Meteor petir yang menarik Wang Lin masuk ke Dunia Dewa Petir, pada saat menerobos kilat merah gelap itu, kekuatan petir yang terkandung di dalamnya tiba-tiba menjadi liar. Meningkat berlipat ganda, dalam sekejap napas telah mencapai tingkat yang lebih mengerikan.
Bagai naga gila yang mengalir masuk ke tubuh Wang Lin. Hanya dalam satu tarikan napas, seluruh tubuhnya menjadi mati rasa. Bahkan Jiwa Yuan Shen-nya seketika tertarik oleh petir dan terkunci dengan paksa.
Fenomena ini terjadi begitu cepat hingga Wang Lin tak sempat berpikir. Seketika, seluruh tubuhnya gemetar seolah dikenai Teknik Pembekuan, dibawa hantaman meteor petir, ia pun masuk ke Dunia Dewa Petir.
Sama sekali tak sempat mengamati sekeliling. Meteor petir yang membungkus Wang Lin meluncur dengan kecepatan yang lebih dahsyat, bagai bintang jatuh dari langit. Menggelegar bergemuruh, langsung menghantam pecahan benua di Dunia Dewa Petir yang telah hancur.
Meteor membelah udara dan menghantam bumi, melanda badai yang menyebar dengan gila-gilaan ke segala penjuru. Benua yang tercipta dari serpihan ini seketika diselimuti debu, pandangan terhalang di luar tiga zhang.
Seluruh bumi berguncang hebat bagaikan naga bawah tanah berguling. Setelah lama, badai debu perlahan menghilang dan bumi pun kembali tenang.
Hanya kawah raksasa berbentuk cekung di sisi timur benua ini yang menjadi saksi bisu betapa nyatanya peristiwa tadi.
Asap hijau tipis mengepul dari kawah itu, lenyap tertiup angin sepoi-sepoi.
Di tepian kawah, kilatan petir menyebar di antara tanah yang retak, diselingi bercak-bercak tanah gosong.
Kawah yang dalamnya tak terukur ini menyimpan Wang Lin di dasarnya. Darah mengalir dari tujuh lubang wajahnya, tubuh compang-camping penuh luka dalam.
Meskipun Dunia Dewa Petir ini lebih stabil dibandingkan Dunia Hujan di masa lalu, namun tetap berada di ambang kehancuran. Ini hanyalah perbedaan antara lima puluh langkah dengan seratus langkah saja.
Setelah mengalami hantaman meteor petir yang dahsyat ini, benua serpihan menjadi semakin tidak stabil. Kawah raksasa tempat Wang Lin berada yang baru terbentuk segera runtuh. Gemuruh teredam bergema berulang kali disertai debu beterbangan. Saat semuanya menghilang, yang tersisa di permukaan hanyalah reruntuhan - kawah raksasa itu terkubur sepenuhnya.
Seorang orang tua berambut putih muncul di udara kosong tepat di atas bekas kawah raksasa. Setelah menatap ke bawah, ia berkata dengan lembut: "Sepanjang hidup Lao Fu, ini pertama kalinya melihat orang yang serakah sampai menggunakan metode seperti ini untuk memasuki Dunia Dewa Petir lebih awal... Hah?"
Orang tua mengeraskan pandangan, mengamati dengan seksama sambil bergumam pelan: "Jiwa Yuan Shen anak muda ini ternyata mengandung gemuruh petir, bahkan tubuh fisiknya juga tersusun dari kilat. Sungguh nakal! Ini melatih manusia atau roh? Jika terus begini, dia pasti berubah menjadi roh petir!"
"Tapi, posisi jatuhnya cukup menarik! Cukup, bertemu dengan Lao Fu juga merupakan takdir!" Sorot mata orang tua itu memancarkan minat. Ia mengangkat tangan kanan, dengan santai menekan ke bawah. Seketika seluruh bumi terbelah oleh seberkas cahaya. Tubuh orang tua itu limbung, lalu menghilang.
Sepanjang hidupnya, tak banyak orang yang ditakdirkan. Tapi setiap yang ada, akhirnya selalu berujung pada kepasrahan.
Waktu berlalu perlahan. Di kedalaman bumi, Wang Lin perlahan-lahan membuka mata. Rasa sakit tak tertahankan mengalir dari seluruh tubuhnya, bahkan Jiwa Yuan Shen-nya kini terasa kaku tak lentur.
Wang Lin tersenyum getir, melirik sekeliling. Ini adalah ruang batu yang runtuh, dari atas masih ada tanah berjatuhan. Setelah mengamati sejenak, dengan gigih ia duduk bersila, membentuk mantra dengan jari-jarinya sambil memejamkan mata untuk latihan pernafasan.
Perlahan-lahan ia mengalirkan Jiwa Yuan Shen-nya. Seketika itu juga ia menemukan seberkas kekuatan petir yang asing bercokol dalam tubuhnya. Energi inilah yang membuat sirkulasi jiwanya terhambat.
Sekeliling sunyi senyap tanpa suara sedikitpun. Dalam ritual pernafasannya, seluruh kesadarannya tenggelam. Tiba-tiba bayangan samar bergoyang di belakangnya—boneka Penjaga Immortal muncul dan duduk berhadapan dengannya, sorot mata waspada menjaga ritual perlindungan.
Waktu bergoyang tujuh hari. Wang Lin membuka mata, menghembuskan nafas panjang berisi gas keruh. Dalam hawa itu, masih tersisa jejak kekuatan petir.
"Jangan lagi nekat seperti ini... Untungnya kekuatan petir yang mempengaruhi Jiwa Yuan Shen dalam tubuhku tidak banyak. Kalau tidak, mungkin takkan bisa kusir dalam waktu singkat."
Setelah mengusir seberkas kekuatan petir itu, luka Wang Lin membaik dan Yuan Shen-nya pulih, meski tubuh fisiknya mengalami sedikit kerusakan namun tidak mempengaruhi tingkat kultivasinya. Wang Lin berdiri, menatap tanah di atas kepalanya, lalu melangkah maju menembus tanah.
"Kalau sudah sampai di Dunia Dewa Petir ini, harus kueksplorasi perbedaannya dengan dunia dewa Hujan!" Tubuh Wang Lin berubah menjadi aliran cahaya, namun saat menyentuh tanah di atas, tiba-tiba cahaya menyilaukan muncul dari tanah. Persis seperti menabrak lempengan besi, tubuhnya limbung akibat gemuruh dahsyat dan terpental kembali dengan paksa.
Mendarat di permukaan, Wang Lin mundur beberapa langkah dengan sorot mata penuh kengerian.
"Tanah...tanah ini mengandung energi Yuan langit dan bumi!" Wang Lin menarik napas dalam-dalam, sorot matanya menyala bagai kilat. Setelah mengamati seksama, raut wajaknya seketika menjadi muram.
"Bukan energi Yuan alami, melainkan hasil teknik kultivasi. Ada yang sengaja menghalangi keluarku!" Kilau dingin berkedip di pupil matanya.
Saat sebelumnya jatuh di dalam meteor dahsyat, meskipun terluka, pada saat mendarat ia sempat merasakan sesuatu. Permukaan tanah saat itu meskipun jauh lebih keras dibanding dunia nyata, namun tidak mencegah penetrasi kemampuan supernatural.
Namun sekarang, tanah ini mengalami mutasi yang membuat Wang Lin segera merasa curiga.
"Apakah ada yang menggunakan mantra, atau karena kilat petir terlalu keras sehingga menyebabkan mutasi di sini..." Wang Lin merenung sejenak, dengan satu gerakan pikiran boneka Penjaga Immortal segera melesat ke udara dan mengubah arah, mencoba di berbagai ruang dalam ruang bawah tanah.
Hasilnya, selain arah depan, baik atas-bawah, kiri-kanan maupun belakang, semuanya tidak bisa dilewati.
Raut wajak Wang Lin semakin muram. Ia hampir yakin semua ini adalah buatan manusia. Jelas ada yang merasakan keberadaannya, menjerat larangan di sini, hanya menyisakan satu jalan. Secara gamblang dan kejam menyuruhnya: Hanya maju!
Wang Lin diam, waktu yang dia gunakan untuk memulihkan luka mencapai berhari-hari. Tidak diketahui apakah Dunia Dewa Petir sudah resmi dibuka, sehingga tidak bisa digunakan untuk menilai identitas sebenarnya orang yang melakukan kemampuan supernatural itu.
"Tapi bisa menjerat bagian Dunia Dewa, tingkat kultivasi orang ini pasti tidak biasa! Hanya saja, tujuan sebenarnya menyuruhku maju ke depan apa? Secara logika dengan kemampuan seperti ini, seharusnya tidak begini... Kalau memang bermusuhan, mestinya langsung turun tangan..." Sambil merenung, matanya berkilauan memandang lubang di dinding depan yang dibuat boneka Penjaga Immortal saat mencoba mencari jalan keluar dengan kepalan tangan.
"Cukup! Tinggal di sini juga percuma. Mari kita lihat keunikan apa yang ada!" Sorot mata Wang Lin memancarkan kilau dingin. Tangan menepuk kantong penyimpanan, sebatang kuas dewa berkilauan emas langsung muncul di genggamannya.
Memegang kuas ini, celah misterius di antara alis Wang Lin memancarkan cahaya merah redup, membuat seluruh penampilannya dipenuhi aura jahat. Tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya, segera energi surgawi muncul dan berubah menjadi angin aneh yang menerjang. Tanah di depannya langsung tersapu seperti diterjang badai, menyebar cepat ke segala arah dan membuka sebuah koridor.
Wang Lin menyelidiki dengan Shen Shi-nya. Di dalam terdapat jaringan koridor berliku yang tak terhitung jumlahnya, tak diketahui ujungnya. Dia membagi-bagi Shen Shi-nya menjadi banyak bagian untuk menyelidiki, namun hingga saat ini belum menemui ujung.
Setelah merenung sejenak, tubuh Wang Lin limbung maju ke depan. Saat bergerak, Shen Shi-nya menyebar sepenuhnya mencari jalan keluar. Beberapa kali dia mencoba melakukan teknik supernatural di lokasi berbeda untuk menerjang keluar dari bawah tanah, namun semua upaya terhambat oleh ilmu pengikat.
Di tengah perjalanan, pandangannya tiba-tiba mengeras. Shen Shi-nya menemukan percabangan di depan yang mengarah ke jalan keluar! Kecepatan Wang Lin tiba-tiba meningkat drastis saat menyambar menuju pintu keluar tersebut.
Hanya saja di dalam hatinya masih ada sedikit keraguan, karena pencarian jalan keluar ini terasa... terlalu mudah.
"Jangan-jangan tempat ini bukan ciptaan manusia, melainkan mutasi yang disebabkan petir?" Wang Lin memandang dengan renungan, kecepatan langkahnya sedikit melambat.
Tiba-tiba, pintu keluar yang terkunci dalam Shen Shi-nya mulai memancarkan cahaya berkilauan. Saat cahaya itu menghilang, pintu keluar pun lenyap tanpa jejak.
Wang Lin menghentikan langkahnya, ekspresinya semakin muram. Setelah terdiam sejenak, ia mendengus keras dan melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian, ia tiba di ruang tempat pintu keluar sebelumnya. Setelah mengamati dengan seksama cukup lama, ia berbalik dan mengubah arah menuju percabangan lain.
Shen Shi-nya tetap menyebar, mengamati setiap koridor yang saling menjalin. Setengah shichen kemudian, ia kembali melihat sebuah pintu keluar. Di luar terlihat langit abu-abu diselingi kilat petir, jelas menunjukkan sana adalah jalan menuju permukaan.
Tanpa ragu-ragu, Wang Lin langsung melaju kencang menuju pintu keluar tersebut.
Kecepatannya telah mencapai tingkat ekstrem, hanya saja di tempat ini tidak bisa melakukan teleportasi. Namun setelah beberapa kali menerobos melintasi lorong, akhirnya ia tiba di lokasi pintu keluar. Saat berjarak sepuluh zhang dari pintu, tubuhnya melesat seperti anak panah.
Tapi persis di saat itu, pintu keluar tiba-tiba memancarkan sinar putih berkedip-kedip dan menghilang seketika.
Wang Lin menyambar udara kosong. Tangannya menggenggam erat hingga buku-buku jari memutih, wajahnya muram bagai awan petir. Ia menatap ke atas seolah pandangannya mampu menembus lapisan bumi, menarik napas dalam beberapa kali sebelum berbalik pergi.
"Tempat ini pasti hasil rekayasa kemampuan supernatural buatan!" Geram Wang Lin sambil melesat dengan cepat di sepanjang koridor tak berujung. Kini ia telah mengendalikan kecemasannya - jelas-jalus semua pintu keluar ini dikendalikan oleh seseorang, sengaja diperlihatkan tapi tidak diberi jalan keluar!
Jika ia panik dan emosinya kacau, keinginan untuk keluar justru akan semakin sulit terwujud.
Saat ini, di suatu tempat di Dunia Dewa Petir, orang tua berambut putih itu berdiri dengan kedua tangan di belakang sambil tersenyum, bergumam pelan: "Sudah lama tidak menemukan junior yang ditakdirkan bersamaku. Cukup! Jika kau bisa keluar dalam tujuh hari, berarti takdir kita lebih kuat! Sungguh berharap anak muda ini bisa keluar dalam tujuh hari, pasti akan sangat menarik. Di Dunia Dewa Petir ini, ada banyak tempat yang sangat cocok untuk orang-orang yang ditakdirkan bersamaku!"
Tiga hari berlalu dengan cepat. Di dalam koridor bawah tanah, tubuh Wang Lin bergerak secepat kilat. Dengan Shen Shi yang menyebar, hampir setiap setengah shichen dia menemukan pintu keluar. Namun sama sekali tidak didekatinya, sambil terus mengaliri energi meridian, perjalanannya berlanjut.
Dalam tiga hari, semua koridor di tempat ini telah dijelajahinya. Dengan demikian, sebuah peta utuh mulai terbayang dalam hatinya.
Metode untuk meninggalkan tempat ini pun akhirnya ditemukannya!
