Planet Qingling, wilayah barat laut, di atas gurun luas nan tak bertepi, permukaan tanah disusun dengan urutan tertentu dengan tumpukan Giok Surgawi yang membentuk formasi raksasa.
Di dalam formasi, Wang Lin duduk bersila, memejamkan mata dan melakukan latihan pernafasan. Setiap tarikan napasnya, energi dewa dalam jumlah besar terserap dari formasi ke dalam tubuhnya.
Berulang beberapa kali, energi surgawi dalam tubuhnya perlahan menguat dan menjadi padat.
Kesempurnaan Puncak Kekuasaan bagi kultivator Puncak Kekuasaan bukanlah pencapaian yang mustahil, namun sedikit yang berhasil mencapainya. Penyebabnya bukan terletak pada Lapisan spiritual maupun Giok Surgawi, melainkan pada energi Yuan!
Jika saat mencapai Puncak Kekuasaan, energi Yuan langit dan bumi yang menyatu dengan Jiwa Yuan Shen tidak mencukupi, meski bisa mencapai tahap tersebut, akhirnya tidak akan sempurna.
Demikian pula, walau energi Yuan melimpah, jika selama proses kultivasi Puncak Kekuasaan mengalami luka parah yang merusak Jiwa Yuan Shen hingga energi Yuan yang menyatu dengannya tercerai-berai, maka tingkat kesempurnaan akhir tetap takkan tercapai.
Dapat dikatakan energi Yuan adalah kunci kesempurnaan tahap pertama berkultivasi!
Ditambah lagi kultivator Puncak Kekuasaan tidak bisa menyerap energi Yuan di antara langit dan bumi, tanpa suplai alami maka sedikit yang mencapai kesempurnaan.
Energi Yuan Wang Lin setelah latihan di Kolam Petir telah mencapai batas maksimal peleburan dengan Yuan Shen, memenuhi syarat dasar. Peningkatan Lapisan spiritual mendorong tingkat kultivasinya. Saat ia menyerap energi dewa dalam jumlah besar, ia perlahan mendekati kesempurnaan Puncak Kekuasaan.
Namun, energi dewa yang dibutuhkan untuk menyempurnakan tahap pertama kultivasi adalah jumlah yang fantastis. Setelah setahun terus-menerus menyerap, giok surgawi Wang Lin habis total. Tanpa ragu ia mengeluarkan cairan immortal dari kantong penyimpanan dan menelannya sekaligus.
Cairan immortal masuk ke tubuh membawa rasa mabuk yang pekat. Kabut menyembur dari seluruh tubuh Wang Lin, dalam kabut itu terkandung aroma arak yang menyebar ke sekeliling.
Bersamaan dengan itu, cairan immortal berubah menjadi energi surgawi yang dahsyat, merajalela di dalam tubuh Wang Lin, bagai dorongan kuat yang mendorong tingkat kultivasinya melesat cepat menuju kesempurnaan Puncak Kekuasaan.
Pencapaian konsep meditasi, energi dewa mengalir seirama nafas. Inilah gambaran tahap Puncak Kekuasaan yang sempurna—konsep meditasi mencapai kesempurnaan besar tanpa celah, Hati Jalan yang teguh, energi surgawi dalam tubuh lincah dan penuh, bahkan hawa yang terpancar seolah mengandung energi dewa.
Pada tahun kesembilan belas delapan bulan setelah kedatangan Wang Lin di Bintang Qingling, ia mencapai tahap Puncak Kekuasaan yang sempurna!
Dalam radius puluhan ribu li, seiring langkah Wang Lin menuju kesempurnaan Puncak Kekuasaan, semua giok surgawi berubah menjadi abu. Permukaan tanah gersang kini ditumbuhi tunas hijau, membentang bak hamparan nyawa.
Wang Lin perlahan-lahan membuka kelopak matanya. Dalam sorot matanya termuat langit luas, dengan asap dan kabut melayang lalu.
"Ribuan tahun berkultivasi, akhirnya mencapai kesempurnaan..." Wang Lin menghela nafas, senyum mengembang di bibirnya.
"Mengingat kembali seribu tahun lalu, sosok kecil di bawah Sekte Hengyue itu, kini telah mencapai kesempurnaan tahap pertama kultivasi. Pencapaian ini bahkan melampaui Zhu Que Zi di masa lalu, sesuatu yang mungkin tak terbayangkan oleh semua orang di Planet Zhuque."
Wang Lin tidak bangkit. Tangan kanannya menggesek kantong penyimpanan, mengeluarkan kuas dewa berkilauan emas yang langsung muncul di genggamannya. Dengan gerakan lihai seperti sedang melukis kaligrafi, ia mulai menggambar di udara di hadapannya.
Batas maksimal sebelumnya adalah tujuh goresan mantra. Kini dalam satu tarikan napas, setelah tujuh goresan selesai, tangannya menambahkan satu goresan lagi. Delapan goresan mantra memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan, bagai matahari berkilauan, sanggup menyedot jiwa siapapun yang memandangnya.
"Kekuatan delapan goresan ini meningkat drastis dibanding sebelumnya!" Sorot mata Wang Lin tenang. Saat ini ia lebih mirip sarjana Konfusian yang berilmu ketimbang seorang kultivator.
Saat kuas diangkat, mantra mulai menghilang. Jiwa Yuan Shen yang terkandung di dalamnya kembali menyatu dengan tubuh Wang Lin.
Wang Lin berdiri lalu melangkah ke depan, menghilang tanpa jejak.
Setengah bulan kemudian, kilat petir melesat dari Bintang Qingling menembus cakrawala. Di dalam kilat, Wang Lin duduk bersila di punggung Binatang Petir sambil memejamkan mata tanpa bicara.
Seluruh kultivator di Bintang Qingling serentak mengangkat kepala dengan sikap hormat, diiringi perasaan lega seolah tekanan tak kasat mata perlahan sirna seiring kepergian Wang Lin.
Sebelum berangkat, Wang Lin membawa buah surgawi hasil budidaya sepuluh tahun terakhir serta batch baru kepingan giok dendam. Jiwa Mata Air dalam Sungai Kuning-nya mulai menunjukkan jejak kebangkitan yang terpusat.
Gemuruh petir mengiringi kepergian Wang Lin dari Bintang Qingling yang telah dihuninya hampir dua puluh tahun.
Tempat ini adalah gua persembunyiannya. Setelah mengambil Kuali Petir, tentu ia akan kembali. Berangkat ke Dunia Dewa Petir dari sini lebih menjamin keselamatan.
Di tengah gemuruh petir yang melesat di angkasa, Wang Lin membuka mata di atas punggung Binatang Petir sambil terlihat merenung.
Untuk pergi ke Dunia Dewa Petir, seseorang harus memiliki Kuali Petir. Tanpa benda ini, tidak ada cara untuk mencapai Dunia Dewa Petir. Fakta ini tentu sudah diketahui Wang Lin.
Namun berbeda dengan Domain Aliansi Bintang, di Domain Bintang Luo Tian Kuali Petir tidak tersebar luas. Entah mengapa, semua terkonsentrasi di Kuil Dewa Petir yang kemudian mendistribusikan 1 hingga beberapa kuali ke berbagai keluarga kultivasi sesuai kemampuan mereka.
Kini hanya tersisa tiga bulan sebelum pembukaan resmi Dunia Dewa Petir. Saat inilah berbagai keluarga sedang berusaha mendapatkan Kuali Petir. Mata Wang Lin berkilat, hatinya telah membuat keputusan.
"Kalau tidak punya Kuali Petir, kita rebut saja!" Tangan kanan Wang Lin menepuk-nepuk kepala Binatang Petir dengan lembut. Makhluk itu segera mengangkat kepala dan mengaum, ekspresinya terlihat menikmati sentuhan tersebut.
Sebenarnya jika mencari Shen Gonghu, mungkin bisa mendapatkan Kuali Petir. Tapi tingkat kultivasi Shen Gonghu terlalu tinggi. Pertemuan yang terlalu sering justru berisiko menunjukkan celah. Kecuali untuk urusan sangat penting, Wang Lin tidak ingin menghubunginya.
Para kultivator yang masuk ke Dunia Dewa Petir, tidak mungkin semuanya telah mencapai Langkah Kedua dalam kultivasi. Bagaimanapun, mereka yang mencapai Langkah Kedua jumlahnya sangat sedikit. Sebagian besar yang masuk biasanya berada pada tingkat Bayi Yuan Ying hingga Puncak Kekuasaan.
Di Wilayah Selatan Luo Tian, Wang Lin menggunakan kepingan giok peninggalan Shen Gonghu untuk menemukan sebuah planet kultivasi. Nama planet ini tidak diperhatikan Wang Lin. Dalam kepingan gioknya, Shen Gonghu menyebutkan bahwa di planet ini terdapat dua keluarga kultivasi. Setiap kali Dunia Dewa Petir dibuka, kedua keluarga ini akan mendapatkan satu atau dua Kuali Petir. Selain itu, tidak ada anggota dari kedua keluarga kultivasi ini yang tingkat kultivasinya melebihi tahap Puncak Kekuasaan yang sempurna.
Setibanya di planet kultivasi ini, Wang Lin menyapu sekilas menggunakan Shen Shi-nya dan menemukan bahwa para ahli sejati dari dua keluarga kultivasi tersebut semuanya tidak berada di tempat. Ia kemudian mengambang di angkasa dan mulai bermeditasi dengan memejamkan mata.
Waktu berlahan berlalu. Sebulan sebelum pembukaan Dunia Dewa Petir, di depan Wang Lin muncul lebih dari sepuluh cahaya panjang yang mengaum mendekat seperti meteor.
Dari belasan kultivator yang kembali ini, salah satunya telah mencapai tahap Yin Xu, sementara sisanya berada di level Puncak Kekuasaan hingga Bayi Yuan Ying. Mereka bergerak dengan kecepatan ekstrem, mengaum mendekat, namun tiba-tiba berhenti tak jauh dari sana. Sorot mata mereka seketika tertancap pada Wang Lin di depan.
Kultivator yang mencapai tahap Yin Xu adalah seorang lelaki berambut perak. Kilatan sinar tajam memancar dari kedua matanya. Energi Yuan dalam tubuhnya masih sedikit dan belum stabil, jelas menunjukkan dia baru saja mencapai tahap Yin Xu dalam waktu singkat. Ia melangkah maju, mengamati Wang Lin dengan seksama, wajahnya menunjukkan ekspresi curiga dan ragu.
"Utusan Besar yang terhormat, ada keperluan apa datang ke Planet Altar Suci kami?" suara berat orang tua itu bergema.
Wang Lin membuka mata, alisnya berkerut hampir tak terlihat. Pandangannya tetap tenang saat berkata perlahan: "Apakah kalian baru saja mengambil Kuali Petir?"
Ekspresi orang tua itu berubah, "Benar. Mohon Utusan Besar menyampaikan maksudnya dengan jelas!"
"Aku butuh satu Kuali Petir!" ucap Wang Lin dengan datar.
Orang tua itu menatap Wang Lin lama-lama, lalu tiba-tiba tertawa. Gelak tawanya mengandung keangkuhan liar. Matanya berkilat saat membentak, "Saat pergi ke Kuil Dewa Petir, kami dengar ada penipu yang mengaku sebagai Utusan Kuil Dewa Petir. Awalnya kupikir itu omong kosong, tapi melihat junior seperti kau, Lao Fu sudah yakin - kaulah si penipu itu!"
"Oh?" Raut wajah Wang Lin tetap tenang. Ia memandang sang tua dengan tenang.
Orang tua itu tertawa dingin, "Utusan Kuil Dewa Petir mana yang tidak punya puluhan keluarga kultivasi bawahan? Sekadar sebuah Kuali Petir, ingin mendapatkannya sangat mudah! Lagipula di Wilayah Selatan Luo Tian ini, semua Utusan Kuil Dewa Petir pernah kulihat. Tapi kau... sangat asing!
Yang lebih penting, saat Dunia Dewa Petir dibuka, semua Utusan Kuil Dewa Petir berkumpul di Kuil sampai proses pembukaan selesai. Mereka tidak akan keluar!"
Wang Lin mengangguk, tak lagi membuang kata. Setelah bangkit, bayangan samarnya bergerak. Boneka Penjaga Immortal langsung muncul melalui materialisasi, melangkah seketika. Seluruh tubuhnya memancarkan cahaya emas yang meledak-ledak, menghantam dengan kepalan tangan yang bergemuruh.
Pukulan ini membawa serta ledakan sonik dahsyat yang bergemuruh, langsung mengarah ke orang tua itu.
Ekspresi orang tua itu berubah. Ia hanya mengenali tingkat kultivasi Wang Lin sebagai kesempurnaan Puncak Kekuasaan. Bahkan Binatang Petir di bawah kendali Wang Lin dianggapnya benda palsu yang tak dipedulikan. Namun tak disangka lawannya memiliki boneka semacam ini.
Mendengus keras, orang tua itu menggerakkan tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya lalu menunjuk ke depan. Seketika semburan api hitam muncul melalui materialisasi di telapak tangannya. Setelah dijentikkan, api itu langsung berpencar "bum!" berubah menjadi banyak titik api bagai bintang-bintang yang menyelimuti sekeliling.
Anggota keluarga di sampingnya sudah berpencar lebih dulu, mengamati dari kejauhan.
Boneka Penjaga Immortal sama sekali tidak menghiraukan titik-titik api itu, membiarkannya jatuh di tubuhnya. Kecepatannya tidak hanya tidak berkurang, malah semakin cepat. Kepalan yang membawa desiran jarak jauh, dalam sekali langkah telah tiba di depan orang tua itu. Saat menghantam, membentuk naga qi yang membelah udara.
Raut wajak orang tua itu berubah sedikit. Tubuhnya segera mundur, sementara kedua tangannya membentuk mantra. Sebuah perisai api segera muncul di depannya. Kepalan boneka Penjaga Immortal menghantam perisai api, mengeluarkan gemuruh dahsyat.
Perisai api itu segera menunjukkan retakan, dalam sekejap collapse total.
Saat gema suara masih bergema, wajak orang tua itu pucat pasi, siluetnya mundur tergesa. Sementara boneka Penjaga Immortal juga terpental beberapa langkah oleh kekuatan pantulan, dengan nyala hitam merambat sepanjang lengannya dan menyebar ke seluruh tubuh.
"Aku hanya ingin satu Kuali Petir!" Ekspresi Wang Lin tenang, menatap orang tua itu.
Orang tua itu menatap tajam Wang Lin. Pukulan boneka tadi membuatnya terkejut. Jika tidak menggunakan kemampuan supernatural energi Yuan, mustahil mengalahkan boneka yang setara tingkat kultivasinya.
"Orang ini memiliki boneka seperti itu, jelas bukan orang biasa. Meski berpura-pura sebagai Utusan Kuil Dewa Petir, itu bukan urusanku. Tapi... jika langsung menyerahkan Kuali Petir, keluarga Zhang pasti kehilangan muka..." Hatinya dilema. Seandainya tingkat kultivasi Wang Lin mencapai Langkah Kedua, mungkin dia akan setuju. Lagipula keluarga mereka mendapat tiga Kuali Petir, memberi satu pun tak masalah. Tapi sekarang harus menyerahkannya pada kultivator kesempurnaan Puncak Kekuasaan, itu memalukan.
Wang Lin tak mau berdebat. Meski tingkat kultivasi lawannya lebih tinggi dari perkiraannya, orang ini baru memasuki tahap Yin Xu yang belum stabil. Dengan kesempurnaan Puncak Kekuasaan dan kemampuan supernatural plus magic treasure, Wang Lin yakin bisa mengalahkannya.
Ia menepuk kantong penyimpanannya, seketika muncul sebuah batu karang di tangannya. Batu itu segera berubah wujud, menjelma menjadi gunung suci raksasa yang dipenuhi energi surgawi pekat, bahkan samar mengeluarkan tekanan aura.
Tangan kanan Wang Lin menekannya, batu itu langsung bergetar. Dari permukaannya memancar hawa zaman yang terkonsentrasi di bawah telapak tangan kanannya. Saat mengangkat tangan, kabut-kabut dengan gesit berkumpul membentuk gumpalan kabut sebesar kepalan tangan.
Orang tua itu melihat pemandangan ini, raut wajahnya berubah drastis. Tubuhnya tanpa ragu-ragu mundur, sorot matanya memancarkan kengerian, teriak histeris: "Teknik Ekstraksi Roh!! Kau hanya kultivator tahap pertama di level Puncak Kekuasaan, bagaimana mungkin bisa melakukan kemampuan supernatural seperti ini!"
Wang Lin memandang dengan tenang, tangan kanannya mendorong ke depan. Gumpalan kabut ini langsung melesat dengan tekanan aura dahsyat, menuju sang orang tua. Bersamaan itu, tubuh Wang Lin bergerak mengikuti dari belakang. Tangan kanannya terangkat, kilat petir terkumpul di telapaknya. Seketika, suara halilintar menggelegar dari angkasa. Kilatan listrik berkerlap-kerlip, di tangan kanannya muncul petir yang telah terwujud secara fisik.
Saat ini, Wang Lin bagai dewa pengendali petir. Tangannya menggenggam kilat, sorot matanya dingin menusuk. Langkah demi langkah, ia mendekati sang orang tua.
Ekspresi orang tua itu berubah keras. Tubuhnya mundur lagi. Kedua tangannya membentuk mantra di depan alisnya. Saat jarinya menekan, kulit di antara alisnya bergerak-gerak. Tiba-tiba, terbuka celah vertikal di tengahnya, seolah tumbuh mata ketiga!
Wajaknya memerah menyala, darah di seluruh tubuhnya mengalir deras seolah terkumpul tiba-tiba di wajah. Energi Yuan dalam tubuhnya juga mengalir gila-gilaan, berkumpul bersama darah di antara alisnya.
Seperti terkoyak, saat rasa sakit dahsyat menyapu tubuh orang tua itu, mata ketiga di antara alisnya perlahan terbuka. Geraman rendah keluar dari mulutnya sambil menatap tajam Wang Lin, kedua tangannya membentuk mantra dan menekan titik akupuntur di kedua telinganya!
Seketika, mata ketiga di antara alisnya terbuka lebar. Cahaya merah menyembur keluar membentuk kipas yang dengan cepat menyebar ke depan seperti pisau tajam.
Ekspresi Wang Lin berubah. Teknik lawan terlalu iblis. Tubuhnya sedikit melambat, persis saat Jiwa Gunung Suci mendekati orang tua itu bersamaan dengan pembukaan mata ketiganya.
Dalam cahaya merah, Jiwa Gunung Suci tiba-tiba hancur berantakan. Melihat ini, pandangan Wang Lin mengeras. Kilat di tangan kanannya langsung dilemparkan tanpa ragu.
Pada saat gemuruh, kilat menerjang keluar dan langsung menuju ke arah orang tua itu. Orang tua itu yang sedang mengerahkan kemampuan supernatural energi Yuan yang misterius ini tampak sudah kelelahan, mengingat dia baru mencapai tahap Yin Xu kurang dari dua tahun dan energi Yuan-nya masih sangat sedikit.
Saat ini, kilau merah dari mata ketiga hanya bertahan selama 3 tarikan napas sebelum akhirnya tidak bisa ditahan lagi. Mata ketiga itu menutup sendiri dan menghilang.
Di tengah kedatangan kilat dan jiwa gunung yang belum sepenuhnya hancur, orang tua itu menggigit giginya, menepuk kantong penyimpanannya dan mengeluarkan sebuah benda yang diangkatnya tinggi-tinggi di atas kepala!
Wang Lin menggerakkan tangan kirinya mencengkeram angkasa, dan benda di tangan orang tua itu pun berpindah ke genggamannya. Benda itu ternyata adalah Kuali Petir!
Setelah menyimpan Kuali Petir, Wang Lin tidak segera pergi. Matanya memancarkan kilau aneh sambil menatap orang tua itu, lalu berkata perlahan: "Kemampuan supernatural yang kau gunakan tadi, bisakah kita bertukar ilmu?"
