Kematian Huan Dong segera diketahui Klan Huan. Sebagai keluarga kultivasi terkemuka di planet utama, terbunuhnya penjaga klan menimbulkan gejolak dahsyat.
Sang Leluhur Huan yang baru pulang murka mendengar kabar ini. Matanya berkilauan saat meredam usulan anggota klan untuk menghancurkan Bintang Ran Yun. Alih-alih, ia mempercepat jadwal pelaksanaan Teknik Penggantian Darah.
"Penjaga suku yang dibunuh adalah anggota Huan Mei. Masalah ini akan ditangani langsung oleh Huan Mei setelah Metode Penggantian Darah selesai!" Perkataan Sang Leluhur Klan Huan tak ada yang berani membantah. Meski semua tahu ini adalah cara Sang Leluhur untuk memperkuat wibawa Huan Mei, tak seorang pun berani bersuara.
Dengan demikian, masalah ini pun ditetapkan.
"Di luar Bintang Ran Yun, susun Formasi Pengunci Bintang! Mulai saat ini, tak satu pun boleh melarikan diri dari Bintang Ran Yun! Tunggu sampai Huan Mei menyelesaikan proses penggantian darah untuk penanganan."
Gerakan Klan Huan mengubah situasi langit dan bumi. Di bawah kuncian Formasi Pengunci Bintang, Bintang Ran Yun benar-benar menjadi bagaikan burung dalam sangkar.
Adapun Liu Mei, setelah mengetahui kematian Huan Dong, ekspresinya tidak menunjukkan perubahan sedikit pun, seolah yang mati hanyalah seekor semut kecil belaka.
"Bintang Ran Yun... inilah pertempuran penegasan wibawaku di Klan Huan... Seperti yang dikatakan Guru, dia akan mentransfer kekuatan padaku saat teknik pertukaran darah, dengan pengorbanan penurunan satu tingkat kultivasinya dalam 200 tahun, untuk membantuku mencapai Puncak Kekuasaan tahap akhir kesempurnaan. Adapun cara melangkah ke tahap Yin-Yang Xu-Shi, itu bergantung pada pencerahanku sendiri." Liu Mei berdiri di jendela loteng, menatap langit biru sambil berbisik lembut.
"Dengan demikian, jurang antara diriku dengan orang di Planet Zhuque semakin lebar. Jika bertahun kemudian, dengan kultivasi Langkah Kedua, aku kembali melihatnya... Tak tahu perasaan apa yang akan muncul. Tapi bagiku, dia tidak ada bedanya dengan Huan Dong yang seperti semut kecil itu..."
Liu Mei tersenyum tipis. Senyumannya memancarkan pesona memikat. Satu regu pengawal keluarga yang sedang berpatroli di sekitar menara, terpana melihatnya. Sorot mata mereka memancarkan kegilaan dan fanatisme - ekspresi yang menyerupai Huan Dong dengan tingkat yang mengerikan.
“Jalan Iblis Sepuluh Ribu Ilusi, mengelabui segala makhluk di dunia ini...” Angin sepoi-sepoi menerpa rambut hitam Liu Mei yang berkibar, ia mengangkat jari-jarinya yang ramping bak giok merapikan helaian rambutnya.
Tiba-tiba, dari dalam kantong penyimpanannya muncul gelombang-gelombang energi yang terkurung rapat, namun aura dendam pekat memenuhi ruang kantong tersebut.
Liu Mei menunduk, tangan kanannya mengelus kantong penyimpanan. Gelombang energi berangsur mereda, namun intensitas aura dendam di dalamnya semakin menggumpal.
"Turutlah patuh, kau belum boleh keluar sekarang..." bisiknya lembut sambil menggigit ujung jari hingga berdarah. Jari berdarah itu ditekankan ke kantong penyimpanan, wajahnya menampakkan seberkas kesakitan.
Perlahan, gelombang energi pun menghilang sama sekali. Aura dendam di dalam kantong berhasil ditekan paksa.
"Untuk apa kau menyiksa diri seperti ini..." Suara berbekal zaman terdengar dari belakang Liu Mei. Siluet Sang Leluhur Klan Huan perlahan memadat dan muncul. Sorot matanya menyapu kantong penyimpanan Liu Mei, keningnya mengerut.
“Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya, benda ini terlalu penuh kebencian, jangan sentuh lagi!”
Liu Mei diam, tidak berkata sepatah kata pun.
“Musnahkan benda ini segera, jangan dipelihara lagi! Dengan caramu seperti ini, sekali Jalan Kultivasimu rusak, bagaimana mungkin mencapai tahap pertama kultivasi, bagaimana melewati tahap Yin-Yang Xu-Shi!” Leluhur Klan Huan berseru keras.
Liu Mei mengangkat kepala, memandang Leluhur Klan Huan, berkata lembut: "Guru, Liu Mei mengerti. Tolong jangan lanjutkan lagi, ya..."
Leluhur Klan Huan menatap Liu Mei lama sekali, akhirnya mendesah panjang: "Kau, untuk apa begini!"
Sementara itu, Wang Lin mengendarai Naga Perak yang bergoyang, melesat menuju Bintang Yunxia di depan. Dari kejauhan, bintang ini tampak berwarna abu-abu gelap dengan kabut tebal menyelimuti permukaannya, membuat Shen Shi tak bisa menembusnya.
Selain itu, raungan bergelombang terus terdengar dari kabut Bintang Yunxia, seolah memperingatkan semua yang melintas: Jangan masuk!
Naga Perak mengaliri, membawa Wang Lin ke tepi Bintang Yunxia. Menatap tajam kabut pekat itu, mata Wang Lin berkilat. Ia menepuk kantong penyimpanannya, seketika Formasi Pedang Tujuh Bintang mengitari tubuhnya. Pedang-pedang itu berputar liar dengan kecepatan tinggi, membentuk energi spiral Jin yang dahsyat.
Di bawah kekuatan spiral ini, tubuh Wang Lin melangkah ke depan. Kompas Bintang disimpan, seluruh tubuhnya langsung masuk ke dalam kabut Bintang Yunxia. Energi spiral dari Formasi Pedang Tujuh Bintang bagai sekoci kristal raksasa, menusuk langsung ke dalam kabut. Pusaran energinya dengan paksa membelah kabut di depan Wang Lin, menyibakkannya ke segala arah.
Namun kabut ini terlalu pekat. Meski demikian, kabut di depan Wang Lin seolah tak berujung. Tak lama setelah ia masuk, dari luar terlihat kabut itu seakan menelan tubuhnya. Kabut di belakangnya menyatu kembali, bagai mayat hidup yang menutup rapat bekas luka.
Bahkan jika ada orang yang melintas di sini saat ini, mereka pasti tidak akan menyadari bahwa di dalam kabut ini, seseorang sedang menyusup dengan gesit.
Wang Lin tetap tenang, di bawah pusaran energi Jin, tidak setetes kabut pun bisa menembus. Namun saat ini, sekelilingnya sepenuhnya kelabu, tidak bisa melihat dunia luar, Shen Shi-nya juga terhalang kabut. Ia hanya bisa melanjutkan terbang ke bawah mengandalkan insting.
Setelah lama, kabut di depan mulai menipis. Wang Lin mengerahkan pandangannya, kecepatannya langsung meningkat, berubah menjadi meteor yang melaju menerobos kabut tebal. Pemandangan yang terhampar membuat pupil matanya tiba-tiba menyempit.
Langit tertutup kabut tebal, tidak ada sinar matahari yang menembus, membuat bumi gelap pekat. Namun bagi kultivator, hal ini tidak mempengaruhi pandangan.
Bumi retak-retak seperti mulut raksasa yang menganga, siap menelan segalanya.
Aura kematian pekat menyelimuti langit dan bumi. Sumber aura kematian ini bukan berasal dari manusia atau benda, melainkan dari Planet Yunxia itu sendiri!
Di retakan tanah, tentakel-tentakel yang hampir membusuk bergoyang-goyang. Sekilas, bumi ini seolah dipenuhi bulu.
Membuat hati siapa pun yang melihat tak kuasa menahan rasa berat dan tertekan.
Geraman rendah dan raungan bergema di Planet Yunxia, sebagian besar berasal dari bawah tanah.
"Inikah planet kultivasi yang sepenuhnya ditinggalkan..." Wang Lin diam, tubuhnya melangkah maju. Shen Shi-nya menyebar mencari aliran api logam. Saat terbang, ia melihat reruntuhan beberapa kota di permukaan. Jelas, tempat ini pernah sangat makmur, namun kini berubah total.
Tentakel-tentakel yang menjalar dari bawah tanah membungkus reruntuhan kota, pemandangan yang membuat bulu kuduk berdiri.
Terbang dalam kesunyian, pandangan Wang Lin melintasi reruntuhan kota demi kota. Tiba-tiba, semua tentakel di permukaan tanah yang sebelumnya bergoyang-goyang itu berhenti seketika. Kemudian dengan cepat mengkerut dan menghilang dari permukaan tanah dalam sekejap mata.
Pada detik yang sama, suara raungan menggemparkan langit bumi bergema dari ufuk langit. Awan merah menyala-nyala dalam kegelapan, menerjang liar ke arah Wang Lin.
Di atas awan merah itu tampak seekor binatang buas raksasa. Wujudnya mirip naga namun bukan naga, tubuh panjangnya mencapai 1.000 zhang. Kepala segitiganya menyerupai ular, namun sekujur tubuhnya dipenuhi rambut-rambut panjang bergerombol.
Makhluk itu mengaum keras sambil melesat cepat. Bahkan kabut tebal di langit pun seolah digeser oleh tangan tak terlihat, mengalir mundur bagai ombak dihantam badai.
Begitu melihat sosok itu melalui Shen Shi-nya, raut wajah Wang Lin berubah drastis. "Wang Yue!" teriaknya panik.
Makhluk ini dalam ingatan Dewa Kuno Tu Si termasuk kategori yang meninggalkan kesan sangat mendalam. Wang Lin menarik napas dalam-dalam, tanpa basa-basi tubuhnya segera menyelam masuk melalui retakan-retakan di permukaan tanah.
Bersamaan dengan itu, informasi tentang Wang Yue dalam ingatan Dewa Kuno Tu Si melintas cepat di pikirannya. Sorot mata Wang Lin tiba-tiba memancarkan kilau aneh.
"Wang Yue bukanlah makhluk alami, melainkan parasit khusus yang hidup dalam tubuh klan Dewa Kuno. Selama Dewa Kuno masih hidup, benda ini bertahan dengan menyerap darah Dewa Kuno namun tak bisa menerobos keluar dari tubuhnya. Bahkan kadang bisa digunakan sebagai Magic Treasure oleh Dewa Kuno.
Begitu Dewa Kuno mati, parasit ini biasanya ikut mati. Namun ada kemungkinan kecil benda ini justru menjadi abadi dan bisa menerjang keluar dari tubuh Dewa Kuno. Semakin kuat Dewa Kuno, semakin dahsyat pula Wang Yue dalam tubuhnya."
"Seluruh Parasit Bulan dalam tubuh Dewa Kuno Tu Si telah mati, sehingga tidak muncul. Tapi di sini, parasit ini muncul. Mungkinkah... mungkinkah ada jasad Dewa Kuno di tempat ini!! Tapi jika benar demikian, ini tidak masuk akal. Di Domain Bintang Luo Tian ini, mana mungkin tidak ada yang mengenali benda ini? Sekali terlihat oleh kultivator dengan kekuatan besar, pasti tidak akan melewatkannya begitu saja."
Wang Lin yang bersembunyi di celah sempit tanah retak, menatap awan merah di langit yang mengaum. Parasit Bulan itu menggeliat sambil menerobos melintasi langit, perlahan menjauh. Ia pun merenung dalam-dalam.
Di Domain Aliansi Bintang, sebuah planet kultivasi biasa. Di ibukota kerajaan orang biasa pada planet itu, dua perempuan berbaju warna-warni melangkah masuk.
Di tangan kedua wanita itu, masing-masing mengambang sebuah bola cahaya merah. Benda itu memancarkan aura keganasan yang menyelimuti sekelilingnya.
Saat masih melayang di udara, salah satu wanita itu berseru kasar: "Situ Nan, enyahlah dari persembunyianmu!"
"Suara sumpah serapah terdengar dari ibu kota kerajaan yang ramai ini. Tiba-tiba seorang pria berjubah ungu melesat cepat keluar. Ia sama sekali tidak melirik kedua perempuan itu, langsung kabur."
"Situ Nan! Pemimpin sekte telah mengeluarkan perintah. Semua planet kultivasi di bawah Bintang Luanfeng diperintahkan untuk menangkapmu. Kau takkan bisa kabur!"
Pria itu tak lain adalah Situ Nan. Dengan wajah compang-camping, ia menoleh tajam sambil meraung: "Bilang pada si jalang itu! Kalau masih memaksa gue, gue akan mengukir adegan mesumnya di 100.000 kepingan giok lalu menyebarkannya ke seluruh Aliansi Kultivasi! Dasar Ibu! Mengejar gue selama 100 tahun, kapan habisnya?!"
"Hmph!" Kedua perempuan itu segera membenturkan bola cahaya di tangan mereka. Seketika bola-bola itu berpendar, menyatu menjadi siluet merah ilusif berlekuk-lekuk yang jelas terlihat sebagai sosok perempuan.
“Kali ini, aku takkan membiarkanmu lolos!” Bayangan samar perempuan itu melangkah ke depan, tangan giok-nya perlahan terangkat. Langit seketika tertekan tiba-tiba, bahkan bumi pun bergetar hebat. Langit dan bumi dengan cepat mengkerut.
Situ Nan menjerit aneh, seolah ada Semburan Api membakar dalam tubuhnya. Pada saat langit dan bumi mengkerut, ia menerjang keluar. Meski berhasil kabur, darah segar memancar deras dari mulutnya, raut wajahnya langsung pucat.
“Gadis-gadis brengsek! Tunggu saja! Gue bakal perlihatkan adegan mesummu ke semua kultivator dan orang biasa di Aliansi Kultivasi! Gue bikin namamu terkenal sepenuhnya di sana!! Janji gue pasti ditepati!” Situ Nan kembali memuntahkan darah segar, melarikan diri dengan gila-gilaan.
“Kalau dipaksa terus, gue paling cuma bertapa lagi! Tunggu saja!” Mata Situ Nan memerah darah. Ia telah memutuskan untuk bertapa lagi—kali ini takkan keluar sebelum mencapai tahap pengintipan dan pencubitan!
