“Xian Qilin！！” Pria tua pendek itu melihat Wang Lin mengeluarkan seekor Kylin, langsung menyadari bahaya dalam hati. Ketika melihat pandangan sang Kylin, keraguannya semakin menjadi.
Xianliang-Xianliang yang tadinya menyerbu dengan cepat itu tiba-tiba gemetar hebat saat Kylin muncul, bagai bertemu predator alami. Tanpa keraguan sedikitpun, mereka langsung berbalik arah mencoba kabur.
Bukan hanya Xianliang di langit, bahkan kultivator-kultivator di permukaan tanah pun tubuhnya mulai bergetar seolah menahan siksaan hebat. Pola hijau di antara alis mereka mengkeret cepat, terkonsentrasi menjadi satu titik.
Melihat Xianliang hendak melarikan diri, Kylin menghembuskan udara tak kasat mata dari lubang hidungnya. Dengan mengangkat kepala dan mengaum, suaranya mengandung kekuatan aneh. Seluruh Xianliang di sekitarnya langsung membeku, tak berani bergerak.
Kylin menginjakkan keempat kakinya, langsung melesat ke samping Xianliang di udara. Dengan sekali hisapan, semua Xianliang langsung tersedot masuk ke mulutnya, berubah menjadi energi yang sangat bergizi bagi makhluk immortal.
Orang tua bertubuh pendek itu tertegun menyaksikan pemandangan ini.
Kylin menjulurkan lidahnya menjilat bibir, menggoyangkan kepala besarnya lalu menatap tajam gumpalan hijau di antara alis para kultivator di tanah. Jelas, ia belum kenyang.
Raut wajak orang tua itu suram. Dengan cepat ia mengeluarkan benda dari kantong penyimpanan - sebuah kuas kristal berbulu putih di ujungnya, bagai belum pernah tercelup tinta.
Begitu benda ini muncul, aura kewibawaan langsung memancar. Di bawah pengaruhnya, bahkan Kylin pun menunjukkan kejutan di sorot matanya.
"Setelah mengeluarkannya, ia menatap Wang Lin dengan pandangan mengerikan sambil membentak, 'Wang Lin anak kecil, kau yang mengenal persembahan dewa, apakah kau mengenali benda di tangan Lao Fu ini!'"
Wang Lin mengeraskan pandangannya, tidak berkata-kata. Tangannya menepuk kantong penyimpanan, Kereta Dewa Penembak segera melesat keluar dan mendarat di samping. Setelah menerima warisan sejati, kelemahan waktu aktivasi yang lambat dari kereta ini telah hilang.
"Kurasa kau takkan mengenal benda ini! Dengarkan baik-baik, benda ini adalah barang bawaan Lao Fu sejak di dunia dewa dulu, digunakan untuk membimbing kultivator dunia bawah! Lao Fu masih menghargai usahamu dalam kultivasi. Enyahlah sekarang juga! Jika kau terlambat pergi, Lao Fu benar-benar akan turun tangan!" teriak orang tua bertubuh pendek itu.
Wang Lin memandang sang tua sambil berkata perlahan, "Tak perlu berkali-kali mengusirku. Sejak tadi Wang sudah menyadari, meski kau menyebut diri berada di Puncak Kekuasaan tahap menengah, kau sama seperti para Penjaga Immortal itu - tak ada energi Yuan dalam tubuhmu!"
Rahasia terbesar dalam hati pria tua pendek itu terungkap oleh ucapan Wang Lin. Dengan malu dan marah, ia mengayunkan kuas ke depan, memuntahkan darah segar, lalu mengaitkan ujung kuas untuk langsung menggambar sebuah mantra.
Begitu mantra ini muncul, seketika kekuatan yang luar biasa memancar darinya.
Untuk pertama kalinya, pandangan Wang Lin menunjukkan keterkejutan, namun keterkejutan itu dalam sekejap berubah menjadi kegairahan!
Ia menatap tajam mantra itu, lalu mengalihkan pandangan ke kuas tersebut. Api dalam matanya segera digantikan oleh sukacita yang tak terbayangkan!
Mantra ini tidak asing bagi Wang Lin, persis identik dengan mantra yang ia temui di Jalan Naga Mulia di luar kompleks immortal!
Telah berkali-kali ia meneliti mantra ini. Setelah menggambarnya, tak ada sedikitpun kemampuan supernatural yang muncul. Selama ini tak bisa mencapai efek menggegerkan seperti saat menyatukan empat goresan dulu, menjadi penyesalan dalam hatinya.
Namun saat ini, melihat kembali mantra ini dari tangan orang tua bertubuh pendek, meskipun hanya terdiri dari satu goresan, namun benar-benar tergambar utuh dan memiliki kekuatan dahsyat!
Sorotan mata Wang Lin membuat hati orang tua itu bergetar. Ia tak asing dengan pandangan seperti ini - baru saja Kylin itu juga menunjukkan ekspresi hampir identik ketika melihat persembahan suci yang dilemparkannya.
Tiba-tiba, semangat bertarung yang belum pernah terlihat sejak memasuki tempat ini memancar dari tubuh Wang Lin. Dengan jari menunjuk Kereta Dewa Penembak, ia membentak: "Binatang Petir!"
Di langit bergemuruh halilintar sambung-menyambung. Kilatan listrik berjatuhan dari angkasa, langsung menghujam Kereta Dewa Penembak. Di antara kilat-kilat itu, wujud Kylin bertanduk perak - Binatang Petir - mulai termaterialisasi.
Begitu muncul, makhluk itu segera mengarahkan moncongnya ke langit sambil mengaum keras. Gemuruh petir surgawi menyelimuti seluruh cakrawala dalam sekejap, membentuk lapisan kabut listrik yang menggetarkan.
Pada saat yang sama, Kylin di sampingnya juga segera mengaum. Meski suaranya tak sekuat Makhluk Petir, namun tak kalah keras. Auman ini secara paksa menggetarkan gumpalan hijau di antara alis semua kultivator hingga keluar dari tubuh mereka, berubah menjadi helai-helai rambut hitam yang langsung ditelan oleh Kylin.
Saat ini, mantra yang digambar kuas itu juga berpendar dan melesat menuju Wang Lin.
Persis di momen ini, Makhluk Petir menggeram rendah. Tubuhnya melangkah ke depan, seketika petir-petir surgawi menghujani langit, membentuk pemandangan menakjubkan bagai hujan listrik. Rentetan petir bergemuruh turun dari langit, seluruhnya menghantam mantra tersebut.
Meski mantra ini sangat kuat, namun si pria pendek itu tampaknya hanya menguasai satu guratan, tak mampu mengeluarkan kekuatan sejatinya. Dengan pasrah ia menyaksikan mantra itu perlahan hancur berantakan di bawah sambaran petir yang tak henti-henti!
Terdiam sejenak, tubuh pria bertubuh pendek itu bergetar. Ia ketakutan, tanpa basa-basi langsung berbalik dan melarikan diri!
Selama ratusan tahun ini, sejak sebuah keajaiban yang dialaminya bertahun-tahun lalu, ia selalu bertindak sewenang-wenang. Dengan menggunakan Immortal Grain, ia mengontrol banyak kultivator. Namun sifatnya sangat hati-hati, bahkan bisa dibilang pengecut, sama sekali tidak berani menantang kultivator level Puncak Kekuasaan atau siluman berpangkat Jenderal Siluman.
Sifat pengecutnya itu bawaan sejak lahir. Padahal kemampuannya sudah mencapai tahap kesempurnaan akhir Transformasi Bayi sejak lama, tapi ia sama sekali tidak memiliki keberanian untuk melakukan hantaman menuju Puncak Kekuasaan.
Dia takut mati!
Namun, kewaspadaan ini perlahan terlupakan setelah jumlah Penjaga Immortal-nya mencapai sepuluh. Ia mulai sering turun tangan, terus-menerus menangkap kultivator untuk dilebur dengan giok hancur, berharap bisa membina lagi ahli sejati level Penjaga Immortal.
“Wang Lin terkutuk ini asalnya dari mana, kok bisa sekuat ini, sialan! Kalau aku bisa lolos dari tribulasi ini, pasti akan kuremas hingga mati kultivator yang mengirim informasi tentangnya dulu di Kota Gu Yao!!” Orang tua pendek itu melarikan diri sementara hatinya mengutuk dengan gila-gilaan.
Sorot mata Wang Lin memancarkan kegairahan membara. Meski harus mengerahkan seluruh energi surgawinya, dia sama sekali takkan membiarkan orang tua pendek itu kabur. Saat ini matanya memerah darah, kemerahan ini bukan berasal dari pembantai, melainkan terpicu oleh Magic Treasure di tubuh sang tua.
Di mata Wang Lin, orang tua ini sejatinya adalah gudang harta yang bisa bergerak. Wang Lin bingung, dengan harta magis level ini di tubuhnya, kenapa selama bertahun-tahun tak ada yang berani merebut?
Ia tidak tahu, sifat pengecut dan hati-hati si orang tua bertubuh pendek ini baru mulai berkurang dalam beberapa puluh tahun terakhir. Dulu, saat menangkap kultivator, orang tua ini selalu memilih murid-murid sepi dari sekte kecil. Baru belakangan ini ia berani menyasar sekte besar, seperti menculik murid aliran Biru Sekte Tianyun yang menjadi aksi paling beraninya.
Meski tingkat kultivasi si orang tua pendek ini berada di Puncak Kekuasaan tahap menengah, itu dicapai melalui metode khusus. Dengan demikian, ia hanya bisa melawan kultivator Puncak Kekuasaan tahap awal yang lemah. Namun jika berhadapan dengan Wang Lin yang mampu melawan Puncak Kekuasaan tahap menengah sejati, kekuatannya tidak berarti sama sekali!
Selain itu, meski Magic Treasure-nya kuat, hampir tidak ada satu pun yang bisa ia gunakan secara maksimal. Pengetahuannya hanya sebatas permukaan. Kekuatan yang bisa ia keluarkan bahkan tidak mencapai satu persen dari potensi sebenarnya - itu sudah batas maksimalnya!
Orang tua bertubuh pendek itu melarikan diri dengan cepat. Saat ini ia seolah kembali ke masa sebelum mendapat keajaiban itu, ketika dirinya masih seorang kultivator tahap Bayi Yuan Ying akhir yang dikejar-kejar oleh para ahli sejati.
Dengan kebencian di hati, ia mengutuki Wang Lin dengan penuh kebencian. Namun tiba-tiba, dari belakangnya terdengar suara mengaum cahaya hitam yang menyergap. Si orang tua segera menggoreskan kuas di tangannya untuk menggambar mantra guna menghalangi kemampuan supernatural Wang Lin.
Kemudian kaki kanannya menghentak keras ke tanah, seketika seluruh tubuhnya memancarkan nyala api tebal yang langsung padam. Siluet tubuhnya pun menghilang tanpa jejak.
Kilau merah di mata Wang Lin semakin memuncak. Meski kemampuan lain si orang tua pendek ini biasa saja, namun teknik penyelamatan dirinya benar-benar tak ada habisnya. Dalam setengah shichen, ia telah menggunakan lebih dari sepuluh teknik yang bahkan membuat Wang Lin tertegun.
Kali ini, teknik pelarian kesebelas yang sama sekali berbeda dari sebelumnya!
Wang Lin tertawa dingin, tubuhnya limbung lalu berpindah. Shen Shi-nya menyapu sekilas, seketika menemukan siluet orang tua pendek itu di jarak tiga puluh ribu li.
Nyala api di tubuh orang tua itu menghilang, ia sedang melaju cepat. Tiba-tiba wajahnya memucat, di kejauhan depan, siluet Wang Lin langsung melangkah keluar dari angkasa, menyergapnya.
Keraguan terpancar di mata orang tua itu. Ia menggigit gigi, kuas di tangannya tiba-tiba dilemparkan ke kejauhan. Kuas itu mendarat di kekosongan, memunculkan gelombang energi berlapis-lapis yang bahkan menembus kehampaan, hampir lenyap ke dimensi kosong.
Usai melemparkan kuas, orang tua itu segera membentuk mantra dengan jari-jarinya. Seketika aura logam menyembur dari tubuhnya menyelimuti seluruh badan, lalu menerjang dengan kecepatan seratus kali lipat lebih cepat!
"Wang Lin bocah! Kuas dewa itu benar-benar peninggalan para dewata! Setelah jatuh ke kehampaan, kau takkan mudah menemukannya lagi!" Suara sengit orang tua pendek itu berdatangan dari kejauhan.
Wang Lin tetap tenang, tangan kanannya mencengkeram kantong penyimpanan. Pedang Immortal dan pisau sabit hitam meluncur keluar. Xu Liguo bermaterialisasi dari pedang, tanpa menunggu perintah, langsung memahami maksud majikannya. Dengan sombong ia berteriak sambil mengitari pedang hitam: "Xiao Hei, kecepatan!! Kecepatan!! Kejar kuas itu untuk gue!"
Pedang hitam berkedip menghilang, membawa Xu Liguo masuk ke dalam kehampaan.
Wang Lin melangkah maju, mengaktifkan Teknik Pindah Besar, mengejar pria tua pendek itu.
Pria tua itu sedang menyelamatkan diri ketika merasakan Wang Lin mengejarnya lagi, segera merintih, hatinya berteriak: "Apa... apa lagi yang dia mau? Kuas immortal-ku sudah kulempar, kenapa masih memburuku?"
Shen Shi-nya mendeteksi Wang Lin mendekat dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pria tua itu kembali menggigit giginya, menepuk kantong penyimpanan dan mengeluarkan jaring bercahaya hijau.
"Dibandingkan dengan Suoshen Bi, kontrolku terhadap Kunxian Wang ini lebih lemah. Jaring ini tidak pernah kugunakan saat menghadapi musuh. Kumohon Kunxian Wang, kali ini... kau harus benar-benar bisa mengenali musuh! Dulu aku menyelamatkan kalian, pertemuan kita kan juga suatu takdir! Jangan sekali-kali mengikatku ya!" Gumam pria bertubuh pendek itu gugup. Kain pengikat dewa ini hanya akan digunakannya dalam kondisi terpaksa, menurutnya benda ini terlalu misterius.
Sejak memperolehnya, dia pernah mencoba sekali di tempat sepi untuk menguji kekuatannya. Namun tak disangka, jaring ini justru mengikat dirinya sendiri selama tiga hari penuh.
Setelah lama ragu-ragu, dengan tangan gemetar dia mencoba lagi. Hasilnya, masih mengikat dirinya sendiri selama tiga hari. Baru pada percobaan ketiga, jaring itu berhasil mengikat sepotong kayu ujicobanya.
