Dalam penerbangan, ribuan Nyamuk Gaib mengikuti dari belakang, sesekali melengking penuh keengganan dan keputusasaan, seolah berusaha membujuk Nyamuk Gaib Wang Lin untuk tinggal.
Di pintu masuk pasang Kabupaten Air Iblis, pada hari itu, semburan cahaya ungu menerjang keluar dan berubah wujud menjadi Nyamuk Gaib di udara. Di atas punggungnya, Wang Lin duduk dengan wajah muram.
Sesaat setelah kemunculan cahaya ungu, dua ribu lebih Nyamuk Gaib menerjang keluar membungkus Wang Lin dalam lingkaran. Sorot mata mereka semua tertancap pada Nyamuk Gaib Ungu, lengkingan mereka semakin menggema.
Di sorot mata Nyamuk Gaib milik Wang Lin terpancar ketegasan, ia terus-menerus mengaum keras bagai memberi jawaban.
Nyamuk Gaib di sekeliling, mata dipenuhi keengganan yang semakin pekat, sesekali melirik Wang Lin dengan memancarkan kilatan ganas yang pekat.
Sorot mata Wang Lin berkilat, ia berdiri. Kilatan listrik dari Jiwa Yuan Shen-nya menembus tubuh, membuat seluruh tubuhnya seolah dikelilingi cahaya listrik, pandangannya bagai kilat yang menyambar, memandang dengan dingin.
Merasakan getaran pikiran Wang Lin, Nyamuk Gaib di bawah kakinya seketika menjerit kencang, suaranya mengandung tekanan aura yang mencekam, memaksa kawanan Nyamuk Gaib di sekitarnya perlahan berpencar.
Wang Lin mengeluarkan kantong penyimpanan, membuka celah kecil, lalu menatap kawanan Nyamuk Gaib di sekelilingnya.
Kawanan Nyamuk Gaib terdiam hebat. Setelah lama, seekor melesat berubah menjadi cahaya abu-abu masuk ke dalam kantong penyimpanan. Satu per satu yang lain menyusul.
Namun, tak semua Nyamuk Gaib memilih masuk. Sekitar dua pertiga diam membisu, memandangi Wang Lin dan sang Raja mereka menjauh hingga menghilang di ufuk langit.
Lama kemudian, mereka serempak melengking, suara serempak memancarkan kesedihan. Perlahan, tubuh Nyamuk Gaib ini satu per satu collapse total. Mereka ternyata memutuskan urat jantung sendiri, jatuh dari udara, terhempas masuk ke dalam pintu masuk gelombang pasang.
Dari kejauhan, tubuh Nyamuk Gaib di bawah kaki Wang Lin bergetar. Ia perlahan menoleh, memandang jauh ke arah Jurang Gelombang Pasang. Sorot matanya juga menunjukkan kesedihan.
Wang Lin mendesah pelan. Tangan kanannya mengusap-usap kepala Nyamuk Gaib.
Berdasarkan pemahamannya terhadap makhluk ini, kini ia telah mengerti: kecuali masih anakan, begitu Nyamuk Gaib dewasa, mustahil ditaklukkan. Yang masuk ke kantong penyimpanan hanyalah anakan. Yang memilih bunuh diri, semuanya adalah Nyamuk Gaib dewasa.
Dalam dunia Nyamuk Gaib, jika ditinggalkan Sang Raja, maka hanya ada satu jalan: mati! Kecuali... muncul Raja baru!
Kesedihan Nyamuk Gaib membuat Wang Lin tak tega memandang. Tubuhnya melesat ke udara, memasukkan Nyamuk Gaib ke dalam kantong penyimpanan. Di sana, ia akan bersama ratusan temannya dan ditemani Katak Petir. Hanya dengan cara ini, ia bisa perlahan pulih dari kesedihan.
Wang Lin melayang di udara, menatap langit biru dan awan putih. Sudah lama ia tak melihat pemandangan ini. Diam sejenak, ia menepuk kantong penyimpanan. Seketika, sebutir kristal muncul di tangannya.
Shen Shi-nya melebur ke dalam kristal. Kilau kristal segera memancar, menyelimuti tubuhnya. Dalam sekejap, kilauan bersama Wang Lin di dalamnya menghilang.
Saat muncul kembali, Wang Lin sudah berada di gua persembunyiannya. Memandang banyak Larangan yang belum terbongkar di tempat ini, sorot matanya berkilat. "Saat aku kembali nanti," gumamnya pelan, "semua Larangan di sini akan kubongkar satu per satu. Rahasia gua ini akan kukuak!"
Ia menarik napas dalam-dalam, kedua tangan membentuk mantra dengan jari-jarinya, menyegel gua persembunyian ini. Kemudian menghancurkan formasi teleportasi, memastikan mulai sekarang tak seorang pun bisa memasuki gua ini, bahkan Blood Ancestor pun takkan bisa masuk kembali.
Usai semua ini, Wang Lin menoleh tajam memandang gua itu. Di pintu gua persembunyian, roh penjaga gua termaterialisasi. Ia memandang jauh ke arah Wang Lin tanpa sepatah kata.
Wang Lin berbalik badan, meremas kristal di tangannya, lalu meninggalkan tempat ini.
Di luar wilayah Suku Leyan di Kabupaten Tianyao, siluet Wang Lin muncul. Langkahnya mantap memasuki wilayah suku. Semua anggota klan yang melihatnya seketika tertegun, namun segera menunjukkan sukacita dan bersujud berulang kali.
Tanpa mengambil jiwa-jiwa yang dikumpulkan suku Leyan, Wang Lin memanggil Tiga Belas dan Ouyang Hua masuk ke dalam pagoda. Setelah memberi instruksi, ia meninggalkan beberapa teknik kultivasi - termasuk metode lanjutan klan Raksasa untuk latihan Tiga Belas - lalu melangkah ke angkasa dan pergi.
Pada detik ia pergi, Tiga Belas bersujud di tanah, menghadap Wang Lin dan membungkukkan kepala beberapa kali. Ouyang Hua melakukan hal yang sama. Sorot mata berdua menunjukkan kesedihan. Walau Wang Lin tak berkata apa-apa, mereka merasakan bahwa seumur hidupmu... akan sulit bertemu lagi...
Di dalam Kabupaten Tianyao, Kediaman Jenderal Iblis. Shi Xiao duduk bersila bermeditasi. Di sampingnya, Chen Tao juga melakukan latihan pernafasan. Tingkat kultivasinya, setelah mengonsumsi obat-obatan dan bertahun-tahun memulihkan luka, telah pulih kembali hingga mencapai Puncak Kekuasaan tahap menengah, bahkan sedikit lebih maju. Meski jarak ke tahap akhir masih ada, tapi sudah tidak jauh lagi.
Sebentar kemudian, Shi Xiao membuka matanya. Kilatan sinar tajam melintas di sorot matanya.
Chen Tao di sampingnya juga membuka mata. Kedalaman misterius terpancar dari sorot matanya.
"Chen Tao, besok aku akan mengajukan petisi ke Kaisar Iblis, merekomendasikanmu sebagai Jenderal Iblis sekaligus mengizinkanmu pergi ke Kolam Naga untuk mencari pemahaman. Meski bukan warisan sejati, tapi merenung di sana akan memberimu banyak manfaat." Kata Shi Xiao dengan datar.
Chen Tao mengucapkan terima kasih, berkata: "Besok, Chen harus memanggilmu sebagai Wakil Komandan!"
Shi Xiao tersenyum angkuh, berkata: "Posisi ini seharusnya sudah menjadi milikku 100 tahun yang lalu! Hanya direbut oleh Mo Lihai dengan cara licik. Jika bukan karena Wang Lin yang hina itu, Mo Lihai apa artinya!"
Chen Tao menatap Shi Xiao, berkata datar: "Wang Lin adalah Adik Seperguruanku."
Shi Xiao menyeringai dingin: "Saat Provinsi Tianyao bertempur di Kabupaten Api Iblis, di mana adik seperguruanmu ini? Memanfaatkan tahap akhir kekosongan Kabupaten Api Iblis, dia merebut jasa kami. Meski membantu Dewa Gu Yao, tapi tindakannya patut dicemooh!"
"Lagipula, orang ini sudah menghilang bertahun-tahun. Sekarang mungkin tulang-belulangnya sudah dingin. Kau ingat dia sebagai adik seperguruan, tapi dia mungkin sudah lupa kau adalah Saudara Senior-nya."
Chen Tao diam, tidak berbicara.
Sorot mata Shi Xiao memancarkan seberkas ejekan, "Mengatakan dia hina masih terlalu ringan. Jika brengsek itu belum mati, pasti akan kubunuh! Biar dia tahu, di Daerah Yao Ling ini, sebagai seorang kultivator, bagaimana seharusnya memandang identitasnya sendiri!"
“Hmph……” Suara dingin berdatangan dari kehampaan sekeling dengan perlahan.
Shi Xiao tertegun, namun segera ekspresinya muram. Ia menatap sekeliling, membentak: "Siapa yang berani main bualan mistis? Keluarlah di hadapan sang jenderal!"
Chen Tao di sampingnya sementara itu mata berkilat, menatap tajam ke langit.
Terlihat, sosok hitam muncul di langit, di belakangnya terdapat rembulan purnama. Orang ini melangkah di atas cahaya bulan dengan perlahan. Pada tubuhnya, kilatan-kilatan listrik mengaliri, mengeluarkan suara gemertak yang terlihat cukup mengguncang.
"Kau... Kau adalah Wang Lin!" Chen Tao kedua mata membeku, mengenali identitas bayangan hitam ini.
“Berani sekali kau memasuki kediamanku, dalam 3 tarikan napas, enyahlah segera! Jika tidak, Hancur!" Shi Xiao menatap dingin, sorot matanya menyiratkan niat membunuh. Belakangan ini tingkat kultivasinya melonjak drastis, setara dengan Puncak Kekuasaan tahap awal di antara para kultivator, dengan Yao li yang pekat dalam tubuhnya.
Wang Lin mendarat di permukaan tanah, memandang Shi Xiao dengan tenang sambil berkata perlahan: "Dulu aku pernah berjanji pada seseorang untuk mengambil nyawamu. Hari ini, aku datang untuk menepati janji itu!"
Sorot mata Shi Xiao menyala dengan niat membunuh. Tubuhnya bergerak secepat bayangan, langsung menerjang Wang Lin. Saat bergerak, kedua tangannya membentuk mantra dengan jari-jarinya, bersiap melakukan kemampuan supernatural.
Wang Lin tetap tak bergerak. Namun di bawah cahaya bulan, bayangan di belakangnya tiba-tiba menjadi mengerikan. Dari dalam tanah, bayangan itu menyembul keluar dan dalam sekejap mata, saling berpapasan dengan Shi Xiao yang sedang menyerbu di udara.
Chen Tao raut wajahnya berubah drastis. Saat hendak melangkah maju, bayangan yang berpapasan dengan Shi Xiao itu menampakkan sorot mata yang tajam bagai pedang.
Di bawah pandangan itu, tubuh Chen Tao bergetar, Jiwa Yuan Shen dalam tubuhnya mengkerut, seluruh tubuhnya dengan paksa menghentikan langkah. Keringat dingin mengalir dari dahinya.
"Yin Yang Xu Shi..." Sorot mata Chen Tao menunjukkan kengerian.
Bayangan hitam menyusut kembali ke bawah kaki Wang Lin, kembali berubah menjadi bayangan yang menghuni. Sementara Shi Xiao, dengan suara "bum!", terjatuh ke tanah. Matanya tetap terbuka, masih menyisakan niat membunuh yang tersisa. Namun nyawanya, segala sesuatu dalam tubuhnya, saat ini telah retak seluruhnya.
Wang Lin berbalik, pergi meninggalkan tempat itu.
Di bawah rembulan, siluetnya bagai menginjak bulan pergi, jubahnya melayang, rambutnya berkibar-kibar. Perlahan-lahan, semakin jauh melaju...
"Hati-hati, Guru!" Suara Wang Lin bergema di telinga Chen Tao. Ia terduduk memandang langit, lama tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
Di Daerah Yao Ling, Wang Lin menyelesaikan segala urusan kecil, lalu muncul di pintu masuk Jurang Gelombang Pasang. Ia menoleh melihat bumi terakhir kali, sebelum akhirnya memusatkan pandangan ke langit. Sorot matanya seakan menembus langit itu, terus merambat naik hingga akhirnya menerobos batas angkasa, menjulur hingga ke atas Laut Timur.
Di depan Pintu Roh Iblis Laut Timur, Tian Yunzi, Ling Tianhou, Blood Ancestor, dan tujuh delapan orang tua berdiri tegak secara tiba-tiba.
Saat semua orang menanti detik-detik Ling Tianhou membuka Gerbang Yao Ling, Tian Yunzi tiba-tiba mengeluarkan suara terkejut. Matanya tertuju ke gerbang itu sambil mengerutkan kening.
Waktu masuk mereka ke Gerbang Yao Ling ini dipercepat puluhan tahun lebih awal. Semua ini terjadi karena Tian Yunzi, lebih dari sepuluh tahun lalu saat sedang bermeditasi, tiba-tiba merasakan jantung berdebar-debar yang belum pernah dialaminya selama puluhan ribu tahun.
Perasaan itu berasal dari Daerah Yao Ling! Berasal dari jejak spiritual yang pernah ditanamkannya pada seorang murid bernama Wang Lin! Pada momen itu, jejak tersebut diusir secara paksa!
Ini bukan pertama kalinya jejak spiritual diusir. Dahulu kala, ada seorang murid bernama Sun Yun yang juga pernah melakukan hal serupa.
Yang merasa gelisah di hati bukan hanya Tian Yunzi. Blood Ancestor juga merasakan hal sama. Kegelisahannya berasal dari putrinya Yao Xixue. Seiring waktu, perasaan ini semakin menguat. Sebagai kultivator di tingkatnya, kegelisahan hati pasti bukan tanpa alasan.
Maka ketika Tian Yunzi mengusulkan untuk masuk lebih awal ke Daerah Yao Ling, dialah yang pertama menyetujui. Yao Xixue adalah satu-satunya putri dan keluarga yang ia miliki. Demi sang putri, ia bisa melakukan apapun!
Ling Tianhou juga menyimpan kemuraman di dasar kalbu. Dari dua belas lentera nyawa Murid Pedang Xiaoxiao, sembilan telah padam... Amarahnya terus dipendam. Ia berencana menemui Tanlang setelah masuk ke daerah ini untuk melakukan interogasi menyeluruh.
Ketiga orang ini, pada saat itu tidak menyadari bahwa semua masalah yang menyusahkan tiga kultivator dengan kekuatan besar nan agung itu, semua berasal dari satu orang!
Ling Tianhou menekan telapak tangannya, membuka Gerbang Yao Ling, mengibaskan lengan bajunya, lalu melangkah pergi...
Jilid VII: Termasyhur di Luo Yun - Bab 659: Kepergian
Telapak tangan ini, tercap pada pusaran Yao Ling, namun yang terguncang adalah seluruh wilayah Yao Ling. Saat itu juga, Sembilan Kabupaten di daerah Yao Ling bergetar hebat.
Seluruh wilayah Yao Ling, dalam sekejap mata dipenuhi oleh rangkaian teriakan takjub. Langit yang semula biru cerah berubah suram, di balik kegelapan itu lapisan awan bergulung-gulung membentuk pusaran raksasa.
Pusaran ini terlalu besar, menyelimuti cakrawala dan terus menyebar. Seiring putarannya, energi pedang demi energi pedang berhamburan dari dalamnya, melebur ke langit dan bumi lalu menyebar.
Sebuah hawa yang sangat dahsyat, bagai dirinya adalah langit itu sendiri, menyebar dengan gila-gilaan dari dalam pusaran. Bersamaan itu, tujuh sinar pelangi pun muncul di dalam pusaran, berpencar ke langit dan bumi.
Dalam sekejap mata, semua Gu Yao di wilayah Yao Ling berkondensasi dari tanah suci masing-masing, menatap muram ke arah pusaran di langit.
Bello mengerutkan kening, melirik ke atas sebentar lalu mengibaskan lengan bajunya dan menghilang.
Dari dalam pusaran langit, beberapa sosok muncul. Ling Tianhou dengan baju biru kehijauan melangkah di angkasa, memandang ke bumi lalu membentak: "Tanlang! Keluarlah menemui Lao Fu!"
Suaranya bagai ribuan halilintar bergemuruh menyebar. Permukaan tanah langsung retak berderak-derak, merambat dengan liar. Suara Ling Tianhou dalam sekejap mata bergema di seluruh wilayah Yao Ling.
Anehnya, Tian Yunzi dan yang lain seolah telah lama tahu kedatangan Tanlang, tak menunjukkan keheranan.
Blood Ancestor mengenakan jubah merah, keningnya berkerut, wajah dingin bagai air. Saat melangkah ke dalam, ia langsung menyapu sekilas dengan Shen Shi, namun tak menemukan apapun. Seolah Yao Xixue telah menghilang sepenuhnya, membuat kegelisahan di hatinya semakin mengental.
Ia menarik napas dalam-dalam, secara diam-diam mengaktifkan kemampuan supernatural, menggunakan Teknik Rahasia untuk menyapu sekilas lagi. Raut wajaknya pun semakin muram.
Tian Yunzi mengangkat tangan kanan, jari-jarinya meremas ruang sambil menghitung. Di dunia nyata, Laut Timur selalu menghalangi teknik deduksi ramalannya dengan kabut misterius. Kini di Daerah Yao Ling yang penuh kabut ini, ramalannya justru tak terhalang lagi.
Persis saat para Monster Tua melangkah masuk, Wang Lin yang berada di luar pintu masuk pasang surut langsung melompat ke Jurang Gelombang Pasang. Tubuhnya bagai kilat dan meteor, terjun langsung ke kedalaman.
Daya hisap yang tadinya menarik, kini berubah menjadi dorongan tak berujung. Energi ini mendorong Wang Lin dengan kecepatan semakin meningkat, menerobos koridor dan menyelam ke lubang dalam di bawah.
Ling Tianhou dengan raut wajaknya yang muram, setelah suaranya terdengar, Shen Shi-nya menyapu sekilas. Saat berada di utara ekstrem, tiba-tiba dua Shen Shi muncul dari depan. Tabrakan terjadi membuat Ling Tianhou mendengus kesakitan, tubuhnya sedikit bergoyang, kemudian kilatan sinar tajam menyembur dari matanya.
Bersamaan dengan itu, di depan mereka muncul awan keberuntungan secara ilusif. Di atas awan itu duduk sepasang pria dan wanita.
Mereka adalah Pasangan Kultivasi Yun Xian, Wang Wei dan Hu Juan.
Wang Wei menyapu sekilas pandang ke arah Ling Tianhou dkk. Saat memandang Tian Yunzi yang tetap memejamkan mata sambil terus menghitung, pupil matanya menyempit hampir tak terlihat.
Wang Wei tersenyum: "Rekan-rekan Tao, lama tak berjumpa!"
Hu Juan juga tersenyum tanpa bersuara.
Ling Tianhou menatap tajam Wang Wei, berkata dingin: "Rekan Tao Wang, kudeteksi Tanlang ada di sini. Serahkan dia! Ada urusan penting yang harus kutanyakan!"
Wang Wei tersenyum kepada pasangan tercinta di sampingnya: "Lihatlah, setelah bertahun-tahun, sifat Pendekar Pedang ini bukannya melemah, malah semakin menjadi."
Sorot mata Hu Juan menunjukkan kelembutan: "Wajar saja Rekan Tao Pendekar Pedang memperhatikan murid-muridnya."
Ekspresi Ling Tianhou semakin muram. Jika bukan karena pertimbangan mendalam terhadap kedua orang ini, dengan sifatnya yang khas, pasti sudah lama turun tangan.
Wang Wei menepuk kantong penyimpanannya. Dua sosok segera melesat keluar: Chen Long dan Tanlang.
Chen Long tertegun melihat Ling Tianhou, kemudian sorot matanya dipenuhi kegembiraan liar. Dengan suara 'plok' ia bersujud di tanah, mata berkaca-kaca: "Guru! Inilah Tanlang, dialah yang membunuh para adik seperguruan!"
Tanlang tetap tenang tanpa perubahan ekspresi. Setelah muncul, ia langsung berdiri dengan hormat di belakang Wang Wei dan Hu Juan bagai pelayan tua.
Ling Tianhou tidak memandang ke arah Chen Long, melainkan mengarahkan pandangannya yang tajam bagai pedang ke tubuh Tanlang, berkata dengan suara mengerikan: "Tanlang, kau benar-benar berani!"
Meski hati Tanlang berdegup kencang, ekspresinya tetap datar. Ia mengangkat kelopak mata dan menatap dingin ke arah Chen Long: "Bocah kecil, apakah Lao Fu pernah membunuh seorang pun dari Sekte Pedang Daruo dengan tanganku sendiri?"
Chen Long menatap penuh kebencian ke arah Tanlang. Dengan guru di sisinya, suaranya penuh keyakinan: "Meski tidak langsung, kau menjebak kami dalam kabut ungu! Niatmu layak di-Zhu! Kalau bukan karena itu, bagaimana mungkin adik-adik seperguruanku tewas!"
Tanlang tertawa terbahak: "Lao Fu mengurung kalian demi token gua persembunyian itu. Tapi pernahkah aku menyentuh satu pori-pori pun di tubuh kalian? Daripada mencari dalang sebenarnya yang membunuh adikmu, malah menuduh Lao Fu? Sungguh konyol!"
Chen Long masih ingin berbicara, namun Ling Tianhou mengibaskan lengan bajunya dan berkata dingin: "Chen Long, jangan lanjutkan!" Ling Tianhou menatap Tanlang, sorot matanya menunjukkan niat membunuh tanpa tedeng aling-aling: "Tanlang, mana tokennya!"
Tanlang tersenyum getir dengan wajah pahit: "Mungkin kalian tidak percaya, tapi Lao Fu bersumpah dengan puluhan ribu tahun latihan - token itu sudah tidak ada di tanganku!"
Ling Tianhou terus menatap Tanlang tanpa mengucapkan sepatah kata, menunggu kelanjutan. Saat ini, selain Tian Yunzi yang masih memejamkan mata dan menghitung jari, para Monster Tua termasuk Blood Ancestor juga mengarahkan pandangan tajam bagai pedang ke tubuh Tanlang.
Tanlang bulu kuduk merinding, di antara kerumunan ini selain Chen Long, tingkat kultivasinya paling lemah. Saat ini ditatap langsung oleh begitu banyak ahli ilmu besar, jiwa langsung terguncang hebat. Setelah beberapa lama baru bisa menarik napas dalam-dalam, buru-buru berkata: "Wang Lin dari Sekte Tianyun yang merebut Token itu! Masalah ini bisa dibuktikan oleh keponakan seperguruan Chen Long! Lagipula, orang inilah yang membunuh anggota Sekte Pedang Daruo!"
Ling Tianhou mengerutkan kening, menoleh ke Chen Long.
Chen Long segera menjawab: "Guru, murid hanya melihat Wang Lin yang mendapatkan Token itu dikurung oleh Tanlang. Urusan setelah itu, murid tidak tahu lagi. Tapi... bahwa orang ini membunuh beberapa adik seperguruan, memang benar!"
Pada saat itu, Tian Yunzi membuka kedua matanya lalu mengangkat kepala dengan cepat menatap ke timur.
“Beresan pergi!!” Tian Yunzi semakin cepat menggerakkan jarinya, pandangannya bagai menembus jarak tak terhingga, langsung mendarat di pintu masuk gelombang pasang kabupaten iblis. Bahkan menembus pintu masuk tersebut, langsung tiba di koridor. Di sini, pandangannya tidak berhenti, melainkan langsung menuju lubang dalam di dalam koridor.
Wang Lin yang sedang terjun ke bawah segera merasakan perubahan. Tubuhnya limbung menyatu dengan daya hisap, kecepatannya semakin meningkat. Pandangan Tian Yunzi saat menembus, tertarik oleh daya hisap dari dalam jurang. Ia sejenak ragu, lalu langsung menembus daya hisap dan menyelam lebih dalam.
Kemampuan supernatural Tian Yunzi ini segera menarik perhatian Ling Tianhou dan lainnya. Bahkan pasangan kultivasi Yun Xian pun menunjukkan keheranan di pandangan. Seluruh Shen Shi para monster tua ini, pada saat itu, mengikuti pandangan Tian Yunzi, semua gemuruh menyebar menembus jurang gelombang pasang, masuk ke dalam lubang dalam tersebut.
Wang Lin raut wajak tetap tenang, menepuk kantong penyimpanan. Formasi Pedang Tujuh Bintang segera melesat keluar, berputar liar di luar tubuhnya membentuk dorongan yang menyatu dengan daya hisap lubang dalam. Kecepatannya semakin meningkat.
Dengan satu gerakan menyelam, Wang Lin meluncur langsung ke dasar lubang dalam. Seketika ia tiba di pusaran energi di kedalaman. Pada detik yang sama, pandangan Tian Yunzi dan Shen Shi para Monster Tua datang tiba-tiba!
Ling Tianhou langsung melihat Formasi Pedang Tujuh Bintang. Kemarahannya seketika tersulut.
Tian Yunzi juga melihat Wang Lin. Tak ada jejak Mantra Pembantai di tubuhnya lagi. Dingin menyelinap dalam sorot mata sesepuh itu.
Wang Lin menginjakkan kaki di pusaran. Ia menoleh dengan dingin ke belakang, seluruh tubuhnya terhisap masuk ke dalam pusaran yang perlahan menelan dirinya.
Sebuah kekuatan yang luar biasa memancar dari pusaran itu, menyelimuti sekeliling. Kekuatan ini terlalu dahsyat, bahkan Shen Shi para tetua seperti Tian Yunzi pun tak kuasa menahan diri, terpaksa mundur sambil menyaksikan Wang Lin sepenuhnya melebur ke dalam pusaran.
Bukan mereka tak ingin menghalangi, namun kekuatan yang terpancar dari pusaran itu adalah kekuatan penghubung dua galaksi. Kekuatan ini, terlalu perkasa!
Saat tubuh Wang Lin mulai melebur, bayangan samar dari Shen Shi Blood Ancestor menatap tajam ke arahnya. Raut wajak Yao Xinghai sangat muram. Baru sekejap sebelumnya, ia tiba-tiba merasakan aroma perlawanan dan perjuangan Yao Xixue yang terpancar dari diri Wang Lin. Blood Ancestor bisa memastikan: Hilangnya Yao Xixue berkaitan erat dengan Wang Lin! Bahkan sangat mungkin Yao Xixue telah ditangkap oleh Wang Lin!
Dengan muka seram ia meraung: "Wang Lin, di mana putriku?!"
“Xu Fu bukan tiga, melainkan empat!” Sebelum menghilang, matanya berkilauan, Wang Lin meninggalkan kalimat ini.
Perkataan Wang Lin mungkin tak dipahami orang lain, tapi Blood Ancestor mana mungkin tak mengerti? Xu Fu keempat hanya diketahui olehnya dan Yao Xixue. Rahasia sebesar ini pasti tidak akan dibocorkan Yao Xixue ke siapapun!
Inilah yang diharapkan Wang Lin. Meski telah pergi, dia ingin mengacaukan keadaan! Jika Blood Ancestor tak menemukan masalah Yao Xixue mungkin masih bisa ditolerir. Tapi sekarang semuanya terbongkar, Wang Lin harus melakukan perlawanan. Tujuannya: membuat Blood Ancestor tak bisa mengejar dirinya karena urusan Yao Xixue! Dia yakin, dengan kecerdasan Monster-monster Tua ini, satu kalimatnya bisa memicu imajinasi tak terhingga.
Wang Lin, menghilang.
Di pusaran, suasana mencekam. Para Monster Tua itu dengan raut wajah sangat muram, masing-masing menyimpan perhitungan. Setelah mendengar ucapan Wang Lin dan melihat reaksi Blood Ancestor, pandangan mereka berduyun-duyun tertuju ke arah Blood Ancestor.
“Xu Fu bukan tiga, melainkan empat!” Sebelum menghilang, sorot mata Wang Lin berkilat, meninggalkan ucapan ini.
Ucapan Wang Lin mungkin tidak dipahami orang lain, tapi Blood Ancestor pasti mengerti. Xu Fu keempat hanya diketahui olehnya dan Yao Xixue. Rahasia ini mustahil dibocorkan Yao Xixue kepada siapapun!
Inilah yang diharapkan Wang Lin. Meski pergi, dia sengaja mengacaukan situasi. Jika Blood Ancestor tidak menyadari masalah Yao Xixue, itu satu hal. Tapi setelah terungkap, Wang Lin harus membalas. Tujuannya: mencegah Blood Ancestor mengejar langsung karena urusan Yao Xixue! Dia yakin, dengan kecerdikan para tetua ini, satu kalimatnya bisa memicu spekulasi liar.
Wang Lin, lenyap.
Di pusaran, suasana mencekam. Para tetua itu berwajah muram. Rencana masing-masing yang sudah dipendam, kini tertuju pada Blood Ancestor setelah mendengar ucapan Wang Lin dan melihat reaksinya.
Tian Yunzi memandang pusaran itu dalam diam, sorot matanya memancarkan kilau aneh. Tak seorang pun bisa membaca pikiran di baliknya.
Volume 7: Termasyhur di Luo Yun
