Bulu di seluruh tubuh Tanlang berdiri tegak. Bahkan saat ditangkap oleh pasangan kultivasi Yun Xian Wang Wei dan Hu Juan dulu, ia tak pernah merasakan sensisi krisis hidup-mati sedekat ini.
Jari raksasa yang termaterialisasi itu bagai terwujud dari Jalan Langit, memberi kesan seolah telah menggantikan langit dan bumi, membentuk jalannya sendiri.
Ini bukan Jalan Langit yang dipahami kultivator biasa, melainkan Jalan diri yang berkali-kali lipat lebih kuat, bahkan bisa dikatakan jauh melampaui dalam tingkatannya!
Meski tingkat kultivasi tertinggi Tanlang hanyalah kultivator Yin Xu, wawasannya luar biasa. Orang-orang yang dihubunginya umumnya kultivator yang telah mencapai Langkah Kedua, sehingga ia mengetahui banyak rahasia tersembunyi Langkah Kedua dalam kultivasi.
Sekejap mata ia langsung mengenali Jalan mengerikan yang terkandung dalam jari raksasa ini.
Sebuah tunjukan jari terlihat sehalus angin dan awan, tanpa menimbulkan riak sedikitpun, bagai orang biasa yang mengulurkan jarinya untuk menunjuk perlahan ke depan.
Namun tusukan ini, bagi Wang Lin, langsung membuat sorot matanya menyempit. Bahkan ia merasakan seolah Jiwa Yuan Shen-nya ingin menerjang keluar dari tubuh untuk menyambut tunjukan jari itu.
Tanlang yang berada paling dekat merasakan seratus kali lebih dalam dari Wang Lin. Saat jari itu menghampiri, tanpa ragu-ragu tubuhnya mundur dan diinjak masuk ke penyekat ruangan Gulungan Lanskap Gunung dan Sungai di belakangnya.
Pada sekejap mata itu, pegunungan-sungai muncul kembali, angkasa bergoyang seolah lenyap. Namun bahkan dalam lanskap ini, jari Dewa Kuno tetap eksis bagai keabadian yang tak pernah pudar, lalu menekan ke bawah.
Suara berderak-derak bergema dari penyekat ruangan itu. Celah-celah bermunculan, lanskap pegunungan-sungai di angkasa lenyap seketika. Tanlang memuntahkan darah esensial Yuan Shen dalam jumlah besar, tubuhnya mundur tergesa. Saat mundur, ia terus memuntahkan darah segar, jelas terluka parah.
Jari Dewa Kuno itu tak berhenti, melanjutkan tekanan ke arah Tanlang yang menjauh.
Sorot mata Wang Lin berkilat, menatap tajam penyekat ruangan Gulungan Lanskap Gunung dan Sungai di angkasa yang meski bercelah namun masih menyimpan kekuatan magis. Kilau aneh terpancar dari matanya. Melihat jari Dewa Kuno mengejar Tanlang, Wang Lin menggigit giginya. Tubuhnya berkelebat, menyerahkan Tulang Wang Yue kepada Penjaga Immortal. Seluruh tubuhnya berubah menjadi bayangan, menerjang bagai teleportasi.
Kecepatannya terlalu tinggi, dalam sekejap mata telah tiba di lokasi penyekat ruangan Gulungan Lanskap Gunung dan Sungai.
Saat ini, Tanlang tak sempat mempedulikan Wang Lin yang merebut harta karun. Ia mengerahkan seluruh kecepatan untuk melarikan diri dengan gila-gilaan.
Jari Dewa Kuno yang muncul melalui materialisasi sedikit terhenti, perlahan berputar mengubah arah, seolah mengunci target pada tubuh Wang Lin.
Bulu kuduk Wang Lin merinding, namun tanpa ragu-ragu ia mengarahkan tangan kanannya ke angkasa, mengerahkan hampir seluruh energi surgawi yang terkonsentrasi dahsyat sambil membentak: "Beku!"
Objek yang dituju bukanlah jari Dewa Kuno, melainkan Tanlang!
Mata Tanlang memerah darah, tubuhnya tiba-tiba terhenti sejenak. Dalam hati mengutuk dengan gila-gilaan, meski waktu terhentinya hanya sekejap mata, hal ini seketika menarik perhatian jari Dewa Kuno.
Memanfaatkan kesempatan ini, Wang Lin menyambar penyekat ruangan Gulungan Lanskap Gunung dan Sungai, memasukkannya ke kantong penyimpanannya, lalu tanpa ragu-ragu segera mundur dengan cepat.
Jantungnya berdebar kencang, bahaya saat ini belum berlalu. Dengan kecepatan ekstrem, ia melesat menuju Penjaga Immortal.
Boneka Penjaga Immortal terus melarikan diri, namun menghadapi Wang Yue raksasa dan tusukan jari Dewa Kuno yang mengerikan ini, kecepatannya jelas tak sebanding.
Wajah Tanlang pucat pasi. Saat jari Dewa Kuno mendekat, ia langsung menepuk kantong penyimpanan. Di tangannya seketika muncul mahkota berkilauan emas bagai milik kaisar di dunia orang biasa, dihiasi lima mutiara raksasa yang masing-masing menyelimuti cincin cahaya Logam, Kayu, Air, Api, Tanah.
Tanpa ragu ia mengenakan mahkota itu. Sekejap mata, cahaya emas menyilaukan namun mengalir seperti air membungkus seluruh tubuhnya. Pada dirinya, muncul bayangan samar raksasa berjubah naga yang tak jelas wujudnya, namun kewibawaan yang dipancarkannya menyelimuti langit dan bumi.
"Untuk mengaktifkan Mahkota Kaisar Dewa ini, Lao Fu telah membunuh 9.999 raja dunia fana secara berturut-turut, mengambil jiwa-jiwa mereka dan meleburnya ke dalamnya, baru bisa memenuhi syarat aktivasi! Mari lihat apakah bisa menahan telunjuk binatang sepertimu!" Dalam geraman rendah Tanlang, telunjuk Dewa Kuno yang termaterialisasi itu menekan tubuhnya.
"Gedebuk!" Suara gemuruh yang mengguncang empat penjuru tiba-tiba bergema.
Telunjuk Dewa Kuno itu tak mengalami perubahan apapun. Setelah menekan tubuh Tanlang, segera ditarik kembali.
Sementara Tanlang, raut wajaknya semakin pucat. Seluruh cahaya emas di tubuhnya hancur berantakan. 9.999 jiwa kaisar lenyap seketika. Bahkan mahkota di kepalanya terlempar dari tubuhnya, terlempar ke kejauhan. Namun yang aneh, benda ini tetap utuh seperti semula tanpa retakan sedikitpun di bawah tekanan telunjuk Dewa Kuno.
Sebuah kekuatan dahsyat mengalir dengan gila-gilaan ke dalam tubuh Tanlang. Tubuh Tanlang bergetar, dagingnya memancarkan cahaya tujuh warna, melaju seperti meteor, langsung terbang dan tenggelam ke bawah. Nasib hidup atau matinya tak diketahui, lenyap di dalam angkasa.
Sorot mata Wang Lin merasa ngeri. Saat jari Dewa Kuno menekan Tanlang, ia tak berhenti sejenak, terus melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi. Tiba-tiba, jari Dewa Kuno yang termaterialisasi itu muncul di belakang Wang Lin.
Hawa familiar Dewa Kuno menyelimuti langit dan bumi dalam sekejap mata.
Sebatang jari, menekan!
Sasaran jari Dewa Kuno ini bukan Penjaga Immortal, melainkan Wang Lin!
Wang Lin hampir jiwa lenyap. Jari ini terlalu cepat, dalam sekejap napas sudah mendekat. Dalam bahaya, sorot matanya memancarkan kilau dingin. Tangannya menekan tubuh boneka Penjaga Immortal, mencabut dengan keras. Aura-aura pembantai seketika menerjang keluar dari tubuh Penjaga Immortal.
Sekejap mata, hampir sejuta aura pembantai mengguncang dunia, membentuk jejak-jejak cap kehidupan yang berlapis-lapis, menghadang jari Sang Dewa Kuno!
Gerakan jari itu membuat cap kehidupan bagai kertas rapuh, berderak-derak hancur berkeping. Tak peduli aura pembantai yang tersembunyi, semuanya remuk di bawah kekuatan tak terbayangkan ini.
Wajah Wang Lin pucat pasi, tapi sorot matanya tak gentar. Sambil mundur bersama Penjaga Immortal, ia menepuk kantong penyimpanan. Seketika Penjaga Immortal Kedua muncul menjadi tameng di depannya.
Jari Dewa Kuno menekan tubuh Penjaga Immortal Kedua. Seketika seluruh tubuhnya bergetar hebat. Daging dan tulangnya retak menyebar, terlihat jelas oleh mata telanjang.
Setelah menghancurkan sang Penjaga Kedua, jari itu kini menghunjam tujuh chi di depan Wang Lin. Sensasi tulang remuk dan daging tercabik membanjiri seluruh inderanya. Desakan antara hidup-mati ini mencekik nafasnya bagai dijepit batu karang.
Dengan amarah yang meluap, Wang Lin mengangkat kepalanya secara tiba-tiba. Energi pedang Ling Tianhou dalam tubuhnya terbagi menjadi satu aliran, menerjang keluar seketika. Saat jari Dewa Kuno menekan mendekat, energi itu menghantamnya dengan gemuruh.
Energi pedang Ling Tianhou memiliki kekuatan yang cukup signifikan. Jari Dewa Kuno sedikit terhenti, namun tanpa ragu terus menekan. Kali ini, jari itu langsung menunjuk tepat di dada Wang Lin.
Sakit yang luar biasa menjalar dari dada Wang Lin, dalam sekejap menyebar ke seluruh tubuhnya. Tiba-tiba, tubuh fisik Wang Lin hancur berantakan!
Pertama daging dan darah, kemudian sumsum tulang - semuanya lenyap berantakan bagai debu. Tusukan jari Dewa Kuno telah menghancurkan tubuh fisik Wang Lin, namun tanpa jeda langsung menekan Jiwa Yuan Shen-nya. Jelas Wang Yue berniat memusnahkan sampai ke akar-akarnya.
Persis di sekejap itu, Wang Lin tiba-tiba mengingat sensasi yang pernah dialaminya setelah menelan setengah ekor Naga Petir Kuno Tai Gu dulu. Jiwa Yuan Shen-nya tak bisa meninggalkan cangkang tubuh, seolah ada selaput misterius di dalamnya.
Bagaimanapun hebatnya dia menghantam, selaput itu tak bisa ditembus, membuat Jiwa Yuan Shen seolah kehilangan kemampuan tertentu, hanya terkurung dalam tubuh fisik. Dengan demikian, beberapa kemampuan supernatural tak bisa diaktifkan.
Tapi saat ini, jari Dewa Kuno yang menyelimuti tubuh tidak hanya menghancurkan badan jasmani, namun juga merobek selaput misterius itu!
Seluruh tubuh Jiwa Yuan Shen Wang Lin memancarkan kilat pekat yang tiba-tiba bermaterialisasi menjadi seekor Naga Petir Kuno Tai Gu, mengaum gemuruh ke arah jari Dewa Kuno.
Dalam raungannya, muncul ribuan bola petir di sekeliling yang menyerbu gila-gilaan ke arah jari Dewa Kuno.
Memanfaatkan momentum perlambatan ini, Jiwa Yuan Shen Wang Lin yang telah berubah menjadi Naga Petir Kuno Tai Gu segera menggulung kantong penyimpanan yang terbungkus sebelum keruntuhan tubuh, melesat tiga kali lebih cepat daripada saat masih berwujud jasmani, sambil membawa Penjaga Immortal dan setengah tulang Wang Yue, kabur tanpa ragu-ragu.
Dalam pelarian, Jiwa Yuan Shen Wang Lin menunjukkan kepahitan. Namun tiba-tiba ia melihat mahkota yang sebelumnya dikeluarkan Tanlang di angkasa depan, melayang tenang dengan gerakan perlahan.
Hati berdesir, Shen Shi-nya merasakan sesuatu. Dengan gerakan cepat, mahkota itu ditampungnya sambil terus melesat pergi tanpa menoleh.
Jari Dewa Kuno perlahan menghilang. Wang Yue yang raksasa memandang jauh ke arah Wang Lin yang pergi, sorot matanya menunjukkan perenungan. Setelah melirik kuali raksasa di tentakelnya, tubuh besarnya melesat maju meneruskan pengejaran.
Wang Lin yang merasakan kehadiran Wang Yue dari belakang langsung mengumpat.
Kali ini Wang Lin mengakui kecerobohannya. Ia tak menyangka Tanlang akan muncul di sini dan merangsang kebangkitannya.
Seandainya rencananya berjalan mulus, pasti takkan terjadi kekacauan compang-camping seperti ini.
Perjalanan kali ini kerugiannya terlalu besar, Formasi Pedang Tujuh Bintang hancur total, Bendera Larangan collapse total, seberkas energi pedang Ling Tianhou menghilang, bahkan saat ini Tubuh fisik-nya hancur berantakan, hanya tersisa Jiwa Yuan Shen yang masih bertahan.
Namun barang-barang yang didapat juga sangat banyak: Jiwa Yuan Shen bebas, setengah tulang Wang Yue, batu karang ekstraksi jiwa, penyekat ruangan Gulungan Lanskap Gunung dan Sungai, serta terakhir mahkota itu!
Tak bisa menghitung apakah lebih banyak rugi atau untung, Wang Lin menghela napas dalam hati, kecepatan semakin meningkat. Wang Yue di belakangnya perlahan mendekat, setiap dorongan maju mampu melangkahi jarak tak terhingga.
Seandainya Wang Lin masih memiliki tubuh fisik, mungkin sudah lama tertangkap. Tapi kini tanpa tubuh, hanya mengandalkan kecepatan Jiwa Yuan Shen yang adalah puluhan kali lipat tubuh fisik.
Dalam pelarian gila-gilaan, Jiwa Yuan Shen Wang Lin melebur ke dalam Kompas Bintang, membawa Penjaga Immortal dan setengah tulang Wang Yue, melarikan diri dengan kecepatan ekstrim.
Wang Lin tidak memiliki peluang keselamatan jika harus menghadapi sekali lagi jari telunjuk Dewa Kuno itu. Sekali dikejar oleh Wang Yue, pasti mati!
Jiwa Yuan Shen melebur ke dalam Kompas Bintang. Di bawah penggerakkannya, kecepatan mencapai tingkat yang tak terpercaya. Perlahan tercapai keseimbangan dengan Wang Yue, meskipun belum bisa lolos, namun jarak tertentu tetap terjaga.
Hanya saja penerbangan level ini menguras energi Jiwa Yuan Shen Wang Lin secara sangat dahsyat. Luka parahnya semakin memburuk, sinar jiwanya mulai meredup.
Wilayah Utara Luo Tian terlampaui oleh laju Wang Lin. Tibalah mereka di Wilayah Selatan Luo Tian!
Setelah melaju kencang berkepanjangan, Jiwa Yuan Shen Wang Lin semakin melemah hingga hampir tak sanggup bertahan. Namun Wang Yue di belakangnya juga melambat, terutama di perbatasan utara-selatan Luo Tian, berhenti total sambil mengaum teredam beberapa kali, namun tak berani menyeberang!
