Kulit Dewa Kuno kasar dengan retakan halus seperti talisman. Namun tangan yang terkumpul dari cahaya ungu ini justru sangat halus. Meski berukuran raksasa, memancarkan hawa zaman, seolah diwujudkan oleh kemampuan supernatural.
Tangan itu membuat gerakan memanggil Wang Lin, bagaikan seorang senior dalam keluarga yang memanggil anaknya, gerakannya lembut namun berulang terus-menerus.
Dari lengan raksasa ini tidak terpancar sedikit pun hawa berbahaya, tampak sangat biasa, hanya terus memanggil Wang Lin mendekat, seolah ingin membawanya memasuki pintu gerbang di antara langit dan bumi.
Namun Wang Lin justru siaga penuh, seluruh pori-pori tubuhnya berdiri tegak. Adegan di depannya terlalu mistis, sama sekali tak terduga bahwa setelah Lima Elemen Tian Ni mencapai kesempurnaan, muncul fenomena aneh seperti ini.
Wang Lin tidak bergeser sedikit pun, sorot matanya yang memancarkan kilau dingin terus menatap tajam lengan yang tak henti memanggilnya.
Gerakan lengan itu tetap konsisten, hanya diam-diam terus memanggil. Namun seiring waktu, pintu gerbang di belakangnya yang menghubungkan langit dan bumi perlahan menjadi ilusif, seolah akan segera menghilang.
Seolah-olah jika tidak segera mendekat, tidak akan ada kesempatan lagi untuk masuk.
Wang Lin menggigit giginya, tubuhnya melangkah ke depan, tangan kanannya meraih tulang Wang Yue yang tetap tak berubah di tengah bumi yang terus runtuh.
Meski tulang Wang Yue tak lagi mengandung Jin Yan Kuang, kekokohannya tetap tak berkurang. Bagaimanapun juga, benda ini adalah tulang Wang Yue!
Dengan memegang tulang Wang Yue raksasa, Wang Lin menggeram rendah. Seluruh energi surgawinya terkumpul di lengannya, lalu dengan keras ia melemparkannya ke langit. Suara menusuk telinga langsung bergema, tulang Wang Yue sebesar pegunungan itu melesat menuju pintu gerbang raksasa.
Saat tulang Wang Yue hampir menyentuh pintu gerbang, lengan besar yang memanggil Wang Lin tadi dengan lembut menekuk, lalu menangkap tulang tersebut.
Di saat Wang Lin menarik napas dalam-dalam dengan kengerian terpancar di sorot matanya, lengan itu seolah-olah dengan santai meremas. Gelombang energi dahsyat tiba-tiba menggelegar, dan tulang Wang Yue pun remuk total dari ujung ke ujung dalam sekejap!
Genggaman ini mengguncang langit dan bumi secara tiba-tiba. Planet kilat petir tempat Wang Lin berada langsung retak dengan ribuan celah raksasa. Dari lapisan puing batu di luar, gemuruh dahsyat bergema disertai runtuhan besar-besaran.
Seolah tercipta zona vakum. Bahkan batu-batu di luar Larangan Cahaya Ungu pun tertarik oleh kekuatan misterius, terus-menerus hancur berantakan.
Genggaman itu seakan menyimpan kekuatan tak terbayangkan - sanggup merobek langit-bumi hingga angkasa raya sekalipun menjadi remuk redam.
Lengan raksasa itu perlahan membuka genggamannya, kembali memanggil Wang Lin.
Bulu kuduk Wang Lin merinding, wajahnya pucat pasi. Tatapannya menancap pada lengan itu. Kekuatan genggaman tadi - walau tak bisa diukur - jelas setara dengan teknik jari Dewa Kuno dari kemampuan supernatural Wang Yue!
Lengan itu memberi kesan pada Wang Lin: tak ada satu pun di dunia ini yang bisa bertahan dari genggaman maut tersebut!
Yang diremasnya bukanlah kekuatan, melainkan sebuah hukum yang sangat mirip dengan Jian Zhan Jue yang pernah digunakan Wang Lin! Hanya saja, ini jauh lebih dahsyat dibandingkan Jian Zhan Jue.
Lama kemudian, lengan raksasa itu perlahan menghilang. Hingga lenyap sepenuhnya, posisi Panggilannya tetap tak berubah. Pintu kolosal di antara langit-bumi di belakangnya pun ikut sirna bersama lengan tersebut...
Cahaya ungu dalam radius tertentu tiba-tiba terkumpul dari segala penjuru. Dalam sekejap, menyusut menjadi sebuah titik bercahaya terang sebelum perlahan menghilang dan kembali ke bentuk Mutiara Tian Ni.
Seolah telah melepaskan seluruh kekuatannya, mutiara itu jatuh dari udara. Wang Lin sejenak ragu sebelum tangan kanannya mencengkeram angkasa. Seketika mutiara itu melesat dan mendarap di telapak tangannya.
Benda ini tampak biasa saja bagai batu mutiara biasa, hanya saja tak lagi memiliki kekuatan Lima Elemen sama sekali, bahkan lebih parah dibanding saat Wang Lin pertama kali mendapatkannya di tebing ribuan tahun silam.
Wang Lin menyelidiki dengan Shen Shi. Bayi Yuan Ying Li Mawan, jiwa Wang Ping dan Qing Yi masih ada di dalam.
Bahkan dibanding sebelumnya, terasa lebih lincah. Terutama Bayi Yuan Ying Li Mawan yang semakin termurnikan.
"Apa sebenarnya asal-usul Tian Ni ini... Pintu raksasa itu menuju ke mana... Dan lengan di luar pintu itu..." Wang Lin diam membisu.
Ia tak sulit menebak: Dalam ribuan tahun keberadaan Tian Ni, dirinya pasti bukan pemilik pertama. Pasti ada orang lain yang pernah mendapatkannya dan membuat Lima Elemen Mutiara ini lengkap.
Namun saat pintu raksasa itu muncul, mereka - entah di percobaan pertama atau setelah beberapa kali - pada akhirnya pasti memilih untuk masuk ke dalam.
“Apakah para Senior ini dihancurkan oleh lengan itu, atau benar-benar memasuki pintu itu...” Kening Wang Lin berkerut.
Saat Tian Ni belum mencapai lima elemen lengkap, ia memiliki kebingungan yang mendalam terhadap benda ini. Namun setelah kelengkapan tercapai, kebingungan ini tidak hanya tidak lenyap, malah semakin pekat.
“Mungkinkah pintu ini menuju ke dunia dewa purba yang disebut-sebut... Tapi jika benar demikian, mengapa ada lengan yang muncul? Terlihat seperti Panggilan, tapi sebenarnya bertujuan untuk menghancurkan...”
“Apa sebenarnya Tian Ni ini...” Kening Wang Lin semakin berkerut, matanya menatap tajam Tian Ni. Setelah lama diam, ia menempatkannya di antara alisnya. Tian Ni perlahan melebur ke dalam Jiwa Yuan Shen-nya dan menghilang.
Karena tak kunjung menemukan jawaban, Wang Lin memutuskan untuk berhenti memikirkannya. Jelas bahwa misteri benda ini terletak pada pintu tersebut - entah apa yang ada di baliknya!
“Kekuatan Lima Elemen Tian Ni telah habis, perlu dicari kembali!” Wang Lin melirik tanah di sekelilingnya. Setelah kejadian tadi, planet kilat petir ini telah sepenuhnya hancur, tak lagi bernilai untuk ditinggali.
"Sayang sekali tempat berharga ini. Tapi tempat yang membuat Jiwa Yuan Shen nyaman tadi berada di kedalaman lapisan puing-puing. Sekarang tubuh fisikku sudah pulih, lebih baik aku periksa. Jika benar masih ada kilat petir, aku bisa berlatih Lei Yuan Shu."
Setelah memantapkan niat, tubuh Wang Lin bergerak laksana petir, langsung menerjang keluar. Di luar, lapisan puing-puing telah menghilang sebagian besar. Tanpa ragu, ia menepuk kantong penyimpanan. Kereta Dewa Penembak muncul, berubah menjadi Binatang Petir.
Begitu makhluk ini muncul, seolah telah ditahan ribuan tahun, ia mengarahkan sorot mata besar ke Wang Lin sambil mengaum ke langit. Namun tiba-tiba binatang itu tertegun, menunjukkan keterkejutan di matanya. Tatapannya menancap tajam mengamati Wang Lin, memancarkan kebingungan.
Wang Lin melangkah dan langsung duduk di atas tubuh Binatang Petir, menepuk kepalanya sambil tertawa, "Jangan terus-terusan melihatku! Dengan indera spiritualmu, pasti kau bisa merasakan perbedaan di depan sana. Ayo segera pergi!"
Binatang Petir menggeram rendah. Entah mengapa, di matanya, Wang Lin saat ini sama sekali tidak terlihat sebagai manusia, melainkan sepenuhnya berwujud kilat petir. Bahkan kilat ini memancarkan perasaan keakraban yang sangat dalam, sesuatu yang sudah lama tidak ia rasakan.
Terlebih lagi, tepukan Wang Lin di kepalanya membuat Binatang Petir merasakan kenyamanan yang tak terduga di hati, memaksanya mengaum keras tak tertahan.
Kecepatan Binatang Petir sangat luar biasa. Saat menerobos celah-celah puing, semakin dalam mereka masuk, puing-puing di sekeliling semakin banyak. Bahkan beberapa batu kecil tampak diselimuti kilatan petir yang menyebar secara aneh.
Lingkungan seperti ini, baik bagi Wang Lin maupun Binatang Petir ini, sama sekali tidak menimbulkan ketidaknyamanan, malah terasa sangat cocok. Terutama sang Binatang Petir yang terus-menerus mengaum, suaranya memancarkan kegembiraan.
Wang Lin duduk di atas punggung Binatang Petir, pikirannya masih merenungkan Tian Ni. Di dalam hati, sedikit kekecewaan menggelayut. Setelah pengumpulan selama ribuan tahun, bahkan nyaris tewas dalam perjalanan ke Wang Yue, semua ini sebelumnya ia kira akan memberikan bantuan besar begitu benda ini mengakui kepemilikan.
Namun kenyataannya sekarang jauh berbeda dari imajinasinya.
"Tian Ni ini, sebenarnya apa..." Wang Lin mengusap antara alisnya, sorot matanya penuh renungan.
Binatang Petir memiliki kepekaan yang luar biasa terhadap petir. Saat menerobos di antara puing-puing batu, perlahan ia memasuki bagian dalam lapisan puing.
Gemuruh petir yang dalam memutus alur pikir Wang Lin. Matanya berkilat seperti kilat menatap ke depan. Di sini, sensasi nyaman dalam Jiwa Yuan Shen terasa sangat tajam.
"Di sinilah!" Kedua mata Wang Lin membeku.
Binatang Petir menembus lapisan puing-puing besar. Tiba-tiba tubuhnya membeku, berhenti bergerak. Sorot mata besarnya menunjukkan keterkejutan.
Melihat pemandangan di hadapannya, Wang Lin menarik napas dalam-dalam. Kilatan tajam memancar dari sorot matanya.
Di depan, tidak ada planet. Yang ada hanyalah kolam petir raksasa yang membentang puluhan ribu li. Tempat ini dipenuhi kilat dan gemuruh petir, bagaikan neraka petir sesungguhnya di dunia ini!
Planet bercahaya petir sebelumnya benar-benar tidak ada artinya dibandingkan dengan tempat ini.
Di kolam petir tak bertepi itu, gemuruh petir bagaikan naga petir yang mengaum. Dentuman bergemuruh menggema ke segala penjuru, memancarkan aura liar yang pekat.
Binatang Petir menggeram rendah. Tatapannya tertancap pada kolam petir raksasa itu. Meskipun dirinya adalah makhluk petir, sorot matanya menunjukkan keraguan. Kekuatan petir di sini terlalu dahsyat, bahkan sulit ditahannya.
Tubuh Wang Lin bergerak, turun dari tubuh Binatang Petir. Sorot matanya mengeras, menunjukkan kewaspadaan di pandangannya. Ia pertama-tama melepaskan boneka Penjaga Immortal untuk berjaga di kejauhan, kemudian perlahan mendekati kolam petir. Di tepiannya ia berhenti, mengamati sejenak sebelum melangkah.
Begitu kaki mendarat, kilat petir langsung menyambar melalui langkahnya, menyebar seketika dan meresap ke seluruh tubuh. Bahkan Wang Lin pun seluruh tubuhnya gemetar. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah lagi.
Tanpa henti, ia terus melangkah dua puluh langkah sebelum berhenti. Saat ini seluruh tubuhnya telah terbungkus cahaya petir, sementara Jiwa Yuan Shen-nya terus-menerus memancarkan gemuruh petir.
Di sini adalah batas maksimalnya saat ini. Wang Lin perlahan duduk bersila, memejamkan mata dan mulai melakukan latihan pernafasan.
Binatang Petir di luar gelisah menginjak-injak tanah. Setelah lama, ia mencoba melangkah ke depan dengan hati-hati hanya beberapa langkah, seketika merasakan gemuruh petir di dalamnya. Binatang itu merebahkan diri di atasnya, dengan cara khas Binatang Petir menyerap kilat petir ke dalam tubuh, perlahan memurnikannya.
Di sekeliling, selain gemuruh petir, tak ada suara lain. Seorang manusia dan seekor binatang pun memulai latihan kultivasinya.
Setelah perlahan beradaptasi dengan tempat ini, hati Wang Lin justru terguncang. Gemuruh petir di sini telah melampaui kekuatan petir dalam tubuhnya sendiri. Andaikan tubuh fisiknya bukan hasil transformasi kilat petir, mungkin bahkan di area pinggiran pun akan sangat dipaksakan.
"Di sini, adalah tempat terbaik untuk berlatih Lei Yuan Shu!" Sorot mata Wang Lin dipenuhi kilatan listrik yang mengaliri, diam-diam ia memulai latihan Lei Yuan Shu.
Saat ini, di angkasa jauh di luar lapisan puing, sebuah kilat petir mengaum. Dalam kilatan itu terdapat seekor Binatang Petir. Meskipun kepala binatang ini tidak bertanduk, terdapat sebuah tonjolan yang jelas sedang dalam proses pembentukan.
Pada tubuh binatang petir ini, terpasang setelan baju zirah hitam yang membuat penampilannya terlihat sangat mengerikan. Di punggungnya, duduk bersila seorang pria paruh baya dengan rambut hitam yang berkibar-kibar tanpa ekspresi, bergerak lurus menuju arah lapisan puing-puing kecil.
"Dunia Dewa Petir sebentar lagi akan dibuka. Kali ini, kita harus menyerap lebih banyak energi Yuan di Penjara Petir..."
