"Kau sudah dua kali menantang Wang Mou. Hari ini Wang Mou datang sendiri, masih bertanya siapa aku..." Suara Wang Lin tenang tanpa naik turun, tak terdengar emosi sukacita maupun kemarahan.
“Wang... Lao Fu tidak ingat pernah melakukan kesalahan terhadap rekan Tao bermarga Wang...” Di dalam kastil, raut wajak orang tua pendek itu muram. Dengan tingkat kultivasinya, ia langsung melihat keistimewaan Wang Lin. Orang ini benar-benar telah mencapai tingkat Puncak Kekuasaan tahap awal, dan yang terpenting, ia telah memiliki Jalan sendiri.
“Dia... dia pasti Wang Lin!” Di antara tiga perempuan di depan orang tua itu, Sun Ruonan adik Sun Yunshan berkata lembut.
“Wang Lin!!” Orang tua pendek itu terkejut, lalu raut wajaknya langsung muram. Ia tak menyangka bahwa orang yang dulu hanya ingin ia tangkap untuk disuling menjadi Penjaga Immortal dengan satu gerakan pikiran, ternyata memiliki tingkat kultivasi sehebat ini. Andai ia tahu sebelumnya, dengan karakternya yang hati-hati, pasti tak akan proaktif menantang.
“Rekan Tao Wang, sebelumnya ada banyak kesalahan. Ini adalah kecerobohan Lao Fu. Kau telah membunuh dua Penjaga Immortalku, itu sudah cukup sebagai ganti rugi. Hari ini, aku tak akan mempersulitmu. Pergilah! Mulai sekarang, kita tak akan saling mengganggu!” Orang tua pendek itu merenung sejenak, lalu berkata perlahan.
Ucapannya terdengar oleh tiga wanita di depannya, mata mereka menunjukkan keterkejutan. Mereka sangat memahami watak Sang Leluhur ini. Meski tingkat kultivasinya tinggi, tapi sifatnya picik. Saat dihadang di pintu rumah sendiri, alih-alih turun tangan malah membiarkan Wang Lin pergi.
Terutama Sun Ruonan. Dulu kesan dia terhadap Wang Lin tidak mendalam. Tapi dalam bayangannya, sehebat apapun Wang Lin, tak mungkin menandingi Sang Leluhur. Perlu diketahui Sang Leluhur adalah dewa! Satu jurus supernaturalnya saja bisa mengalahkan empat kultivator level Nascent Soul akhir yang sempurna sekaligus.
Belum lagi delapan Penjaga Immortal di bawah komandonya. Dia tak percaya jika delapan Penjaga Immortal ini bertindak bersama, masih bisa kalah!
Mendengar ucapan Sang Leluhur, Wang Lin sambil melangkah maju menggelengkan kepala: "Dua Penjaga Immortal hanya seperti dua giok hancur. Bagaimana bisa menebus kesalahanmu menantangku?"
Di dalam kastil, raut wajak orang tua bertubuh pendek itu berubah, kedua matanya memancarkan kilatan tajam. Dengan suara mengerikan ia berkata: "Benar-benar manusia sombong! Sekadar Puncak Kekuasaan tahap awal, apakah kau benar-benar mengira Lao Fu tidak bisa membunuhmu? Delapan Penjaga Immortal, panggil Kaisar Dewa! Bunuh orang ini untukku!"
Begitu kata-katanya berakhir, delapan siluet tiba-tiba melesat keluar dari kastil. Di antara delapan anggota ini terdapat pria dan wanita, gerakan mereka secepat kilat. Dari tubuh mereka memancarkan tekanan aura dan hawa kuat tingkat Puncak Kekuasaan yang pekat.
Wang Lin tetap tenang, memandang dingin ke arah delapan siluet. Tiba-tiba kedelapannya duduk bersila di tanah, posisi duduk mereka mengandung pola hukum tertentu. Kedua tangan mereka terus mengubah cap.
Energi surgawi yang terkandung dalam diri mereka meletus, di udara melebur secara iblis menjadi bayangan ilusif. Saat sosok itu muncul, energi surgawi bergelombang menyelimuti sekeliling.
Bayangan ilusif ini perlahan menguat, dalam sekejap mata berubah menjadi seorang pria paruh baya mengenakan jubah immortal dengan rambut panjang berkibar-kibar memegang pedang panjang hijau.
Hawa yang menyamai murka langit menyebar dari bayangan ilusif ini. Seketika itu juga, semua kultivator di sekelilingnya berduyun-duyun bersujud sambil memanggil dengan penuh hormat: "Kultivator Dunia Bawah, Hormat pada Kaisar Dewa..."
Dari dalam kastil terdengar tawa puas orang tua itu. Nada bicaranya mengandung kesombongan saat membentak: "Wang Lin, Lao Fu tidak menyembunyikan asal-usulku. Aku adalah penduduk asli dunia dewa yang terdampar di sini berkat serangkaian kebetulan setelah dunia dewa hancur. Semua kemampuanku adalah Seni Immortal sejati! Mana mungkin kau bisa melawan! Pergilah sekarang sebelum terlambat. Jika kau terus memprovokasi, pasti mati kau!"
Wang Lin memandang sosok pria paruh baya dengan pedang hijau yang muncul melalui materialisasi, sorot matanya memancarkan kilau aneh. Tangan kanannya menepuk, langit dan bumi tiba-tiba gelap gulita. Sebuah Sungai Kuning mengalir dari langit bagai Sungai Kuning yang miring, seketika mengitari tubuh Wang Lin. Setelah berputar satu kali, langsung menerjang sosok pria paruh baya hasil materialisasi itu.
Dalam sekejap, seluruh energi surgawi dari delapan Penjaga Immortal meletus seperti badai. Energi itu bagai air bah yang ditarik keluar seluruhnya dari dalam tubuh, mengalir melalui cap kedua tangan mereka dan melebur ke dalam tubuh bayangan ilusif ini.
Tiba-tiba, suatu kewibawaan yang sulit dibayangkan menyebar dari tubuh pria paruh baya tersebut. Mata bayangan ilusif ini seolah memiliki kelincahan, menatap tajam ke arah Wang Lin. Pedang hijau di tangannya menunjuk ke depan!
Pupil mata Wang Lin menyempit drastis. Meski hanya sebuah tunjukan tanpa serangan, tubuhnya secara refleks ingin mundur. Seolah jika tidak menarik diri, tunjukan ujung pedang itu akan membuat Jiwa Yuan Shen-nya collapse total!
Perasaan ini sangat dahsyat, namun Wang Lin bukan tidak pernah mengalaminya. Dulu, Tribulasi Langit juga memiliki kekuatan yang setara!
Wang Lin berkultivasi melawan kodrat, Hati Jalannya teguh luar biasa. Kali ini, ia dengan paksa menghentikan langkah mundur, malah melangkah maju satu langkah lagi!
Namun, saat langkah itu masih di udara, delapan Penjaga Immortal di bawah bayangan ilusif itu tiba-tiba muntahkan darah segar, pandangan mereka meredup. Darah yang dimuntahkan mengandung semua energi surgawi dan daya hidup dalam tubuh mereka!
Delapan pancaran darah ini seketika terserap ke tubuh pria paruh baya itu. Sekejap mata, tatapan tajam sang pria kepada Wang Lin semakin hidup!
Di saat terakhir langkah Wang Lin akan mendarat, ia membuka mulut mengucapkan satu kata bisu!
Meski tak bersuara, di telinga Wang Lin bergemuruh deru guntur yang tak terbayangkan. Wang Lin menarik napas dalam-dalam, menutup kedua matanya.
Langkahnya, tiba-tiba, mendarat!
Pada saat langkahnya menyentuh tanah, delapan Penjaga Immortal langsung menggigil hebat, mata mereka tidak lagi memiliki sorot kehidupan.
Bersamaan dengan itu, Sungai Kuning menyapu sekilas, bayangan samar pria paruh baya itu tergoyang dan remuk berkeping-keping.
Perasaan mengerikan itu lenyap berantakan.
"Serangan ilusi yang luar biasa..." Sorot mata Wang Lin berkilauan cahaya dingin, ia mendengus keras lalu melangkah lagi. Satu langkah membawanya menyatu dengan Sungai Kuning, tubuhnya mengalir bersama arus bagaikan seekor naga kuning yang langsung menerobos melintasi delapan Penjaga Immortal yang duduk di tanah.
Di detik ia melintas, tubuh delapan Penjaga Immortal itu satu per satu collapse total, jatuh ke dalam Sungai Kuning untuk selamanya tak bisa lolos dari siklus reinkarnasi.
Delapan kepingan giok biasa terbang keluar, dicengkeram oleh Wang Lin dan dilemparkan ke dalam kantong penyimpanan. Dari dalam kastil terdengar suara mengaum keras, energi surgawi yang sangat murni tiba-tiba meledak keluar, berubah menjadi energi dewa yang terus-menerus terkompresi, melesat sekejap mata langsung menuju Wang Lin!
Sungai Kuning di luar tubuh Wang Lin secara instan menjulang dari tanah membentuk pilar raksasa bagai penopang langit dan bumi. Saat energi dewa itu menerjang masuk ke dalam Sungai Kuning tempat Wang Lin berdiri, ia langsung menghilang tanpa jejak.
"Buka!" bisik Wang Lin dari dalam Sungai Kuning.
Seketika Sungai Kuning tiba-tiba berpencar membentuk pusaran. Saat pusaran itu menyapu, kastil putih itu langsung runtuh, bumi bergemuruh hebat.
Pria tua bertubuh pendek itu melesat keluar dan melayang di udara. Tiga wanita yang biasa berlatih kultivasi bersamanya juga terbang keluar satu per satu, berdiri di samping sambil mengamati dengan tatapan dingin.
Orang tua bertubuh pendek itu memiliki alis seperti tikus dan mata seperti pencuri, penampilannya tidak seperti kultivator melainkan lebih mirip penjahat. Dengan wajah merah padam, ia membentak Wang Lin: "Wang Lin! Lao Fu sudah beberapa kali bersabar, tak ingin bermusuhan. Tapi kau benar-benar tak tahu diri! Mengingat kultivator dunia bawah sepertimu sulit mencapai tingkat ini, jika kau pergi sekarang Lao Fu akan memaafkan. Tapi jika masih membandel, jangan marah Lao Fu tak segan bertindak dan membantaimu!"
Kilau dingin berkedip di sorot mata Wang Lin. Tanpa sepatah kata, jari tangan kanannya menunjuk ke depan. Angin dari jari Jimi tiba-tiba menerjang, melesat langsung ke arah orang tua itu.
Raut wajak orang tua itu berubah drastis. Ekspresi serius melintas di matanya. Ia menarik napas dalam-dalam lalu menyemburkan energi dewa pekat. Kabut suci segera membungkus angin jari Jimi. Desisan beruntun terdengar saat kedua energi saling menghancurkan.
“Wang Lin, ini karena kau memaksaku!” Orang tua pendek itu raut wajanya muram, menepuk kantong penyimpanannya. Seketika sepotong giok kehijauan sebesar kepalan tangan terlepas. Dengan kedua tangan membentuk mantra, jarinya menunjuk ke depan sambil membentak: "Bibit Immortal!"
Giok kehijauan itu langsung bergetar. Dalam sekejap mata, benda itu mulai bergerak-gerak secara iblis. Seketika berubah menjadi ribuan serat halus kehijauan yang memanjang. Mengeluarkan dengungan tajam, bagai ular-ular liar yang menari-nari, serat-serat itu menyebar ke segala penjuru.
Begitu serat-serat kehijauan ini muncul, kultivator-kultivator yang menyaksikan di sekeliling langsung menunjukkan raut wajah yang sangat pucat. Sorot mata mereka dipenuhi ketakutan yang mendalam.
Memandang ribuan 'rambut hijau' itu, sorot mata Wang Lin memancarkan cahaya tajam. Dengan suara perlahan ia berucap: "Pakan Makhluk Immortal!"
Begitu kata-kata ini terucap, meski mungkin tidak dimengerti kultivator sekitar, raut wajak orang tua pendek itu kembali berubah drastis. Terdengar teriakan kagetnya: "Kau mengenal ini!!"
Saat pertama kali melihat helaian hijau itu di tubuh Sun Yunshan, Wang Lin merasakan kesan familiar. Setelah merenung, ia menyadari bahwa serat halus itu persis seperti "pakan dewa" yang pernah ia lihat di kediaman kuno dunia dewa bersama murid Sekte Pedang Daruo dulu! Namun hal ini sengaja tidak diungkapkannya pada Sun Yunshan.
Si orang tua pendek tak sempat memikirkan alasan Wang Lin mengenali benda ini. Sejak memperoleh "pakan dewa", ia tak pernah bisa sepenuhnya mengendalikannya. Pengeluaran seluruh persediaan jelas menunjukkan niatnya untuk bertarung habis-habisan. Sebagai kultivator Puncak Kekuasaan tahap menengah, seharusnya sikapnya tidak separah ini. Namun penderitaan tak terucap dalam hatinya memaksanya bertindak nekat.
"Telan dia hidup-hidup!" raung si orang tua pendek sambil kedua tangannya membentuk mantra rumit, menunjuk ke ribuan serat halus yang bermunculan dari batu giok.
Ratusan helai serat hijau berdesis menerjang maju seperti ular-ular gaib, menyambar tubuh Wang Lin dari segala penjuru.
Adegan ini tidak asing bagi Wang Lin. Dulu dia pernah menghadapi pasukan pangan dewa yang ratusan hingga ribuan kali lebih banyak dari ini. Melihat kurang dari seribu helai sekarang, sama sekali tidak membuatnya gugup.
Menepuk kantong penyimpanan, sebatang Bendera Arwah biasa muncul di tangannya. Sebelum datang ke sini, kecurigaan telah tumbuh dalam hatinya. Dengan menggoyangkan bendera, makhluk qilin yang ditemukannya di Sekte Lianhun langsung menerjang keluar!
Meski hanya jiwa Kylin, makhluk ini menyimpan secarik warisan. Begitu muncul, tubuhnya bergetar keras. Kepala besarnya menatap tajam ke arah pasukan pangan dewa yang menyerbu.
Sorot mata qilin tiba-tiba memancarkan kilau aneh. Pandangan ini bagai hantu kelaparan yang setelah puluhan ribu tahun akhirnya melihat "makanan"!
