Namun Naga Hijau tidak menyadari hal ini. Begitu mengejar masuk ke lubang, dia langsung merasakan daya hisap tersebut. Dengan mengaum keras, naga itu berjuang melepaskan diri. Kilat-kilat menyebar dari tubuhnya, setiap kilatan sebesar tong air menghantam dinding lubang di sekitarnya, langsung memproduksi puing-puing kecil.
Semakin ke bawah, daya hisap semakin kuat. Dalam perjuangannya, kilat di tubuh naga itu sedikit menahan daya hisap. Saat hendak menerjang keluar, tiba-tiba kepala naga besar itu melemparkan pandangan ke bawah. Melihat Wang Lin yang sedang berhati-hati mengontrol kecepatan di dekat dinding lubang tak jauh darinya, naga itu tiba-tiba mengaum ganas. Alih-alih kabur, dia justru menyerbu ke arah Wang Lin.
Wang Lin wajahnya semakin muram, dalam hati mengutuk naga ini tak tahu hidup mati. Sudah merasakan daya hisap tapi masih tak kabur, malah melihat dirinya lalu melepaskan kesempatan untuk pergi.
"Kebencian sebesar ini kah?!" Energi surgawi dalam tubuh Wang Lin berhenti sejenak, tubuhnya langsung terseret daya hisap, mempercepat kecepatan tenggelam. Naga Hijau itu menerjang kosong, kembali mengaum dan mengejar.
Manusia dan naga saling kejar dalam lubang dalam ini. Perlahan mereka semakin terperosok. Saat melarikan diri, Wang Lin segera merasakan daya hisap dalam lubang ini seolah meningkat dengan kecepatan ekstrem, bagai sedang mempersiapkan badai.
Dari belakang terdengar auman, Naga Hijau membuka mulut lebar. Sebuah bola petir raksasa menyembur dari mulutnya, meluncur langsung ke arah Wang Lin.
Bola petir dengan kekuatan dahsyat, bagai Tian Jie menghujam ke arah Wang Lin. Sorot mata Wang Lin memancarkan kilau dingin, hendak menghindar. Namun tiba-tiba, bola petir yang mengaum itu berhenti sesaat, menyimpang dari jalur semula dan sedikit menukik ke bawah.
Raut wajah Wang Lin berubah. Ia segera merasakan daya hisap tak terbayangkan dari dasar lubang yang mengalir dengan gila-gilaan. Tanpa ragu-ragu, ia menepuk kantong penyimpanan. Formasi Tiga Bakat Pedang melesat dan menancap keras di dinding lubang, saling terhubung. Kedua tangan Wang Lin mencengkeram erat pedang legendaris itu.
Hampir bersamaan dengan cengkeramannya, daya hisap meletus. Bola petir itu yang pertama berubah arah, jatuh vertikal dengan aura bergemuruh, langsung terserap ke dasar lubang dalam.
Bola petir ini memancarkan kilatan listrik, pada detik terserap, menerangi area bawah. Wang Lin menundukkan kepala melihat ke bawah, tampak jurang dalam sepuluh ribu zhang yang gelap gulita. Kilatan listrik itu cepat melemah, hingga lenyap dari pandangan.
Naga Petir Kuno Gu tertegun. Sorot matanya untuk pertama kali menunjukkan kengerian. Kini ia tak lagi berpikir untuk menelan Wang Lin, melainkan berjuang keras terbang ke atas. Ia ketakutan!
Dalam warisan ingatan leluhurnya, seolah pernah menyaksikan pemandangan serupa. Dengan mengaum keras, seluruh tubuhnya dipenuhi kilat petir, berhasil memaksa daya hisap melemah sesaat sehingga bisa terbang naik tiga zhang.
"'Mau kabur!'" Wang Lin memancarkan hawa dingin. "Karena kau terus bergulat, bagaimana mungkin aku dipaksa masuk ke sini? Jika kau kabur lebih awal daripada nekat mengejar, aku pasti sudah bisa keluar. Tapi di jarak ini, mustahil bagiku untuk meloloskan diri!"
"Beku!" Wang Lin berseru rendah sambil mengalirkan energi immortal, Seni immortal teknik pembekuan tiba-tiba dilakukan!
Jika sebelumnya, Naga Petir meski terbekukan akan kembali normal dalam sekejap mata dan tak menghiraukan, kini situasi sama sekali berbeda!
Tubuh Naga Petir membeku sekejap napas, suara mengaum keras ketidakrelaan keluar dari mulutnya. Di bawah tarikan daya hisap dahsyat, tubuhnya dengan paksa tertarik turun lebih dari sepuluh zhang.
"Kau takkan lolos!" Sorot mata Wang Lin memancarkan kilau dingin. Tubuhnya juga tertarik daya hisap, cepat terjerembap ke bawah. Pedang Tiansai menggesek dinding lubang hingga mengeluarkan percikan api, bahkan meninggalkan tiga bekas tebasan pedang yang dalam.
"Beku!" Wang Lin kembali mengaktifkan tekniknya!
Naga Petir bergerak dengan gigih, tubuh naga dipenuhi kilatan listrik yang berkedip gila-gilaan, berusaha mengubah situasi. Tanpa Teknik Pembekuan Wang Lin, mungkin ia benar-benar bisa lolos. Namun setiap kali berhasil bergerak sedikit, Wang Lin segera mengaktifkan teknik pembekuan. Tubuh Naga Petir yang terjebak daya hisap, tak peduli sekuat apa berjuang, tetap tak berguna.
Serangan yang ditujukan ke Wang Lin pun, karena pengaruh daya hisap, tersedot ke dalam lubang dalam sebelum sempat mendekat. Naga Petir hanya bisa menatap tajam ke arah Wang Lin, terseret masuk ke jurang dengan penuh keputusasaan.
Tiba-tiba daya hisap meningkat drastis berkali-kali lipat dari sebelumnya. Di bawah tarikan gila-gilaan ini, Wang Lin merasakan lengannya seperti hendak tercabik. Ia mencengkeram erat pedang legendaris, membiarkan ketiga bilah pedang mengikis dinding lubang hingga memercikkan bunga api dan meninggalkan bekas tebasan dalam.
Namun daya hisap yang terlalu besar membuat efek jeda dari tiga pedang legendaris dengan cepat menghilang. Saat bahaya, Wang Lin menggigit gigi. Sebagian Jiwa Yuan Shen-nya melebur ke dalam kantong penyimpanan. Dengan mengaktifkannya melalui Jiwa Yuan Shen, Pedang Immortal dan pedang melengkung segera melesat keluar. Kedua senjata itu menusuk dinding lubang di bawah kakinya. Wang Lin menginjak senjata-senjata itu, tubuhnya langsung terhisap ke bawah.
Suara "ci-la" bergema. Lima jejak terbentuk seiring tubuh Wang Lin yang terus terhisap ke bawah, terlihat jelas di dinding lubang!
Sementara Naga Petir itu, meski terus berjuang, jatuh bagai meteor. Tubuhnya tak bisa berkonsentrasi dalam daya hisap ini, kembali berubah menjadi asap hijau yang terulur panjang.
Asap hijau ini memancarkan cahaya hijau redup. Ujung asap itu terserap jauh ke dalam lubang, samar-samar menerangi sekitarnya.
"Turun..." Dari kantong penyimpanan Wang Lin, kembali terdengar suara wanita yang secara iblis, bergema dalam jiwa Wang Lin. Raut wajak Wang Lin sangat muram, saat menundukkan kepala, tiba-tiba ekspresinya berubah.
Dengan cahaya yang dipancarkan Asap hijau, samar-samar ia melihat bayangan hidup yang mencuat horizontal di bawah. Cahaya hijau berkilat sesaat, sedikit menerangi bayangan itu.
Sekilas Wang Lin melihat batu besar yang menjulur sepanjang sepuluh zhang, di atasnya ternyata terdapat formasi teleportasi!
Sebelum sempat diteliti, cahaya hijau meredup. Batu besar itu kembali menyatu dengan Kabut hitam tanpa sisa pencahayaan.
"Formasi teleportasi!" Wang Lin mengeraskan pandangan. Sayang sekali Shen Shi tak bisa dikeluarkan di sini, kalau tidak pasti akan terlihat jelas.
Tiba-tiba Wang Lin merasakan Pedang Immortal di kakinya mengambang, disusul pedang melengkung yang juga demikian.
"Ada celah!!" Hampir seketika sorot mata Wang Lin menunjukkan kegembiraan liar. Tanpa ragu-ragu tubuhnya berayun ke dinding lubang.
Tubuhnya segera masuk jauh ke dalam dinding lubang. Tepat seperti yang dia duga, terdapat celah selebar satu zhang di sini. Saat tubuh Wang Lin berayun, dia langsung terjatuh ke dalam celah. Dengan cepat dia mengalirkan energi spiritualnya, menarik kembali Formasi Tiga Bakat Pedang beserta Pedang Immortal dan pedang melengkungnya secepat mungkin.
Roh Naga Petir yang telah berubah menjadi Asap hijau di luar celah segera melihat celah tempat Wang Lin masuk. Seketika itu juga ia mulai bergerak liar. Asap hijau bergelombang, mengkristal di bagian atas hingga membentuk wujud Naga Petir kuno, lalu mengaum sambil menerjang ke arah celah tempat Wang Lin berada.
Kali ini tujuannya bukan untuk menelan Wang Lin, melainkan masuk ke dalam untuk menghindari daya hisap. Ia mengerahkan seluruh kekuatan petir di tubuhnya, menerobos dengan gila-gilaan.
Namun daya hisap terlalu kuat. Hampir mustahil baginya untuk mendekat. Sorot mata Naga Petir menunjukkan ketegasan. Tiba-tiba tubuhnya terbelah menjadi dua dari tengah. Bagian bawah langsung tersedot ke lubang dalam, sementara bagian atas memanfaatkan kesempatan ini untuk menyelusup ke dalam celah.
Sorot mata Wang Lin memancarkan kilau dingin, baru saja ia menarik napas lega di dalam celah, langsung menyaksikan Naga Petir juga hendak menerobos masuk. Pada detik ini, cukup dengan satu Teknik Pembekuan darinya, sang Naga Petir akan dilanda keputusasaan dan terseret oleh daya hisap!
Naga Petir jelas juga menyadari hal ini. Saat menerjang maju, mulutnya langsung menganga hendak memuntahkan bola petir. Jika sampai terlepas, Wang Lin di dalam celah ini sama sekali tak punya ruang untuk menghindar.
Seolah momen krusial ini menjadi ajang pertarungan kecepatan kemampuan supernatural antara manusia dan naga. Namun Wang Lin menyimpan strategi lain. Ia baru saja menyaksikan langsung sang naga memutus separuh tubuhnya sendiri, dan kini hawa energinya telah terkuras separuh untuk melawan daya hisap. Bisa dikatakan, inilah saat paling rentan bagi Naga Petir!
Wang Lin menggigit giginya, sorot mata penuh tekad. Tanpa ragu-ragu ia menutup kedua matanya, Jiwa Yuan Shen dari antara alisnya melesat keluar secepat kilat. Persis saat Naga Petir menerobos masuk ke celah dan hendak melepaskan bola petir dari mulutnya, Jiwa Yuan Shen Wang Lin menyambar dan... MENELAN!
Wang Lin yang pernah menjadi Tun Hun, mampu menelan semua jiwa di dunia. Namun seiring waktu dengan meningkatnya tingkat kultivasinya, kemampuan supernatural ini perlahan tertutup oleh debu dunia. Kini Jiwa Yuan Shen-nya berubah menjadi tak terhingga besar, dan di tengah sorot mata terkejut Naga Petir, ia menelan seluruhnya!
Setelah menelan roh Naga Petir Kuno, Jiwa Yuan Shen Wang Lin segera kembali ke Tubuh fisik-nya. Pada momen ini, kekuatan ledakan mulai bergemuruh dengan gila-gilaan dalam Jiwa Yuan Shen-nya.
Naga Petir Kuno, meski hanya separuh tubuh spiritual, kekuatan yang terkandung di dalamnya tak terbayangkan. Setelah Jiwa Yuan Shen Wang Lin menelannya, kemampuan supernatural Tun Hun pun dikembangkan, melakukan penyerapan dengan kecepatan luar biasa.
Kilatan listrik bergelombang mengaliri di dalam dan luar Jiwa Yuan Shen dalam tubuh Wang Lin, memancarkan kekuatan petir yang bergelombang. Energi ini bahkan menembus hingga ke aliran darah Tubuh fisik-nya, membuat jasmaninya saat itu juga berkilauan kilat, seolah berada di tengah badai petir.
Daya hisap dari dunia luar tidak terlalu mempengaruhi celah. Saat ini, seluruh jiwa Wang Lin telah melebur ke dalam Jiwa Yuan Shen-nya, menyerap dengan gila-gilaan.
Jiwa Yuan Shen-nya terus bertumbuh secara kualitatif, bukan kuantitatif. Jiwa Yuan Shen yang dikelilingi kilatan listrik ini memperlihatkan siluet Naga Petir Kuno yang menjalar seperti meridian dalam tubuh spiritual. Ekspresi naga itu penuh penderitaan bahkan terkesam mengerikan.
Cabang benang tipis merambat di tubuh naga, menyebar ke seluruh bagian Jiwa Yuan Shen Wang Lin. Kekuatan Naga Petir memenuhi setiap sudut, mengubah Jiwa Yuan Shen-nya secara iblis.
Hal seperti menelan Naga Petir Kuno sekalipun tidak akan dilakukan Tian Yunzi dkk. Naga Petir Kuno berbeda dengan binatang kuno lain. Legenda menyebut mereka lahir dari konsentrasi petir, merupakan anak emas Jalan Langit yang pernah mewakili kekuatan petir surgawi di era kuno.
Menelan Naga Petir Kuno ini sama seperti menelan semua petir di langit, bagaimana mungkin Jiwa Yuan Shen seorang kultivator bisa menahan gemuruh petir sekuat ini!
Namun, kemakmuran dicari dalam bahaya, jalan Dao diambil dari tepi jurang! Di ujung lain risiko, tersimpan kesempatan tak terbatas!
Jiwa Yuan Shen Wang Lin dikelilingi kilat naga petir, membentuk petir-petir dahsyat dalam tubuh fisiknya. Saat gemuruh bergema, kilat petir pun mulai menyala dalam Jiwa Yuan Shen-nya!
Jiwa Yuan Shen-nya sedang mengalami perubahan dahsyat dalam keadaan yang tak terbayangkan. Meski peningkatan tingkat kultivasinya tak signifikan, perubahan ini membentangkan gulungan takdir tak berujung bagi jalan masa depannya!
Jiwa Yuan Shen yang mengandung petir - bahkan dengan wawasan Tian Yunzi sekalipun, tak pernah ditemukan kultivator yang mencapai level seperti ini!
Naga Petir dalam Jiwa Yuan Shen bergerak keras, menarik-narik Jiwa Yuan Shen Wang Lin. Ia tak menyerah, malah melancarkan perlawanan!
