Orang tua itu mendengus keras dan mundur beberapa langkah, "Andai saja Lao Fu sudah memasuki Yin Xu lebih dari dua tahun! Beri aku beberapa tahun lagi, meski kau punya segudang harta magis dan kemampuan supernatural, kau takkan sanggup melawanku!"
Wang Lin menyimpan Jiwa Gunung kembali ke gunung suci, dengan suara datar berkata: "Yang kubahas denganmu adalah pertukaran kemampuan supernatural ini!"
Orang tua itu tertawa dingin: "Lupakan saja hal ini! Kuali Petir sudah kau ambil, cepat pergi dari sini!"
Wang Lin mengeraskan pandangan, mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke depan. Seketika semburan cahaya hitam menerjang ke depan. Saat cahaya ini muncul, orang tua itu langsung merasakan seolah nyawanya akan tercabut.
Cahaya hitam itu melaju cepat menuju planet kultivasi di belakangnya dan menghilang. Namun Shen Shi sang orang tua mengikuti dari jarak aman, menyaksikan cahaya itu mendarat di sebuah dataran. Vegetasi di dataran itu langsung layu, berubah menjadi banyak nyawa yang terbang keluar planet kultivasi dan melebur ke dalam tubuh Wang Lin.
"Jurusan ini bernama Jimi Zhi ()!" ujar Wang Lin dengan nada terkendali.
"Orang tua itu mendengus, berkata: 'Teknik ini jika Lao Fu belum mencapai tingkat Yin Xu, mungkin masih bisa dianggap lumayan. Tapi sekarang, ini cuma tulang ayam!' Meski mulutnya berkata begitu, di hatinya dia terkejut melihat kekejaman teknik ini. Yang dia incar bukanlah kekuatan destruktifnya, melainkan kemampuan menyerap nyawa yang dimiliki teknik tersebut."
Wang Lin menggerakkan tangan kanannya lagi, segera gas hitam yang misterius mengitari ujung jarinya. Dijentikkan, angin dari jarinya bergoyang, berhenti tepat di depan orang tua itu.
"Teknik ini bernama Jari Iblis, mengubah energi dewa dalam tubuh menjadi aura iblis! Jika digunakan bersama Jimi Zhi, efeknya semakin baik!"
Orang tua itu menatap tajam gas hitam di depannya, merenung sejenak. Dia mengangkat tangan kanan dan mencengkeramnya, menyapu sekilas dengan Shen Shi. Setelah lama, dia mengangkat kepala, menatap Wang Lin sambil berkata perlahan: "Katanya kultivator Bintang Dong Lin ahli menggunakan teknik aura iblis. Ternyata kau berasal dari Bintang Dong Lin! Tapi teknik ini juga sama-sama tulang ayam!"
Wang Lin merenung sejenak, dulu yang paling dipedulikan Situ Nan adalah Jari Neraka Kuning. Teknik ini, meski memiliki kekurangan, tak boleh ditukarkan. Mata Wang Lin berkilat, ia mengangkat tangan kanan sambil berkata perlahan: "Kemampuan terakhir yang akan kuperlihatkan ini kupelajari dari seorang senior di realm Shattered Nirvana Langkah Kedua. Jika teknik ini masih tak memuaskanmu, biarlah urusan ini dibatalkan!"
Orang tua itu tertegun, hatinya meragukan.
Dengan satu gerakan pikiran Wang Lin, boneka Penjaga Immortal di kejauhan segera berubah menjadi meteor cahaya emas, melesat menuju planet kultivasi di belakang.
Gerakan boneka itu langsung membuat raut wajak orang tua menjadi muram.
Sebentar kemudian, boneka Penjaga Immortal kembali. Di tangannya tergenggam seekor binatang buas yang tampak sangat mengerikan. Seluruh tubuhnya dipenuhi duri-duri mengerikan, bahkan di sudut bibirnya masih tersisa setengah lengan orang biasa - jelas ditangkap saat sedang menyantap mangsa.
Dua jari tangan kanan Wang Lin membentuk pedang. Mantra Pembantai yang sudah lama tidak ia gunakan. Aura pembantai yang terkumpul selama ini seluruhnya ditransfer ke boneka dan akhirnya terkuras dalam pertempuran itu.
Namun pemahaman Wang Lin terhadap Mantra Pembantai sangat mendalam. Bagaimanapun, teknik ini telah ia latih selama lebih dari 100 tahun.
Kali ini, setelah berkonsentrasi sebentar, sebuah energi pedang melesat dari jarinya menghantam binatang buas. Begitu masuk ke tubuh, makhluk itu langsung menjerit-jerit. Dalam sekejap, tubuhnya yang diawasi sorot mata tajam orang tua itu langsung layu, berubah menjadi kerangka kering.
Gas abu-abu menguap dari kerangka binatang, melilit jari Wang Lin.
Dengan gerakan melemparkan jari, gas itu terlepas. Setelah disentuh ringan, berubah menjadi jejak spiritual yang melaju ke arah orang tua.
"Kemampuan ini bernama Mantra Pembantai!"
Orang tua itu terguncang, tangan kanannya menepuk dan mencengkeram jejak spiritual itu. Shen Shi-nya segera menyebar, meneliti dengan cermat sedikit demi sedikit. Semakin lama dia melihat, ekspresinya semakin terkejut. Pada akhirnya, sorot matanya nyaris memancarkan cahaya.
Mantra pembantai ini, dengan tingkat kultivasinya, hampir langsung terlihat kehebatannya. Jejak spiritual itu jelas memiliki fungsi pertahanan tertentu, sedangkan asap putih tersebut memiliki kemampuan menyerang.
Meskipun tidak terlalu kuat, teknik ini jelas bisa digunakan berulang kali dan efeknya terakumulasi.
"Cap ini tercipta dari Mantra Pembantai! Dengan membunuh untuk memperoleh kekuatan nyawa, lalu mengitarinya di sekeliling tubuh untuk membentuk Cap Kehidupan. Semakin banyak cap, semakin kuat pertahanannya! Senior yang mengajarku dulu pernah berkata: Jika ratusan juta cap menjaga seluruh tubuh, bahkan jika planet kultivasi collapse total, tetap tak terluka!" Wang Lin tidak berbohong. Ucapannya persis seperti perkataan Tian Yunzi berjubah abu-abu di masa lalu.
Wajah orang tua itu untuk pertama kalinya menunjukkan keraguan. Jelas, mantra pembantai ini benar-benar membuat hatinya bergejolak. Dengan wawasannya, ia tentu bisa melihat bahwa mantra pembantai ini sangat dahsyat, sama sekali bukan sesuatu yang bisa didapatkan oleh kultivator biasa. Jelas, pernyataan pihak lawan tentang warisan dari kultivator Sui Nie memiliki tingkat kepercayaan tertentu!
Hanya saja, kemampuan mata ketiganya ini merupakan warisan keluarga yang jarang berani diajarkan kepada orang luar. Asal-usul teknik ini tidak jelas, seolah-olah merupakan sesuatu yang tak sengaja didapatkan oleh leluhur di masa lampau yang sangat jauh.
Secara logika, kemampuan supernatural seperti ini jika berada di Domain Aliansi Bintang, keluarganya tidak mungkin bisa memiliki sendiri. Tapi di Domain Bintang Luo Tian, tempat di mana keluarga berfungsi sebagai sekte, setiap keluarga pasti memiliki beberapa warisan kemampuan supernatural. Dengan demikian, jarang berani direbut oleh orang lain.
Selain itu, yang lebih utama adalah, kemampuan supernatural ini sejak diperoleh oleh keluarganya, dialah orang pertama yang berhasil menguasainya.
Wang Lin menunggu beberapa saat, melihat orang tua itu masih ragu-ragu, ia mengibaskan lengan bajunya dan berbalik melangkah ke Binatang Petir sambil berkata: "Cukup, Rekan Tao tidak bersedia, hal ini dibatalkan!" Saat itu juga, Binatang Petir di bawahnya berubah menjadi kilat petir melesat menjauh, diikuti boneka Penjaga Immortal dari belakang.
Jejak spiritual kehidupan di tangan orang tua itu mulai collapse total, berubah menjadi gas abu-abu yang menghilang. Penghilangan ini bagai menyapu gelombang di hatinya, seolah kemampuan yang seharusnya menjadi miliknya direbut paksa.
Melihat siluet Wang Lin yang semakin menjauh dalam bentuk kilat petir, raut wajak orang tua itu berubah. Ia menggigit gigi dan membentak: "Rekan Tao berhenti! Mantra pembantai ini, ditambah Jimi Zhi dan Jari Iblis sebelumnya, akan kupertukarkan denganmu!!"
Wang Lin berhenti. Binatang Petir yang memahami perintah berbalik kembali, berhenti sepuluh zhang di depan orang tua itu. Lubang hidungnya memuntahkan kilat sementara sorot matanya menunjukkan sikap meremehkan.
"Kutukar! Lao Fu akan menukarnya! Tapi kau harus berjanji, teknik ini tak boleh diajarkan ke orang lain!" kata orang tua itu sambil menggigit giginya.
Wang Lin mengangguk, tidak lagi berbasa-basi. Langsung menepuk kantong penyimpanannya, mengeluarkan tiga kepingan giok. Setelah mencatat tiga kemampuan supernatural secara mendetail, tanpa takut pihak lain mengingkari janji, langsung melemparkannya.
Orang tua itu menangkap lalu melirik. Meski raut wajah tetap tenang, di hatinya ia agak mengagumi tindakan Wang Lin. Ia juga mengeluarkan kepingan giok, mencatat kemampuan supernatural mata ketiga, lalu melemparkannya ke Wang Lin. Namun diam-diam ia menyisipkan beberapa kesalahan. Jika dilatih sesuai ini, meski berhasil, akan ada bencana tersembunyi besar.
Wang Lin menerimanya, memeriksa dengan seksama. Di dalam hati diam-diam mengalirkan energi, bahkan tak segan mengorbankan darah hati. Dengan kondisi saat melihat mata ketiga sebelumnya, ia memeriksa ulang. Sekilas ia melihat jejak tersembunyi di dalamnya, namun tidak membongkarnya, hanya mengangguk ringan.
Memandang orang tua itu, Wang Lin merasa agak bersalah dalam hati. Bagaimanapun juga, dalam transaksi ini dia jelas-jelah mendapat keuntungan besar. Setelah beberapa saat ragu, dia menyatukan tinju dan berkata: "Rekan Tao, jumlah aura pembantai sebaiknya tidak melebihi 100.000. Jika tidak, akan ada bahaya! Mohon diri!" Begitu selesai bicara, dia segera pergi dengan cepat tanpa menoleh. Punggungnya yang terlihat tergesa-gesa itu merupakan pemandangan yang langka.
Orang tua itu tertegun, wajahnya berubah pucat. Melihat ke kepingan giok di tangannya, dia diam beberapa saat sebelum berbalik membawa anggota keluarganya kembali ke planet kultivasi. Segera dia bertapa, bertekad berlatih secepat mungkin agar dalam sebulan bisa tepat waktu pergi ke Dunia Dewa Petir.
Wang Lin yang duduk di punggung Binatang Petir menunjukkan ekspresi aneh. Sambil menggelengkan kepala, dia bergumam: "Menukar tiga ilmu bermasalah ini dengan kemampuan supernatural yang mengandung seberkas arah Langkah Ketiga... ini memang keterlaluan... benar-benar keterlaluan..." Senyum mengembang di bibirnya saat menatap kepingan giok di genggaman.
Teknik supernatural itu hanya dianggap biasa oleh sang orang tua, bahkan jika diperhatikan, tingkat perhatiannya terbatas. Namun bagi Wang Lin, kemampuan ini justru sangat dahsyat, karena terkandung seberkas hawa kembalinya ke inti.
Jika bukan karena Wang Lin telah melihat Langkah Ketiga, pasti saat ini dia tidak bisa melihat potensi teknik ini. Dengan memaksa menekan kegembiraan di dasar kalbu, dia mulai mengamati kepingan giok secara detail.
Kesalahan yang ditinggalkan lawan di dalamnya tidak dipedulikan Wang Lin. Asal diberi waktu tertentu, dia bisa membalikkan kesalahan tersebut. Ini jauh lebih sederhana daripada memperbaiki tiga teknik supernatural sebelumnya.
Binatang Petir melesat dengan kecepatan ekstrem, mengaum melintasi angkasa. Targetnya adalah planet kultivasi Wang Lin - Qing Ling!
Para kultivator Qing Ling baru saja bersyukur karena senior dengan watak aneh dan hobi khusus yang menduduki tempat ini akhirnya pergi. Tapi sebelum beberapa bulan berlalu, tekanan misterius segera kembali - sang senior dengan hobi khusus itu telah pulang.
Kawasan dalam radius sepuluh ribu li di sekitar Puncak Hengyun kembali menjadi zona terlarang, tak ada yang berani menginjakkan kaki setengah langkah pun.
Kembali ke planet kultivasinya, Wang Lin segera memanfaatkan waktu untuk mempelajari dan memperbaiki kemampuan supernatural mata ketiga ini, perlahan mencoba menguasainya.
Dua minggu berlalu dengan cepat. Di suatu hari, langit cerah tak berawan, biru bersih membentang, diiringi angin lembut yang membawa kehangatan saat menerpa tubuh.
Wang Lin berdiri di puncak Hengyun Peak, menggenggam Kuali Petir sebesar telapak tangan. Kilat petir berkelip-kelip di permukaannya, mengeluarkan gemerincing kristalin.
Di antara alis Wang Lin, celah sempit memancarkan kilau merah samar-samar. Penampilannya kini terlihat iblis - mustahil disangka sebagai kultivator aliran orthodox, aura mengerikan terpancar dari seluruh tubuhnya.
Semua ini disebabkan oleh celah misterius di antara alisnya.
Tak lama kemudian, langit biru mulai dipenuhi lapisan awan petir. Kemunculan awan ini sangat mendadak tanpa tanda-tanda sebelumnya. Cakrawala yang semula biru, dalam sekejap napas berikutnya segera menjadi gelap.
Gemuruh petir bergemuruh di dalam lapisan awan, mengeluarkan suara bergemuruh. Bersamaan dengan itu, Kuali Petir di tangan Wang Lin seakan menyala selaras, kilat di dalamnya semakin pekat.
Tiba-tiba, kilat besar menghujam dari lapisan awan langit langsung menuju Wang Lin!
Wang Lin menatap tajam kilat itu, matanya memancarkan kilau aneh. Ia tahu selama kilat ini menyambar Kuali Petir, dirinya akan tertarik melesat, menghancurkan kehampaan menuju Dunia Dewa Petir yang mengambang tak berwujud.
Namun, dalam sekejap mata ini, ia justru menyimpan Kuali Petir-nya!
"Ini adalah petir dewa..." gumam Wang Lin pelan, kilau aneh di matanya semakin kuat. Tindakannya berikutnya dalam pembukaan Dunia Dewa Petir yang tak terhitung kali ini, benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya...
