Sekejap mata, pandangan Wang Lin berkunang-kunang, tubuhnya mendarat dan menginjak bumi.
Li Yuan dengan wajah pucat pasi mendarat sepuluh zhang dari Wang Lin, sementara perempuan marga Ge yang kehilangan warna wajah langsung muntah-muntah setelah mendarat. Kecepatan ekstrim ini hampir membuat tubuh fisik mereka tak sanggup menahan.
Saat mendarat, rasa sakit yang luar biasa langsung menjalar dari dada Wang Lin tempat bola cahaya melebur, rasa sakit itu bagai air pasang yang nyaris menenggelamkannya dalam sekejap mata.
Tubuhnya gemetar halus. Sensasi ini seperti orang biasa yang menelan sepotong bara api, panas membara yang tak terbayangkan menyembur liar dari dalam tubuhnya seolah ingin menghanguskan seluruh raganya.
Li Yuan menyesuaikan napasnya, matanya berkilat saat memandang Wang Lin yang terlihat sangat menderita. Dalam tubuh pemuda itu, seolah ada api yang menyala-nyala membara.
Perempuan Marga Ge saat ini sorot matanya berkedip dengan ekspresi kejam. Ia menatap tajam Wang Lin, menyadari keadaan Wang Lin yang tampak memburuk. Dalam hatinya terjadi pergulatan, perlahan ia menepuk kantong penyimpanan. Seketika muncul belati hitam di tangannya.
Begitu belati itu dikeluarkan, segerombolan arwah yin langsung mengitarinya. Belati ini juga merupakan Pusaka Warisan keluarganya. Terdapat racun mematikan yang bisa menggerogoti tubuh fisik. Arwah yin yang tersegel di dalam belati itu bahkan mampu melukai Jiwa Yuan Shen secara fatal.
Li Yuan mengerutkan kening tipis, namun tidak mencegah. Jika orang ini sampai terbunuh, itu membuktikan bahwa meski pergi ke tempat itu pun, mungkin ia takkan sanggup mencapai tahap akhir.
Perempuan Marga Ge tahu ini adalah kesempatan langka seribu tahun. Jika dilewatkan, mungkin takkan ada lagi momen seperti ini. Ia menggigit bibirnya erat, menggenggam belati, lalu bersiap maju.
Namun di saat itu, Wang Lin tiba-tiba membuka matanya. Sorot matanya tak lagi berkilat listrik, namun semburan api yang menatap tajam perempuan bermarga Ge yang memegang belati itu. Dengan suara parau ia berkata, "Belati yang bagus, apakah ini untukku?!"
Perempuan bermarga Ge gemetar ketakutan, matanya memancarkan ketakutan luar biasa. Secara bawah sadar ia mundur beberapa langkah, berkata dengan suara bergetar, "Ya... ya..." Sambil berkata, ia segera melemparkan belati itu ke tanah.
Wang Lin menutup matanya. Saat membuka kembali, kesadarannya telah pulih. Tangan kanannya mencengkeram angkasa, belati itu terbang dan mendarat di telapaknya. Setelah melihat sekilas, Wang Lin menyimpannya ke kantong penyimpanan.
Gumpalan cahaya yang terkumpul dari orang tua itu meletus dalam tubuh Wang Lin, membawa bahaya besar baginya. Hingga kini, sensasi tubuh fisik yang terbakar masih terus menghantuinya.
Hanya saja yang membuat orang heran adalah, pembakaran ini justru tidak merugikan tingkat kultivasi, malah memberikan manfaat besar. Seiring prosesnya, Wang Lin bahkan bisa merasakan tingkat kultivasinya perlahan meningkat, mendekati tak terhingga menuju terobosan kesempurnaan Puncak Kekuasaan.
Namun proses ini menyakitkan hingga hampir membuatnya gila. Untungnya ketenangan batin Wang Lin telah mengeras bagai batu karang melalui ribuan tahun latihan. Kini ia memaksakan diri menahan rasa sakit, membuat orang sama sekali tak bisa melihat keanehan dari penampilan luarnya.
"Li Yuan, tempat yang kau sebutkan, apakah berada di benua ini?" Ekspresi Wang Lin tetap tenang, suaranya tak lagi parau, bertanya dengan datar.
Di sorot mata Li Yuan muncul kilasan tak terlihat saat ia menunduk hormat: "Senior, saat ini junior masih belum bisa memastikan. Harus mencapai posisi pusat benua ini untuk melakukan pengamatan terlebih dahulu."
Wang Lin memandang Li Yuan sejenak, lalu mengangguk ringan.
Li Yuan tubuh bergerak, terbang ke depan. Adapun perempuan marga Ge, saat ini sangat ketakutan terhadap Wang Lin, buru-buru mengikuti di belakang Li Yuan. Meski demikian, dia tetap merasakan tatapan penuh niat membunuh dari belakang.
Wang Lin mengikuti di belakang tanpa terburu-buru. Alasan tidak membunuh perempuan marga Ge ini adalah karena wanita ini jelas merupakan kunci bagi Li Yuan! Kemungkinan besar, alasan wanita ini bisa sampai ke Dunia Dewa Petir adalah karena peran penting Li Yuan.
Sesuai tebakan sebelumnya, jika tujuan Li Yuan adalah pedang besi itu, dengan kekuatan larangannya, dia bisa dengan mudah merebutnya dari tangan wanita itu di Dunia Dewa Petir. Tapi dia tidak melakukannya, pasti ada sebab-akibat di balik ini.
Wang Lin tidak menunjukkan perubahan ekspresi. Sambil mengikuti dari belakang, dia menahan rasa sakit dahsyat dalam tubuhnya. Terhadap orang tua itu, perasaan Wang Lin saat ini sangat kompleks.
Di satu sisi ia berterima kasih pada orang itu yang memberinya kesempatan ini, meskipun tingkat kultivasinya meningkat perlahan di tengah penderitaan. Namun di sisi lain, kebenciannya sampai ke tulang sumsum karena merebut Binatang Petir dan dua kali mempermainkannya.
Wang Lin menghela napas dalam hati sambil mengencangkan jiwanya, menekan rasa sakit dalam tubuhnya. Ia bisa merasakan tubuh fisiknya sedang mengalami perubahan tertentu setelah gumpalan cahaya itu melebur, seolah ingin membalikkan kondisi tubuh yang terbuat dari petir ini menjadi tubuh daging dan darah yang sesungguhnya.
Proses bertahap ini tak diketahui berapa lama akan berlangsung, namun ia mendapat pencerahan: ketika pembalikan tubuh fisik selesai sepenuhnya dan rasa sakit hilang, tingkat kultivasinya akan mencapai breakthrough tahap pertama kultivasi!
Sebelumnya tingkat kultivasi Wang Lin sudah mencapai kesempurnaan, bahkan lapisan spiritualnya pun telah berubah total menjadi konsep sebab-akibat. Namun ia tetap terjebak di tahap kesempurnaan tanpa petunjuk sama sekali untuk breakthrough.
Saat ini, ia menarik napas dalam-dalam dan memilih tidak lagi menekan rasa sakit, melainkan membiarkan penderitaan itu meletus sepenuhnya. Dengan demikian, tingkat kultivasinya bisa naik lebih cepat.
Jika dilihat dari kejauhan, tubuh fisik Wang Lin saat ini samar-samar memancarkan cahaya api, seolah-olah ada Semburan Api yang menyala. Dari dekat, terdengar gemuruh plak-plak lembut sesekali dari tubuhnya.
Bagai sedang membakar kotoran.
Li Yuan yang terbang di depan tidak menoleh, namun antara alisnya memancarkan cahaya Larangan redup. Melalui Larangan ini, ia bisa menggunakan berbagai kemampuan supernatural yang biasanya membutuhkan Shen Shi.
Kondisi dalam tubuh Wang Lin terlihat jelas olehnya. Setelah merenung sejenak, ia menyimpan energi spiritualnya sambil berpikir dalam hati: Semakin tinggi tingkat kultivasi Wang Lin, semakin lancar misi ini. Namun jangan sampai ia benar-benar mencapai Yin Xu, jika tidak, mungkin akan timbul masalah.
"Sepertinya tidak bisa ditunda lagi!" gumam Li Yuan dalam hati.
Sebulan kemudian, di lokasi pusat benua ini, Li Yuan mengamati dengan seksama untuk waktu yang lama, seakan-akan sedang mencocokkan dengan fragmen kenangan dalam hatinya. Setelah lama, ia mengangguk dan berkata, "Setelah melihat dua fragmen benua secara berturut-turut, aku sudah bisa menentukan perkiraan arah lokasi Larangan itu. Namun bukan di sini, melainkan di sisi timur!" Li Yuan berbalik memandang Wang Lin.
Wang Lin dengan raut wajak tetap tenang berkata datar, "Tunjukkan jalannya saja."
Setelah arah dipastikan, kecepatan perjalanan berikutnya secara alami menjadi lebih cepat. Li Yuan tidak mengulur waktu, melainkan mengembangkan kecepatannya, terbang dari pinggiran sisi timur fragmen ini, kembali menyelami kehampaan rantai besi kilat petir.
Perempuan bermarga Ge dengan pasrah hanya bisa mengikuti. Tiga bulan kemudian, setelah menerobos melintasi empat fragmen benua, pada suatu hari di sebuah benua, Li Yuan mengerahkan pandangannya, menatap tajam sebuah gunung yang menjulang tinggi di kejauhan, sorot matanya menunjukkan semangat yang disembunyikan sangat dalam.
"Di sinilah tempatnya!"
