Di aula lelang lantai dua, terlihat seorang pria paruh baya berbaju panjang merah memegang kotak giok hitam. Saat dibuka, terlihat bola lilin sebesar kepalan tangan bayi di dalamnya.
Tidak ada aroma magis yang tercium. Bola lilin itu tampak sangat biasa.
Desas-desus bergema di aula. Kultivator yang hadir di sini memiliki ketajaman mata. Pil kelas delapan adalah harta karun langka bagi mereka, namun benda ini tak bisa ditelan jika tingkat kultivasinya rendah - justru akan menjadi racun mematikan.
Tak bisa dikonsumsi, menyimpannya pun menjadi malapetaka. Memiliki harta berharga tanpa kemampuan menjaganya adalah dosa. Kultivator mana pun yang membeli pil ini tanpa kekuatan memadai, pasti akan menghadapi bencana begitu keluar dari kota.
Meski diskusi ramai bergulir, akhirnya tak ada satupun yang menawar.
Beberapa kultivator muda yang hendak menawar langsung dicegah keras oleh senior mereka. Bagi para senior, benda ini bukanlah pil suci, melainkan kepala manusia!
Siapa yang membeli, kepalanya sudah tak lagi menjadi miliknya sendiri.
Apalagi, hal ini terlalu berbau iblis. Sebuah pil spiritual seperti ini dijual oleh Klan Ran. Apakah Sang Leluhur Puncak Kekuasaan Klan Ran tidak membutuhkan pil ini? Mengapa dia melelangnya? Beberapa orang yang berpikiran tajam mulai meragukan dan semakin enggan menawar.
Waktu berlalu perlahan, tetap tak ada yang menawar. Pria berjubah merah itu sama sekali tidak terlihat kesal. Hasil seperti ini memang sudah diperkirakan. Token lelang kali ini dikeluarkan setelah pertimbangan matang Klan Ran, memastikan tamu undangan tidak mungkin menawar pil ini.
Jika benar-benar ada yang kurang awas, Klan Ran tidak akan ragu melakukan pembunuhan dan merampas harta.
Pandangan pria itu sesekang menyapu lantai empat, berseru lantang: "Adakah penawar? Jika tidak, pil kelas 8 ini akan disimpan di Baohе Lou kami."
Sorot mata Wang Lin menatap bola lilin itu lama. Kilau dingin terpancar dari matanya saat berkata datar: "Satu Giok Surgawi!"
Jika kau memang ingin menjualnya padaku, aku akan membelinya!
Suaranya meskipun datar, tapi jelas terdengar oleh setiap kultivator di lantai dua. Langsung, bisikan-bisikan rendah bergelombang pecah.
"Satu Giok Surgawi? Siapa ini? Jangan-jangan gila!"
"Harga dasar saja 10.000 Giok Surgawi. Orang ini malah bilang satu, sungguh menggelikan! Di Baohe Lou, hal seperti ini belum pernah muncul sebelumnya."
"Baohe Lou didukung Klan Ran. Perbuatannya pasti akan mendatangkan malapetaka. Ini jelas mempermalukan Baohe Lou!"
"Dengar suaranya berasal dari lantai empat. Yang bisa berada di lantai empat pasti bukan orang biasa. Tapi tindakannya ini telah melakukan kesalahan pada Klan Ran."
Pria berbaju merah itu pun tertegun, mengangkat kepala melihat ke lantai empat. Sebenarnya dia bukan staf Baohe Lou kota ini, melainkan berasal dari klan induk Ran. Tujuannya adalah menjual pil ini pada orang tertentu.
Di hatinya tersenyum getir, orang spesifik yang ditunggu meski sudah datang dan menawar, namun harga ini membuatnya sulit menerima. Bahkan jika benar-benar menerimanya, sama saja memberitahu semua orang bahwa penjualan pil ini menyimpan jejak besar.
Reputasi Keluarga Ran akan terkena hantaman. Yang terpenting, jika dijual pada orang ini, berarti menunjukkan Keluarga Ran takut.
Pil spiritual delapan pin terjual seharga satu Giok Surgawi? Hal seperti ini mustahil dipercaya. Namun jika benar terjadi, akan memicu konsekuensi di luar imajinasi.
Tapi tidak menjual juga bukan pilihan. Sang Leluhur sudah menegaskan: pil ini harus terjual di lelang sini!
Di bilik lantai empat, Sun Xi yang sedang menyesap teh mendadak membeku. Sorot matanya menunjukkan keanehan sambil meletakkan cangkir: "Xu Xiong... Aku kagum! Sungguh kagum!"
Sun Qiming di sampingnya juga membeku, lama tak bisa berkata-kata.
“Satu Giok Surgawi untuk membeli pil Delapan Pin……”
Tak hanya mereka, di aula lantai dua, Pemuda Marga Lu juga membelalakkan mata dengan ekspresi tak percaya. Suara itu terdengar agak familiar baginya, ternyata pemuda yang pernah dia cegah di luar beberapa hari lalu.
Mendengar tawaran satu Giok Surgawi itu, Pemuda Marga Lu bergumam pelan: “Orang ini sudah gila!”
Saat ini, tak ada yang menyadari bahwa di sebuah ruang privat lantai tiga, seorang pria tua berkesan zaman langsung terpana mendengar suara itu—jiwanya terguncang hebat!
Dengan kaget ia mengangkat kepala menatap lantai empat, sorot matanya memancarkan kilau aneh.
“Ini… bukan suaranya, tapi mengapa hatiku bergetar… Sepanjang hidup Lao Fu, selain Zeng Niu itu, tak ada jejak spiritual lain yang tertinggal.” Pria tua itu terdiam. Lama kemudian, ia berdiri, ragu sejenak, lalu duduk kembali. Matanya kosong menatap permukaan lantai, larut dalam lamunan.
“Jejak spiritualku seharusnya sudah dihancurkan saat di Planet Dong Ling. Mengapa masih ada sisa……”
Pria berjubah merah di aula lantai dua, setelah beberapa saat ragu, menggigit gigi berkata: "Karena hanya satu orang yang menawar, akan dijual seharga satu Giok Surgawi!!"
Senyuman dingin mengembang di bibir Wang Lin, tangan kanannya mencengkeram angkasa. Bola lilin di tangan pria berjubah merah di lantai dua langsung melayang dan ditangkapnya. Ia melemparkan satu Giok Surgawi, memberi hormat dengan tinju ke Sun Xi, lalu berbalik dan melangkah pergi.
Wang Lin mengabaikan gemuruh suara di belakangnya. Dalam satu langkah, ia sudah berteleportasi ke luar Paviliun Baohe.
"Sekadar satu pil ingin menarikku masuk perangkap? Tidak cukup!" Di luar Paviliun Baohe, Wang Lin terus melangkah pergi.
Di lantai tiga Paviliun Baohe, orang tua itu menggigit gigi. Tubuhnya limbung dan menghilang tanpa jejak.
Saat berjalan, Wang Lin tiba di tempat terpencil. Ia berbalik dan melihat orang tua dari Paviliun Baohe telah muncul tak jauh di belakangnya dengan wajah bingung. Matanya menyiratkan keraguan saat menatap Wang Lin.
Merasakan pandangan Wang Lin, orang tua itu mendesah pelan, menyatukan tinju dan berkata: "Rekan Tao, Lao Fu salah mengenali orang, jangan tersinggung." Sambil berkata demikian, ia berbalik dan berjalan menjauh, punggungnya sarat kesan zaman.
"Sun Tai!" Wang Lin diam sejenak, lalu berkata perlahan.
Dua kata ini menyentuh telinga orang tua itu dalam sekejap mata. Tubuhnya tiba-tiba terguncang, dengan cepat memutar kepala menatap tajam ke arah Wang Lin, sorot matanya menunjukkan keterkejutan: "Kau... Benar-benar kau!"
Shen Shi Wang Lin menyapu sekilas tubuh Sun Tai, tak urung mengerutkan kening: "Kemampuan supernatural Sang Leluhur klan Raksasa saat itu, mana mungkin mengirimmu sampai ke Domain Bintang Luo Tian?"
Wajah Sun Tai dipenuhi kepahitan, ia menggelengkan kepala: "Hal ini juga membuatku bingung ratusan tahun. Tak tahu kenapa sebenarnya. Sepengetahuanku, kemampuan klan Raksasa tak sekuat itu."
"Jejak spiritual di tubuhmu sangat samar, kenapa begini!" tanya Wang Lin.
Sun Tai terdiam beberapa saat, lalu berkata: "Apakah kau tahu, di Domain Bintang Luo Tian ini ada sebuah planet Dong Ling?"
Wang Lin mengeraskan pandangannya, tidak membiarkan Sun Tai melanjutkan bicara. Dengan mengibaskan lengan bajunya, ia menggulung Sun Tai dan menghilang dari tempat itu. Saat muncul kembali, mereka telah berpindah ke kediaman di utara kota. Dengan langkah maju, Wang Lin membawa Sun Tai masuk ke dalam kediamannya.
Duduk bersila di samping, Wang Lin menatap Sun Tai dan berkata: "Sekarang, kamu bisa bicara!"
