Pria paruh baya itu dengan hormat menjawab: "Sebilah Pedang Terbang. Sebagai junior, saya lihat itu sangat biasa. Mungkin ada kemampuan supernatural tersembunyi, tapi sepertinya tidak terlalu kuat. Kategori Magic Treasure seperti ini tidak memenuhi ketentuan transaksi Baohelou kami."
Ia sama sekali tidak berani menunjukkan ketidakhormatan pada orang tua ini. Meski tingkat kultivasinya baru Transformasi Dewa tahap awal, statusnya di Baohelou sangat istimewa. Pria paruh baya itu juga samar-samar tahu, orang tua ini pernah mencapai Tahap Menengah Transformasi Bayi, namun terluka parah sehingga turun ke level Transformasi Dewa.
Orang tua itu menatap punggung Wang Lin yang perlahan menghilang di kejauhan. Dalam sorot matanya yang keruh muncul keraguan, tapi segera ia menggelengkan kepala dan berbalik masuk kembali ke Baohelou.
"Siluet ini terasa familiar..." Tubuh orang tua itu tampak sangat kelelahan. Ia kembali ke dalam paviliun, duduk di kursi goyang ruang samping. Dengan ekspresi pahit, tangannya mengelus dada sambil mendesah panjang. Matanya menatap lantai dalam kebisuan.
Wang Lin meninggalkan Paviliun Baohe menuju Paviliun Bambu Hijau yang elegan. Meskipun tidak terlalu besar, tempat ini memancarkan kesan sederhana namun anggun. Saat melangkah masuk, matanya menyapu sekeliling. Rak-rak kayu berjejer rapat di sepanjang dinding, masing-masing berisi kotak kecil terbuka dengan kain sutra kuning melapisi dalamnya. Di dalamnya tersusun rapi berbagai Magic Treasure, pil, dan benda-benda kultivasi lainnya.
Di dalam toko duduk seorang sarjana muda. Tangannya memegang gulungan kitab kuno yang sedang dibacanya dengan penuh minat. Merasakan kehadiran Wang Lin, pemuda itu menurunkan kitabnya sambil berdiri tersenyum: "Meski toko kami sederhana, koleksi barang-barangnya cukup lengkap. Ada yang bisa saya bantu, Rekan Tao?"
Orang ini memiliki tingkat kultivasi Transformasi Dewa tahap awal. Saat melihat Wang Lin, tidak seperti sikap angkuh di Paviliun Baohe, ia menunjukkan keramahan yang tulus.
Wang Lin tersenyum tipis, menepuk kantong penyimpanannya. Pedang Terbang muncul di tangannya, "Rekan Tao, bisakah kau menerima pedang ini?"
Sekilas melihat pedang itu, pemuda itu mengerutkan kening. Dengan senyum getir ia berkata, "Rekan Tao, pedang ini... cukup, bolehkah saya memeriksanya lebih detail?"
Sikap ramah pemuda ini membuat Wang Lin tersenyum. Dengan tangan kanannya, ia mendorong pedang itu yang segera melayang dengan tenang ke arah pemuda. Setelah menerimanya, Shen Shi menyapu pedang itu, "Pedang ini biasa saja, sepertinya... Hah!!"
Ucapan pemuda itu terpotong. Matanya membelalak, menatap tajam pedang usang di tangannya. Sorot matanya memancarkan keterkejutan.
Ia segera mengangkat kepala, memandang Wang Lin dengan gesit, "Rekan Tao, kemampuan supernatural dalam pedang ini..."
"Coba saja!" jawab Wang Lin sambil tertawa.
Pemuda itu menarik napas dalam-dalam, memaksakan diri menekan keguncangan di hatinya. Saat menggunakan Shen Shi-nya untuk mengamati pedang tadi, ia menemukan sebuah kemampuan supernatural di dalamnya. Meski tak bisa melihat jejak apapun, tekanan aura bergelombang yang terpancar darinya membuat Jiwa Yuan Shen-nya berguncang dahsyat.
Ia mengalirkan energi spiritual dalam tubuh ke dalam Pedang Terbang. Begitu energi spiritualnya menyentuh jejak spiritual kemampuan supernatural di dalam pedang, senjata itu langsung meledakkan semburan energi pedang yang pekat. Bersamaan dengan itu, sang pemuda merasakan ilusi seolah menyatu sempurna dengan senjata tersebut.
Sorot matanya menunjukkan kegembiraan. Meski kemampuan supernatural pedang ini belum dibuka, namun hanya dengan sifat fusi energi spiritual yang demikian, senjata ini sudah layak diklasifikasikan sebagai Magic Treasure tingkat menengah.
Ia tidak segera mencoba kemampuan supernaturalnya, melainkan mengontrol pedang ini dan menunjuk ke arah batu spirit kelas atas raksasa di luar toko. Seketika, cahaya pedang mengaum. Pedang ini melesat keluar, berubah menjadi cahaya panjang yang langsung menuju batu spirit. Tanpa suara sedikitpun, di bawah pandangan pemuda itu, pedang ini langsung menembus batu spirit kelas atas tersebut, lalu kembali sebagai cahaya panjang.
"Pedang bagus!!" Pemuda itu memandangi Pedang Terbang dengan kekaguman di matanya, namun ada secercah penyesalan. "Sifat fusinya bisa disebut sebagai Harta Rohani tingkat menengah. Ketajamannya bahkan melebihi kelas tinggi. Tapi sayang, kecepatan pedang ini tidak sepadan. Sayang sekali, sayang sekali!"
Sambil berkata demikian, ia mengaktifkan kemampuan supernatural dalam Pedang Terbang. Sekejap mata, pupil matanya menyempit drastis. Ia menyaksikan langsung bagaimana pedang itu tiba-tiba menghilang dari pandangannya, lalu muncul kembali di jarak sepuluh zhang.
"Ini..."
Pemuda itu terkejut, tubuhnya langsung melangkah keluar toko. Dengan menggerakkan tangan kanannya, Pedang Terbang itu seketika kembali melalui teleportasi. Sorot matanya kini bukan lagi kegembiraan liar, melainkan keterpanaan. Ia menarik napas dalam, lalu kembali menunjuk batu spirit raksasa. Seketika Pedang Terbang itu berpindah ruang, muncul di dalam batu spirit dan menembusnya langsung.
"Ini... ini teleportasi!!!" Pemuda itu membuka mulut lebar, segera memanggilnya kembali dan menggenggam erat. Hatinya dilanda gelombang rasa kaget. Pada umumnya, jejak teleportasi tidak bisa diukir di badan pedang. Sebab fisik pedang takkan mampu menahan gesekan dahsyat saat teleportasi. Selain itu, tanpa tingkat kultivasi yang maha tinggi, mustahil mengukir jejak teleportasi ke dalam badan pedang.
Yang lebih penting, meski memiliki tingkat kultivasi untuk mengukir, kecuali teknik kultivasinya sangat tinggi dan lapisan spiritualnya unik, mustahil membuat jejak yang terukir di badan pedang bisa membentuk regenerasi abadi.
Wang Lin, juga karena lapisan spiritualnya adalah siklus hidup dan mati, sehingga bisa membuat teknik teleportasi di dalam Pedang Terbang ini dalam batas tertentu memiliki regenerasi abadi. Hanya saja jika keseimbangannya dihancurkan, teknik ini akan gagal.
Pemuda itu mencengkeram Pedang Terbang, bergegas kembali ke toko sambil berkata pada Wang Lin: "Rekan Tao, pedang ini toko kami mau beli! 100.000 batu spirit kelas atas, cukup?"
Wang Lin mengerutkan kening. Tingkat kultivasi pemuda di depannya terlalu rendah. Penggunaan energi spiritual tadi hanya memunculkan sepersepuluh kekuatan sejati pedang ini.
Melihat kerutan di dahi Wang Lin, pemuda itu merenung sejenak lalu menggigit gigi: "Rekan Tao, saya bisa tambah 50.000 batu spirit kelas atas. Meskipun ini Harta Rohani kelas ekstrem, harga yang saya tawarkan sudah sangat tinggi."
"Apakah di sini ada kultivator tahap Bayi Yuan Ying?" Wang Lin mengerutkan kening bertanya.
Pemuda itu tertegun, wajahnya menunjukkan ketidaksenangan, berkata: "Apa maksud Rekan Tao? Apakah kau menganggap tingkat kultivasiku tidak cukup untuk menilai kualitas pedang terbang ini? Sesepuh Tahap Transformasi Bayi, toko kami memilikinya. Kalau kau bersikeras, akan kupanggil!" Pemuda itu menepuk kantong penyimpanan, segera melesat keluar sebilah kepingan giok. Ia mengirim pesan suara beberapa kalimat lalu melemparkannya, kepingan giok berubah menjadi cahaya hijau melesat keluar toko dan menghilang.
Setelah mengirim kepingan giok, pemuda itu duduk di kursi, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, hanya memain-mainkan pedang terbang di tangannya.
Dengan tingkat kultivasi Wang Lin, tentu ia tidak akan berdebat dengan kultivator rendah seperti ini. Pikirannya telah mencapai tingkat seorang guru besar. Saat ini ia tertawa kecut, memandang sekitar ke harta magis dalam kotak-kotak display.
Sebaliknya, pemuda itu mulai gelisah setelah beberapa saat. Pandangannya sesekali mencuri ke arah Wang Lin, sorot matanya menyiratkan keterkejutan. Dalam pandangannya, meski kultivator di hadapannya ini hanya berada di tahap akhir Pembentukan Inti, tiba-tiba ia merasakan aura yang biasanya hanya dimiliki oleh Kepala Suku bahkan Sesepuh klannya.
Sikap santai dan ekspresi datarnya tidak seperti yang seharusnya dimiliki kultivator Pembentukan Inti. Namun tingkat kultivasinya jelas-jelas berada di tahap Pembentukan Inti. Bukan tidak mungkin ia menyembunyikan tingkat kultivasi, tetapi di Paviliun Bambu Hijau ini terdapat formasi yang dibuat Sesepuh keluarga. Selama tingkatnya belum mencapai Puncak Kekuasaan, siapa pun yang masuk akan langsung terdeteksi tanpa bisa bersembunyi.
Tak lama kemudian, angin sepoi-sepoi bertiup dari luar. Setelah angin berlalu, seorang orang tua berjubah hijau melangkah masuk ke dalam loteng. Pandangan pertama orang tua itu langsung tertuju pada pedang terbang yang sedang dimainkan pemuda itu. Sorot matanya memancarkan cahaya tajam saat berkedip.
Pemuda itu langsung berdiri dan berkata dengan hormat, "Junior Sun Mo memberi salam kepada Sesepuh."
Orang tua itu mengangguk ringan. Matanya menyapu sekilas tubuh Wang Lin, ekspresinya tidak menunjukkan perubahan. Dengan nada datar ia berkata, "Apakah orang ini yang meminta pemeriksaan magic treasure?"
Pemuda itu segera menyetujui sambil menyerahkan pedang terbang di tangannya dengan penuh hormat.
Wang Lin melirik sesaat ke arah orang tua itu saat ia masuk, lalu menarik kembali pandangannya. Tingkat kultivasi orang ini telah mencapai level Nascent Soul akhir, meski belum sempurna. Namun jelas terlihat ia telah melalui banyak pertarungan hidup-mati, dengan mental yang terlatih keras, jauh lebih dalam dibanding empat anak muda yang ditemui di perjalanan.
Tanpa basa-basi lagi, orang tua itu menggerakkan tangan kanannya mencengkeram, membuat Pedang Terbang mendarat di genggamannya. Saat Shen Shi-nya menyapu isi pedang, ekspresi wajaknya yang awalnya biasa langsung menunjukkan keterkejutan.
"Sesepuh, hamba melihat artefak ini sebagai..." Pemuda itu berdiri di samping mencoba menjelaskan, tapi tiba-tiba Sesepuh mengangkat kepala dengan sorot mata melotot, membuat sang junior menelan paksa sisa kalimatnya.
Dengan jentikan jari kiri di badan pedang, Gemuruh Pedang yang merdu bagai melodi surgawi langsung bergema. Kedalaman keterkejutannya makin menjadi, lalu ia mengayunkan tangan kanan membuat senjata itu berpendar dan lenyap.
Kali ini, pedang itu langsung berpindah sejauh 1.000 li.
Sesaat kemudian, Pedang Terbang itu tiba-tiba muncul, bergerak bolak-balik mengelilingi tubuh orang tua. Dari pedang tersebut mengeluarkan energi dewa yang berubah menjadi energi pedang tajam yang tertahan.
Yang lebih mengejutkan, pada bilah pedang itu terlihat kilatan-kilatan listrik mengaliri permukaannya. Orang tua itu menarik napas dalam, menatap tajam kilatan listrik sambil merenung beberapa saat. Perlahan ia mengangkat jari dan menyentuh kilatan itu.
"Bum!" suara dentuman halus bergema. Raut wajah orang tua langsung memucat. Ia mundur beberapa langkah terhuyung-huyung, butuh waktu lama untuk pulih. Alih-alih marah, sorot matanya justru menunjukkan kegembiraan liar yang langka.
Pemuda di samping menyaksikan semua ini dengan mata membelalak. Dengan ketajaman matanya, ia melihat jelas bahwa di bawah kendali orang tua itu, Pedang Terbang tersebut... ternyata mengandung energi surgawi!
"Immortal Treasure... Ini... Ini adalah Immortal Treasure..." gumam pemuda itu dengan mulut menganga tak percaya.
“Bukan Immortal Treasure, ini Pseudo Immortal Treasure! Di atasnya terdapat Teknik Pindah Besar, selain itu, petir aneh inilah yang membuat harta ini berharga. Tanpa petir ini, benda ini hanya bisa dianggap Pseudo Immortal Treasure biasa. Tapi dengan adanya seberkas petir ini, menjadikan benda ini jauh berbeda!” Orang tua itu tidak sengaja menyembunyikan informasi, sambil berbicara ia menatap Wang Lin.
“Benda ini, apakah diberikan oleh senior keluargamu? Apakah kau yakin ingin menjualnya?”
“Tiga ribu Giok Surgawi!” Wang Lin tidak menjawab, malah menyebutkan harganya.
Orang tua itu mengerahkan pandangannya, mengamati Wang Lin dengan seksama beberapa saat, tanpa basa-basi langsung menepuk kantong penyimpanan. Seketika tumpukan Giok Surgawi muncul di permukaan tanah, memancarkan energi surgawi pekat yang menyelimuti seluruh Paviliun Bambu Hijau.
Wang Lin mengibaskan lengan bajunya, Giok Surgawi tersebut langsung ditampung ke dalam kantong penyimpanan.
“Apakah kau masih memiliki Pseudo Immortal Treasure lainnya?” tanya orang tua itu sambil menatap Wang Lin.
Ekspresi Wang Lin tetap tenang, tangannya meraba kantong penyimpanan lalu mengeluarkan sebuah cermin perunggu yang langsung dilemparkan ke orang tua itu.
Orang tua itu menerimanya, hanya melirik sekilas, lalu raut wajaknya berubah drastis seperti belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan lebih terguncang dibanding saat melihat pedang terbang tadi. Ia berseru lirih: "Warisan Pseudo Immortal Treasure!!"
