Xu Liguo tertegun, bola matanya berputar licik. Dengan hati-hati ia bertanya: “Emm... Senior, aura pedang kuno itu apa sih?”
Zhou Yi tersenyum ringan, berkata, "Kau akan langsung paham setelah merasakannya!" Sambil berkata demikian, tangan kanannya mencengkeram udara. Xu Liguo seketika terangkat di angkasa olehnya. Seberkas kilatan sinar tajam memancar dari sorot mata Zhou Yi, langsung menyusup ke pandangan Xu Liguo.
Tubuh Xu Liguo bergetar hebat, sorot matanya memancarkan kebingungan. Ia merasakan dengan jelas bagaimana ribuan fragmen informasi kacau balau tiba-tiba diinfuskan langsung ke dalam tubuhnya dari kehampaan. Bahkan terasa olehnya sensasi mirip saat masih menjadi kultivator periode Yuanying dulu, ketika bayi Yuan Ying-nya terlepas dari raga.
Perlahan-lahan, ia terserap sepenuhnya ke dalam ilusi itu.
Zhou Yi melepas cengkeramannya. Kilatan sinar di matanya redup, wajahnya terlihat letih. Mewariskan intisari spiritualnya secara langsung seperti ini sesungguhnya melukai substansi spiritualnya. Namun ia tak peduli. Jika Wang Lin berani menempuh segala bahaya untuk menyelamatkannya, maka ia pun rela mengorbankan warisannya demi menyempurnakan Roh Pedang sang kultivator.
"Wang Lin, Roh Pedang-mu ini memiliki sifat pemberontak bawaan. Di kemudian hari kau harus berhati-hati dalam mengontrolnya. Tapi tak perlu terlalu dipedulikan. Saat memberinya warisan, aku sudah meninggalkan jejak spiritual sebagai petunjuk. Jika dia berkhianat padamu kelak, warisan itu akan melakukan serangan balik!"
Wang Lin memandang Zhou Yi. Kelelahan di wajah Senior itu membuatnya menghela napas dalam. Dengan menyatukan tinju, ia berkata lembut: "Senior, terima kasih!" Cara Zhou Yi bertindak yang tegas dan penuh keteguhan, seperti dulu memaksa memberikan Sun Tai sebagai pelayan pada Wang Lin, semakin mempertegas karakternya.
Zhou Yi menggeleng: "Asalkan Ting'er bisa bangkit dari tidurnya, warisan ini tak berguna bagiku... Wang Lin, aku hanya meminta satu hal: Temukan ayah Ting'er!"
Wang Lin diam sejenak. Setelah lama, ia mengangguk.
Senyum mengembang di wajah Zhou Yi. Tangannya mengepal, Pedang Immortal yang sebelumnya dihuni Xu Liguo segera meluncur ke genggamannya. Dengan menarik napas dalam, ia menepuk pedang itu tiba-tiba!
Saat ditepuk, Pedang Immortal ini segera mengeluarkan dengungan keras. Unsur-unsur aneh menyebar dari pedang, menghilang di sekeliling... Raut wajah Zhou Yi pucat pasi, tubuhnya perlahan menjadi ilusif, butuh waktu lama sebelum pulih.
"Senior Zhou Yi, Anda..." Wang Lin terkejut. Ia tak menyangka Zhou Yi akan melakukan hal seperti ini!
"Mulai sekarang, Pedang Immortal Hujan hanya tersisa tiga bilah! Adapun pedang ini, menjadi milikmu. Baik Roh Pedang sebelumnya maupun Roh Pedang Hujan dariku, tak lagi berhak mengontrol senjata ini!"
Setelah berkata demikian, Zhou Yi melemparkan pedang itu ke arah Wang Lin.
Wang Lin menangkapnya, sorot matanya menunjukkan rasa syukur yang mendalam. Tindakan Zhou Yi ini bisa dibilang hadiah terbesar! Ada empat Pedang Immortal Hujan. Sekalipun direbut, selama Zhou Yi masih ada, siapapun yang merebutnya hanya bisa mengontrol sementara. Sekali bertemu Zhou Yi, pedang akan segera berbalik menguasai!
Bahkan jika Zhou Yi tidak ada lagi, suatu hari ketika mayat perempuan berjubah putih itu bangkit dari tidur, juga dapat menciptakan kembali Roh Pedang Pedang Immortal Hujan, melanjutkan penerimaan warisan aura pedang kuno yang disebutkan itu, dan tetap bisa mengontrol empat Pedang Immortal Hujan!
Bisa dikatakan, keempat Pedang Immortal Hujan ini, sepanjang kehidupan dan reinkarnasi, semuanya adalah milik Roh Pedang, milik mayat perempuan berjubah putih!
Namun saat ini, segalanya telah berubah. Tepukan itu adalah Zhou Yi yang bertindak sebagai Roh Pedang dan penerus warisan aura pedang kuno, menepuk dan menghancurkan jejak spiritual siklus reinkarnasi tak terhitung pada pedang immortal.
Sebagai Roh Pedang generasi ini, ia bagaikan kaisar di antara orang biasa, memisahkan sebagian wilayah kekuasaannya dengan langsung, dan menghadiahkannya secara permanen kepada Wang Lin.
Mulai saat ini, bahkan jika mayat perempuan berjubah putih bangun dari tidur, bahkan jika Roh Pedang Hujan baru muncul lagi, mereka tidak akan bisa mengontrol Pedang Immortal ini! Karena ini adalah dekrit kerajaan dari Zhou Yi, Roh Pedang generasi ini, yang setara dengan kaisar di kalangan orang biasa!
Selain itu, bimbingan Zhou Yi kepada Xu Liguo dalam memahami warisan aura pedang kuno sama dengan membukakan pintu baginya - pintu menuju Roh Pedang Tertinggi!
Kombinasi dari dua hadiah besar ini memberikan Wang Lin sebuah kesempatan!
Kesempatan untuk memiliki Pedang Immortal yang takkan hancur meski melalui siklus reinkarnasi tak terhitung, seperti yang dimiliki mayat perempuan berjubah putih!
Mulai sekarang, Pedang Immortal ini hanya milik Wang Lin. Bahkan Xu Liguo hanyalah Roh Pedang generasi pertama dari senjata ini saja!
Di dunia dewa, kesempatan seperti ini hanya bisa dimiliki oleh mereka yang telah mencapai level Immortal Lord!
Zhou Yi mendesah pelan, tubuhnya berubah menjadi kehampaan dan melebur ke dalam Pedang Immortal.
“Di dasar jurang ini, aku bisa merasakan hawa Roh Pedang Hujan generasi sebelumnya. Ini adalah hadiah ketiga dariku untukmu, ayo pergi!” Pedang Immortal yang telah dilebur Zhou Yi melesat langsung menuju jurang.
Wang Lin menampung Xu Liguo yang sedang dalam kebingungan warisan ke dalam Pedang Immortal, menyusul Zhou Yi dan terbang menuju dasar jurang.
“Hawa Roh Pedang Hujan generasi sebelumnya? Jangan-jangan... itu Jufu?!” Hati Wang Lin berdesir.
Zhou Yi melaju di depan, Energi Pedangnya merajalela di sepanjang jalur. Semua rintangan mengundurkan diri, hingga mereka langsung tiba di dasar Jurang Gelombang Pasang. Di sini terdapat koridor raksasa dengan lubang dalam hitam pekat di pusatnya. Kedalamannya misterius, bahkan Shen Shi pun tak bisa menembusnya.
Daya hisap lemah terus-menerus memancar dari lubang raksasa itu. Meski samar, tanpa henti tetap ada.
Kaki mendarat di jalur sempit di tepi lubang dalam yang menyambung ke dinding batu, butiran-butiran tanah halus di pinggiran tertarik oleh daya hisap lubang, jatuh ke dalam kegelapan.
Wang Lin menarik napas dalam-dalam. Memandang lubang itu, dengan kecerdasannya, ia segera menyadari bahwa gelombang pasang di Laut Timur pasti disebabkan oleh ledakan lubang tak bertepi ini.
Dalam benaknya, ia seolah menyaksikan fragmen memori di mana lubang ini meletus setiap 5000 tahun. Setiap letusan memancarkan daya hisap tak terbayangkan melalui koridor aneh, memanifestasikan kekuatannya di angkasa luar, menyedot segala sesuatu dengan paksa.
Keajaiban penciptaan membuat Wang Lin merasakan kefanaan diri. Kemampuan supernatural macam apa yang bisa melawan daya hisap 5000 tahun sekali ini... Kekuatan apa yang mampu mencapai kemegahan seperti ini?
“Bahkan Tian Yunzi pun tak mampu... Entah apakah 'dia' yang disebut Tian Yunzi itu, yang telah melangkah ke Langkah Ketiga dalam kultivasi, bisa...” Wang Lin menarik napas dalam-dalam, memandang lubang dalam itu dengan diam membatu.
Ke mana sebenarnya lubang ini menghubungkan, Wang Lin tak tahu, juga tak bisa menebak. Yang ia pahami hanyalah: jika terjatuh ke dalam, mustahil untuk keluar!
“Lubang ini penuh keanehan! Jangan terlalu lama mengamat-amati!” Suara Zhou Yi bergema dari Pedang Immortal di depan.
Wang Lin menarik kembali pandangannya. Namun, tepat di sekejap mata itu, telinganya menangkap samar suara lemah.
“Turunlah...” Suara itu bukan berasal dari lubang dalam, melainkan... dari dalam kantong penyimpanannya!
Bukan Yao Xixue!
