Di angkasa, kilat petir mengaum melesat. Di dalam kilatan itu terdapat seekor Binatang Petir raksasa. Meski bertanduk perak, makhluk ini memancarkan cahaya emas. Seluruh tubuhnya diselimuti kilatan listrik, terlihat sangat sakti dan perkasa.
Di atas punggung Binatang Petir tersebut, Wang Lin duduk bersila. Rambut panjangnya melayang tertiup angin. Sorot mata berkedipnya memancarkan kilatan sinar tajam. Meski penampilannya biasa, aura luar biasa terpancar dari seluruh tubuhnya.
Saat ini, siapapun yang melihatnya pasti tak akan ragu menyimpulkan bahwa ia adalah Utusan Kuil Dewa Petir. Segala ciri ini sangat mirip dengan Lei Daozi yang dulu menuju Bintang Ran Yun.
Bahkan sesama Utusan Kuil Dewa Petir sekalipun, jika bertemu Wang Lin pasti akan tertegun.
Lebih dari 900 tahun berkultivasi telah membawa Wang Lin mencapai tingkat Puncak Kekuasaan tahap akhir, menjadikannya setara dengan Zhu Que Zi di masa lalu.
Jika Zhu Que Zi tidak mati, tak terbayang perasaan apa yang akan muncul di hatinya saat menyaksikan pemandangan ini. Sosok kecil yang dulu diabaikan bahkan dianggap sebagai buah catur olehnya, kini telah tumbuh mencapai ketinggian seperti ini!
Kultivator Puncak Kekuasaan tahap akhir, di planet kultivasi kecil-kecilan, adalah Yang Mulia yang tak ada berani mengusik. Kecuali menguasai Magic Treasure yang melawan kodrat, bertarung dengan mereka sudah pasti kalah!
Setelah hampir satu tahun menyerap energi surgawi, Wang Lin akhirnya mencapai puncak yang tak tertandingi ini. Cukup satu langkah lagi - menyempurnakan tingkat kultivasi dan lapisan spiritual, maka ia bisa memasuki Langkah Kedua kultivasi!
Langkah Kedua kultivasi, sedikit yang mencapainya. Kesulitannya jauh melampaui imajinasi manusia biasa.
Meski Wang Lin belum mencapainya, beberapa pertempuran dengan penghuni tahap Yin-Yang Xu-Shi telah memberinya pemahaman mendalam tentang kekuatan tak terkira dari kultivator Langkah Kedua.
"Tahap pertama berkultivasi sudah begitu sulit, mengingat kembali 900 tahun kehidupan berkultivasi ini penuh bahaya, sedikit keliru akan hancur baik tubuh maupun jiwa. Pikirkan para Pencari Jalan yang pagi hidup sore mati, tribulasi itu, jika bukan karena Senior Zhou Yi, mungkin aku sudah lama mati.
Tahap pertama saja begini, jelas Langkah Kedua akan lebih sulit lagi, pasti ada hambatan besar Puncak Kekuasaan hidup dan mati... Entah bisakah aku melewatinya... Tapi kehidupan manusia, tunduk jadi orang biasa, melawan jadi dewa. Selama Hati Jalan tetap ada, semua rintangan bisa kuhadapi!" Sorot mata Wang Lin memancarkan kilatan tajam.
"Ada juga Langkah Ketiga berkultivasi, bahkan Tian Yunzi dkk pun belum mencapainya, masih terus mencari. Tingkat apakah sebenarnya Langkah Ketiga ini... Bagaimana dibanding Dewa Kuno..." Dalam kilatan mata Wang Lin terlihat seberkas harapan.
Meski ia tahu, Langkah Ketiga terlalu mistis dan tidak nyata, seumur hidupnya hingga usia telah habis pun mungkin takkan bisa menjangkaunya.
“Tiga langkah berkultivasi, bagai mendaki gunung, setiap langkah semakin sulit. Di dalam Langkah Ketiga, tidak diketahui berapa tahapan lagi... Yang tidak kuketahui adalah, apakah ada Langkah Keempat!” Tangan kanan Wang Lin menempel di kepala Binatang Petir, mengusap perlahan. Kilat petir mengaliri lengannya tanpa mempengaruhinya.
“Langkah Keempat, adakah...” Wang Lin berkata lembut, seakan bertanya pada angkasa berkilauan tanpa langit maupun bumi.
Pertanyaan ini tak terjawab di seluruh alam semesta ini.
Kilat petir mengaum, membawa Wang Lin melesat menuju Qian Huan Xing. Ran Yun Xing, tempat ingatan itu terkubur, tak ingin ia kunjungi lagi.
“Wang Yue di Planet Yunxia juga sudah saatnya diselidiki kembali. Sekarang aku butuh banyak buah surgawi. Klan Huan adalah pilihan terbaik!” Wang Lin duduk di atas Binatang Petir. Meski lebih lambat dari Kompas Bintang, kecepatannya tetap ekstrem.
“Tubuh asli menyerap energi spiritual dari sebuah planet kecil, kemampuan langsung menyamai bintang empat, sayangnya kurang aura Dewa Kuno dewasa, tidak diketahui apakah di Domain Bintang Luo Tian ini terdapat penghuni seperti ini...” Mata Wang Lin berkilat, seakan sinar spiritual melintas di pikirannya.
“Wang Yue sebagai parasit dalam tubuh Dewa Kuno, tidak diketahui apakah masih ada sisa-sisa aura Dewa Kuno...” Saat merenung, Wang Lin teringat suatu peristiwa bertahun-tahun lalu.
“Dulu di Planet Tianyun, utusan Aliansi Kultivasi pernah membawa seekor Bintang Bekas, binatang ini sangat sensitif terhadap aura Dewa Kuno. Jika ada binatang ini, mencari aura Dewa Kuno bukanlah hal sulit!”
Binatang Petir mengaum melesat di angkasa, setelah dua minggu, Qian Huan Xing muncul dalam sorot mata Wang Lin. Dengan pandangan tetap tenang, Wang Lin mengarahkan Binatang Petir menuju planet tersebut.
Begitu mendekat, seluruh langit Qian Huan Xing langsung membentuk awan petir tak terhitung, gemuruh dahsyat terus bergema. Fenomena aneh ini segera menarik perhatian para kultivator di Qian Huan Xing.
Binatang Petir membelah udara masuk, langsung menembus lapisan angin kencang, menginjakkan kaki di udara Qian Huan Xing. Kemudian, ia mengangkat kepala dan mengeluarkan auman sepanjang hidupnya, suara yang menggemuruhkan seluruh petir di dunia ini.
Gemuruh dahsyat itu bahkan menggerakkan awan petir yang terkumpul akibat kemunculan Binatang Petir, menghujani tak henti-henti dengan petir yang membentuk dentuman beruntun.
Persis seperti saat Lei Daozi datang ke Bintang Ran Yun dulu, gemuruh petir yang bergema ini membuat energi spiritual dalam tubuh mayoritas kultivator di Qian Huan Xing bergetar hebat, tergetar oleh kekuatan petir.
Binatang Petir yang telah membuka segel ketiga ini, dengan kemampuan dan warisan teknik supernaturalnya, sama sekali tidak kalah dengan kultivator tahap Yin Xu!
Wang Lin mengerutkan kening. Tidak ingin menarik perhatian, ia menepuk kepala Binatang Petir yang segera menghentikan auman. Tubuh binatang itu menyambar ke bawah, langsung melesat menuju bumi.
Mengikuti ingatan Wang Lin, Binatang Petir meluncur langsung ke Klan Huan.
"Belum sempat mendekat, seluruh kultivator Klan Huan berduyun-duyun melesat ke udara dengan Huan Fengshen di depan. Mereka memandang kilatan petir yang mendekat dengan cepat, memancarkan kengerian di sorot mata."
"Terutama ketika mereka melihat jelas Wang Lin yang duduk bersila di atas raksasa dalam kilatan petir, teriakan terkejut pun pecah."
"Anggota Klan Huan tidak akan pernah melupakan Wang Lin, selamanya."
"Kepala Keluarga Huan, maju ke depan!" Wang Lin yang duduk di atas Binatang Petir itu berkata dengan tenang, sorot matanya berkilat seperti petir.
"Huan Fengshen menarik napas dalam-dalam, maju beberapa langkah sambil menyatukan tinju dengan hormat. 'Huan Fengshen, Kepala Keluarga Huan, menghormat pada Utusan Kuil Dewa Petir. Sebelumnya hamba tidak tahu identitas asli Tuan, mohon dimaafkan.'"
"Wang Lin jelas tidak berniat berdebat. Dengan suara berat ia berkata, 'Lupakan kejadian sebelumnya. Katakan padaku, bisakah kau mendapatkan buah surgawi dalam jumlah besar dalam waktu singkat?'"
"'Buah surgawi?' Huan Fengshen tertegun, lalu dengan ekspresi pahit menjawab, 'Utusan Besar, tentang ini...'"
Wang Lin mengeraskan pandangan ke arah Huan Fengshen, Binatang Petir di bawah tubuhnya menggeram rendah.
Huan Fengshen menghela nafas dalam, menunjukkan ketegasan di sorot mata. "Cukup! Klan Huan akan mengorbankan kesempatan masuk Dunia Dewa Petir 100 tahun mendatang. Semua buah surgawi yang terkumpul akan kami persembahkan untuk Utusan."
Raut wajak Wang Lin tetap tenang, namun hatinya bergejar. Ada jejak tersembunyi dalam perkataan Huan Fengshen - mungkinkah buah surgawi terkait dengan Dunia Dewa Petir?
Pembukaan Dunia Dewa Petir 100 tahun lagi - informasi ini pernah Wang Lin dengar dari Sun Xi sebelumnya.
Wang Lin tidak menunjukkan perubahan ekspresi, hanya mengangguk ringan.
Stok buah surgawi Klan Huan sangat dahsyat, namun masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan Wang Lin.
"Sepertinya harus memanfaatkan reputasi Kuil Dewa Petir untuk 'mencari' persediaan di seluruh Wilayah Utara Luo Tian!" Wang Lin mengelus kepala Binatang Petirnya.
