Sejak Leluhur Keluarga Ran dan Xiao Yao Sanren tiada, Keluarga Sun berkat Sun Xi telah menggantikan posisi Keluarga Ran di Bintang Ran Yun. Bahkan melebihi kejayaan Keluarga Ran di masa lalu, menjadi penguasa mutlak di Bintang Ran Yun.
Setelah evolusi lebih dari dua puluh tahun ini, perlahan-lahan anggota Keluarga Sun mulai menunjukkan kesombongan.
Di dalam Kota Qishui, juga terdapat cabang Keluarga Sun. Saat ini, di aula utama cabang tersebut, tiga sesepuh Keluarga Sun dengan tingkat kultivasi Transformasi Dewa duduk tegak di atas tempat tinggi. Di hadapan mereka, semua orang yang terlibat dalam insiden penginapan berkumpul.
Qing Yi pertama kali menghadiri forum seperti ini, hatinya sangat gugup. Ia hanya menundukkan kepala dengan sikap penuh hormat.
Gurunya, sang kultivator Pembentukan Inti itu, kini berdiri di samping dengan wajah pucat pasi. Tingkat kultivasinya telah merosot dari Pembentukan Inti ke Tahap Akhir Pembangunan Fondasi.
"Apakah orang itu benar-benar berkata demikian?" Salah satu dari tiga sesepuh Sun—seorang tua berwajah merah—membuka matanya perlahan dan berbicara dengan nada datar.
Kultivator Keluarga Sun berlevel Tahap Akhir Bayi Yuan Ying yang sebelumnya mencoba mencegah Wang Lin segera mengangguk, "Junior tidak mungkin salah dengar! Ia jelas-jelas mengatakan 'hanya sekali ini, jangan sampai terulang lagi!'"
Sebuah dengusan keras terdengar dari sesepuh lain yang mengenakan jubah hijau. Sorot matanya memancarkan kilau dingin saat berkata dengan nada membeku, "Sepertinya ada lagi yang berani menantang keluarga Sun! Seseorang yang bisa menghancurkan inti kultivator Pembentukan Inti hanya dengan tatapan, membuat tiga kultivator Yuan Ying mundur dalam satu langkah—tingkat kultivasinya mungkin telah mencapai Tahap Transformasi Bayi!"
"Bahkan Tahap Transformasi Bayi pun tak berarti! Leluhur keluarga Sun masih ada. Lagipula kita masih dilindungi Senior itu selama 100 tahun. Bahkan klan Huan dari Planet Qian Huan tak berani macam-macam dengan Senior itu. Selama Beliau ada, keluarga Sun takkan runtuh!" ujar sesepuh ketiga dengan tenang.
"Apa marga orang ini?" Sesepuh berwajah merah membuka mulut untuk kedua kalinya.
Para kultivator di bawah diam membisu. Lama kemudian, orang tua berlevel Tahap Akhir Yuan Ying itu tersenyum getir, "Kami tidak tahu. Tapi menurut pengamatan, anggota keluarga non-marga ini sepertinya sempat berkomunikasi dengan mereka. Mungkin dia yang tahu."
Pandangan sesepuh berwajah merah beralih ke Qing Yi.
"Apakah kau tahu?"
Qing Yi tubuh bergetar, diam sejenak, lalu menggelengkan kepala: "Junior tidak tahu……"
"Berani sekali!" Orang tua berwajah merah mengeraskan pandangan. Dengan pengalamannya, ia langsung tahu gadis desa ini berbohong.
Qing Yi menundukkan kepala dengan ekspresi pahit, berkata lembut: "Junior benar-benar tidak tahu."
Orang tua berwajah merah mendengus keras, berdiri dan berkata: "Persoalan ini ditunda dulu. Aku sudah melaporkan ke keluarga besar. Dalam beberapa hari akan ada kultivator tahap Bayi Yuan Ying dari keluarga yang datang. Adapun anggota keluarga non-marga ini, karena sudah punya niat berkhianat, usir dari Keluarga Sun!"
"Lao Fu ingin melihat atas dasar apa orang ini berani mengucapkan kata-kata sombong 'Jangan sampai terulang lagi'! Di Bintang Ran Yun, tak seorang pun boleh berbicara seperti ini kepada Keluarga Sun!"
Di utara Kota Qishui, di dalam kompleks besar Keluarga Wang, papan nama kediaman di depan pintu telah diganti dengan yang baru. Wang Lin sendiri menulis aksara besar "Kediaman Wang" dengan kuas.
Pelayan dan budak di dalam kediaman tidak diganti oleh Wang Lin. Mereka tetap dipertahankan sehingga suasana sepi berkurang cukup banyak.
Tengah malam, cahaya bulan berserakan, di ruang belajar belakang rumah, Wang Lin dan anaknya berdua duduk berhadapan.
"Ping'er, 19 tahun hidup biasa, 8 tahun menjelajahi pemandangan gunung-sungai, selanjutnya Ayah berikanmu 30 tahun kemakmuran. Dalam hidup manusia, suka-duka harus kau alami semua, begitu pula kemewahan dan kemiskinan." Wang Lin berkata dengan nada datar.
Wang Ping diam sejenak, lalu tersenyum tipis, sorot matanya berkilau, "Ayah, ini kompensasi karena tidak mengizinkanku berkultivasi?"
Wang Lin memandang Wang Ping, perlahan berkata, "Benar." Pandangannya melampaui Wang Ping, melalui jendela mendarat di kejauhan, di tempat yang tak terlihat sang anak, seberkas kesedihan muncul.
Kesedihan ini terlalu pekat, begitu pekatnya hingga tak seorangpun tahu. Segala rahasia harus Wang Lin pendam sendiri di hati, meski ia tahu betapa gigihnya keinginan Wang Ping untuk berkultivasi, serta setitik dendam yang tersimpan di dasar kalbu anaknya.
“Ping'er, bukan ayah tidak mengizinkanmu berkultivasi... melainkan... kau memang tidak bisa...” Dalam hati Wang Lin berdesah pelan, sorot matanya dipenuhi kesedihan yang kian pekat, tak teruraikan...
“Ayah, apa artinya sejahtera?” Wang Ping bertanya lembut.
“Sejahtera seperti apa yang kau inginkan?” Wang Lin menarik kembali pandangannya, berkata dengan tenang.
“Ayah pernah mengajariku, manusia harus melawan kodrat, jangan tertekan oleh langit dan bumi. Hadapi gunung - daki! Hadapi sungai - seberangi! Hadapi lautan - lintasi! Hadapi langit-bumi ini - pantang menyerah! Jika Ayah tak mengizinkanku berkultivasi, maka aku akan menjadi Yang Mulia di antara orang biasa!” Wang Ping menatap ayahnya.
“Jika itu yang kau mau, Bisa!” Wang Lin menutup matanya.
Wang Ping tumbuh dewasa. Di bawah bimbingan Wang Lin, perlahan ia mulai membentuk pandangan hidupnya sendiri. Ia bukan lagi anak kecil yang hanya patuh pada ayah. Ia punya pemikiran sendiri, idealisme sendiri.
Wang Ping menatap ayahnya, berbisik pelan: “Aku tak mau menjadi Yang Mulia yang dapat diraih dengan mudah. Yang kuinginkan, adalah yang kukukir sendiri!”
"Bisa..." Wang Lin berkata datar, menggerakkan tangan kanannya. Bayangan samar di belakangnya melangkah keluar dan melebur ke punggung Wang Ping.
"Bawa benda ini. Di Bintang Ran Yun ini, kau bisa mendapatkan segalanya." Wang Lin berdiri, tanpa menatap Wang Ping. Ia keluar dari ruang belajar, punggungnya terlihat agak terhuyung dan murung.
Wang Ping membuka mulutnya seolah ingin mengatakan sesuatu, namun akhirnya tak ada kata yang terucap. Di dalam hati, ia bertanya diam-diam: "Ayah, kau bisa memberiku segalanya, tapi mengapa... melarangku berkultivasi... Ping'er ingin berkultivasi bukan untuk diri sendiri, tapi untuk... janji masa lalu... agar bisa selamanya menemanimu... Ayah, kau terlalu kesepian... Tapi mengapa..."
Di bawah cahaya bulan, Wang Lin berdiri di pekarangan. Bayangannya tertarik sangat panjang. Dengan tenang ia kembali ke kamarnya, berbaring di tempat tidur sambil berbisik lembut: "Suatu hari nanti kau akan mengerti. Tapi aku berharap hari itu datang lebih lambat, bahkan lebih baik kau jangan pernah tahu... mengapa..."
Malam itu, Wang Ping tak bisa tidur.
Tiga hari kemudian, di luar Kota Qi Shui, datang seorang pria berbaju hitam yang terlihat sangat tua. Setelah memasuki kota, ia langsung menuju cabang keluarga Sun.
Seluruh kultivator cabang Sun di Qi Shui menyambutnya dengan hormat. Meski sudah menduga tamu ini pasti kultivator Tahap Transformasi Bayi, tiga sesepuh tetap terengah-engah kagum saat melihatnya, sikap hormat mereka semakin menjadi.
"Hormat pada Wakil Kepala Keluarga!"
Pria ini adalah Sun Qiming. Berkat jasanya dalam kasus Wang Lin dulu, ditambah tingkat kultivasinya yang sudah mencapai level Nascent Soul akhir, Sun Xi mengangkatnya sebagai calon penerus kepala keluarga.
Tanpa basa-basi, Sun Qiming langsung bertanya, "Di mana orang itu?" Para junior keluarga ini tak paham makna menghancurkan Inti Emas dengan sekali pandang, tapi dia mengerti - meski dirinya pun bisa melakukannya, langkah berikutnya yang tanpa jejak kemampuan supernatural namun membuat tiga kultivator Yuan Ying mundur itu sungguh luar biasa.
"Hal seperti ini, jika dilakukan dengan kemampuan supernatural masih bisa dijelaskan. Tapi jika benar seperti yang tercatat dalam kepingan giok tanpa jejak kekuatan gaib sama sekali, maka mustahil muncul pada kultivator biasa kecuali Monster Tua Puncak Kekuasaan."
