Pupil mata Wang Lin menyempit, ia menundukkan pandangan ke kantong penyimpanannya. Seberkas Shen Shi terpisah dan menyusup masuk, seketika menemukan gulungan lukisan misterius dari Planet Zhuque di dalamnya yang terbuka secara otomatis. Cahaya ungu berkedip di dalamnya, memantulkan siluet ilusif perempuan dengan lekuk tubuh anggun yang membelakangi Wang Lin, seolah berbicara sendiri dengan suara lembut yang terus berulang.
"Turunlah..."
Siluet anggun dalam gulungan lukisan ini bukanlah pemandangan asing bagi Wang Lin. Tahun lalu di Planet Zhuque saat menghadapi Tiga Leluhur Suku Immortal Peninggalan, ketika musuh melepaskan Roh Mantra, siluet inilah yang dengan sekali gerakan langsung menelannya ke dalam lukisan.
Terkait gulungan lukisan ini, Wang Lin tak pernah benar-benar memahaminya. Meski tingkat kultivasinya telah mencapai Puncak Kekuasaan, bahkan saat menelitinya di Suku Leyan, tak pernah ada kemajuan.
Meski bisa meninggalkan jejak spiritual, gulungan ini tak bisa dikontrol.
Kini siluet anggun itu muncul lagi. Jiwa Wang Lin bergetar, mengirimkan pikiran spiritualnya.
“Turun ke lubang dalam ini?”
“Turun...” bayangan jelita itu kembali berbisik lembut.
Sorot mata Wang Lin berkilat, ia menarik kembali Shen Shi-nya, menunduk melihat lubang dalam raksasa di sampingnya. Kegelapan pekat menyelimuti dalamnya, pandangan yang tertangkap terasa mengerikan.
Setelah merenung sejenak, Wang Lin menarik kembali pandangannya. Tubuhnya limbung, mengejar Zhou Yi yang menjauh.
“Jangan-jangan di dalam lubang ini ada sesuatu yang terkait dengan gulungan lukisan itu...” gumam Wang Lin sambil menyusul Zhou Yi, sorot matanya menunjukkan perenungan.
“Di dalam lubang itu ada kekuatan aneh yang bisa mempengaruhi jiwa. Mereka yang lemah tekad akan langsung terjatuh hanya dengan memandangnya.” Suara Zhou Yi terdengar dari Pedang Immortal di depan.
“Jangan lihat lagi, fokus terbang!” Zhou Yi kembali mengingatkan.
Wang Lin mengangguk, mengencangkan jiwanya. Mereka melesat cepat menyusuri koridor, daya hisap dari lubang dalam itu kadang menguat kadang melemah seiring kedalaman yang mereka tempuh.
Entah berapa lama berlalu, tiba-tiba Pedang Immortal yang menjadi wadah Zhou Yi di depan berhenti membeku. Langkah Wang Lin pun ikut terhenti. Di sini, di bagian timur koridor, kegelapan pekat menyelimuti jalan di depan sehingga tak terlihat jelas lintasannya.
"Waspada! Ada keanehan dalam lubang dalam ini!" Seruan Zhou Yi baru saja terdengar ketika kabut ungu pekat tiba-tiba menyembur dari lubang itu, menyelimuti sekeliling.
Suara Zhou Yi yang terdengar dari balik kabut terasa mistis dan tidak nyata.
Kilau dingin berkedip di mata Wang Lin. Kabut ini datang terlalu iblis. Dalam selubungnya, penglihatan terhalang. Bahkan Shen Shi hanya bisa menjangkau kurang dari tiga zhang. Jika dilepaskan lebih jauh, ia langsung lenyap seolah ditelan kabut.
Bahkan dalam jarak tiga zhang, pemeriksaan dengan Shen Shi pun terlihat samar-samar.
Bersamaan dengan itu, daya hisap lubang dalam itu tampak semakin meningkat seiring munculnya kabut. Namun anehnya, daya hisap ini sama sekali tak berpengaruh pada kabut ungu tersebut.
Di depan kabut, cahaya pedang berkilat. Pedang Immortal tempat Zhou Yi bersemayam melaju mendekat, berputar mengelilingi tubuh Wang Lin. Suara spiritual Zhou Yi bergema dari dalam pedang.
"Cukup, Wang Lin. Naiklah! Aku akan membawamu melewati sini. Kabut ungu di tempat ini terlalu iblis, kekuatanmu mungkin takkan cukup menghadapi bahaya."
Tanpa banyak bicara, Wang Lang melangkah naik ke pedang tersebut. Energi surgawi mengalir dari pedang, menyusuri kedua kakinya ke seluruh tubuh.
"Tenenangkan diri dan memusatkan perhatian, buka pintu hati, tahan energi immortal di dalam!" Gema perintah Zhou Yi bergema dalam jiwa Wang Lin. Segera dia mengikuti instruksi tersebut. Energi surgawi yang meresap ke tubuhnya tiba-tiba bergetar keras, menembus meridian dan membentuk tirai immortal berkilauan emas di luar tubuh fisiknya!
Tirai immortal ini tidak hanya mengandung energi surgawi, tapi juga kekuatan pedang yang dahsyat. Saat menyebar, kabut ungu di sekitarnya seolah digeser oleh tangan raksasa, membuka koridor di kedua sisi.
Zhou Yi berubah menjadi cahaya panjang, membawa Wang Lin melesat langsung masuk ke dalam kabut ungu. Sepanjang perjalanan, kabut ungu berpencar membuka jalan. Kabut yang enggan menghilang pun lenyap seketika setelah Pedang Immortal memancarkan Energi pedang pekat.
Kecepatan Pedang Immortal luar biasa dahsyat. Angin kencang menerpa wajah Wang Lin, kabut di sekitarnya bagai berubah menjadi Naga Ungu yang melintas dari ujung matanya dalam beberapa sekejap napas.
Setelah beberapa lama, Pedang Immortal berbelok tajam ke atas, melaju dalam formasi spiral. Energi surgawi dalam tubuh Wang Lin mengalir deras, memastikannya tetap tegak berdiri di atas pedang tanpa terlempar.
"Aura Roh Pedang Hujan generasi sebelumnya ada di depan! Wang Lin, Berdirilah dengan mantap! Aku akan memacu kecepatan maksimal!" Setelah memberi waktu beberapa napas untuk persiapan, kecepatan Pedang Immortal tiba-tiba melesat berkali-kali lipat.
Kecepatannya begitu tinggi hingga bahkan muncul bayangan, seolah teleportasi spontan. Wang Lin menginjak pedang, langsung merasakan ilusi 10.000 gunung menubruk. Ia tak lagi bernapas, menahan energi dewa dalam tubuh.
Jika benar teleportasi mungkin tak masalah, tapi ini bukan teleportasi melainkan kecepatan setara teleportasi!
Tirai immortal di luar tubuhnya berubah bentuk, melekat erat di badan Wang Lin. Kecepatan Pedang Immortal mencapai tingkat yang tak terbayangkan.
Wang Lin bahkan bisa melihat kabut sekitar telah berubah menjadi lautan kabut, perbedaan akibat kecepatan ekstrim.
Perasaan yang terakhir ia rasakan ratusan tahun lalu saat pertama memasuki dunia kultivasi ini, kini muncul lagi. Hati Wang Lin dipenuhi renungan.
“Inilah yang disebut Pedang Immortal! Inilah yang disebut Roh Pedang! Pedang Immortal milikku juga memiliki kekuatan serupa, namun karena Roh Pedang-nya lemah, tidak bisa mengeluarkan seluruh potensinya. Meski Xu Liguo memiliki tulang pemberontak, sebagai Raja Iblis yang hanya mengintimidasi yang lemah, dia takkan bisa lolos dari genggamanku!”
Tiba-tiba, kabut ungu di sekeliling mulai bergulung-gulung dengan dahsyat, mengembang bagai ombak yang bergelora. Dari lubang tak bertepi yang menjadi sumber kabut itu, muncul daya hisap yang luar biasa kuat.
Daya hisap raksasa ini muncul begitu mendadak. Kabut yang sebelumnya tak terpengaruh, kini mulai terhisap dengan cepat menuju lubang dalam.
Daya hisap di dalam lubang semakin menguat. Dalam sekejap, kabut dalam jumlah masif tersedot masuk. Bersamaan dengan itu, puing-puing kecil di dinding sekitar bergetar hebat sebelum satu per satu terserap ke dalam.
Di kejauhan koridor, sebuah pedang besar yang tertusuk di dinding mulai bergetar halus, perlahan tercabut dari dinding, dan akhirnya terdengar bunyi bum, sepenuhnya terlepas dari dinding. Mengikuti daya hisap, pedang itu melesat menuju lubang dalam.
Pada momen itu, Pedang Immortal yang menjadi wadah Zhou Yi mengaum mendekat. Dari atas pedangnya, Wang Lin langsung mengenali pedang besar keemasan yang sangat familiar itu yang sedang jatuh ke lubang dalam.
Zhou Yi tanpa keraguan sedikitpun memutar bilah pedangnya, langsung menyelam ke lubang dalam untuk mengejar pedang besar itu. Perbedaan daya hisap di dalam dan luar lubang sangat ekstrem. Dengan kecepatan asli pedang yang diperkuat daya hisap, lajunya bahkan melampaui kilat.
Dalam sekejap napas, mereka menyusul pedang emas bercahaya. Wang Lin yang berada di atas Pedang Immortal menunjukkan seberkas ketegasan di sorot matanya. Saat pedangnya mendekati pedang keemasan, tangan kanannya mencengkeram angkasa dan berhasil menangkap pedang besar itu.
Namun, pedang besar itu masih melilit daya hisap dari lubang dalam. Saat Wang Lin mencoba merebutnya, tindakan ini sama seperti merebut harta karun dengan lubang dalam, bertarung melawan daya hisap. Begitu tangannya menyentuh angkasa untuk mencengkeram, gelombang energi dahsyat tiba-tiba menerjang. Tubuh Wang Lin langsung goyah, nyaris terjatuh dari Pedang Immortal.
Saat bahaya, Wang Lin menarik napas dalam-dalam. Jalur Sungai Kuning (Dao Hua Huang Quan) tiba-tiba berputar-putar di sekelilingnya. Dengan gerakan tangan Wang Lin, sungai akhirat itu membentuk spiral dan berputar keras. Angin kuning beraroma mistis menyembur keluar. Berada dalam pusaran ini, dengan daya hisap yang sedikit melemah, Wang Lin mencengkeram dengan keras. Cahaya emas pedang besar itu langsung berhenti jatuh, perlahan terangkat olehnya.
Dari dalam Pedang Immortal, terdengar geraman rendah Zhou Yi. Geraman itu seolah mengandung mantra Roh Pedang. Dalam kilatan cahaya pedang, Zhou Yi tiba-tiba melesat membawa Wang Lin menuju mulut lubang dalam.
Wang Lin merasakan tubuh fisiknya seakan akan tercabik-cabik, tangan kanannya yang mencengkeram pedang besar di angkasa bagai memikul beban tak terhingga. Saat pedang immortal di bawah kakinya melesat, urat hijau di wajahnya menegang.
Seiring desakan Zhou Yi, pedang besar perlahan terangkat. Sorot mata Wang Lin menunjukkan keteguhan - saat ini ia tak boleh melepaskan genggaman. Sekali melepaskan, pedang ini mungkin takkan pernah bisa dimilikinya lagi selamanya.
Bersamaan dengan terjangan Zhou Yi, pedang besar yang dicengkeram Wang Lin di angkasa perlahan naik. Lapisan emas yang tersisa di permukaannya akhirnya terlepas sepenuhnya, memperlihatkan bilah hitam pekat di bawahnya.
Permata yang tersisa di gagang pedang satu per satu retak, menjadi abu dan terserap ke dalam lubang dalam.
Zhou Yi menggeram rendah, energi pedang immortal bertambah drastis. Dengan paksa kembali menaikkan beberapa zhang, Wang Lin mengalirkan energi surgawi dalam tubuhnya sementara Jalur Sungai Kuning yang mengitari terus melemahkan daya hisap. Akhirnya, Zhou Yi membawa Wang Lin menerjang keluar dari lubang dalam!
Pada saat terlempar keluar, Wang Lin meraung, tangan kanannya mencengkeram dengan keras, pedang besar tiba-tiba melesat dan berhasil direbutnya!
"Jufu!" Di bilah hitam pekat pedang besar itu, terukir dua karakter tipis.
Memegang Jufu, kilasan kenangan lalu melintas di hati Wang Lin. Ia menarik napas dalam-dalam, tak sempat memeriksa sebelum tubuhnya ditarik Zhou Yi dengan kecepatan yang sangat tinggi, melaju menyusuri koridor samping.
Zhou Yi melesat dengan kecepatan ekstrem, berpendar-pendar dalam koridor. Atas pesan suara spiritual Wang Lin, Zhou Yi meluncur ke satu-satunya pintu keluar di Jurang Gelombang Pasang - pintu Kabupaten Api Iblis!
Wang Lin memandang Jufu yang dipegangnya sebentar sebelum memasukkannya ke kantong penyimpanan. Sekilas pandang tadi telah mengungkap jejak rahasia di dalamnya - sesuatu yang mustahil terlihat jika tingkat kultivasinya belum mencapai Puncak Kekuasaan seperti sekarang.
Hanya saja saat ini bukan waktu untuk meneliti, setelah dimasukkan ke kantong penyimpanan, Wang Lin berencana mempelajarinya dengan seksama setelah meninggalkan Jurang Gelombang Pasang ini.
"Ekspedisi pasang surut ini bisa dibilang sukses, sayang token misterius itu masih belum diketahui keberadaannya..." Sorot mata Wang Lin menyiratkan perenungan.
Di dalam kantong penyimpanan Wang Lin, Nyamuk Gaib membuka matanya, pandangannya menunjukkan keraguan. Secara teori di ruang dimensi kantong penyimpanan ini, kecuali memiliki kemampuan supernatural yang dahsyat, mustahil bisa merasakan dunia luar. Tapi saat ini, ia merasakan seolah ada banyak hawa yang sangat familiar di luar.
Setelah ragu sejenak, Nyamuk Gaib masih tak bisa memahaminya. Ia memandang Katak Petir yang tetap tertidur di sampingnya, lalu merebahkan diri di punggung katak itu dan menutup matanya.
Dengan kecepatan Zhou Yi, mereka semakin dekat dengan pintu keluar Kabupaten Api Iblis... Begitu pula dengan kabut dan kawanan Nyamuk Gaib yang membungkus Tanlang dan rombongan...
Di Daerah Yao Ling, awan keberuntungan melayang di langit dari selatan. Awan ini dilingkupi energi dewa, bagai benda dari Dunia Dewa sejati, memancarkan cahaya kemerahan yang berkilauan. Saat melaju, warnanya memenuhi langit.
Di atas awan ini berdiri sepasang pria dan wanita. Pria itu bertubuh tegap mengenakan jubah panjang biru kehijauan berhias awan hijau, bahkan terlihat gelombang energi yang memancar darinya. Rambut panjangnya yang terurai menampakkan wajah tampan nan tegas.
Menghadapi angin, ia memegang seruling giok hijau zamrud. Jubahnya yang berkibar-kibar membuatnya bagai dewa.
Di sampingnya, perempuan itu mengenakan gaun ungu muda dengan bordiran bunga zixian berwarna merah muda pucat. Rambutnya disanggul longgar dengan tusuk konde ungu muda, menampilkan kesan kasual namun tetap elegan. Riasan wajahnya minimalis, bibir merah alami tanpa polesan.
Kulitnya bak salju beku, aurnya lembut seperti anggrek!
Matanya sesekali menatap kultivator pria di sampingnya, menunjukkan secercah kelembutan di pandangan. Jelas, mereka berdua adalah pasangan kultivasi.
Mengarungi awan dan kabut - meski teknik ini umum dikuasai kultivator biasa, namun awan yang digunakan hanyalah awan putih langit biasa, kabutnya pun hanya uap air yang dipisahkan.
Teknik semacam ini tergolong rendah, tidak layak ditampilkan. Selain kecepatannya terbatas, juga tidak mengandung ilmu yang kuat. Hanya ilusi keindahan untuk mengelabui orang biasa belaka.
Namun pasangan kultivasi ini berbeda. Awan yang mereka kendarai terbuat dari awan dewa langit ketujuh yang telah dimurnikan, bahkan di dunia dewa sekalipun pada masa lalu, ini termasuk awan dewa yang sangat langka!
Keistimewaan supernatural awan ini terletak pada kandungan petir dewa yang alami di dalamnya. Dengan demikian, kekuatannya tentu tidak boleh diremehkan!
Para kultivator generasi tua seringkali langsung mengenali identitas mereka begitu melihat awan dewa ini! Karena yang bisa mengendarai awan dewa langit ketujuh dengan mudah seperti mereka hanyalah orang-orang setahap Blood Ancestor, Ling Tianhou, atau Tian Yunzi!
Pasangan Kultivasi Yun Xian!
Pasangan dewa yang bersama Tian Yunzi, Ling Tianhou, dan lainnya pertama kali memasuki daerah Yao Ling, menduduki sebuah gua persembunyian selama puluhan ribu tahun tanpa pernah keluar!
Wang Wei, Hu Juan!
Tingkat kultivasi mereka sejak dulu sudah setara dengan Tian Yunzi dkk. Ditambah lagi, mereka berdua ahli dalam teknik gabungan, sehingga bahkan Tian Yunzi pun sangat waspada terhadap mereka.
Hal yang lebih membuat Tian Yunzi ketakutan adalah asal-usul kedua orang ini. Wang Wei dan Hu Juan memiliki identitas yang sangat misterius, bahkan Tian Yunzi sendiri tidak pernah berhasil menyelidikinya. Dia hanya tahu bahwa tahun berkultivasi mereka tampak lebih lama daripada dirinya sendiri.
Untungnya karakter kedua orang ini tenang, tidak suka memperebutkan kekuasaan atau membangun pengaruh. Selama tidak mengganggu mereka, tidak akan ada masalah besar.
Jika pria pendek di dalam Bendera Arwah Wang Lin melihat pasangan kultivasi ini, pasti akan mengatupkan giginya dan langsung mengenali bahwa merekalah yang dulu merebut kantong penyimpanannya.
Keduanya melangkah di atas awan keberuntungan, langsung menuju Kabupaten Api Iblis.
Saat awan keberuntungan memasuki wilayah Kabupaten Api Iblis, di Kolam Naga Ibukota Tianyao, Gu Yao Bello yang sedang melebur tiba-tiba membuka matanya.
Sorot matanya memancarkan cahaya tajam yang sangat terang, namun segera cahaya itu menghilang.
"Mereka ternyata meninggalkan gua persembunyian... Sepertinya aku harus mempercepat penyerapan jiwa-jiwa terfragmentasi Gu yao lainnya..." Sorot mata Bello menunjukkan kewaspadaan yang tersembunyi sangat dalam.
Awan keberuntungan memasuki wilayah Kabupaten Api Iblis, melaju dengan cepat hingga lapisan awan di langit seluruhnya terpaksa mundur. Bahkan para jenderal dan prajurit iblis di berbagai kota, jiwa mereka semua terguncang, tak berani terbang keluar untuk menyelidik.
Tak lama kemudian, awan keberuntungan itu berhenti di atas mulut Jurang Gelombang Pasang. Awan perlahan menghilang, mengungkapkan dua sosok yang turun dari udara.
"Menarik, Juan'er. Di sini ternyata masih ada sistem pertahanan magis. Hmm, tekniknya cukup cerdik." Pria itu menunjukkan ekspresi tertarik sambil tersenyum pada perempuan di sampingnya.
Perempuan itu menyunggingkan senyum, suaranya lembut merdu: "Tak banyak sistem pertahanan yang bisa menarik perhatianmu."
