Kompas Bintang telah disimpan Wang Lin. Dengan satu langkah, ia menginjakkan kaki ke dalam Bintang Ran Yun. Saat menembus lapisan angin kencang, kilau dingin berkedip di sorot matanya.
Sejak di luar tadi, ia sudah merasakan sesuatu. Daratan penuh reruntuhan, gelombang energi surgawi yang terus bergema. Jelas tempat ini baru saja mengalami pertempuran besar.
Ia menarik napas dalam-dalam. Shen Shi-nya sudah melihat siluet Liu Mei di wilayah selatan Bintang Ran Yun.
Penampilan Liu Mei mengalami beberapa perubahan, harus dikatakan semakin memesona dan tak tertandingi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sedikit mengerutkan kening, tubuh Wang Lin melangkah ke depan dan menghilang dari tempatnya. Saat muncul kembali, ia telah berada di wilayah selatan ekstrem, terpisah 100 zhang dari Liu Mei.
Liu Mei menatap tajam siluet yang muncul dalam jarak 100 zhang. Sorot matanya semakin dipenuhi kilau aneh. Sejak orang ini mendekati Bintang Ran Yun, ia telah merasakan kehadirannya. Ada kesan familiar yang samar dari orang ini, namun wajahnya sama sekali asing.
Ia tidak berbicara, hanya memandang Wang Lin dengan tenang.
Wang Lin melirik Liu Mei dan berkata datar: "Kau sudah membunuh targetmu. Bisa pergi sekarang."
Sejak tiba di sini, keraguannya tentang alasan Liu Mei berada di wilayah selatan ekstrem terjawab saat Shen Shi-nya menyapu kota di bawah dan melihat tubuh kedua Sun Xi. Setelah merenung sejenak, seluruh rangkaian sebab-akibat menjadi jelas.
Mengingat ketiga orang ini telah bertindak demikian, tak perlu baginya turut campur lebih jauh. Cukup menunjukkan sikap dasar saja.
Hal lain yang membuat hati Wang Lin menjadi berat adalah tingkat kultivasi Liu Mei yang ternyata telah mencapai Puncak Kekuasaan tahap akhir kesempurnaan. Pencapaian ini membuat pupil mata Wang Lin menyempit tak kasatmata.
"Bagaimana mungkin tingkat kultivasi Liu Mei bisa mencapai tingkat setinggi ini? Mungkinkah ada hubungannya dengan Leluhur Klan Huan... Pasti begitu!" Sorot mata Wang Lin menyapu tubuh Liu Mei, kilatan pencerahan terlihat di matanya.
"Di tubuh perempuan ini masih tersisa energi surgawi yang mengitari. Sepertinya tingkat kultivasinya ditingkatkan secara paksa. Namun peningkatan paksa semacam ini hanya membuat terobosan pada energi surgawi saja. Pemahaman Lapisan-nya pasti tidak akan mencapai level yang setara!"
"Pernahkah kita bertemu sebelumnya?" Liu Mei menatap tajam Wang Lin, bertanya dengan suara lembut.
"Tidak!" Jawab Wang Lin dengan datar.
Liu Mei memandang Wang Lin lama-lama. Senyum tipis mengembang di bibirnya, bagai angin semi yang menerpa. Namun di mata Wang Lin, yang terpantul tetap hanya tatapan tenang bak air yang tak terguncang.
"Cukup! Manfaatkan kesempatan sebelum saya berubah pikiran, segera pergi!" Suara Wang Lin terdengar sedikit dingin. Ia sangat jijik dengan senyuman wanita itu, persis seperti dulu di Planet Zhuque.
Di sorot mata Liu Mei muncul kerumitan, ia berkata lembut: "Tak kusangka tingkat kultivasimu sudah mencapai level seperti ini, bahkan aku pun tak bisa menembusnya..."
Wang Lin mengerutkan kening, memandang Liu Mei dengan dingin lalu berbalik hendak pergi. Karena Bintang Ran Yun dan dua lainnya menyembunyikan informasi tentang tubuh kedua, tak perlu ia terus terlibat.
"Wang Lin, kau pikir aku tak mengenalimu?!" Suara Liu Mei memancarkan nada Yin Han yang menusuk.
Langkah Wang Lin membeku. Ia berbalik, menunjukkan dingin di pandangannya: "Tidak perlu menyelidiki. Saya memang Wang Lin. Jika kau terus bergulat seperti di Planet Zhuque, jangan marah Wang membunuh!"
Di dalam hati Liu Mei, yang sangat berbeda dengan penampilan luarnya, saat ini ombak raksasa mengamuk. Ia sama sekali tidak menyangka akan bertemu Wang Lin di Domain Bintang Luo Tian ini. Bahkan tingkat kultivasi Wang Lin ini ternyata begitu kuat hingga ia sendiri tidak bisa menembusnya.
Adegan-adegan masa lalu melintas sekejap di hadapan matanya. Ia menatap tajam Wang Lin, sorot mata yang kompleks semakin pekat, berkata lembut: "Selainmu, takkan ada yang memiliki pandangan dingin seperti ini. Kau mengubah penampilan, mengubah segalanya, tapi sorot mata ini takkan bisa kau ubah. Mungkin alasanmu mengubah semua ini justru agar aku tak bisa mengenalimu."
Wang Lin mengerutkan kening, memandang dingin Liu Mei, berkata: "Wang katakan untuk terakhir kalinya, Enyahlah!"
Liu Mei tersenyum manis, kilatan kompleks di matanya menghilang, digantikan kedinginan, berkata dengan lembut: "Tingkat kultivasimu mustahil melebihiku. Mungkin kau memiliki harta karun atau kemampuan supernatural yang menyembunyikan tingkat kultivasimu. Hari ini, lebih baik kau jangan pergi."
Wang Lin sorot matanya memancarkan kilau dingin, mengangkat tangan kanannya dan menunjuk ke depan. Seketika angin dari jari Jimi meraung keluar, berubah menjadi cahaya hitam yang melesat ke arah Liu Mei. Angin jari itu di udara menciptakan gelombang energi berbentuk cincin, di dalamnya bergemuruh suara guntur.
Dengan desisan dahsyat, angin jari Jimi mendekat. Liu Mei raut wajahnya tetap tenang, jemari lentiknya membentuk mantra. Mantra itu seketika muncul di depannya membentuk tirai cahaya. Saat angin jari Jimi menghantamnya, terdengar gemuruh keras disertai kilatan listrik yang mengaliri tirai tersebut. Dalam sekejap, tirai cahaya itu retak-retak seperti kulit kura.
Liu Mei menggelengkan kepala, berkata lembut: "Memang benar dugaanku. Tingkat kultivasimu baru mencapai Puncak Kekuasaan tahap awal."
"Kultivasi yang ditingkatkan secara paksa punya banyak kelemahan. Gurumu yang melakukan ini, pasti punya maksud tersembunyi!" Suara Wang Lin terdengar dingin, diucapkan perlahan-lahan.
Liu Mei tersenyum ringan, berkata: "Lalu bagaimana? Hari ini, kau takkan bisa kabur. Jika tingkat kultivasimu belum mencapai Puncak Kekuasaan mungkin masih bisa dimaafkan, tapi karena sudah mencapai tahap itu, mari kita selesaikan semua dendam di Planet Zhuque hari ini. Biarkan aku mengantarmu bersatu kembali dengan Li Mawan..."
"Mencari mati!" Wang Lin menepuk kantong penyimpanan, Formasi Pedang Tujuh Bintang langsung menerjang keluar, berubah menjadi tujuh cahaya panjang yang menyambar langsung ke arah Liu Mei.
Wajah Liu Mei tetap tenang, jari giok di tangan kanannya menyentuh antara alis. Kilau merah seketika berpendar dari dahinya, dalam sekejap mata sinar merah itu membungkus tubuhnya, mengkristal membentuk sosok seorang perempuan.
Perempuan ini berwajah angkuh, sorot mata tajam, wajahnya sempurna tak bercacat. Sepasang mata elang yang memancarkan aura pembunuh menatap tajam ke arah Wang Lin.
"Hong Die!" Sorot mata Wang Lin memancarkan kilatan sinar tajam.
Perempuan itu tak lain adalah Hong Die!
Hong Die dengan sikap dingin menatap tajam Wang Lin, berkata dengan datar: "Segala dendam antara kita harus diselesaikan!" Sambil berbicara, dia menepuk kantong penyimpanan, segera muncul sekuntum mawar merah di tangannya. Saat diayunkan ke depan, semua kelopak bunga berduyun-duyun melayang membawa seberkas kekuatan aneh, melesat menghujam ke arah Wang Lin.
"Ini kemampuan supernatural apa?!" Pupil mata Wang Lin menyempit tajam. Liu Mei di hadapannya tiba-tiba berubah menjadi Hong Die dalam sekejap mata. Bahkan dengan tingkat kultivasinya, saat Shen Shi-nya mengamati, ini jelas-jelas Hong Die yang asli tanpa sedikitpun sisa hawa Liu Mei.
Menghadapi kelopak bunga yang menari-nari itu, tangan kanan Wang Lin membentuk mantra dengan jari-jarinya. Dengan getaran halus di jiwanya, Formasi Pedang Tujuh Bintang langsung mendekat. Tujuh pedang membentuk lingkaran, berputar liar dengan kecepatan tinggi membentuk pusaran angin pedang yang mengaum. Dengan kekuatan paksa, semua kelopak bunga itu dihancurkan berkeping-keping.
Sorot mata Hong Die semakin sombong dan dingin, tangan kanannya melemparkan benang sari yang berhamburan keluar. Tangan kirinya menyentuh ringan beberapa titik di hadapannya, seketika benang-benang sari tersebut saling menyusun diri. Tiba-tiba terbentuklah sebuah mantra yang langsung menerjang keluar setelah ditekan olehnya. Saat melaju, ukurannya terus membesar hingga akhirnya mencapai 100 zhang (sekitar 333 meter), bagai gunung raksasa yang menindih Wang Lin.
Wang Lin sorot mata dingin, mengangkat tangan kanan menunjuk cakrawala, seluruh langit gemuruh disambar petir, satu aliran Sungai Kuning panjang terbentang, menghancurkan mantra. Di dalam Sungai Kuning dipenuhi angin anyir dan hujan darah. Di bawah tunjukan jari Wang Lin, seluruh Sungai Kuning bagai seekor Huang Long mengaum datang, menggulung tubuh dan langsung membungkus Hong Die. Dengan sekali cabutan, hampir menarik seluruh tubuhnya masuk ke dalam Sungai Kuning.
"Jalan Langit! Kau bahkan berani memiliki Jalan Langit!" Hong Die menunjukkan cahaya tajam di pandangan, berkomentar dengan monoton.
Wang Lin mendengus keras, Jalur Sungai Kuning mengaum di udara yang tiba-tiba gelap. Di dalam sungai kuning itu terlihat kilatan-kilatan listrik bergelombang yang mengaliri sekujur tubuhnya, membuat kekuatan Sungai Kuning semakin dahsyat.
Di saat bahaya, Hong Die kembali menekan antara alisnya dengan tangan kanan. Kali ini, cahaya kuning keemasan menyelimuti seluruh tubuhnya. Dalam sekejap mata, cahaya itu menghilang dan memperlihatkan siluet kecil yang terbungkus di dalamnya.
"Paman......"
Dua patah kata ini mengandung kekuatan aneh yang membuat Jalur Sungai Kuning Wang Lin tiba-tiba membeku di udara.
"Zhou Ru......"
Siluet kecil itu ternyata Zhou Ru. Dengan mata membelalak ketakutan, gadis kecil itu menatap Wang Lin sambil menunjukkan ekspresi kesakitan di wajahnya.
"Paman, akhirnya aku menemukanmu. Jangan tinggalkan aku lagi, ya?"
Ekspresi menyakitkan muncul di wajah Wang Lin. "Cukup, Liu Mei!" bentaknya keras.
"Jalur Sungai Kuning" menggulung, tubuh Zhou Ru langsung tersedot ke dalam Sungai Kuning. Sorot mata Zhou Ru memancarkan ketakutan dan kebingungan sambil menatap Wang Lin, air mata mengalir di pipinya. "Paman, apakah Bunda akan membunuh Ru'er?" ujarnya lembut.
"Ini semua palsu..." Wang Lin menarik napas dalam-dalam, dengan ketegasan di hatinya. Sungai Kuning berputar ganas membentuk badai, menyusup ke dalam tubuh Zhou Ru. Hampir saja proses peleburan total itu tuntas.
Persis di sekejap itu, terdengar suara lemah yang bergema.
"Tie Zhu..."
Suara itu bergaung bagai genta perunggu dalam tubuh Wang Lin. Di balik riak Sungai Kuning, terpampang sosok ibu kandungnya yang telah delapan ratus tahun lebih tak berjumpa. Sorot mata penuh kelembutan itu menatapnya.
Hati Wang Lin bergetar hebat.
Tangannya gemetar. Jalur Sungai Kuning runtuh, berubah menjadi kehampaan, menghilang tanpa sisa.
"Ini...juga palsu." Kilau merah memancar dari sorot mata Wang Lin.
"Palsu ya... Wang Lin, di bawah Jalan Iblis Sepuluh Ribu Ilusi-ku, ada yang palsu dan asli!" Suara Liu Mei yang mistis dan tidak nyata bergema dari segala penjuru.
Zhou Ru dan Hong Die muncul melalui materialisasi dalam kehampaan. Bersamaan itu, sosok ayah Wang Lin juga muncul dengan pandangan penuh kelembutan memandangnya.
"Wang Lin, masih ingat aku..." Wang Zhuo melangkah keluar dari kekosongan. Kali ini bukan sebagai orang tua berkesan zaman, melainkan dalam wujud pemuda penuh semangat seperti dulu.
"Murid, ingatlah baik-baik untuk meneruskan warisan Sekte Lianhun..." Suara renta Dun Tian menggema mengiringi kemunculan siluetnya dari angkasa.
Satu per satu siluet orang-orang yang pernah dekat dengan Wang Lin berduyun-duyun terwujud. Mereka memandangnya dalam diam - tatapan mereka memancarkan kompleksitas perasaan: kehilangan, kegembiraan, kesedihan...
Cahaya biru tiba-tiba berkedip di angkasa, berubah menjadi sosok perempuan - Li Mawan!
Li Mawan menatap Wang Lin, menunjukkan di pandangan mata seberkas kelembutan, berkata lembut: "Wang Lin, aku... juga palsukah..."
Dia berdiri di samping Ibu Wang Lin, bagai sepasang ibu dan anak perempuan, memandang Wang Lin dengan tenang.
"Jalan Iblis Sepuluh Ribu Ilusi..." Wang Lin memandangi satu per satu siluet manusia yang familiar di hadapannya, sorot matanya menunjukkan kepedihan. Ia menutup mata, berbisik pelan: "Jalan Iblis Sepuluh Ribu Ilusi, bagaikan avatar iblis yang merasuk ke dalam tubuh, membangkitkan api Jiwa Yuan Shen, membakar jiwa dan raga... Liu Mei, sebenarnya seberapa dalam permusuhan kita, hingga kau bersusah payah mengumpulkan masa laluku..."
Orang-orang familiar di sekelilingnya dalam sekejap mata berubah menjadi asap hijau yang mengambang tak berwujud, serentak mengalir ke arah Wang Lin dan melebur ke dalam tubuhnya.
