Senyum tipis mengembang di bibir Wang Lin. Ia menyatukan tinju ke arah Zhou Yi yang muncul melalui materialisasi: "Senior Zhou, junior ingin meminta suatu hal."
Zhou Yi meneliti Wang Lin dengan seksama: "Apa?"
Sorot kebijaksanaan memancar dari pandangan Wang Lin: "Senior Zhou, mohon sebarkan kesadaran pedang Anda dengan samar-samar, sembunyikan dalam kabut ini. Junior akan masuk untuk menemui Tanlang dan kawan-kawannya."
"Masuklah sendiri, berhati-hatilah." Zhou Yi mengangguk. Setelah kejadian tadi, perkataan Wang Lin kini memiliki bobot yang jauh berbeda di hatinya.
Wang Lin tersenyum ringan, berkata, "Senior tenang saja. Si Tanlang tadi hanya berteriak menghentikan, tapi tidak mengejar untuk menyerang. Jika bukan karena ada yang ditakutinya, pastilah karakternya penuh kecurigaan."
Zhou Yi mendesah pelan, sorot matanya tak menyembunyikan kekaguman. Wang Lin hanya melalui petunjuk kecil saja sudah bisa menyimpulkan sampai tahap ini, jelas bukan kemampuan manusia biasa!
Wang Lin merenung sejenak, lalu berkata, "Senior, junior punya sebuah teori. Tujuan Tanlang kemungkinan besar adalah sebuah token. Tablet roh ini merupakan satu-satunya cara untuk menemui ayah Senior Qing Shuang. Jadi... janganlah Senior ragu-ragu!"
Sorot dingin melintas di mata Zhou Yi, suaranya berat bergema, "Wang Lin, tenang saja!"
Tanpa basa-basi lagi, Wang Lin menyatukan tinju ke arah Zhou Yi, berbalik lalu melangkah masuk ke kabut, melaju menuju lokasi Tanlang dan rombongannya!
Sebenarnya jika dia dan Zhou Yi tetap bersembunyi dalam kabut, menggunakan Shen Shi pedang Zhou Yi untuk mengamati, mungkin juga merupakan cara yang baik. Namun, karena sudah terdeteksi oleh Tanlang, lebih baik dia mendekat secara langsung dan mengamati secara terbuka daripada hanya mengawasi dari jauh.
Selain itu, ada alasan penting lain - Wang Lin ingin melihat apakah Tanlang mengenali dirinya atau tidak!
Wang Lin yakin bahwa sebelumnya dia belum pernah bertemu dengan orang ini.
Di dalam kabut, Shen Shi Wang Lin menyebar. Dia melangkah maju. Jarak sepuluh li tidak terlalu jauh baginya. Meski terhalang kabut, tidak butuh waktu lama sebelum dia langsung memasuki area terbuka itu.
Saat tubuh Wang Lin muncul di sini dalam sekejap mata, enam pasang mata tiba-tiba tertuju padanya.
"Kau... Wang Lin!!" Lima anggota Sekte Pedang Daruo segera mengenali identitas Wang Lin.
Suasana penuh hawa maut tiba-tiba menyebar dari tubuh murid-murid Sekte Pedang Daruo. Perseteruan abadi antara Sekte Pedang Daruo dan Sekte Tianyun membuat pertempuran bisa meletus tanpa alasan saat kedua pihak bertemu.
Wang Lin memandang dengan tenang, menyapu sekilas pandangannya ke semua orang. Pada Tanlang, matanya tidak berhenti, hanya melintas sebentar.
Ekspresi Tanlang tetap datar. Hanya di saat Wang Lin muncul, ia membuka mata sesaat sebelum kembali memejamkannya.
"Chen Long di sini. Apakah yang datang ini Wang Lin dari Garis Ungu Sekte Tianyun?" Suara berat bergema dari arah Chen Long.
Raut wajah Wang Lin tetap tenang. Ia menatap Chen Long tanpa bersuara, menanti jawaban. Ia ingin mengetahui apakah orang-orang Sekte Pedang Daruo ini tinggal di sini dengan sukarela atau terperangkap—hal ini sangat krusial. Jika memang sukarela, berarti teori sebelumnya tentang kesalahannya terbukti.
"Orang sombong, pertanyaan Saudara Seniormu berani tidak dijawab!" Seorang murid Sekte Pedang Daruo di sampingnya, mungkin karena terkurung di sini selama 100 tahun, kegelisahan hatinya telah mencapai tingkat tak terkendali. Saat menemukan alasan, ia segera meraung keras. Tubuhnya melangkah maju, pedang legendaris di punggungnya melesat. Saat dihantam orang ini, energi pedang merajalela sementara di atasnya termaterialisasi seekor kuda hitam dengan sorot mata memancarkan kilau merah!
Kuda ini mengeluarkan nafas hijau, aura jahat menyelimuti tubuhnya, melebur ke dalam pedang legendaris dan berubah menjadi energi pedang yang melaju langsung menuju Wang Lin.
Tingkat kultivasi orang ini hanyalah tahap kesempurnaan akhir Transformasi Bayi. Tapi saat ini ia tidak peduli, mengingat ada beberapa sesama anggota sekte di sekitarnya, apalagi Saudara Senior masih ada di situ, pasti tidak akan membiarkan dirinya dirugikan!
"Inikah caramu menerima tamu?!" Wang Lin sama sekali tidak memandang energi pedang itu, matanya tenang menatap Chen Long. Ia telah menyimpulkan bahwa anggota Sekte Pedang Daruo ini pasti sedang terkurung, sebab jika tidak, mustahil mereka akan begitu mudah tersulut emosi kecuali telah terjebak terlalu lama.
Kilatan sinar tajam melintas di sorot mata Chen Long, ia hendak berbicara. Namun di saat yang sama, Wang Lin bergerak.
Cap kehidupan di antara alisnya tiba-tiba berpendar, menyebar dari permukaan tubuhnya bagai tirai vitalitas yang bertabrakan dengan energi pedang kuda hitam penuh aura jahat yang menyambar.
Di tengah gemuruh ledakan, kilau dingin berkedip di mata Wang Lin. Seberkas cap kehidupan terpisah, di udara seketika berubah menjadi aura pembantai yang ganas menyebar, bagikan Naga Purba mengitari dengan kecepatan luar biasa, dalam sekejap telah mengurung Wu Ma.
Beberapa murid Sekte Pedang Daruo di samping segera maju hendak turun tangan. Pada momen itu, Chen Long menderik dingin: "Mundur kalian semua!"
Sambil berkata, Chen Long melangkah keluar satu langkah, jari telunjuk dan tengah membentuk pedang, bagai kilat menusuk ke samping Wu Ma yang terbungkus aura pembantai. Di jarinya terkandung kemampuan supernatural aneh, sekejap mata setelah memasuki lingkaran pengepungan ini, Chen Long menendang tubuh Wu Ma hingga terlempar.
Ia berbalik badan, sama sekali tidak memandang aura pembantai di sekitarnya, lalu menyatukan tinju ke arah Wang Lin: "Rekan Tao Wang, adik seperguruanku memang gegabah, maafkan kelakuannya."
"Tidak apa-apa!" Suara Wang Lin datar. Aura pembantai yang membungkus Chen Long seketika berputar, mengurung pedang legendaris Wu Ma, menyapu sekilas dan menggulungnya hingga ke sisi Wang Lin.
Di hadapan Chen Long dan murid-murid Sekte Pedang Daruo, tangan kanan Wang Lin mencengkeram pedang Wu Ma. Setelah menepuk sekali, Shen Shi di pedang itu terhapus, lalu dengan sangat natural dilemparkan ke dalam kantong penyimpanan.
Wu Ma yang ditendang oleh Chen Long, pedang legendarisnya direbut, jiwanya dihapus, seketika memuntahkan darah segar. Ia menatap tajam Wang Lin dan membentak, "Kau!!"
"Mengingat dia adalah adik seperguruan Rekan Tao Chen Long, maka tindakannya menantang Wang bisa dimaafkan dari hukuman mati. Pedang ini akan kuambil sebagai peringatan!" ujar Wang Lin dengan raut wajah tetap tenang.
Pandangan Chen Long tak berubah sedikitpun. Ia tersenyum tipis, "Memang seharusnya begitu!" Ia menoleh memandang dingin ke Wu Ma, berkata dengan nada menusuk, "Diam kau! Berani-beraninya mengganggu Rekan Tao Wang? Jika kau masih berkutat, aku akan membuang tingkat kultivasimu atas nama Guru!"
Wu Ma jelas sangat takut pada Chen Long. Ia menggerutu pelan lalu duduk di samping sambil tetap membisu.
Pupil mata Wang Lin menyempit hampir tak terdeteksi. Setelah menginjakkan kaki di sini, pertama-tama ia memancing anggota Sekte Pedang Daruo untuk turun tangan guna menilai tebakan dalam hatinya. Kemudian dengan terang-terangan merebut pedang Wu Ma. Namun semua ini ternyata ditahan oleh Chen Long di hadapannya, tanpa sedikitpun perubahan ekspresi.
Semua ini, selain menunjukkan kelicikan strategis Chen Long, poin lebih pentingnya adalah membuktikan dugaan Wang Lin sebelumnya—orang-orang ini membutuhkan bantuannya!
Pada saat itu, Tanlang membuka matanya dan menatap Wang Lin dengan suara mengerikan: "Bocah kecil, mengapa temanmu tidak muncul?"
Dalam hati Tanlang mengumpat. Andai bukan karena kekhawatirannya pada Shen Shi samar-samar di balik kabut, ia sudah akan menangkap Wang Lin seketika muncul.
Selama beberapa sekejap napas tadi, meski matanya terpejam, kemampuan supernatural dalam tubuhnya telah tiga kali melakukan penyesuaian.
Hanya saja ketiga kali ini, setiap kali hendak bertindak, Shen Shi dalam kabut langsung menjadi tajam, bagai peringatan.
Tanlang ragu-ragu, akhirnya mengurungkan niat.
Wang Lin tidak menunjukkan perubahan ekspresi, berkata: "Teman saya berkarakter dingin dan penyendiri, tidak suka keramaian. Apakah Senior juga dari Sekte Pedang Daruo?"
Tanlang melirik Wang Lin, bibir mengembang dalam senyuman dingin.
Chen Long tersenyum lembut, memperkenalkan: "Saudara Wang, Senior ini memiliki nama Tao Tanlang, sesepuh seangkatan dengan guru kita. Sayangnya, karena luka Senior yang membuat tingkat kultivasinya hanya bisa mencapai Puncak Kekuasaan tahap akhir kesempurnaan, kita pun terjebak di sini selama 100 tahun!"
"Chen Long ini tidak biasa!" Wang Lin berpikir dalam hati. Dengan satu kalimat, pria ini telah mengungkap semua hal secara implisit.
“Senior Tanlang, mengingat Rekan Tao Wang dari Sekte Tianyun dan temannya juga tiba di sini, bagaimana jika kita bersatu untuk menerobos? Mungkin kita bisa keluar dari kepungan gerombolan iblis!” Chen Long segera menyahut.
“Gerombolan iblis...” Wang Lin raut wajak tetap tenang, namun dalam hati mulai waspada.
Tanlang ekspresi datar, hendak menolak. Tiba-tiba matanya mengeraskan pandangan ke arah kabut ungu di kejauhan. Kabut itu tiba-tiba mengkerut seolah tersentak.
Menatap Chen Long, Tanlang mengangguk: “Karena kau terburu-buru, jika Lao Fu tetap menolak, pasti kau akan mencurigai niat tersembunyi. Cukup! Mari kita coba sekali lagi!”
Chen Long cepat-cepat menggeleng: “Junior tidak berani! Hanya terkurung terlalu lama di sini, khawatir dengan adik seperguruan di Daerah Yao Ling.”
Tanlang tertawa dingin. Tubuhnya limbung melesat dari permukaan tanah, memimpin jalan menembus kabut.
Chen Long menarik napas dalam-dalam, lalu menyatukan tinju ke arah Wang Lin sambil berbisik: "Saudara Wang, perselisihan antar sekte mari kita kesampingkan di sini. Kabut di tempat ini, begitu masuk, mustahil keluar. Jalan keluar hanya ada satu di depan, sayangnya dikepung oleh sekumpulan iblis aneh. Untuk keluar, kita harus menerobos!"
Wang Lin mengangguk, lalu bersama Chen Long dan empat murid Sekte Pedang Daruo lainnya terbang keluar, mengikuti dari belakang Tanlang. Saat terbang, jejak spiritual kehidupan menyelimuti tubuh Wang Lin, diam-diam waspada.
Sebenarnya bukan hanya dia, Chen Long juga diam-diam mengerahkan kemampuan supernaturalnya, khawatir Wang Lin akan melakukan serangan mendadak di momen krusial ini. Beberapa murid Sekte Pedang Daruo lainnya, terutama Wu Ma, memandang Wang Lin dengan tatapan penuh kebencian.
Dengan berbagai pikiran tersembunyi, mereka memasuki kabut ungu dan langsung melesat menuju jalan keluar di depan.
Tanlang di depan, jiwanya waspada. Dalam kabut, selalu ada Shen Shi yang samar-samar menyapu sekilas di sekitarnya. Bahkan ia merasakan, jika sedikit lengah, Shen Shi itu bisa langsung melancarkan serangan!
"Sialan, sejak kapan Wang Lin punya sekutu seperti ini!" Raut wajak Tanlang muram.
Kecepatan semua orang ekstrem. Tak lama kemudian, mereka sudah mendekati tepi pintu keluar kabut ungu. Kabut di sini tak lagi terlalu padat, samar-samar terlihat bagian luar.
Shen Shi bahkan bisa menyebar, menyelidiki segala sesuatu di luar.
Shen Shi Wang Lin menyebar. Saat melihat dunia luar, seketika seluruh jiwanya terguncang! Sorot matanya menunjukkan kejutan!
"Ini... ini..." Ia menarik napas tajam.
Pemandangan di depan mata membuat Wang Lin sulit percaya. Samar-samar ia seolah kembali ke warisan Dewa Kuno, saat menyaksikan fragmen kenangan planet misterius yang dipadati begitu banyak Nyamuk Gaib.
Keterkejutan Wang Lin tidak di luar perkiraan Chen Long dan yang lain. Mereka pun pernah mengalami hal serupa di masa lalu. Namun mereka tidak tahu bahwa Wang Lin bukan hanya mengenal benda ini, tapi juga sangat familiar dengannya.
Bahkan Tanlang pun tidak menyangka hal ini!
Rombongan besar Nyamuk Gaib di luar yang berdesakan itu mengeluarkan dengungan keras. Mereka segera melihat kehadiran para kultivator. Berduyun-duyun mereka mengangkat mulut raksasa panjang mereka, sorot mata dipenuhi kilatan ganas dan aura kejam!
Saat ini, di pinggiran lain kabut ungu, Nyamuk Gaib milik Wang Lin menampakkan separuh tubuhnya. Ia memandang kosong ke arah kawanannya yang berjejal, mata menunjukkan kebingungan.
Saat masih berada dalam kantong penyimpanan, Nyamuk Gaib ini sudah samar-samar merasakan kehadiran aura yang membuatnya gelisah. Sepanjang hidupnya ia belum pernah merasakan hawa seperti ini, namun terasa sangat familiar, bagai gema yang berasal dari Jiwa-nya sendiri.
Setelah terbang keluar dari kantong penyimpanan, ia berkeliaran di dalam kabut ini. Terhadap sumber hawa yang datang dari kejauhan, muncul keinginan untuk menyentuh namun juga ketakutan yang membuatnya ragu-ragu.
Seperti perasaan gentar seorang perantau yang mendekati kampung halamannya setelah bertahun-tahun mengembara.
Di antara kawanan Nyamuk Gaib, beberapa yang berada di area pinggiran melihat sesamanya ini. Mereka juga tertegun, sorot mata penuh kilatan ganas langsung menatap tajam. Namun seketika, kilatan hawa pembunuh di mata mereka menghilang, digantikan oleh keraguan.
Beberapa Nyamuk Gaib ini mengeluarkan desisan, mendekat dan mengitari Nyamuk Gaib milik Wang Lin beberapa kali. Mulut raksasa mereka sesekali menyentuh-nyentuh. Akhirnya, mereka kembali ke kawanan sambil menoleh tajam sambil mendesis, seolah memanggil.
Nyamuk Gaib milik Wang Lin sedikit ragu, lalu mengikuti dan menghilang dalam kerumunan kawanan. Adegan ini tak ada yang menyadari...
Siluet Tanlang menerobos melintasi pinggiran kabut dan membeku sejenak. Namun tiba-tiba ia berbalik dengan tatapan menancap ke arah kabut. Kabut yang awalnya tenang itu mulai mengalir bergulung-gulung tanpa suara.
Aliran ini tidak terjadi di satu titik saja. Seluruh kabut ungu mengembang serentak, disertai suara bergelombang bagai halilintar yang berasal dari gesekan antar partikel kabut.
Fenomena ini segera menarik perhatian semua anggota Sekte Pedang Daruo dan Wang Lin.
Warna kegembiraan liar melintas di sorot mata Tanlang. Sebelumnya ia telah mendeteksi keanehan kabut, sehingga menyetujui permintaan Chen Long. Dengan menarik napas dalam-dalam, ia menepuk kantong penyimpanan dan sebuah guci kecil langsung muncul di tangannya!
Guci ini memuntahkan aura ungu yang membungkus seluruh tubuh Tanlang. Tanpa ragu, ia melangkah keluar dari kabut ungu.
Pada detik ini, hatinya bergetar samar. Di luar kabut ungu, kawanan Nyamuk Gaib tiba-tiba mengeluarkan auman keras. Semua nyamuk gaib seketika meraung, suaranya bagai musik perenggut jiwa yang merembes ke dalam kabut, semakin memperparah kegelisahan hati.
Kabut bergulung semakin pekat. Aliran ombak ini dimulai dari pinggiran. Jika dilihat dari sudut lain, terlihat jelas kabut ungu yang tersangkut di jurang ini sedang menyusut dengan kecepatan yang sangat tinggi secara gila-gilaan!
Wajah Chen Long dan yang lain langsung berubah pucat. Mereka segera hendak menerjang, namun baru saja melangkah, tawa terbahak-bahak Tanlang menggema. Dengan kibasan lengan baju, gelombang energi muncul, memaksa anggota Sekte Pedang Daruo berhenti paksa.
"Lao Fu telah menunggu 100 tahun, akhirnya menyambut hari penyatuan kabut ungu ini! Kalian, jadilah persembahan untuk menyempurnakan Lao Fu!" Suara Tanlang bergema di dalam kabut.
Kilau dingin berkedip di mata Wang Lin. Saat itu, suara Zhou Yi bergema di relung jiwanya.
“Wang Lin, di tepi kabut ungu yang mengalir ini terdapat energi surgawi yang dapat mengurung semua kultivator! Kecuali memiliki akar surgawi, mustahil keluar. Tapi ini tak berlaku bagiku, aku bisa membawamu menerjang!”
Wang Lin melirik para murid Sekte Pedang Daruo di depannya, kilatan ketegasan bergegas di hatinya. Alih-alih langsung meminta Zhou Yi membawanya kabur, ia justru menggeser tubuhnya mundur.
