Wang Lin menunjukkan keanehan di raut wajahnya, menunduk memandang kantong penyimpanannya yang kini memancarkan aura pedang pekat disertai hawa kesombongan liar seolah hendak menerjang keluar.
“Xiao Linzi, cepat keluarkan Da Ye Xu! Huh, kuberi tahu, sekarang gue sudah sangat hebat!!” Suara keras Xu Liguo menggema dari kantong penyimpanan yang bergetar hebat, seolah ada hantaman purba yang hendak menerobos keluar.
Tepat saat hantaman itu mencapai puncaknya dalam sekejap mata, pandangan Wang Lin tetap tenang. Tangan kanannya menepuk keras kantong penyimpanan, membuat suara penuh arogan Xu Liguo langsung melemah.
Bahkan aura pedang yang pekat itu langsung tertekan dengan paksa, tak bisa berpencar.
“Hei? Xiao Linzi, kau belum paham situasi ya? Da Ye tak marah. Sekarang Da Ye bukan Xu Liguo kecil dulu lagi, Da Ye sudah mewarisi aura pedang purba...”
Sebelum kalimatnya selesai, tangan kanan Wang Lin membentuk mantra dengan jari-jarinya dan kembali menekan kantong penyimpanan. Suara Xu Liguo tiba-tiba terhenti.
“Berisik!” Wang Lin mengerutkan kening, berkata dengan datar.
Ia menggerakkan tubuhnya limbung, langsung menuju planet terpencil di depannya. Planet ini dari kejauhan tampak biru kehijauan, samudera yang luas mendominasi permukaannya. Pancaran nyawa yang pekat terasa, jelas dihuni banyak orang biasa.
Wang Lin melesat dengan kecepatan ekstrem, bagaikan meteor yang menyambar menuju planet ini. Tubuhnya dikelilingi tirai cahaya ilusif berbentuk oval akibat kecepatan ekstrim, membelah udara dengan gemuruh mengaum yang bergelombang, menyusup masuk ke atmosfer planet.
Lapisan angin kencang planet ini relatif tipis, Wang Lin langsung menembusnya dan tiba di langit planet. Matanya menatap ke bawah, bayangan keraguan sempat menguar di wajahnya.
Tempat ini... sungguh mirip Planet Zhuque. Bukan tentang penampilan, melainkan perasaan dan hawa yang terpancar.
Shen Shi-nya menyebar bagai sapuan kuas raksasa, menyapu seluruh permukaan planet. Di sini memang ada para kultivator, namun tingkat tertinggi mereka hanya mencapai tingkat Bayi Yuan Ying, bahkan tak ada satupun kultivator Transformasi Dewa.
Ia diam sejenak, tidak mencari tempat persembunyian secara diam-diam, melainkan menyapu sekilas dan memilih pegunungan tertinggi di planet ini. Tubuhnya melangkah ke depan, langsung menuju ke sana.
Puncak Hengyun, gunung tertinggi di Planet Qingling. Meskipun energi spiritual di sini masih tipis, pemandangannya sangat megah. Berdiri di atasnya, pandangan mata langsung mencapai ujung langit dan bumi.
Ditambah awan kabut yang melingkupi, terlihat seperti gunung para dewa.
Di Planet Qingling, keluarga-keluarga kultivasi begitu banyak, seperti jumlah negara orang biasa di planet ini. Mereka tinggal begitu padat di dalam planet ini, hampir setiap negara orang biasa memiliki satu atau dua keluarga kultivasi.
Fenomena aneh ini sangat terkait dengan kurangnya energi spiritual di planet ini dan tidak adanya kultivator yang mencapai tahap Transformasi Dewa di antara para praktisi.
Gunung Hengyun ini merupakan wilayah Klan Zhang di Bintang Qingling yang memiliki konsentrasi kultivator tingkat Yuan Ying tertinggi. Biasanya, tempat ini menjadi lokasi anggota keluarga Zhang yang telah mencapai kesempurnaan Bayi Yuan Ying untuk bertapa hingga akhir hayat ketika umur mereka hampir habis. Secara bertahap, gunung yang awalnya indah ini menjadi gundul tanpa alasan jelas. Bahkan angin gunung yang bertiup dari kejauhan berubah menjadi beraura Yin Han di sini.
Pada hari ini, Zhang Xinhai - kepala keluarga generasi terkini yang telah bertahun-tahun stagnan di Tahap Akhir Yuan Ying - dengan tubuh yang sudah memancarkan aura kematian, mulai mendaki Gunung Hengyun langkah demi langkah dari kaki gunung.
Setiap generasi yang akan kembali ke Xu akan menyelesaikan ujung perjalanan hidupnya dengan cara seperti ini: mendaki puncak Hengyun, duduk di puncaknya, memandang langit dan bumi, lalu perlahan menghilang dalam kematiannya.
Ia bisa merasakan tubuhnya perlahan melemah, langkah demi langkah dengan susah payah mencapai puncak. Di puncak Hengyun, terdapat platform batu karang raksasa. Begitu Zhang Xinhai menginjakkannya, pandangannya langsung mengeras, dengan sisa ketajaman terakhir di mata keruhnya yang hampir pudar, ia menatap sosok di platform itu.
Seorang pemuda berbaju putih dengan rambut hitam yang tertiup angin gunung. Bahkan bajunya berdesir plak-plak ditiup angin. Meski berdiri tegak di sana, dalam pandangan Zhang Xinhai, sosok itu bagai hantu yang tak nyata.
Saat ia memeriksa dengan Shen Shi, tak ada bayangan manusia di sana. Tapi dengan mata telanjang, sosok itu jelas terlihat. Kontras dahsyat ini membuatnya refleks mundur beberapa langkah, raut tenangnya menyembunyikan seberkas keheranan.
"Tempat ini... bagus!" Ucap pemuda berambut hitam itu tanpa menoleh. Matanya menatap senja yang perlahan terbenam di ujung cakrawala, suaranya datar bagai air menggenang.
Kalimat sederhana tanpa mengandung kemampuan supernatural, namun saat terdengar di telinga Zhang Haixin, tubuh lemahnya seolah disuntikkan nyawa. Statusnya sebagai kepala keluarga Zhang yang terpandang pun terasa direndahkan beberapa tingkat.
Secara refleks ia membungkuk, sorot matanya menunjukkan kengerian. Ini adalah efek tarikan energi - suatu hal yang ia pahami dengan wawasannya. Biasanya, bahkan kaisar sekalipun dari kalangan orang biasa akan spontan menunduk di hadapannya karena terpengaruh tarikan aura-nya.
Kini situasi serupa justru terjadi padanya! Ini hanya membuktikan satu hal: di mata pemuda ini, dirinya tak lebih dari orang biasa!
"Sayang, gunung seindah ini malah kaujadikan tempat kehancuran!" Pemuda berambut hitam menggeleng, menggerakkan tangan kanannya. Seketika gunung raksasa itu bergetar hebat. Aura kematian yang terkumpul selama ribuan tahun sebagai lokasi kematian, lenyap berantakan seketika di bawah sapuan tangannya, menghilang tanpa jejak.
Seluruh gunung, bagai memperoleh kelahiran baru, seperti seseorang yang bertahun-tahun menderita penyakit tiba-tiba pulih, nyawa langsung bangkit dengan pekatnya.
Tubuh Zhang Xinhai langsung gemetar. Ia menatap takjub pada pemandangan di matanya, butuh waktu lama baru sadar. Wajahnya menunjukkan semangat berapi-api, tanpa ragu-ragu langsung bersujud di tanah, berkata penuh hormat: "Junior Zhang Xinhai memberi salam kepada Senior! Jika Senior menyukai Gunung Hengyun ini, junior akan segera menyerahkannya!"
"Gunung Hengyun..." Pemuda berambut hitam ini tak lain adalah Wang Lin. Ia berbalik badan, melirik Zhang Xinhai, lalu berbicara perlahan: "Umurmu hampir terputus. Masalah ini, bahkan dengan kekuatanku sekalipun, tak mudah diubah."
Zhang Xinhai tersenyum getir, berkata dengan hormat: "Senior salah paham, junior ini memahami takdir langit. Tidak berharap bantuan Senior. Sebelum mati bisa bertemu kultivator dengan kemampuan supernatural sehebat Anda, junior tidak punya penyesalan. Bukan hanya gunung ini, bahkan Planet Qingling ini jika Senior sukai, hamba rela menyerahkannya."
Wang Lin berbalik badan. Tangan kanannya mengayun di angkasa, menepuk dahi Zhang Xinhai sambil melontarkan mantra spiritual. Suaranya datar: "Mengubah takdirmu aku tak sanggup. Tapi dengan membakar energi spiritualmu sendiri untuk menambah 10 tahun usia, masih bisa kulakukan!"
Saat melontarkan mantra spiritual, Wang Lin mendesah dalam hati. Kemampuan supernatural ini baru bisa ia lakukan secara dipaksakan setelah memahami jalan Lapisan Ketiga. Andai dulu sudah menguasainya, Li Mawan tak akan berakhir di dalam Mutiara Tian Ni.
Mantra spiritual mendarat di antara alis Zhang Xinhai, tubuhnya bergetar, segera merasakan gelombang nyawa mengalir dari energi spiritual dalam tubuhnya. Raut wajahnya kemerahan sehat, ia menarik napas dalam-dalam, memandang Wang Lin dengan penuh hormat: "Terima kasih Senior! Perintah apa pun dari Senior, junior akan kerahkan sepenuhnya!" Sebagai kepala keluarga Zhang, tentu bukan orang bodoh. Ia paham betul di dunia ini tak ada pemberian cuma-cuma.
Sebelumnya, begitu mendengar Wang Lin memuji gunung ini, ia langsung tanpa ragu menyerahkan puncak gunung. Tindakan ini karena ia sadar: dengan tingkat kultivasi lawan yang berdiri di sini dan mengucapkan pujian, itu sudah merupakan kebaikan hati. Jika menghadapi kultivator berwatak buruk, mungkin akan langsung merebut. Bahkan jika sedikit tidak suka, membantai beberapa keluarga kultivasi kecil seperti mereka sungguh terlalu mudah.
Dalam hati Zhang Xinhai berspekulasi: Orang di hadapannya jelas-jelas bukan penduduk asli Qing Ling Xing. Pasti berasal dari dunia luar. Dan yang mampu melangkah ke angkasa, tingkat kultivasinya pasti di atas Tahap Transformasi Bayi!
Wang Lin menatap Zhang Xinhai sejenak, lalu berkata dengan datar: "Aku memberimu waktu sepuluh tahun untuk mengumpulkan segala bentuk dendam orang biasa di seluruh dunia, semakin banyak semakin baik! Jika akhirnya kau memuaskanku, maka selama aku ada di planet ini, keturunanmu tidak akan terputus! Pergilah!" Wang Lin mengibaskan lengan bajunya.
Zhang Xinhai merasakan angin kencang menerpa wajahnya. Seluruh pandangannya diselimuti kabut pekat, desiran angin memecah telinganya. Saat semuanya menghilang, ia sudah berdiri di kaki gunung.
Adegan-adegan tadi membuatnya merasa seperti bermimpi. Dengan bingung ia menyentuh antara alisnya, merasakan nyawa yang berlimpah dalam tubuhnya. Ia menarik napas dalam-dalam, membungkuk hormat ke arah puncak gunung, sorot matanya memancarkan kegembiraan, lalu bergegas pergi.
"Permintaan Senior itu harus dikerjakan dengan sepenuh tenaga!" Tubuh Zhang Xinhai berubah menjadi cahaya panjang, melesat menuju keluarga Zhang.
Setelah mengantar Zhang Xinhai pergi, Wang Lin terdiam sejenak. Ia menepuk kantong penyimpanan, seketika Bendera Arwah muncul. Bendera raksasa setinggi tiga zhang ini dengan lembut ditekan oleh Wang Lin hingga tertancap di batu karang permukaan tanah.
Kain bendera yang diterpa angin gunung segera terkembang horizontal. Jiwa-jiwa di dalamnya beterbangan mengelilingi seluruh gunung. Tiga Arwah Utama terkonsentrasi dan melebur ke sekeliling. Seketika, seluruh gunung ini langsung diselimuti kabut hitam pekat.
Wang Lin mengayunkan tangan kanannya ke belakang. Seketika kekuatan dahsyat menerjang keluar dari jarinya, menghujam ke dalam tubuh gunung. Dentuman bergemuruh terdengar, sebuah gua persembunyian raksasa muncul.
Pintu gua persembunyian tepat berada di puncak gunung. Batu-batu karang di sekitarnya tampak mengerikan, terlihat cukup megah.
Jari telunjuk tangan kanan Wang Lin menunjuk lembut. Sebuah mantra surgawi tiba-tiba tercetak pada batu karang di atas mulut gua. Mantra itu samar-samar terlihat, memancarkan seberkas tekanan aura.
Setelah menyelesaikan semua ini, Wang Lin duduk bersila, menyebarkan Shen Shi-nya sekali lagi menyapu seluruh Planet Qingling. Kali ini, bukan sekadar mengamati, melainkan mengirimkan sebuah proyeksi pikiran spiritual.
"Mulai hari ini, tempat ini resmi menjadi planet kultivasiku! Wilayah 10.000 li di sekitar Puncak Hengyun ditetapkan sebagai Area Terlarang. Pelanggar, takkan diampuni!"
Proyeksi pikiran Wang Lin bagai halilintar liar bergemuruh menggelegar di antara langit dan bumi Planet Qingling, bergema hingga ke telinga setiap kultivator. Seluruh raut wajah mereka berubah drastis.
Namun tak satu pun berani menunjukkan perlawanan. Kemampuan supernatural yang mampu menyebarkan pikiran spiritual ke seluruh planet ini membuat mereka terguncang, sementara di hati muncul perasaan luar biasa yang tak terbayangkan.
Sejak hari itu, Planet Qingling telah memiliki tuan. Sang penguasa itu tak lain adalah Wang Lin.
Wang Lin kini menjadi eksistensi paling puncak di Planet Qingling! Persis seperti Blood Ancestor yang menguasai hak hidup-mati di Planet Darahnya.
Layaknya status Yang Mulia Tian Yunzi di Planet Tianyun.
