Pandangan Wang Lin tertuju pada kaki Li Yuan. Saat lawannya menginjak pedang besi itu, tiba-tiba Wang Lin merasakan kesan mistis yang aneh, seolah orang ini telah menyatu dengan pedang besi dalam sekejap mata.
Wang Lin menarik kembali pandangannya, Shen Shi-nya kembali normal. Ia melangkah maju, seluruh tubuhnya melayang di kehampaan. Saat badannya masuk ke dalam kekosongan, seolah ia melewati suatu batas. Gemuruh guntur di telinganya membesar berlipat-lipat dalam sekejap napas.
Perempuan marga Ge di atas pedang besi itu mendengus keras dalam hati, berpikir dalam hati: "Harta magisku ini adalah Pusaka Warisan keluarga, meskipun tidak memiliki kemampuan supernatural, namun dalam menghadapi petir, tiada tandingannya!" Dengan satu gerakan pikiran, pedang besi di bawah kakinya segera melesat ke depan, mengikuti rantai besi yang terbentuk dari kilat petir. Kilat-kilat yang beterbangan itu seolah tidak berpengaruh sama sekali pada pedang ini.
Pandangan perempuan marga Ge mendarat di punggung Li Yuan yang berada di ujung pedang. Alis indahnya berkerut sedikit, posisi dimana lawan berdiri membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Tapi saat ini bukan waktu untuk banyak bicara. Meski kecepatan pedang besi ini tidak terlalu tinggi, keunggulannya terletak pada stabilitas. Dengan menerobos kilat petir, mereka terus melaju ke depan.
Sekelilingnya hanyalah kehampaan, di depan pun tak terlihat ujungnya. Namun semua kultivator yang datang ke Dunia Dewa Petir tidak akan kehilangan arah dalam kekosongan ini. Cukup dengan mengikuti rantai besi yang terbentuk dari kilat petir, mereka bisa menemukan arah yang benar.
Sebentar kemudian, seiring pedang besi terbang jauh masuk ke dalam kehampaan, Perempuan Marga Ge di gagang pedang itu tidak bisa mengeluarkan Shen Shi di dalam tirai cahaya, tidak melihat Wang Lin. Hatinya berdesir, berpikir dalam hati: "Jangan-jangan orang itu sudah kulemparkan?" Dengan suara "bum", perempuan itu menoleh - seketika seolah kilat di luar tirai cahaya menembus masuk dan menghantam tubuhnya. Ia membeku, sorot matanya yang ngeri mencapai puncak pada saat itu.
Terlihat di belakang pedang besi itu, Wang Lin dengan jubah putihnya yang sangat tenang, menginjak rantai kilat petir seolah berjalan di tanah datar, langkah demi langkah di atasnya.
Kilatan petir menyebar ke seluruh tubuhnya, tapi sama sekali tidak mempengaruhinya. Malah terasa sangat nyaman, bahkan Jiwa Yuan Shen-nya pun mengembang leluasa, menyerap kilat-kilat itu.
Seiring langkah Wang Lin, di belakangnya muncul sejumlah besar kilat petir yang intens. Pemandangan ini bahkan bisa terlihat jelas dari jarak jauh, bagaikan lentera terang di tengah gelapnya malam.
Li Yuan yang berada di ujung pedang, saat ini hatinya dipenuhi melankolis. Saat menginjak ujung pedang ini, hatinya mulai bergelombang, bahkan hampir kehilangan kontrol.
"Teman lama, sudah lama... sangat lama... kita tidak bertemu..." Dalam diam, Li Yuan menghela napas dalam hati, menarik kembali jiwanya. Ia segera merasakan keanehan pada perempuan bermarga Ge di belakangnya. Secara bawah sadar ia menoleh, dan seketika matanya menyempit keras saat melihat Wang Lin yang sedang melangkah di rantai petir di belakang.
"Ia bisa menggunakan tubuh fisiknya menginjak benang petir di antara serpihan Jejak Dewa Petir!" Ekspresi Li Yuan sedikit berubah keruh, namun segera kembali normal.
Sepanjang perjalanan, Wang Lin tidak berbicara. Kilat petir di belakangnya yang bagai api di kegelapan perlahan mereda. Setelah lebih dari dua minggu melintasi kehampaan, akhirnya kilat itu sepenuhnya menghilang.
Baru pada saat ini Wang Lin merasa lega. Kilat tersebut bukanlah kehendaknya, melainkan akibat gesekan antara rantai besi dengan tubuh fisik dan Jiwa Yuan Shen-nya yang mengandung gemuruh petir saat mendarat di rantai itu.
Fenomena ini sangat tidak disukai Wang Lin karena terlalu mencolok. Jika berlangsung lama, bisa memicu masalah yang seharusnya tidak ada. Kini, setelah tubuhnya beradaptasi dengan rantai besi, barulah hatinya tenang.
"Sebelumnya kudengar dari mereka bahwa Jiwa Li Yuan berada di tangan keluarga perempuan marga Ge. Semua sebab-akibat ini seolah akibat penyelamatan. Tapi kini, tampaknya ada jejak yang tersembunyi..." Sambil melayang, Wang Lin masih mengamati Li Yuan dan perempuan itu dengan penuh perenungan.
"Pedang besi perempuan marga Ge ini bisa memicu perubahan jiwa Li Yuan, mungkin semua ini mulai dari tunduknya dia pada keluarga perempuan itu hingga peristiwa penyelamatan, semuanya adalah bagian dari rencananya!" Pandangan Wang Lin mendarat di pedang besi itu, mengamatinya berulang kali dengan seksama, namun tak kunjung menemukan perbedaan apa pun. Namun jelas, benda ini memiliki ketahanan sangat kuat terhadap kilat petir. Semakin dalam menyusuri kehampaan, kilat semakin rapat, tapi pedang besi ini tetap tak berubah.
Sepanjang perjalanan, ketiganya sama sekali tidak berbicara. Setiap kali perempuan marga Ge melirik Wang Lin, sorot matanya memancarkan ketakutan. Dia benar-benar takut pada pria ini - gerakan tangan saja sudah bisa menarik energi immortalnya, melangkah di atas kilat petir tanpa cedera. Segala hal ini menanamkan rasa takut mendalam dalam dirinya terhadap Wang Lin.
Terutama saat mengingat seberkas jiwanya berada di tangan lawan, ini semakin membuatnya gemetar ketakutan.
“Aku tidak memiliki permusuhan mematikan dengannya, hanya beberapa konflik kecil. Sebagai Senior, seharusnya dia tidak akan menggubrisku. Selama aku patuh dan menuruti perintahnya selama perjalanan, aku bisa jaminan keselamatan.” Perempuan Marga Ge berbisik dalam hatinya.
Sementara Li Yuan, menekan kekagetan terhadap Wang Lin dalam hatinya, berdiam diri di ujung pedang. Siluetnya nyaris tak bergerak, bagai patung yang telah berdiri demikian sejak zaman purba.
Waktu berlalu cepat. Dalam kehampaan ini, tiga orang telah melaju hampir dua bulan. Dunia Dewa Petir ini terlalu luas. Selama dua bulan, mereka tak bertemu satupun kultivator lain. Seolah seluruh alam semesta selama periode ini hanya dihuni mereka bertiga.
Penerbangan monoton membuat Perempuan Marga Ge menjadi agak kesal. Namun setiap kali ingin meluapkan emosi pada Li Yuan di ujung pedang depan, entah mengapa begitu melihat punggung itu, muncul perasaan aneh. Sepertinya siluet dan momen ini terasa familiar.
Perasaan familiaritas ini membuatnya setiap kali menahan wataknya, namun meski telah lama merenung, ia tetap tak bisa mengingat, sebenarnya apa sumber perasaan familiaritas ini.
"Selalu terasa bagai pernah melihat pemandangan ini di suatu tempat..." Sepanjang perjalanan, perempuan itu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk merenungkan masalah ini.
Pada hari ini, seiring semakin dalamnya penetrasi, kilat petir semakin pekat, gemuruh halilintar terus bergema, kekuatan petir pada rantai besi yang menyebar bagaikan naga-naga petir yang mengaum sambil berpencar ke segala penjuru.
Wang Lin yang menginjakkannya juga merasakan ketidaknyamanan. Matanya berkilat, diam-diam meningkatkan kewaspadaan karena sumber ketidaknyamanannya bukanlah kilat petir, melainkan getaran yang berasal dari rantai besi petir ini.
Getaran ini jelas berasal dari depan, menyebabkan rantai besi bergoyang, sehingga petir di atasnya menyebar keluar.
"Bahkan tirai cahaya pedang besi itu pun mulai tercerai-berai, seolah bisa hancur kapan saja." Perempuan bermarga Ge tampak panik, segera meningkatkan intensitas kontrolnya, sementara Li Yuan sedikit mengerutkan kening.
Seiring perjalanan, guncangan semakin hebat. Kilat petir seolah mengandung hawa mengamuk, sedikit tersentuh saja langsung menggemuruh dahsyat.
Wang Lin terus-menerus mengerutkan kening, sorot matanya semakin waspada. Ia merasakan firasat buruk, seolah di depan sana ada penghuni yang sangat mengerikan.
"Senior, junior meski belum pernah ke Dunia Dewa Petir ini, tapi pernah dengar rantai petir yang menyambungkan dua serpihan tak mungkin bergoyang sehebat ini. Lihatlah ke sana!" Li Yuan menunjuk ke kehampaan sebelah kiri, di ujungnya samar terlihat kilatan petir.
“Senior, di sana seharusnya juga ada rantai kilat petir. Saat ini jaraknya masih sangat jauh dari kita, tapi masih bisa melihat kilauannya. Tampaknya yang bergoyang bukan hanya rantai kita! Meski tidak semuanya, mungkin sebagian besar rantai di area ini! Pasti ada perubahan drastis di dalamnya!”
“Bagaimana kalau... kita mundur saja? Sebelum ke Dunia Dewa Petir ini, aku pernah mendengar Sang Leluhur di rumah berkata: Rantai kilat petir penghubung serpihan ini tidak pernah bergoyang! Karena... begitu goyah, akibatnya akan memicu collapse total antara dua benua serpihan!” Perempuan bermarga Ge itu wajah pucat pasi, kini dia juga merasakan getaran rantai kilat petir.
Getaran ini semakin sering terjadi, semakin keras intensitasnya. Kilat petir di atasnya semakin ganas, terus menyebar keluar dengan sangat dahsyat.
Tempat yang ditunjuk Li Yuan, Wang Lin sudah lama memperhatikannya. Setelah diam sejenak dengan raut wajak muram, dia menatap ke depan dan berkata perlahan: “Jawaban ada di depan! Sekarang jalur mundur sudah tertutup. Mari kita lihat langsung!”
Li Yuan mengangguk, ia juga berpikir demikian. Saat ini mereka sudah berjalan begitu lama, jika kembali mungkin sudah terlambat. Meski kultivator menganut prinsip menghindari bahaya, namun jika sudah tidak ada jalan mundur, harus berani maju terus.
"Nona Ge, meski goyangan rantai petir ada hubungannya dengan kita yang masuk ke kehampaan, tapi itu bukan intinya. Sekarang, sudah tidak ada waktu untuk mundur!" Li Yuan menatap perempuan bermarga Ge sambil menjelaskan.
Wang Lin tidak melanjutkan bicara. Tubuhnya berkelebat, kali ini kecepatannya meningkat drastis, langsung melompati dua orang di atas pedang besi, menerjang ke depan.
Li Yuan yang menatap punggung Wang Lin berbisik dalam hati: "Ternyata sebelumnya dia memang belum mengerahkan kemampuan sepenuhnya. Orang ini sangat luar biasa! Kemampuanku menilai orang tidak mungkin salah! Seseorang yang bisa mengalahkan kultivator Yin Xu, mana mungkin orang biasa!"
Wang Lin melewati pedang besi, terbang dalam kehampaan tak lama kemudian tiba-tiba matanya mengeras. Langkahnya berhenti, menatap tajam ke depan. Di ujung rantai besi yang membentang, kabut misterius penuh energi dewa perlahan-lahan mulai berpencar. Sekilas pandang, kabut itu tak bertepi, menghalangi semua jalan di depan.
Saat itu, pedang besi juga menyusul. Li Yuan melihat kabut itu langsung tertegun. Setelah mengamati beberapa saat, raut wajaknya berubah drastis. Dengan suara berat ia berkata: "Ini adalah Larangan!"
Wang Lin sebelumnya telah mengenali adanya seberkas kekuatan Larangan dalam kabut itu. Perlahan ia bertanya: "Jika ini Larangan, apa kau punya peluang untuk membongkarnya?"
Li Yuan mengerutkan kening. Setelah meneliti sejenak, sorot matanya menunjukkan kejutan. "Tidak ada peluang. Larangan ini bukan satu, melainkan tak terhitung jumlahnya. Susunannya saling terkait, bahkan terbentuk dari gemuruh petir Dunia Dewa Petir. Siapa gerangan yang punya nyali besar hingga berani menyusun Larangan semacam ini?"
Wajahnya tampak serius, ia menepuk kantong penyimpanan. Seketika sebuah kompas muncul di tangannya. Jarum kompas itu bergetar halus, berputar tanpa henti. Li Yuan menghitung dengan jarinya beberapa saat, sorot matanya semakin menunjukkan kejutan. Tiba-tiba, kompas di tangannya mengeluarkan suara "bum!" dan hancur berantakan menjadi debu yang menghilang.
"Ini adalah Larangan tingkat langit kelas menengah! Berbasis di Dunia Dewa Petir, menggunakan jiwa makhluk spiritual sebagai mata larangan pada 9.999 titik pembekuan, membentuk formasi kepunahan raksasa yang mampu memurnikan segala sesuatu di langit dan bumi!"
Pada saat itu, dari balik kabut di kejauhan terdengar tawa panjang. Seorang orang tua melangkah keluar sambil mencengkeram sebuah rantai besi bercahaya petir!
"Hah? Memang pantas menjadi orang yang ditakdirkan untuk Lao Fu! Bahkan di sini pun bisa bertemu! Lao Fu baru saja ingin mencarimu, tapi kau sudah datang sendiri. Bagus, bagus!"
