Diri sendiri adalah lapisan, langit dan bumi tersusun dari lapisan-lapisan tak terhingga. Lapisan itu adalah dirinya!
Di bawah pandangannya, ribuan benda bercahaya berubah, dari hidup ke mati, dari mati kembali hidup. Inilah siklus hidup dan matinya.
Hukum sebab-akibat, ada sebab pasti ada akibat. Seperti pencarian jawaban Li Mawan, kehidupan sederhana Wang Ping dan Qing Yi - inilah hukum karmanya.
Samar-samar, Wang Lin merasakan pencerahan, namun seketika kebingungan melanda. Gelombang keraguan menghempas dalam jiwanya, semakin keras hingga membentuk badai pasang. Tiba-tiba jiwanya bergetar!
Bangunlah!
Pada sekejap mata yang jernih, Wang Lin merasakan seolah Jiwa Yuan Shen-nya didorong keras ke luar oleh kekuatan dahsyat. Saat membuka mata, dirinya masih berdiri di depan pintu gerbang raksasa antara langit dan bumi.
Segala sesuatu di sekeliling tak mengalami perubahan apapun. Petir masih mengaum, cahaya ungu terus menyelimuti, seakan semua yang terjadi sebelumnya hanyalah ilusi saat Shen Shi-nya terguncang sebelum memasuki gerbang ini.
Terasa begitu tak nyata, namun sekaligus sangat nyata...
Pintu itu terbuka secelah sempit, namun di bawah pandangannya perlahan menutup kembali dan menghilang. Termasuk lengan yang terlilit kilat ungu itu pun ikut lenyap. Semua cahaya ungu mengkerut membentuk Mutiara Tian Ni.
Pada mutiara ini terjadi perubahan misterius. Jejak spiritual Lima Elemen langit-bumi yang sebelumnya terukir telah lenyap, digantikan oleh Yin-Yang. Yang sebagai matahari, Yin sebagai bulan, masing-masing menduduki separuh Mutiara Tian Ni tanpa melebur.
Ia melayang menuju antara alis Wang Lin, secara otomatis melebur masuk.
Wang Lin tetap berdiri di udara tanpa bergerak, matanya perlahan terpejam, namun dalam jiwanya terus bergema adegan-adegan tak nyata itu.
Samar-samar, ia mencapai pencerahan...
Berdiri tegak bagai patung, seolah kembali melupakan aliran waktu, hanya menyisakan pemahaman batin yang terus bergema, mengukir kebenaran yang dirasakan dalam ruang mimpi tak nyata itu sedikit demi sedikit di relung hatinya.
Wang Lin tahu, segala sesuatu dalam mimpi ini sungguh tak ternilai harganya, nilainya setara dengan kesempatan langka yang luar biasa!!
Ia tak bisa menceritakannya pada siapapun, juga tak mampu menjelaskannya, apalagi berani mengungkapkannya. Bahkan timbul dugaan dalam hatinya: andai Tian Yunzi dan yang sejenisnya mengetahui kesempatan ini, mereka pasti rela mengorbankan segalanya!
Meski harus melepas Planet Tianyun, meninggalkan segala kemampuan supernatural dan magic treasure, para senior seperti Tian Yunzi pasti tanpa ragu-ragu melakukannya demi mencari Jalan Suci ini!
Karena, pencarian Jalan kali ini, sangat mungkin membuka Langkah Ketiga yang begitu misterius, yang telah dikejar dengan susah payah selama puluhan ribu tahun, yang melilit dalam mimpi, yang sangat didambakan!!
Pencari Jalan, pagi hidup sore mati...
Pencari Jalan, lupa hidup paham mati...
Nilai Tian Ni, Wang Lin belum mengetahui semuanya, tetapi puncak gunung es yang baru terlihat ini, membuatnya takkan terlupakan seumur hidup, terpana hingga puncak.
Perjalanan mencari Jalan tidak meningkatkan tingkat kultivasinya, namun membuat Dao-nya tersublimasi. Jika sebelumnya Wang Lin berdiri di bawah pintu gerbang raksasa, dari kedalaman Jiwa akan timbul rasa segan yang mendalam.
Ini karena tingkat yang berbeda, bagaikan manusia memandang semut kecil, pikiran akan berubah total.
Kini, meskipun pikiran Wang Lin belum mencapai ketinggian pintu langit-bumi, ia tetap seekor semut kecil, namun semut yang telah melihat Langkah Ketiga!
Ia, telah melihat Langkah Ketiga!
Jiwa tenggelam, kolam petir di bawah tubuh Wang Lin seolah tertarik, memicu petir dahsyat yang bergemuruh ke segala penjuru, menggemparkan langit dan bumi.
Saat ini, di dalam lapisan puing-puing, seberkas kilat petir mengaum mendekat. Di dalam kilat tersebut terdapat Binatang Petir yang mengenakan baju zirah. Di punggungnya, sorot mata pria berambut hitam menunjukkan kewaspadaan saat mereka melesat ke kedalaman puing-puing.
Sebelumnya, saat baru mendekati lapisan puing ini, ia langsung menyadari ketidakberesan. Gejolak kilat petir di tempat ini terlalu dahsyat, sangat berbeda dengan yang pernah ia alami di masa lalu.
Bahkan dalam kilat ini terkandung hawa yang sangat kuat dan tak terduga, membuat pria berambut hitam itu langsung terkejut dan menjadi sangat hati-hati.
Dengan perlahan ia menembus lapisan puing-puing. Terhadap tempat ini, ia sudah sangat familiar karena sebelumnya kerap berlatih Lei Yuan Shu di sini. Namun kali ini, untuk pertama kalinya ia merasakan kejutan yang mendalam di hati sanubarinya.
Kecepatannya sangat tinggi, dalam penerobosannya, tak terasa berapa lama, perlahan semakin mendekati Penjara Petir di kedalaman puing-puing. Semakin dekat, perasaan ketakutan itu semakin menguat.
"Masalah apa sebenarnya yang terjadi di depan?!!" Pria berambut hitam itu raut wajaknya muram. Tingkat kultivasinya telah mencapai Yang Shi, sebentar lagi akan mencapai kesempurnaan. Saat itu ia bisa memasuki Kui Nie. Dengan kemampuan seperti ini, kecuali bertemu kultivator Langkah Kedua dengan kemampuan supernatural besar, sangat sedikit hal yang bisa membuatnya merasakan ketakutan seperti ini!
Namun saat ini, perasaan itu justru semakin pekat.
Setelah beberapa saat ragu, pria itu menggigit gigi. Binatang Petir di bawahnya tiba-tiba menyelam menerobos lapisan puing terakhir, menyaksikan kolam petir yang familiar di depan mata!
Sekilas, ia langsung melihat Wang Lin yang berada di atas kolam petir. Di mata pria berambut hitam ini, Wang Lin terlihat sangat mistis. Tubuhnya melayang di udara dengan kilatan petir menyebar di seluruh tubuhnya. Petir-petir dahsyat mengaum keluar dari pori-porinya, rambutnya berkibar tanpa angin.
Ukuran kolam petir itu membuat pria berambut hitam ini menarik napas dalam-dalam. Kolam petir di hadapannya memberinya kesan seolah ia salah datang. Dibandingkan kunjungan terakhirnya dulu, kolam ini telah menyusut hampir separuh!
Kondisi abadi yang tak berawal maupun berakhir itu, kini seolah mulai memperlihatkan ujungnya bila diamati seksama.
Kemunculan pria ini bagai batu yang dilemparkan ke permukaan air tenang, menciptakan riak-riak tak kasat mata. Perlahan-lahan, Wang Lin membuka kelopak matanya!
Sepasang mata itu tak terdefinisikan. Di dalamnya seolah terkandung langit-bumi dan segala hukum yang mengatur dunia. Sorot matanya seakan mampu menembus hakikat langit dan bumi!
Persis seperti lengan raksasa yang pernah muncul di luar pintu gerbang langit dan bumi, memberikan kesan sangat dahsyat, getaran yang berasal dari jiwa, membuat semua yang melihat pandangan ini tak kuasa menahan rasa segan seperti semut kecil.
Dalam sorot mata ini tersisa kenangan nyata Wang Lin dari ruang mimpi yang tak nyata. Pada momen ini, ia seolah-olah adalah langit itu sendiri, bumi itu sendiri, bagaikan Jalan Langit yang hidup!
Inilah hawa Langkah Ketiga. Sorot mata Wang Lin saat ini tak terpusat kesadarannya, datar namun memancarkan kebingungan, melirik sekilas pada pria berambut hitam.
Sorotan mata ini, saat mendarat di pandangan pria berambut hitam, bergemuruh bagai ribuan halilintar liar menggoncang, seakan teknik Lei Yuan Shu yang dilatihnya telah menarik petir melebihi kapasitasnya sendiri, ledakan gila-gilaan yang tak terbendung.
Seluruh tubuhnya, dalam sekejap, membeku bagai patung tak bergerak. Dunianya, dalam sekejap mata ini, hanya menyisakan sorot mata Wang Lin. Kehidupannya, pada detik ini, hanya terisi oleh satu sorotan mata ini.
Gemuruh petir di telinga bergulung-gulung datang, namun seolah sangat jauh darinya, terdengar jelas namun tak bisa dirasakan.
Ia tak mengerti, seperti apakah pandangan ini, namun dalam sorot mata itu terkandung kekuatan misterius yang jauh melebihi imajinasinya. Kekuatan ini merobek matanya melalui pandangan, menerobos jiwa, mengguncang seluruh tubuhnya.
Duk... duk... Detak jantungnya mencapai batas maksimal, bagai hendak meledak.
Darah di seluruh tubuhnya mengalir gila-gilaan dalam sekejap mata, bersama energi Yuan yang mengalir deras. Pada momen ini, ia diliputi kengerian ekstrem - seolah tanpa mengalirkan energi, ia akan collapse total di bawah beban pandangan itu!
"Kekuatan macam apa ini!!!" Tubuh pria berambut hitam sama sekali tidak bisa bergerak sedikit pun. Energi Yuan dalam tubuhnya mengalir dengan gila-gilaan, bahkan jika harus menghilang atau terbuang percuma, sama sekali tidak dipedulikannya. Tenggorokannya terasa kering, keringat mengucur deras membasahi seluruh jubahnya, namun saat ini ia seperti orang gila yang tak mampu mengalihkan pandangannya.
Dengan tingkat kultivasinya, ini pertama kalinya dalam hidupnya ia merasakan kekuatan yang begitu mengerikan. Bahkan saat menghadapi Pemimpin Kuil Dewa Petir dulu, sama sekali tidak ada perasaan menyeramkan seperti ini.
Wang Lin memandang pria berambut hitam dengan tenang. Di balik matanya tersisa jejak pencarian Jalan. Yang ia lihat hanyalah seorang manusia - baik kultivator maupun orang biasa, seolah dalam momen pencerahan ini, dalam jejak pencarian Jalan yang tertinggal di matanya, sosok itu hanyalah seekor semut kecil.
Di ruang mimpi mencari Dao, pandangannya adalah Dao itu sendiri. Di mana sorot matanya jatuh, benda bercahaya itu akan mengembang dan menyelesaikan seluruh hidupnya dengan cepat. Saat ini, dengan tatapan seperti itu, kedua matanya tertuju pada pria berambut hitam.
Orang ini bagaikan benda bercahaya dalam mimpi, hanya saja bukannya perlahan mengembang, melainkan dari keadaan saat ini langsung menghilang dengan cepat.
Lapisan demi lapisan, tak pernah berhenti.
Kengerian di sorot mata pria berambut hitam telah mencapai puncaknya. Krisis hidup-mati belum pernah sedekat ini. Tatapan lawan yang mendarat di matanya langsung membuatnya merasakan pembakaran Jiwa Yuan Shen. Energi Yuan dalam tubuhnya seketika menjadi liar di luar kendali, berubah menjadi semburan api tak kasat mata!
Pandangan lawannya mengandung kekuatan mengerikan, membuatnya sama sekali tidak bisa membangkitkan keinginan untuk melawan, seakan langit berkata padanya: "Menghilang... menghilang..." Seolah dirinya hanyalah makhluk semut kecil, rasa segan dari kedalaman Jiwa menyebar ke seluruh tubuh.
Tak hanya dirinya, Binatang Petir yang ditungganginya merasakan lebih dalam. Suara geraman rendah terus keluar dari mulut binatang ini. Tubuhnya hancur berantakan dengan kecepatan yang terlihat oleh mata, bagai debu yang menghilang...
Semua ini terjadi dalam sekejap mata. Jejak pencarian Jalan di mata Wang Lin punah. Ia menarik napas dalam-dalam dan menutup matanya.
Pria berambut hitam itu terkulai lemas, tersadar dari perasaan mengerikan tadi. Seluruh tubuhnya basah keringat, energi Yuan dalam tubuhnya telah menghilang lebih dari separuh, jiwa Yuan Shen-nya menyusut satu lingkaran penuh. Kondisi tubuhnya sangat lemah. Ia menatap tajam ke arah Wang Lin, rasa ngeri memenuhi seluruh pikirannya.
"Mengerikan!!! Ini... pandangan macam apa ini, tingkat kultivasi seperti apa yang dimiliki orang ini!!!" Pria berambut hitam itu menarik napas dalam-dalam, tubuhnya gemetar halus, wajahnya pucat pasi. Hatinya dipenuhi penyesalan mengapa ia harus datang ke sini. Andai tak datang, tentu tak akan mengalami momen mengerikan tadi.
Ia sama sekali tidak meragukan, andai kekuatan aneh dalam sorot mata lawan itu menatapnya beberapa sekejap napas lagi, seluruh tubuhnya akan collapse total, hancur berantakan, menghapus segala eksistensi nyawa.
Bahkan Jiwa Yuan Shen keluar untuk melarikan diri pun mutlak mustahil dilakukan.
Binatang Petir di bawahnya lebih parah lagi. Tatapannya pada Wang Lin memancarkan ketakutan yang pekat. Dengan kebanggaan Binatang Petir, sekalipun mati takkan tunduk. Namun menghadapi tatapan itu, kematian bukan lagi persoalan sederhana, melainkan tekanan tingkat hierarki!
