Suara mengerikan bergema. Saat Petir Jalan Langit menghujam di dalam kuali, tiba-tiba muncul semburan api ungu. Seketika, bagian dalam kuali berubah menjadi lautan api yang berpadu dengan petir, kekuatannya semakin menggila!
Wang Lin raut wajaknya muram. Energi murni dalam Jiwa Yuan Shen-nya tak mampu menyaingi lawan. Jurus Hancur-Luo tak bisa dikeluarkan sepenuhnya, persis seperti yang pernah diingatkan Leluhur Klan Huan dulu: Jika Wang Lin mencapai Langkah Kedua, bahkan di tahap Yin-Yang Xu-Shi, saat mengeluarkan jurus ini, kekuatannya akan meledak berkali lipat.
Mata berkilat, Wang Lin menyimpan pedang besar, menatap Binatang Petir yang seluruh tubuhnya memancarkan kilat. Wang Lin menggigit ujung jari, menggunakan darah segar untuk menggambar mantra yang sangat kompleks.
Mantra ini penuh dengan kesan zaman, bagai perjalanan waktu yang panjang. Saat mantra ini muncul sekejap mata, Binatang Petir di kejauhan tubuhnya terguncang, memutar kepala besar ke arah Wang Lin.
"Segel ketiga, Buka!" Tangan kanan Wang Lin menggerakkan, mantra berkedip-kedip menembus semua petir, mencap Antara Alis Binatang Petir.
Tubuh Binatang Petir berguncang dahsyat, wajahnya menunjukkan ekspresi kesakitan. Suara mengaum yang mengguncang keluar gila-gilaan dari mulutnya. Tubuhnya bergetar, dari punggungnya menerobos keluar sebaris duri-duri mengerikan. Duri mengerikan ini terus-memancarkan kilau dingin, kilatan listrik pekat bergema, hawa keagungan semesta tiba-tiba bangkit dalam kuali besar.
Hawa ini mengandung kekuatan melawan kodrat! Langit saja bisa dilawan, apalagi kemampuan supernatural Yuan ini!
Tubuh Binatang Petir dalam sekejap mata membesar berkali-kali lipat, kilat petir di seluruh tubuhnya berubah dari warna perak sebelumnya menjadi hitam!
Kilat hitam membawa seberkas hawa kehancuran meledak keluar dari tubuh Binatang Petir. Makhluk itu sekali lagi mengaum kencang, tubuhnya melayang ke udara. Suara bahasa binatang yang kompleks terdengar dari mulutnya. Seketika, Binatang Petir Kuil Dewa Petir di atas kuali besar mulai gemetar, muncul dengan paksa melalui materialisasi dan merangkak di tanah, tak berani mengangkat kepala. Sebelumnya ia hanya merasa sesamanya lebih kuat, namun kebanggaannya membuatnya berani bertarung.
Tapi kini, di kedalaman jiwanya timbul ketakutan yang mendalam. Sesamanya itu kini berubah bagai leluhur dari zaman purba, tak bisa dilawan!
Binatang Petir yang telah melepaskan segel ketiga, seluruh tubuhnya dipenuhi kilatan listrik. Dalam sekejap, kilatan ini mencapai batas maksimal. Kilat hitam pekat bagai tak berujung menyebar dengan gila-gilaan dari tubuhnya, membentuk badai dahsyat hitam yang bergemuruh menyapu ke segala penjuru.
Penjaga Immortal, pada momen ini, juga memancarkan cahaya emas yang perlahan berubah menjadi kilau merah seperti jingga. Tinjunya menyimpan kekuatan yang semakin dahsyat.
“Gemuruh!” Badai dahsyat mengaum, menyapu seluruh Kuali Langit-Bumi. Kuali itu langsung retak dengan celah-celah yang terus bertambah.
“Gemuruh!” Tinju Penjaga Immortal menghantam gila-gilaan ke tubuh kuali, membuat celah-celahnya semakin banyak.
Kekuatan raksasa menghantam ke segala penjuru. Energi Yuan dalam tubuh Lei Daozi saat ini melebur dengan gila-gilaan. Ia sudah tak sempat merasakan sakit hati atas energi Yuan yang terkuras. Pertempuran ini merupakan yang paling sulit sejak menjadi Utusan Kuil Dewa Petir, benar-benar taruhan hidup-mati!
Namun, kecepatan aliran energi Yuan-nya jelas tidak mampu menyaingi Binatang Petir yang telah membuka segel ketiga dan boneka Penjaga Immortal yang mengaktifkan kemampuan supernatural. Pada sekejap mata kritis ini, Wang Lin memandang dengan dingin. Kali ini, ia tidak mengeluarkan pedang besar, melainkan mengangkat tangan kanan, dua jari membentuk pedang, lalu menebas ke bawah dengan keras!
“Penghancur Luo!”
“GEMURUUUNG!!!” Suara ledakan yang tak terkatakan bergema di langit dan bumi. Kuali Besar di sekeliling mereka hancur berantakan pada sekejap itu, berubah menjadi serpihan-serpihan yang meledak secara gila-gilaan ke segala penjuru!
Setiap serpihan dialiri kilat listrik hitam. Dentuman bum bum bum bum memenuhi langit dan bumi. Serpihan-serpihan itu hancur untuk kedua kalinya!
Wajah Wang Lin pucat pasi. Setelah secara berturut-turut melakukan dua kali Jurus Penghancur Luo, energi Yuan dalam Jiwa Yuan Shen-nya sudah sangat berkurang. Bahkan tahap kultivasinya mulai menunjukkan tren penurunan. Tampaknya jika energi Yuan-nya berkurang sedikit lagi, tingkatannya akan jatuh.
Tubuhnya limbung, pemandangan langit dan bumi di matanya kembali normal saat mendarat di tanah. Wang Lin menarik napas dalam-dalam. Meski raut wajaknya pucat tak berdarah, kilau dingin di sorot matanya semakin menyala-nyala.
Di antara langit dan bumi, siluet Lei Daozi tiba-tiba bermaterialisasi. Ia memuntahkan darah segar dalam jumlah besar lalu berbalik kabur. Ketakutan mencekamnya. Seumur hidupnya bertempur tak terhitung kali, namun tak pernah se-iblis hari ini. Lawannya jelas-jelas hanya kultivator Puncak Kekuasaan, namun segala ilmu dan kemampuan supernaturalnya membuat bulu kuduknya merinding. Terutama saat mengingat dua energi pedang tadi, jiwanya terguncang hebat. Ia hanya membenci kecepatannya yang tak kunjung memuncak!
Boneka Penjaga Immortal limbung, langsung mengejar tanpa ampun. Sementara Binatang Petir juga mengaum ganas, bersama sang Penjaga meneruskan pengejaran. Perlahan siluet mereka menghilang di cakrawala...
"Ayah... Apa yang ia katakan tadi... benar?" Suara Wang Ping terdengar lirih.
Dalam pertempuran tadi, kemampuan supernatural Lei Daozi sengaja tak menyentuh Wang Ping dan Qing Yi. Di matanya, dua energi pedang yang bersemayam dalam tubuh bocah itu sama sekali tak ingin ia tantang.
Wang Lin raut wajak pucat pasi, ia perlahan berbalik tubuh, menatap Wang Ping. Lama kemudian, mengangguk.
Wang Ping memandang ayahnya dengan senyuman ringan yang penuh kebebasan. Dengan tenang ia berkata: "Ayah, inilah alasan sebenarnya kau tak mengizinkanku berkultivasi... Juga penyebab aku dan Qingyi hingga kini belum punya keturunan... Karena... Aku sebenarnya sudah lama mati..."
Sorot mata Wang Lin memancarkan kesedihan. Ia memandang Wang Ping, berbisik lembut: "Kau tidak mati..."
Wang Ping menggeleng, tersenyum: "Ayah, dulu kau pernah ajari: Hadapi gunung dengan mendaki, lawan sungai dengan menyeberang. Bahkan langit-bumi pun bisa dilawan arus. Terima kasih, Ayah...
Sebenarnya jawaban ini sudah lama kusimpan dalam hati. Hanya saja tak berani menghadapi... Tak berani membuktikan...
"Mengapa aku tidak bisa berkultivasi, mengapa aku tidak memiliki keturunan, mengapa selama lebih dari tujuh puluh tahun ini aku tidak pernah sakit, bahkan perasaan lelah pun tidak pernah benar-benar kurasakan. Juga, mengapa meski tahu batas akhirku telah tiba, tapi tubuhku tetap tidak merasakan apa-apa... Segala sesuatu ini, sekarang, aku mengerti."
Wang Ping memandang Wang Lin, senyumnya memancarkan keringkasan yang bebas, samar-samar masih terlihat seberkas keengganan untuk melepaskan...
"Ayah, aku Wang Ping tidak memiliki ibu, yang kumiliki hanyalah ayah. Terima kasih telah menemaniku..." Mata Wang Ping terasa ingin menitikkan air mata, tapi ia menyadari dirinya tidak memiliki air mata.
"Ternyata... aku bahkan tidak punya air mata..." Wang Ping memandang ayahnya dengan ekspresi pahit, berbisik lembut: "Ayah, jaga dirimu baik-baik... Ping'er tidak bisa menepati janji, tidak bisa mendampingimu sepanjang kehidupan dan reinkarnasi..."
Kesedihan di sorot mata Wang Lin semakin pekat. Liu Mei di masa lalu menyerahkan Wang Ping padanya. Meski telah memberinya pil dan menggunakan kemampuan supernatural elemen petir untuk mengusir sebagian besar aura dendam, pada akhirnya dia menyadari bahwa Wang Ping sebenarnya telah meninggal sejak lama...
Hidup orang biasa sangat singkat, bahkan bayi dendam pun demikian. Yang tersisa hanyalah seberkas jiwa. Jiwa ini terbungkus aura dendam, tak masuk siklus reinkarnasi. Inilah esensi bayi dendam!
Yang Liu Mei berikan kepada Wang Lin adalah seberkas jiwa ini!
Seberkas jiwa ini tak bisa berlatih, terlebih lagi dilarang berlatih! Begitu mulai berlatih, aura dendam akan meledak. Sejak itu, benar-benar lenyap berantakan.
Wang Ping sama sekali tidak mungkin berlatih diam-diam dari Wang Lin, karena tubuhnya terbentuk dari energi pedang...
Menggunakan satu Energi pedang Ling Tianhou untuk membentuk tubuh fisik, dan energi pedang lainnya untuk menjaga jiwa dendam, inilah Wang Ping. Pertumbuhannya sebenarnya hanyalah ilmu belaka...
Lebih dari tujuh puluh tahun kehidupan, Wang Ping yang tumbuh dari kecil adalah kesan dewa dari ilmu Wang Lin.
"Janjimu akan terpenuhi, percayalah padaku." Wang Lin berkata lembut.
Wang Ping memandang ayahnya sambil menggenggam tangan Qing Yi, berbisik pelan: "Ayah, biarkan Qing Yi pergi..."
Ia menoleh tajam memandangi Qing Yi, senyum lembut mengembang di bibirnya: "Jika ada kehidupan berikutnya, jika aku bisa memasuki siklus reinkarnasi, Qing Yi, aku akan mencarimu..."
Air mata Qing Yi berderai, mulutnya terbuka ingin mengatakan sesuatu. Wang Ping menggelengkan kepala sambil tersenyum, memandang langit: "Ayah, Qing Yi, aku pergi..."
Sorot mata Wang Ping memancarkan Keengganan untuk Melepaskan yang mendalam. Ia ingin tetap bersama Qing Yi, menemani di samping ayahnya, selamanya... selamanya...
Dalam kebingungan, ia bagai kembali ke masa kecil, 19 tahun di desa pegunungan itu, setiap hari meminum ramuan pahit. Bibirnya menunjukkan senyum bahagia.
"Ayah, obatnya sangat pahit……"
Ia seolah melihat adegan ayahnya menggunakan kemampuan supernatural untuk menghapuskan aura dendam dalam tubuhnya setiap malam. Melihat ramuan pahit itu tidak diserap tubuh, melainkan melebur ke dalam jiwanya.
Karena tubuhnya tidak mampu menyerap obat-obatan……
Ia seperti melihat tubuhnya sendiri sebenarnya adalah energi pedang emas. Bagai menyaksikan di luar jiwanya, juga terdapat energi pedang emas yang membungkus.
"Pantas saja, sejak kecil selalu bermimpi berada dalam dunia keemasan……"
Mata Wang Ping, tertutup……
Tubuh fisiknya dalam sekejap mata itu memancarkan cahaya emas, berubah menjadi energi pedang yang berputar di sekitar Wang Lin. Disusul energi pedang lain yang muncul melalui materialisasi.
Di permukaan, hanya ada gumpalan cahaya putih yang mengambang dengan tenang. Di dalamnya, terlihat benang hitam yang saling menjalin.
Benang hitam ini adalah sisa terakhir aura dendam!
Wang Lin terpaku memandang gumpalan cahaya itu. Setelah lama, ia mengangkat tangan kanan dan menghapus dengan lembut. Benang hitam itu pun menghilang...
Setelah menjalani satu siklus reinkarnasi, Wang Lin akhirnya berhasil menghapus seluruh aura dendam anaknya. Sorot matanya yang langka memancarkan air mata, ia memegang gumpalan cahaya itu bagai menggendong bayi itu dulu.
Angin berhembus, gumpalan cahaya mulai menunjukkan tanda-tanda menghilang. Tapi Wang Lin tidak melepaskannya. Ia tahu, jika dilepaskan, Wang Ping yang sudah tak terbelit aura dendam akan masuk ke siklus reinkarnasi.
"Ping'er, janjimu akan kupenuhi!" Wang Lin menekan gumpalan cahaya itu ke Antara Alisnya, meleburkannya ke dalam Tian Ni, ditempatkan di samping Bayi Yuan Ying Li Mawan.
“Mulai sekarang, ibumu adalah Wan'er…” Wang Lin berbalik dan berjalan menjauh.
“Ayah…” Qing Yi bersujud di tanah, kesedihan di sorot matanya tak kalah dari Wang Lin.
“Ayah, aku dan Wang Ping telah berjanji. Bahkan jika itu Sungai Kuning, kami akan bersama! Bawa aku pergi, sekalipun berubah menjadi jiwa. Asalkan bisa menemani Wang Ping. Ayah, ini yang kau katakan dulu padaku. Kau yang menyuruhku selalu mendampingi Wang Ping!” Air mata menggenang di mata Qing Yi saat berucap lembut.
“Kau tidak menyesal?”
“Tidak!”
Wang Lin pergi, membawa serta jiwa Qing Yi yang tak kenal penyesalan.
Siluetnya di bawah senja, perlahan berubah dari renta. Rambut putihnya menghitam kembali. Tubuhnya yang bungkuk perlahan tegak. Dalam cahaya matahari terbenam, Wang Lin dari tujuh puluh tahun lalu, berangsur melangkah menuju angkasa…
Satu siklus reinkarnasi, berakhir…
