengan nuansa mengerikan.
Pada saat itu juga, seluruh anggota Suku Leyan, dengan jiwa yang terhubung, serempak membentak: "Lancang!!"
Dua kata ini dilontarkan oleh semua anggota Suku Leyan, menyatu dengan raungan jiwa dalam kabut hitam di langit, melebihi halilintar dalam intensitasnya. Bergemuruh di telinga aliansi kultivator, bagai pedang-pedang tajam yang menembus hati, seketika membuat telinga mereka berdengung dan Jiwa Yuan Shen bergetar!
Di antara mereka, mereka yang tingkat kultivasinya lebih rendah bahkan langsung mengeluarkan darah dari sudut bibir, jelas organ dalam mereka terguncang dan Jiwa Yuan Shen terluka. Seruan serentak ini juga membuat semua orang tersadar.
Pria Berpakaian Emas itu raut wajanya berubah drastis. Tubuhnya refleks mundur beberapa zhang, wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut.
Jika dia saja seperti ini, apalagi kultivator-kultivator di sekitarnya yang lebih lemah. Mereka serentak menarik napas tajam, sorot mata mereka penuh keterkejutan sementara hati mereka berteriak dalam diam bahwa ini buruk.
Sun Yunshan justru perasaan bersemangat di hatinya jauh melampaui keterkejutannya. Di dalam hati, dia sedang berteriak!
"Dia, benar-benar dia!"
Pria Berpakaian Emas sambil mundur berkata dengan suara melengking: "Penjaga Immortal, turun tangan!"
Begitu kata-kata ini terucap, pria Berjubah Hitam yang berdiri paling belakang tiba-tiba sorot matanya menyala tajam. Tubuhnya melangkah ke depan, satu langkah saja sudah melangkahi jarak, langsung muncul di atas menara tinggi yang kosong sejauh sepuluh li. Tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya lalu menepuk ke bawah!
Pukulan ini seolah memiliki kekuatan mencabut gunung, berubah menjadi segel besar berkilauan emas di udara, menerjang pagoda dengan dahsyat.
Sebuah dengusan dingin menggema dari dalam pagoda. Wang Lin berjalan keluar, sama sekali tidak melihat ke langit. Tangan kanannya memancarkan cahaya hitam, mengangkat lalu mencengkeram ke bawah sambil berkata datar: "Turunlah!"
Cengkeraman itu membuat segel emas yang termaterialisasi langsung retak. Dengan suara berderak-derak, segel itu hancur berantakan. Wajah Pria Berjubah Hitam berubah drastis, matanya untuk pertama kali menunjukkan kengerian. Ingin menghindar, namun tubuhnya sudah terjebak kekuatan seakan bisa menyerap nyawa, diseret keras dari langit.
Gemuruh! Tubuh pria berjubah hitam itu menghantam tanah.
