"Senior Zhou Yi!!" seru Wang Lin dengan suara rendah.
Ia bisa merasakan bahwa aura kematian pada Zhou Yi bukan hanya karena faktor eksternal, tapi lebih karena Zhou Yi telah kehilangan keinginan untuk hidup. Ia berniat untuk mati.
Melihat formasi di depan mata, Wang Lin tahu dengan tingkat kultivasinya saat ini, ia tak bisa menghancurkan formasi ini! Mungkin hanya Zhou Yi sendiri yang bisa melakukannya.
Suara Wang Lin meski lemah, namun bergema di dalam celah. Kelopak mata Zhou Yi bergetar perlahan membuka mata, memancarkan kekosongan. Kekosongan ini mengandung kesedihan tingkat ekstrem. Wajahnya masih terlihat hampa.
Di saat yang sama, pikiran spiritual Ling Tianhou di belakang Wang Lin tiba-tiba menerjang keluar dari penjara energi cahaya emas, mengubah arah dan kembali berubah menjadi energi pedang, menyambar langsung ke arah Wang Lin.
Desahan pelan bergema di seluruh celah. Desahan ini keluar dari mulut Zhou Yi. Saat suara ini berpencar, energi pedang yang menyambar Wang Lin dari pikiran spiritual Ling Tianhou langsung hancur berantakan!
Energi pedang ini menghilang, namun membentuk sebuah bola cahaya yang melayang di atas pedang keempat, tak bergerak sama sekali.
"Pergilah..." Zhou Yi dari awal sampai akhir tidak pernah memandang Wang Lin, kembali menutup matanya.
Wang Lin yang berjalan hingga ke sini, Jiwa Yuan Shen dalam tubuhnya terluka parah. Kini bahkan tak bisa meninggalkan tubuhnya. Jiwa Yuan Shen-nya lunglai hingga seukuran bayi. Tubuh kristalnya yang semula jernih, kini menjadi keruh.
Ia telah menggunakan semua kemampuan supernatural, mengerahkan segala upaya, akhirnya tiba di sini. Semua ini hanya karena kebaikan Zhou Yi padanya. Tapi kini, balasannya hanyalah tiga kata datar dari Zhou Yi.
"Kau, pergilah..."
Ejekan pahit merekah di wajah Wang Lin. Ejekan ini bukan untuk orang lain, tapi untuk dirinya sendiri.
"Hatimu sudah mati, memang seharusnya aku tak datang!" Wang Lin menggelengkan kepala, berbalik menuju pintu keluar. Hutang budi pada Zhou Yi telah terlunasi saat ia menginjakkan kaki ke celah ini, saat enam lapisan Jiwa Yuan Shen-nya collapse total.
"Hatiku mati... Saat Ting'er pergi untuk selamanya, hatiku benar-benar telah mati..." Kebingungan di wajah Zhou Yi semakin dalam, kesedihan di sorot matanya semakin pekat.
Ia dikurung Ling Tianhou di sini, selama ratusan tahun ini terus berada dalam kebingungan. Meski mengetahui invasi jiwa-jiwa Gu yao yang terfragmentasi, ia tak ingin mencegahnya. Hanya cahaya emas di antara alisnya - itu adalah hasrat 'Kebodohan' terhadap Ting'er - yang tak ingin ia buang.
Mendesah pelan, Zhou Yi mengangkat tangan kanannya yang telah sepenuhnya berubah ungu, perlahan menjentikkannya ke depan. Seketika muncul pancaran cahaya emas yang mengandung energi pedang yang dahsyat. Begitu kuatnya energi ini, bahkan Ling Tianhou di masa lalu pun dibuat sangat compang-camping. Inilah energi kehidupan Roh Pedang Immortal Hujan! Di dalam tubuh Zhou Yi, hanya tersisa 99 energi semacam ini!
Saat mengejar-kejar Ling Tianhou dulu, sebagian besar telah dikeluarkannya. Kini yang tersisa dalam tubuhnya tinggal empat saja!
Energi pedang itu melesat menusuk bola cahaya di atas pedang keempat yang tertancap di tanah, menembus langsung!
Meski pikiran spiritual Ling Tianhou kuat, namun masih kalah dibanding energi kehidupan Pedang Immortal Hujan milik Zhou Yi!
Bola cahaya hancur, pikiran spiritual Ling Tianhou di dalamnya seketika dihancurkan oleh energi pedang ini, berubah menjadi titik-titik cahaya kristal yang dalam sapuan energi pedang, bagai galaksi Bimasakti melayang masuk ke dalam tubuh Wang Lin dalam sekejap.
Jiwa Yuan Shen dalam tubuh Wang Lin pada momen ini langsung disatukan dengan kilauan kristal tersebut. Jiwa Yuan Shen-nya yang rusak pulih dengan kecepatan gila-gilaan.
Hampir sekejap mata, Jiwa Yuan Shen tidak hanya pulih sepenuhnya, bahkan terasa sedikit mengembang sebelum akhirnya berhenti perlahan. Kilau kristal yang belum sepenuhnya menghilang secara otomatis menemukan energi pedang Ling Tianhou dalam Jiwa Yuan Shen Wang Lin, menyatu dengannya.
Energi pedang ini dalam sekejap mata menjadi tiga kali lebih tajam dari sebelumnya!
"Energi pedang asalku tak bisa tinggal di tubuhmu, tak bisa kuberikan... Karena lukamu akibatku, kusembuhkan. Pergilah... Jangan kembali lagi..." Suara Zhou Yi terdengar perlahan.
Wang Lin menghela napas dalam hati, sambil berjalan keluar, ia menepuk kantong penyimpanan. Pagoda yang mengandung Shen Shi Zhou Yi muncul. Wang Lin meliriknya sebentar lalu melemparkannya ke belakang.
"Janji di masa lalu, Wang sudah tepati. Pagoda ini, tak perlu lagi menjagamu!"
Zhou Yi membuka mata lebar-lebar, memandang pagoda di sampingnya. Duka yang terpancar dari sorot matanya seakan sanggup menggelapkan langit.
"Ting'er..."
Langkah Wang Lin terhenti. Tanpa menoleh, ia berkata: "Dia bukan Ting'er. Jika tebakanku benar, namanya adalah Qing Shuang!"
Tubuh spiritual Zhou Yi terguncang hebat. Ia mengangkat kepala, lubang di matanya menghilang, digantikan kilatan tajam.
"Qing Shuang?"
Wang Lin berbalik badan, memandang Zhou Yi tanpa sepatah kata. Ia melemparkan kepingan giok milik Qing Lin.
Pandangan Zhou Yi mengeras. Kepingan giok itu langsung dicengkeramnya. Setelah meneliti isinya, ekspresinya berubah. Lama ia terdiam, akhirnya bergumam pahit: "Qing Shuang..."
"Putri Kaisar Dewa Qing Lin. Qing Lin ini adalah ahli sejati terhebat di dunia dewa. Konon saat dunia dewa hancur, dia melarikan diri dan bersembunyi di gua persembunyian Daerah Yao Ling ini untuk memulihkan luka!" Suara Wang Lin datar namun penuh perhitungan.
Sorot mata Zhou Yi semakin tajam. Sepercik nyawa mulai menampakkan diri dalam tubuhnya. Aura ungu di sekujur tubuhnya langsung berputar lebih cepat, namun tak mampu mencegah kemunculan vitalitas ini.
"Maksudmu, ayah... ayah Ting'er sedang memulihkan diri di suatu gua persembunyian di sini? Wang Lin, apakah kau yakin dengan informasi ini?"
Wang Lin memandang Zhou Yi sambil menggelengkan kepala. "Tidak ada bukti mata, tidak bisa dipastikan."
Kebingungan di wajah Zhou Yi perlahan menghilang. Ia bergumam pelan, "Benar juga... ini memang bukan hal yang bisa dipastikan... Tapi... jika ayah Ting'er benar ada di sini, dengan tingkat kultivasi sehebat itu, pasti bisa membangunkannya dari tidur..."
Saat ini, Zhou Yi seakan lupa bahwa "Ting'er" yang ia sebutkan hanyalah sisa jiwa mayat perempuan berjubah putih yang muncul akibat perlindungan penuh kerinduan selama ribuan tahun darinya. Sisa jiwa itu telah menghilang, tak lagi ada...
"Aku akan membawa Ting'er menemui ayahnya, membuatnya...bangkit dari tidur..." Nyawa dalam tubuh Zhou Yi semakin menguat. Aura ungu di tubuhnya langsung mendidih bagai air rebusan, menghantam dengan gila-gilaan titik cahaya keemasan di antara alisnya.
"Hancurkan, tarik!" Sorot mata Zhou Yi berkilat tajam. Aura ungu di tubuhnya berusaha melawan dengan gigih, namun sia-sia. Dengan cepat aura itu tercerai-berai dari tubuhnya, sepenuhnya terusir keluar, berubah menjadi gumpalan kabut ungu yang menghilang menyusuri formasi bawah tanah.
Sebagai Roh Pedang dari Pedang Immortal Hujan, andai sisa jiwa Gu Yao dari Kabupaten Iblis Air datang sendiri, mungkin Zhou Yi yang kini hanya menyisakan tiga helai energi pedang vital takkan mampu melawan.
Namun pada saat ini, menghapuskan Yao qi-nya, bagi Zhou Yi bukanlah hal yang sulit.
Aura ungu menghilang, seluruh tubuh Zhou Yi jernih bagaikan aliran gelombang air. Ia menatap pagoda itu dalam-dalam, lalu menggerakkan tangan kanannya. Seketika seberkas cahaya pedang melesat keluar dari dalam pagoda!
Pedang ini berukuran kecil, jelas sekali merupakan senjata kultivator wanita. Inilah salah satu Pedang Immortal Hujan!
Zhou Yi sendiri adalah Roh Pedang Immortal Hujan. Tubuhnya limbung sejenak sebelum berubah menjadi kilauan kristal yang melebur ke dalam pedang mungil itu. Dalam sekejap mata, energi pedang yang dahsyat seketika merajalela di dalam celah dimensi ini!
Persis pada momen itu, tiga bola cahaya pikiran spiritual yang mengambang di empat penjuru formasi di permukaan tanah segera melesat. Mereka berubah menjadi energi spiritual yang langsung menuju pedang immortal tempat Zhou Yi berada.
Suara dengusan keras bergema dari dalam pedang. Tak lama kemudian, aura pedang asli Zhou Yi langsung menyapu keluar. Gemuruh yang mengguncang langit dan bumi seketika memenuhi seluruh Jurang Gelombang Pasang. Aura pedang yang tajam bagai hendak membelah jurang ini!
Tiga bola cahaya langsung hancur berantakan, ditelan bulat-bulat oleh Zhou Yi yang muncul melalui materialisasi dari pedang immortal. Proyeksi empat pedang Jiwa Yuan Shen di permukaan tanah, kini juga tercerai-berai disapu aura pedang asli, bersama formasi yang ikut runtuh total.
Celah yang mengurung Zhou Yi, dalam sekejap mata, runtuh!
"Ling Tianhou! Selama ratusan tahun ini, meski Zhou dikurung, jika bukan karena hati ini mati, mana mungkin segelmu sanggup mengurungku! Aku adalah Roh Pedang Immortal Hujan, seumur langit dan bumi, mewarisi Empat Aura Pedang Kuno! Meski tak bisa membunuhmu, kau juga jangan berharap bisa menyegelku saat aku tak rela!
“Selama ratusan tahun ini, meski hatiku mati, aku tak henti merasakan warisan aura pedang kuno. Jika kita bertemu lagi, lihatlah apakah tingkat kultivasiku masih seperti dulu!” Zhou Yi melebur ke dalam Pedang Immortal, melesat keluar saat celah itu runtuh.
Wang Lin mengikuti dari belakang, seorang diri dengan pedangnya, muncul di luar celah dimensi.
Zhou Yi yang telah materialisasi di atas Pedang Immortal masih mengenakan pakaian era dahulu, namun terlihat lebih berkesan zaman. Di tangannya tergenggam pagoda, ia menatapnya dalam-diam sebelum menyerahkannya pada Wang Lin.
“Wang Lin, tolong simpan dengan baik!”
Wang Lin mengangguk, menerima pagoda itu dan menyimpannya ke dalam kantong penyimpanan.
Sorot mata Zhou Yi tertuju pada Wang Lin, pancaran kehangatan muncul di matanya. “Hanya beberapa abad saja, kau sudah mencapai tahap ini. Sungguh patut dirayakan!”
Wang Lin mendesah pelan. “Terima kasih atas Kristal Puncak Kekuasaan yang Senior berikan dulu. Jika tidak...” Ia menggelengkan kepala, tak melanjutkan kalimatnya.
“Kristal Puncak Kekuasaan adalah imbalanmu karena telah menjaga Ting'er. Tak perlu berterima kasih. Jika harus ada yang bersyukur, akulah Zhou Yi yang harus berterima kasih padamu... Tak kusangka setelah ratusan tahun, kita berdua masih bisa bertemu. Jika bukan karena kau bersikeras mencariku, mungkin pertemuan ini takkan terwujud.” Zhou Yi melihat Wang Lin hendak berbicara lalu menyapukan tangan menghentikannya. Setelah merenung sejenak, ia berkata, “Wang Lin, kuingat dulu di dalam Pagoda ada dua bilah Pedang Immortal... Apakah yang satunya masih ada padamu?”
Wang Lin menepuk kantong penyimpanannya. Pedang Immortal yang dihuni Xu Liguo melesat keluar.
Xu Liguo di dalam pedang langsung merasakan kehadiran Zhou Yi. Sebagai sesama entitas spiritual, getaran yang dirasakannya sangat dalam. Sosok itu bagai tuan segala Roh Pedang, membuatnya langsung muncul rasa segan. Bahkan ia merasa seolah pemilik asli Pedang Immortal yang dihuninya ini adalah Zhou Yi. Dirinya hanyalah bagai burung gereja merebut sarang tekukur.
“Hah?” Zhou Yi melihat pedang immortal, sorot matanya menunjukkan kilau kristal, jari tangan kanan menusuk. Xu Liguo segera terlempar keluar dari pedang, wajahnya menunjukkan ekspresi menjilat yang bahkan lebih intens dibanding saat menghadapi Wang Lin.
“Senior, hamba adalah Xu Liguo. Ini tuanku yang menempatkan hamba di pedang immortal ini, bukan kemauan hamba sendiri.”
Raut wajak Wang Lin langsung berubah buruk, pandangan dinginnya menyapu Xu Liguo.
Zhou Yi tertawa terbahak, berkata pada Wang Lin: “Wang Lin, kemampuan supernaturalku tak bisa kuwariskan padamu. Tapi entitas spiritual ini cukup baik! Aku bisa membuatnya merasakan aura pedang kuno bersamaku, memutasi pertumbuhannya hingga mampu sepenuhnya mengontrol pedang immortalmu!”
