Wang Lin segera merengut, pupil matanya menyempit tajam. Ia menatap tajam rantai besi kilat petir di tangan orang tua itu, hati dipenuhi rasa ngeri. Meski memiliki Jiwa Yuan Shen petir dan tubuh petir, mustahil baginya memegang rantai itu dengan santai.
Bagaimana pun, kilatan petir yang terpancar darinya saja mengandung sedikit kekuatan petir dewa, apalagi rantai keseluruhannya.
Tingkat kultivasi orang tua itu sama sekali tak bisa ditembusnya, namun bisa dibayangkan pasti sangat dahsyat. Selain itu, ia merasakan hawa samar-samar seperti energi inti dari tubuh lawan.
Wang Lin secara refleks mundur beberapa langkah. Ia benar-benar asing dengan orang tua ini, mungkin "orang yang ditakdirkan" yang disebutnya bukan dirinya. Pandangannya beralih ke Li Yuan.
Li Yuan juga menunjukkan keterkejutan yang sangat dahsyat. Melihat gerakan Wang Lin, dia langsung menyimpulkan bahwa Wang Lin tidak mengenal orang tua ini. Jelas bahwa "orang yang ditakdirkan" yang disebutkan mulut pria ini sepertinya merujuk pada dirinya. Setelah mengamati orang tua itu beberapa kali dengan pandangan penuh keraguan di dasar kalbu, dia menyatukan tinju dengan penuh hormat dan berkata: "Apakah Senior yang dimaksud adalah..."
Orang tua itu kini datang melangkah keluar dari kabut tebal. Matanya melotot ke arah Li Yuan sambil menunjuk Wang Lin, lalu berkata dengan nada tak puas: "Anak muda, jangan pura-pura bingung! Lao Fu bilang orang yang ditakdirkan itu adalah kau! Kemarilah!"
Wang Lin mengeraskan pandangannya. Suaranya berat: "Xu Mou belum pernah berjumpa dengan Senior sebelumnya. Dari mana datangnya istilah 'orang yang ditakdirkan' ini?"
Orang tua itu mengamati Wang Lin beberapa saat, lalu tertawa: "Secepat ini sudah lupa? Siapa yang bisa keluar dari koridor jerat larangan buatan Lao Fu dalam tujuh hari pertama, dialah orang yang ditakdirkan oleh Lao Fu!"
Raut wajak Wang Lin berubah sekejap. Ia menatap orang tua itu, diam sesaat, lalu berkata perlahan: "Ternyata ini ulah Senior... Hanya saja, Xu Mou belum tahu alasan Senior melakukan hal ini."
Orang tua itu menunjukkan ketidaksabaran di wajaknya, melangkah ke depan, tangan besarnya langsung mencengkeram ke arah Wang Lin sambil berkata: "Buat apa banyak bicara! Lao Fu bilang kau orang yang ditakdirkan, ya kau memang!"
Wang Lin raut wajaknya muram, tubuhnya mundur tergesa. Tingkat kultivasi orang tua ini tak terbaca, mustahil melawan, hanya bisa kabur!
Orang tua itu terkekeh, tangan besarnya mencengkeram ke bawah. Sekejap mata, radius sepuluh li di langit dan bumi yang hampa ini langsung tertutup kekuatan bagai badai. Energi Yuan yang terkandung di dalamnya begitu kuat, sulit dibayangkan kekuatannya.
Dalam cengkeraman itu, Wang Lin langsung wajah pucat pasi. Tubuhnya seketika tak bisa bergerak, seolah terkena Teknik Pembekuan. Ia hanya bisa pasrah melihat tangan tua itu mencengkeram dirinya.
Sorot mata Wang Lin berkilatan tajam. Di saat tangan orang tua itu mencengkeram, ia menggigit ujung lidah hingga berdarah. Darah segar itu tidak dimuntahkan, melainkan ditelannya. Memanfaatkan energi surgawi yang terkandung dalam darah esensial, dengan teknik melarikan diri yang dipelajarinya dari ahli kabur di Daerah Yao Ling dahulu, ia membentuk siklus internal darah esensial dalam tubuhnya.
Berputarnya siklus internal ini membuat tubuhnya sedikit goyah saat tangan tua itu mencengkeram. Dengan goyangan ringan, ia langsung melakukan teleportasi menghilang. Muncul kembali di kejauhan, ia langsung kabur tanpa menengok.
Orang tua itu mengeluarkan suara terkejut "Hah", matanya kembali menunjukkan ketertarikan. "Pantas jadi orang yang ditakdirkan pilihanku, bisa menggunakan metode mengorbankan darah esensial dalam sekejap napas!" Ia menarik kembali tangan kanannya, lalu menepuk angkasa!
Cengkeraman sebelumnya hanya menggunakan 10% kekuatan. Kini, tepukan ini menunjukkan keseriusan dengan mengerahkan dua tael kekuatan. Saat ditepuk, seluruh angkasa bergetar hebat seolah akan terkoyak, gelombang energi terus bermunculan.
"Balikkan!" geram orang tua itu dengan suara rendah.
Seketika, seluruh kehampaan bergoyang, seolah semua arah berubah total. Arah pelarian Wang Lin tiba-tiba kabur, tubuhnya tak terkendali mundur dengan cepat, persis seperti posturnya saat melarikan diri sebelumnya.
Hampir sekejap mata, saat pandangannya jelas kembali, ia terkejut menemukan diri berdiri tepat tiga zhang di depan orang tua itu. Keringat dingin mengalir dari dahinya. Kemampuan supernatural seperti ini telah melampaui imajinasinya.
"Kenapa tidak lari lagi?" Orang tua itu menatap Wang Lin sambil tersenyum.
Wang Lin terdiam sejenak, lalu menyatukan tinju dengan hormat: "Junior tidak tahu permintaan apa yang Senior miliki. Tingkat kultivasiku masih rendah, khawatir tak mampu memenuhi harapan Senior."
Pandangan orang tua itu mendarat di bagian penyimpanan Wang Lin: "Tidak apa-apa. Kalau kau tak bisa membantu, binatang petir dalam kantong penyimpananmu bisa. Pinjamkan pada Lao Fu untuk beberapa waktu, nanti akan dikembalikan."
Wang Lin menghela napas dalam hati. Ia tak tahu bagaimana orang tua itu mengetahui keberadaan Binatang Petir miliknya. Dengan menepuk kantong penyimpanan, seketika makhluk itu terbang keluar. Begitu muncul, sebelum sempat mengaum, tangan besar sang tua sudah mencengkeramnya di angkasa. Sambil berbalik membawa mangsa, orang itu tertawa, "Bagus, ternyata ini Binatang Petir Tanduk Perak! Anak muda, bukan hanya satu ini, tapi semua Binatang Petir milik Utusan Kuil Dewa Petir yang memasuki Dunia Dewa Petir akan menjadi milik Lao Fu dalam waktu dekat!"
Baru sekarang Binatang Petir itu tersadar. Seluruh tubuhnya gemetar ketakutan. Ekspresi seperti ini pertama kali muncul pada makhluk itu.
Melihat sang tua hendak pergi, Wang Lin menggigit gigi lalu berseru, "Apakah Senior selevel ini harus merampas milik junior dengan paksa?"
Orang tua itu langkahnya terhenti, berbalik memandang Wang Lin, tertawa terbahak-bahak sambil menunjukkan kekaguman di pandangannya, "Meminta imbalan? Menarik, memang tidak pantas menggunakan Binatang Petirmu secara cuma-cuma!" Ia mengamati Wang Lin beberapa saat, lalu melanjutkan, "Latihanmu berantakan, Jiwa Yuan Petir dan Tubuh Petir, benda apa ini semua? Biar Lao Fu membantumu!"
Sambil berkata demikian, tangan kanannya mencengkeram angkasa, debu-debu seketika berkumpul di telapak tangannya. Dalam sekejap, debu itu berubah menjadi bola cahaya sebesar kepalan tangan. Orang tua itu kemudian meniupkan napas ke dalam bola cahaya tersebut. Tanpa melihat sekalipun, ia menggerakkan tangan kanannya, melontarkan bola itu langsung ke arah Wang Lin.
Kecepatannya begitu dahsyat, Wang Lin sama sekali tak sempat menghindar. Bola cahaya itu langsung melebur ke dalam dadanya.
Usai melakukan semua itu, orang tua itu mengibaskan lengan bajunya sambil tertawa, "Tempat ini tak bisa kalian lintasi, biar aku mengantarkan kalian!" Kibasan lengannya mengeluarkan kekuatan maha dahsyat yang menggulung Wang Lin, Li Yuan, dan perempuan bermarga Ge, lalu menghilang.
“Pedang besi itu terlihat agak familiar, cukup, sekarang urusan besar lebih penting, tak perlu dipikirkan.” Orang tua itu menatap Binatang Petir yang dicengkeramnya, semakin dilihat semakin disukai, tertawa: "Bagus, Binatang Petir ini setelah kumasuki sedikit mantra, seharusnya bisa menarik rantai besi!"
Binatang Petir itu dengan hati-hati melirik sang orang tua, jantungnya berdebar kencang, namun tak berani mengeluarkan suara.
Orang tua itu menggoyangkan tubuhnya, menarik Binatang Petir lalu menghilang. Tapi hampir sekejap, ia muncul kembali, menoleh tajam ke arah lenyapnya Wang Lin sambil bergumam: "Tadi hembusan nafas itu, berapa persen kekuatannya? Hmm... kayaknya kelebihan dikit... anak muda itu, semoga tidak apa-apa... Ah sudahlah, kalau dia tidak mati, berarti benar-benar orang yang ditakdirkan menemukan harta karunku."
Tubuh orang tua itu melangkah maju, menghilang tanpa bekas.
Trio Wang Lin terlempar oleh kibasan lengan baju orang tua itu, langsung menembus kabut tebal di depan. Kuping mereka berdenging oleh desiran angin, kecepatan seperti ini sudah tak bisa disebut sebagai kemampuan supernatural biasa - ini hampir seperti mengacaukan langit dan bumi.
