“Wang Lin, Lao Fu takkan pernah berdamai denganmu!!!” Setelah menerjang keluar, sorot mata Blood Ancestor tetap tajam, namun hatinya sudah kelelahan. Terdengar suara-suara memilukan Yao Xixue yang terus bergema di telinganya, seakan takkan pernah hilang selamanya.
Pada sekejap mata saat ia menerjang keluar, Wang Lin sudah tiba di depannya. Bendera Arwah di tangannya berubah menjadi awan hitam yang langsung menyelimuti Blood Ancestor yang baru saja keluar.
Bian Kunji Karma pun melebur ke dalam kabut hitam, gemuruh plak-plak tak henti terdengar.
“Tarik!” Wang Lin berseru rendah. Seluruh kabut hitam mengkerut dengan gila-gilaan, namun Blood Ancestor di dalamnya masih terus melawan. Sampai saat ini, ia tetaplah Blood Ancestor yang angkuh!
Perlawanannya membuat kabut hitam yang sedang mengkerut kembali memancar. Berulang beberapa kali seperti ini, mulai muncul tanda-tanda kehancuran. Kilau dingin berkedip di mata Wang Lin, ia segera memuntahkan energi Yuan dari mulutnya.
Energi Yuan ini melebur ke dalam kabut hitam, seketika membuat kabut tersebut seolah memiliki kekuatan dahsyat, dengan gila-gilaan mengkerut. Namun, perlawanan dari Blood Ancestor di dalamnya juga membesar tak terhingga pada saat ini.
Dentuman bergelombang menggema, kabut hitam mulai collapse total. Auman Blood Ancestor yang teredam menyusup, mendarat di telinga Wang Lin bagai halilintar.
"Ingin menyegel Lao Fu? Wang Lin anak kecil, belum memenuhi kualifikasi!!" Auman Blood Ancestor mengguntur. Kabut hitam kembali collapse total, kabut yang semula pekat kini dengan cepat menipis, hampir sepenuhnya menghilang.
Sekali kabut ini lenyap, berarti Bendera Arwah ini akan hancur!
"Tiga Arwah Utama, Muncul!" Wang Lin meraung. Seketika dalam kabut, tiga arwah utama termasuk Arwah Kylin dan jiwa keempat segera terkonsentrasi, dengan gila-gilaan melancarkan serangan ke Jiwa Yuan Shen Blood Ancestor.
Melalui kabut, terlihat tubuh Kylin berubah menjadi asap hitam menyelimuti Jiwa Yuan Shen Blood Ancestor, di atas kepalanya membentuk mulut besar Kylin yang menggigit tak mau lepas. Jiwa keempat dengan melengking keras terus menerobos masuk-keluar Jiwa Yuan Shen, setiap penetrasi membawa keluar gumpalan besar napas Jiwa Yuan Shen.
Ada pula siluet manusia hasil transformasi jiwa terakhir yang berubah menjadi Gas Hitam tak terhitung mengitari anggota tubuh Blood Ancestor, memperlambat gerakannya.
Blood Ancestor menunjukkan ekspresi mengerikan di wajah, seluruh tubuhnya berkilau merah sesaat. Seuntai mantra kompleks meluncur dari mulutnya, di bawah pengaruh mantra ini kilau merah di tubuhnya menjadi gila-gilaan pekat, bahkan perlahan membuat kabut hitam di sekelilingnya mulai memancarkan warna ungu!
“Darah Dewa Hancur!!” Geraman rendah keluar dari mulut Blood Ancestor. Kilau merah di luar tubuhnya sudah mencapai tingkat kemisteriusan. Jiwa Yuan Shen-nya, dalam sekejap mata, memancarkan kekuatan di luar imajinasi yang menyebar dengan gila-gilaan. Arwah Kylin di atas kepalanya langsung menjerit histeris. Di bawah hantaman kekuatan ini, seluruh tubuhnya cepat-cepat menghilang. Dalam ketakutan yang mendalam, Arwah Kylin segera mundur, melepaskan gigitannya.
Arwah utama yang mengelilingi Blood Ancestor hancur berantakan seinci demi seinci, cepat menghilang dan mundur. Bahkan Arwah Utama keempat yang menembus tubuhnya, setelah dibebaskan dari ikatan, langsung dicengkeram keras-keras oleh Blood Ancestor. Dengan remasan keras, Arwah keempat langsung retak, berubah menjadi gas hitam yang menyatu dengan kabut.
“Wang Lin si anak kecil!!” Mata Blood Ancestor memerah darah. Kedua tangannya merobek udara di depannya, langsung membuka celah di kabut hitam yang menyelimuti. Dengan satu langkah, ia bersiap melangkah keluar.
Wang Lin sama sekali belum pernah mengalihkan pandangan tenangnya. Pada saat Blood Ancestor bersiap melangkah keluar, ia membuka mulut dan menyemburkan cahaya kuning yang di dalamnya terdapat sebutir pasir.
Begitu butiran pasir ini muncul, aura kewibawaan raksasa langsung menyelimuti area. Seketika, pasir itu membesar dengan cepat dan dalam sekejap berubah menjadi ukuran 100 zhang (sekitar 333 meter), bagaikan gunung atau sebuah cap raksasa!
Dengan serpihan Jejak Dewa sebagai tubuh asli, dimurnikan melalui tribulasi langit, dan ditempa dalam kuali raksasa langit-bumi - inilah jati diri benda ini!
Begitu muncul, benda ini langsung melesat dengan energi surgawi yang dahsyat, memaksa Blood Ancestor untuk tertindih!
Tubuh Blood Ancestor langsung bergemuruh. Cahaya merah di sekujur tubuhnya mulai goyah, bahkan langkah yang sudah diayunkan terpaksa ditarik kembali dengan paksa.
Serpihan 100 zhang yang berubah menjadi Segel Hitam itu menghujam dari langit dengan kecepatan yang sangat tinggi. Blood Ancestor menjerit sambil melesat ke atas, namun dalam ledakan bergemuruh yang dahsyat, tubuhnya terpaksa tertindih di bawah segel raksasa itu.
Segel Hitam terangkat, ekspresi Blood Ancestor semakin lemah namun keganasan masih terlihat. Cahaya merah berkedip di seluruh tubuhnya. Tiba-tiba, Bian Kunji muncul dan melecut dengan cepat.
Plak! Tubuh Blood Ancestor semakin hancur. Saat hendak melawan, Segel Hitam kembali menghantam. Gemuruh dahsyat mengguncang, Jiwa Yuan Shen-nya hampir collapse total.
Ia tersenyum getir, kegilaan menyala di sorot matanya. Persis di sekejap mata itu, suara Wang Lin bergema:
"Blood Ancestor, Wang tidak akan membunuhmu! Kuberi kesempatan bertemu Yao Xixue lagi! Jika kau meledak sendiri, seumur hidupmu takkan melihatnya lagi!" Nada suaranya dingin membeku.
Blood Ancestor diam. Kegilaan di matanya perlahan menghilang. Sorot mata Wang Lin berkilat, kedua tangannya langsung membentuk mantra siap berteriak: "Tarik!"
Kabut hitam di sekeliling langsung menyergap, menyelimuti tubuh Blood Ancestor. Bian Kunji bergoyang sekejap, bagai ular yang berenang, mengitari sisi Blood Ancestor. Tiga Arwah Utama yang rusak pada momen ini juga kembali menerjang, menyerap dengan gila-gilaan.
Serpihan Segel Hitam melayang di atas, meski tak lagi menekan, tekanan aura-nya tetap menyelimuti. Di bawah tekanannya, kabut hitam mengkerut dengan kecepatan yang semakin liar, hampir sekejap mata telah menyusut menjadi bola, berubah menjadi bendera raksasa setinggi tiga zhang yang dicengkeram oleh Wang Lin.
Sepuluh zhang kain bendera terbuka, warnanya berubah total. Bendera Arwah yang awalnya hanya selembar kain hitam polos tanpa gambar, kini telah memiliki lukisan di permukaannya.
Siluet Blood Ancestor terlihat hidup dan realistis. Di luar tubuhnya, Bian Kunji terkunci membentuk belenggu, tiga Arwah Utama yang mengerikan mengitarinya. Ekspresi Blood Ancestor memancarkan kepedihan dan kemarahan yang mendalam serta ketidakrelaan.
Demikianlah lukisan pada kain bendera itu akhirnya terbentuk sempurna.
Memandang Bendera Arwah, Wang Lin diam. Saat ini dia tidak merasakan kemenangan atas Blood Ancestor, justru ada perasaan melankolis di hatinya.
Bertarung melawan Blood Ancestor, dia telah melalui berbagai kesulitan. Tidak sesantai yang terlihat. Beberapa kali berada di ambang krisis hidup-mati, sedikit keliru saja bisa langsung tewas. Bahaya pertempuran ini tidak kalah dari saat kabur dari Wang Yue dulu, bahkan lebih berbahaya tiga tingkat dibanding peristiwa Wang Yue.
Bagaimanapun, kecerdasan Wang Yue sangat terbatas.
"Antara kita tidak ada permusuhan mendalam atau kebencian besar. Andai kau pergi bersama Yao Xixue waktu itu, bagaimana mungkin berakhir seperti ini..." Wang Lin mendesah pelan.
Jika bukan dalam kondisi terpaksa, mana mungkin Wang Lin yang waras berani menantang Blood Ancestor? Semua ini membuatnya pasrah. Jika ingin hidup, dia harus melawan. Jika ingin bertahan, dia harus membunuh Blood Ancector yang bersumpah akan menghancurkannya.
Yao Xixue adalah celah Blood Ancestor, demi mengurung Blood Ancestor, Wang Lin harus memanfaatkan ini untuk menang! Di hadapan keselamatan, tidak ada kata "licik"!
"Blood Ancestor, Wang menghormati kasih sayangmu sebagai ayah, Wang juga memiliki seorang anak. Jika ada yang mengancam anakku, amarah seperti itu Wang pahami... Tapi, pernahkah kau beri Wang kesempatan menjelaskan? Putrimu Yao Xixue ada di sini, Wang Lin bersumpah tak menyentuh secuil pun rambutnya. Dulu, kalau bukan karena putrimu Yao Xixue yang lebih dulu mengakali Wang, mana mungkin Wang berani menantang kemampuan supernatural Blood Ancestor?" Wang Lin menatap Bendera Arwah dengan suara berat.
Ia tahu, Blood Ancestor Bisa mendengar!
"Apakah putrimu Yao Xixue boleh mengakali Wang, tapi Wang Lin tak boleh membalas?! Kau menyayangi putri tapi buta kebenaran, tak peduli sebab awal. Meski ada kasih sayang pada anak, tapi kasih ini adalah kasih sayang yang buta!
"Wang pernah memberimu kesempatan, tapi Senior Blood Ancestor malah memeluk niat membunuhku. Bagimu, perbuatanmu tak berbeda dengan Yao Xixue. 'Anak tak terdidik, itu kesalahan ayah'—prinsip yang sudah Wang Lin pahami sejak ribuan tahun lalu. Namun engkau Blood Ancestor, sampai hari ini tetap tak mengerti!" Wang Lin mengangkat kepala, pandangannya mendarat di kejauhan. Ia menyimpan Bendera Arwah, tak lagi mempedulikan apakah Blood Ancestor memahami maksudnya.
Cukup baginya bertindak sesuai hati nurani!
Tangan kanannya mengepal, menekan serpihan Jejak Dewa yang berubah menjadi Segel Hitam di angkasa. Cahaya kuning berkelap-kelip saat serpihan itu menyusut, akhirnya menjadi sebutir debu yang ditelan Wang Lin.
Ia menepuk-nepuk jubahnya seolah ingin menghapus kesuraman yang membeku selama ini. Tubuhnya limbung, berubah menjadi cahaya panjang yang melesat menjauh.
"Di Dunia Dewa Petir ini, kita harus memperkuat diri sebaik mungkin. Kemampuan supernaturalku masih jauh dari cukup. Sebelumnya tingkat kultivasiku belum memadai, sehingga tidak berkualifikasi mendapatkan Seni Immortal di sini. Tapi sekarang, dengan tingkat kultivasiku saat ini, aku bisa ikut merebut gua-gua persembunyian dewa satu per satu.
Targetku adalah Seni Immortal!! Wan'er, jangan terburu-buru! Planet Dong Ling pasti akan kudatangi! Selama ada secercah harapan untuk membangunkanmu, aku Wang Lin akan berjuang mati-matian!"
Wang Lin meletakkan tangan kanannya di antara alis. Peningkatan tingkat kultivasi membuat peluang keselamatan Li Mawan semakin besar! Alasan kedatangannya ke Domain Bintang Luo Tian, selain menghindari para Monster Tua, yang lebih penting adalah untuk kebangkitan kembali Li Mawan!
Membawa kerinduan tak terputuskan pada Li Mawan, Wang Lin melangkah langkah demi langkah menuju ujung kehampaan. Sasaran utamanya adalah serpihan benua di depan mata.
Sejak saat ini, di Dunia Dewa Petir ini, muncul seorang yang sangat kuat, seorang pemburu harta karun. Dialah Wang Lin!
Di atas serpihan benua di depan Wang Lin, pelarian Li Yuan telah mendekati akhir. Tubuhnya seperti lampu minyak yang hampir habis.
Andai bukan karena orang di belakangnya yang bersikap main-main, mungkin dia sudah tewas. Yang lebih memalukan, pria itu menggunakan Li Yuan sebagai sasaran latihan untuk menguji berbagai ilmu supernatural.
Orang tua di samping pria itu memancarkan kedinginan yang tak berperasaan. Sesekali memberi petunjuk pada pemuda itu, setiap bimbingannya membuat Li Yuan semakin compang-camping.
Dari delapan Pedang Terbang tersisa, kini hanya tinggal tiga. Sisanya direbut dengan mudah oleh orang tua itu saat Li Yuan menggunakan mantra, langsung dihapus Shen Shi-nya lalu dilemparkan ke pemuda itu.
Kemudian, oleh pemuda itu dihadiahkan pada perempuan di sampingnya.
Sebuah perasaan kemarahan dan kepedihan bergolak dalam hati Li Yuan. Tawa seperti lonceng perak dan suara manja perempuan di belakangnya terasa sangat menusuk telinga.
Sepanjang perjalanan, luka di tubuhnya semakin banyak. Lengan kanannya yang tak sempat diobati akibat pelarian panjang mulai membusuk. Pada daging yang membusuk itu, terlihat serangga putih kecil berlarian - bukan belatung, melainkan serangga beracun yang dilepaskan pemuda di belakangnya.
Li Yuan bahkan merasakan seolah-olah di dalam tubuhnya, bahkan hingga ke Jiwa Yuan Shen-nya, serangga putih itu bergerak-gerak. Tubuhnya seakan telah menjadi inang bagi para parasit itu.
Kecepatan Li Yuan semakin melambat. Seluruh tubuhnya terasa lemas tak berdaya. Aura kematian mengental semakin pekat. Raut wajaknya kini bukan lagi pucat, melainkan kemerahan tak sehat seperti orang sakit.
“Tuan Muda, orang ini sudah seperti lampu minyak yang hampir habis!” Di belakang Li Yuan, pandangan orang tua itu menarik kembali dari tubuh Li Yuan di depan, berkata datar.
Pemuda itu tersenyum ringan, berkata: "Sekarat begitu cepat? Tapi orang ini lumayan, bertahan selama Tiga Belas hari. Kultivator-kultivator sebelumnya paling lama hanya delapan hari! Paman Chou, berikutnya tangkapkan aku seorang kultivator tahap Yin Xu. Dengan begitu kita bisa bermain lebih lama, Delapan Wajah Serangga Pemakan Jiwaku bisa matang lebih cepat."
Ekspresi orang tua itu tetap tenang, perlahan berkata: "Baik!" Hanya satu kata sederhana, namun memancarkan keyakinan tak tergoyahkan!
Di samping pemuda itu, perempuan yang menempel seperti burung pipit mengedipkan mata, tertawa: "Sepupu, di tubuhnya masih ada beberapa pedang lho."
Pemuda itu tertawa terbahak-bahak sambil merangkul pinggang ramping sang perempuan, berkata: "Takkan kulupakan, sembilan pedang ini semuanya untukmu! Bahkan bukan cuma pedang, seluruh isi Dunia Dewa Petir ini, jika kuinginkan, tak ada yang tak bisa kudapat. Nanti setelah kita ambil lokasi pedang dari Jiwa Yuan Shen-nya, mari kita periksa."
Perempuan itu menutup mulut sambil tertawa ringan, sorot matanya memancarkan pesona. Suaranya merdu seperti burung bulbul: "Kakak sepupu sebagai anggota Keluarga Yao, tentu bisa mewujudkan semuanya."
Ekspresi sombong muncul di wajah pemuda itu. Marga Yao di Domain Bintang Luo Tian, bahkan Kuil Dewa Petir pun harus memberikan sedikit kehormatan. Sebagai keturunan Yao, di Dunia Dewa Petir ini memang seperti ucapannya tadi - selama terlihat, pasti bisa dimiliki!
Pada saat itu, Wang Lin dalam kehampaan melihat serpihan benua di depan. Tubuhnya limbung sejenak sebelum mendarat di daratan tersebut.
