Selamatkan Zhou Yi!
Zhou Yi dan Wang Lin tidak memiliki hubungan dekat, namun momen singkat di dunia dewa itu telah mengukir kesan mendalam Zhou Yi dalam jiwa Wang Lin.
Seorang pria yang demi perempuan yang dirindukannya, rela membakar jiwanya tanpa melepaskan genggaman. Kerinduannya mungkin tidak mengharukan, namun kebeningan di sorot matanya saat membakar jiwa itu bagai rembulan di gelapnya malam, membuat semua yang menyaksikannya kala itu tersentuh.
Hadiah Kristal Puncak Kekuasaan yang begitu berharga, hanya demi meminta Wang Lin menjagakan mayat perempuan ini...
Permintaan yang sederhana, namun merupakan seluruh hidup Zhou Yi sebelum kematiannya.
Setelah itu, Zhou Yi berubah menjadi Roh Pedang dari Pedang Immortal Hujan, namun jiwa-jiwa yang terfragmentasi dalam mayat perempuan berjubah putih yang lahir karena dirinya, lenyap berantakan, tak tersisa lagi... Saat itu, Zhou Yi seolah mendengar suara seluruh dunia retak di hadapannya.
Saat hatinya yang mati, membawa Energi pedang tanpa nyawa, dengan wujud Roh Pedang, langsung mengejar ke angkasa, bersumpah menghancurkan Ling Tianhou! Saat ini, ia mencari kematian, karena alasan hidupnya telah musnah...
Sepanjang hidup Wang Lin, ia menyaksikan langsung kekejaman Dunia Kultivasi. Kebanyakan orang yang ditemuinya menyimpan pikiran masing-masing, hanya segelintir orang yang ia ingat dalam hati... Situ Nan, Dun Tian, Chi Hu, Zhou Yi...
Dulu, tingkat kultivasinya baru mencapai Transformasi Dewa, di hadapan Zhou Yi ia hanyalah junior yang tak mencolok. Tapi hari ini, Wang Lin telah melangkah ke Puncak Kekuasaan!
Ia menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah masuk ke celah itu!
Beberapa hal, meski jelas berbahaya, tapi sebagai pria dengan obsesi keduniawian di hati, tetap harus dilakukan!
Dulu saat menyelamatkan Tiga Belas, Wang Lin bertempur sendirian melawan Jenderal Iblis. Kini demi menyelamatkan Zhou Yi, meskipun ada sisa-sisa pikiran spiritual Sang Penghormatan Pedang Ling Tianhou, tapi tak mampu menghalangi langkah Wang Lin!
Saat ia menginjakkan kaki ke celah itu, pikiran spiritual Pendekar Pedang Ling Tian memancarkan kekejaman yang sangat dahsyat, menghantam dengan beringas bagai serangan fisik yang nyata, mengaum gemuruh.
Pikiran spiritual kejam ini laksana pedang tajam, membawa ketajaman yang bisa menembus langit dan bumi, langsung menusuk ke arah Wang Lin.
Tirai hitam Bendera Arwah di lapisan terluar tubuh Wang Lin juga mengaum keras, ratusan juta jiwa terkonsentrasi membentuk tirai bendera arwah, menghalangi tusukan pedang itu.
Tapi, pikiran spiritual Ling Tianhou terlalu kuat! Dalam hantaman, tirai pelindung dari ratusan juta arwah itu ternyata ditembus langsung oleh pedang tersebut, tanpa ragu-ragu menusuk Wang Lin.
Pada detik ini, sorot matanya berkilat sekelebat keteguhan hati. Walau sadar tak boleh melanjutkan langkah, namun bila mundur, peluang menyelamatkan Zhou Yi akan sirna selamanya.
Dalam hidup manusia, hal yang wajib dilakukan harus tetap dijalani. Bila terus ragu dan bimbang, bahkan mati sepuluh ribu tahun kemudian, hidup tetap tak berarti!
Keteguhan di mata Wang Lin berubah menjadi tekad baja. Saat kaki melangkah, pedang pikiran spiritual Ling Tianhou yang mengaum mendekat itu kekuatannya semakin mencekam.
Tanpa basa-basi, tangan kanannya mengibas di depan dada. Mantra-mantra emas di sekelilingnya seketika terkonsentrasi menyelimuti seluruh tubuhnya. Cahaya pedang mengguntur menghunjam, namun saat aliran listrik putih dari semua mantra emas itu mengaliri tubuhnya, dengan tanpa ragu-ragu ia melangkah lagi!
Serangga-serangga terbang di sekujur tubuhnya langsung separuh lebih mengeras, berjatuhan dari mantra emas. Dengan kibasan lengan baju, Wang Lin menyimpannya ke dalam kantong penyimpanan.
Langkah ini memicu konsentrasi pikiran spiritual yang puluhan kali lebih kuat dari sebelumnya. Suara halilintar bergema di celah sempit, menyatu dalam gema tak berujung bagai murka langit. Gelombang pikiran spiritual menyapu seluruh penyusup dengan kekuatan penghancur total!
Jiwa Bendera Arwah di luar tubuh Wang Lin tak mampu menghalangi. Setelah tertembus lagi, langsung mencap baju zirah iblis yang melindunginya.
Seketika itu, aura iblis pada zirahnya hancur. Tubuh Wang Lin merasakan kekuatan tak terbayangkan menerjang. Ia bahkan merasakan: jika tak mundur, tubuhnya akan hancur lebur seketika!
Namun perasaan tetaplah perasaan. Dengan kendali jiwa yang luar biasa, Wang Lin dengan paksa menekan sensasi ini. Sorot matanya semakin tegas. Untuk pertama kalinya, jiwa Sanmo berjejak abadi dalam Yuan Shen-nya dilepaskan!
Jiwa Sanmo yang belum sepenuhnya Wang Lin stabilkan cap spiritualnya, secara alami juga belum berhasil disuling menjadi Jiwa Yuan Shen kedua. Saat ini, setelah dikeluarkan, terlihat moxiu bertanduk satu dan berwarna hitam pekat langsung menerjang keluar dari antara alis Wang Lin, membawa cekikan keji yang menembus tubuh dengan suara iblis. Mata moxiu ini keruh, langsung menyambar untuk menelan pikiran spiritual Ling Tianhou.
Pada sekejap kemunculan moxiu ini, baju zirah Wang Lin tiba-tiba memancarkan aura iblis tak terbatas yang belum pernah terlihat sejak pertama kali dikenakan, dengan gila-gilaan menerobos masuk ke dalam tubuh moxiu. Hal ini membuat moxiu yang semula berwujud ilusif seketika menjadi padat.
Setelah menelan pikiran spiritual Ling Tianhou, tubuhnya langsung meletuskan aura badai. Konsep kejam dalam gelombang pikiran spiritual di tubuhnya bergerak liar. Moxiu menggeram rendah, tiba-tiba di dalam mata iblisnya terlihat kilatan kebeningan yang gigih.
Pada saat ini, Yuan Shen Wang Lin bergetar. Ia seketika merasakan ketidakstabilan roh iblis. Tanpa ragu-ragu, Yuan Shen-nya bergerak. Pikiran spiritual menembus antara alis masuk ke dalam tubuh roh iblis, menarik jejak spiritual di dalamnya. Meski jejak ini tidak stabil, toh telah terukir selama hampir 100 tahun.
Saat ditarik, tubuh roh iblis segera tersedot kembali ke antara alis Wang Lin. Bersamaan dengan itu, baju zirah iblis di luar tubuh Wang Lin juga seolah menerima tarikan, berubah menjadi benang hitam yang tidak lagi terkonsentrasi. Benang hitam ini ditampung Wang Lin ke dalam kantong penyimpanan. Langkahnya melangkah ke depan, kali ini langsung mencapai sepuluh zhang!
Namun tiba-tiba, gelombang ketiga pikiran spiritual dengan hantaman yang jauh lebih dahsyat dari sebelumnya, mengaum mendekat dari kedalaman celah. Di antara gemuruh petir yang bergelombang, bahkan samar-samar terdengar suara Ling Tianhou.
Suara ini bergumam, bagaikan mantra kuno.
Bendera Arwah tak bisa dilawan, tanpa baju zirah, saat ini di tubuh Wang Lin hanya tersisa 100.000 cap kehidupan. Pada sekejap gelombang ketiga pikiran spiritual menghantam, 100.000 cap kehidupan itu dengan kecepatan yang sangat tinggi berubah menjadi sejuta. Memanfaatkan momentum pengembangan, dengan paksa melawan pikiran spiritual Ling Tianhou. Hanya sekejap napas, sejuta cap kehidupan itu hancur berantakan secara dahsyat.
Urat hijau menonjol di wajah Wang Lin. Dengan geraman rendah, ia menepuk kantong penyimpanan. Kereta Dewa Penembak segera melesat keluar, kilatan petir berkedip-kedip di permukaannya, tiba-tiba berubah menjadi Binatang Petir!
Makhluk itu mengaum keras. Seluruh tubuhnya melesat langsung ke depan Wang Lin, bertabrakan dengan aliran pikiran spiritual itu. Kilatan petir dalam jumlah besar di tubuh Binatang Petir membentuk bola petir, mengeluarkan desisan beruntun.
Tubuh Binatang Petir mengeluarkan kilatan listrik di permukaan tanah. Dalam bentrokannya dengan pikiran spiritual Ling Tianhou, makhluk itu terus-menerus mundur.
Memanfaatkan kesempatan jeda ini, cap kehidupan Wang Lin segera terisi kembali, berubah menjadi sejuta. Kilau dingin berkedip di matanya, bertahan pasif bukanlah taktik terbaik. Untuk menerobos masuk, serangan diperlukan!
Tubuh Wang Lin melangkah maju, angin dari jari Jimi di tangan kanannya terus-menerus menyeruak keluar. Energi surgawi dalam tubuhnya berputar dengan gila-gilaan, seketika sejumlah besar cahaya hitam Jimi Zhi menerjang keluar, menuju pikiran spiritual Ling Tianhou yang tak kasat mata yang sedang dihadang Binatang Petir.
Cahaya hitam yang dipancarkan angin jari Jimi bagikan ribuan anak panah yang ditembakkan, menciptakan gelombang energi beruntun, mendarat di pikiran spiritual Ling Tianhou.
Wang Lin kembali melangkah maju, jari tangan kanannya menunjuk ke depan memunculkan angin Jari Iblis. Energi surgawi dalam tubuhnya berbalik arah, berkat empat tetes cairan surgawi di masa lalu, meski tanpa suplai Giok Surgawi selama bertahun-tahun, energi surgawi dalam tubuhnya tetap mengalami regenerasi abadi layaknya cap kehidupan, tak pernah berkurang.
Di bawah jari pengubah iblis Wang Lin, energi surgawi ini langsung berubah menjadi aura iblis. Setelah melebur dengan hawa jiwa Sanmo dalam Jiwa Yuan Shen-nya, aura itu menjadi sangat murni dan melesat keluar melalui jarinya.
Bukan satu, melainkan sepuluh!
Wang Lin lalu mengangkat tangan kanannya, mengaktifkan Jalur Sungai Kuning yang bergulung di sekelilingnya. Menginjakkan kaki di atas Sungai Kuning, ia melangkah beberapa kali lagi. Semua kemampuan supernaturalnya terkonsentrasi, menghantam pikiran spiritual Ling Tianhou.
Merasa kekuatan belum cukup, kilau dingin berkedip di matanya. Sejuta cap kehidupan berubah menjadi aura pembantai. Hanya menyisakan satu di dalam Jiwa Yuan Shen, sisanya ia tunjukkan dengan jari—berubah menjadi satu kesatuan yang langsung menerjang!
Adapun energi pedang Ling Tianhou dalam tubuhnya, Wang Lin tak bodoh menggunakan itu saat menghadapi pikiran spiritualnya. Jika muncul, pasti langsung direbut!
Saat ini, seluruh Jurang Gelombang Pasang seolah bergetar hebat. Di dinding jurang luar celah, butiran-butiran tanah dan gumpalan-gumpalan puing kecil seakan diselimuti kekuatan aneh, terlepas dari dinding jurang dan mengambang di udara.
Semua kemampuan supernatural tiba-tiba bertabrakan dengan pikiran spiritual Ling Tianhou. Pada sekejap mata itu, Binatang Petir mengeluarkan raungan menggemparkan langit dan bumi, tubuhnya berubah menjadi kilatan petir raksasa yang langsung menyambar ke arah pikiran spiritual Ling Tianhou bersama serangan Wang Lin.
Di pintu masuk Jurang Gelombang Pasang kabupaten iblis, terdengar sejumlah besar suara berdengung. Saat suara itu muncul, permukaan tanah terus bergetar seolah ditembus gelombang suara.
Pada saat yang sama, Murong Zhuo yang berada di dasar jurang juga merasakan gejolak mengerikan di atas. Kedua wanita Zhao dan Xu di sampingnya segera menengadah ke atas dengan kengerian terpancar di sorot mata.
“Sungguh mengerikan! Ini... ini jangan-jangan dikeluarkan oleh Wang Lin itu!” Xu Fei menarik napas dalam-dalam, sisa ketidakpuasan di dasar kalbunya karena Shen Shi-nya dihancurkan Wang Lin langsung menghilang. Ia bertekad, orang seperti ini bukanlah yang bisa ia tantang.
Selain ketiga orang itu, gelombang energi yang dahsyat terus merambat di sepanjang dinding jurang, langsung menyebar hingga ke dasar Jurang Gelombang Pasang. Dasar jurang tersebut merupakan sebuah koridor, saat gelombang suara memasuki area ini, langsung bergema tanpa henti.
Bentuk koridor ini menyerupai karakter "Hui" yang bulat, di pusatnya terdapat lubang hitam yang tak diketahui tujuannya, sedangkan area luarnya merupakan jalan koridor.
Di salah satu bagian koridor, sebilah pedang besar dengan setengah bilahnya tertancap di tanah. Saat gelombang energi menyebar, pedang ini sedikit goyah.
Gelombang energi yang merambat melalui koridor, menyebar jauh. Di area kosong di bawah pintu keluar Kabupaten Api Iblis, tempat Sekte Pedang Daruo dikepung Nyamuk Gaib dan Kabut Hitam, Tanlang yang selama ini memejamkan mata tiba-tiba membuka kedua matanya. Kilatan sinar tajam memancar dari sorot matanya.
"Hawa Ling Tianhou!! Jangan-jangan dia datang lebih awal... Tidak, aura ini memang milik Ling Tianhou tapi hanya sebagian... Selain auran-nya, ada lagi... Aura lain ini terasa asing, tapi muncul di sini tepat pada momen ini. Apa mereka juga memburu Token?"
Tanlang menyapu sekilas pandang ke arah beberapa murid Sekte Pedang Daruo di sampingnya dengan sikap santai, lalu kembali memejamkan mata.
Gelombang energi yang sampai ke sini sudah sangat redup. Selain Tanlang, tak ada yang merasakannya.
Di Sekte Pedang Daruo, Ling Tianhou yang sedang bersila bermeditasi dengan jubah Tao-nya, tiba-tiba membuka kedua matanya...
