"Ekstrem! Siapa sebenarnya yang terkurung dalam pusaran warna-warni itu? Bagaimana mungkin ada yang menguasai Ekstrem!" Pikiran Wang Lin terus bergolak saat melesat dalam kehampaan.
Meski raut wajaknya tetap tenang, sebenarnya hatinya telah dilanda badai kejutan yang dahsyat.
“Titik akhir Ekstrem adalah periode Yuanying, tapi dalam hidupku, pertama kali bertemu Naduo dari Bintang Lima Elemen yang memiliki Ekstrem. Dia pernah berkata Ekstremnya adalah hadiah dari kenalan sebelum meninggal. Selain dia, ini kali kedua aku menemukan Ekstrem!” Sorot mata Wang Lin menunjukkan perenungan sambil melesat melewati hamparan kehampaan menuju pusat serpihan Dunia Dewa Petir.
“Mungkinkah... benar ada metode untuk meningkatkan level Ekstrem...” Jantung Wang Lin berdebar kencang, bahkan tenggorokannya terasa kering. Pengalaman ratusan tahun bersama Ekstrem memberinya pemahaman yang mendarah daging tentang kemampuan supernatural tak terduga ini.
“Ekstrem, Jalan, Awal...” Wang Lin menunjukkan ekspresi merenung di matanya. Pengetahuannya terlalu terbatas untuk menganalisis ini. Setelah beberapa saat, ia menghela napas dalam hati dan mengalihkan fokus ke Balai Koleksi.
Penerbangan dalam kehampaan seharusnya sangat membosankan, mengingat luasnya kehampaan ini. Mayoritas kultivator biasanya lebih banyak menghabiskan waktu di serpihan benua, hanya melintas sebentar di kehampaan. Namun setelah Wang Lin dan Li Yuan melakukan perjalanan selama dua minggu, mereka mulai melihat cahaya panjang pedang yang terus-menerus menerobos melintasi kehampaan, baik di dekat maupun jauh.
Awalnya Wang Lin tidak terlalu memperhatikan. Tapi seiring perjalanan mereka, perlahan setelah sebulan berlalu, semakin banyak kultivator yang terlihat di kehampaan.
Sebagian besar kultivator ini berada di tahap Puncak Kekuasaan, sesekali terlihat kultivator Yin Xu.
Mereka bergerak baik sendiri-sendiri, dalam kelompok kecil 3-5 orang, maupun berkumpul bersama seluruh keluarga, melesat cepat. Fenomena ini menarik perhatian besar Wang Lin dan Li Yuan.
Ekspresi para kultivator bermacam-macam, tapi sorot mata yang berbinar-binar itu menunjukkan kegembiraan yang sama-sama mengguncang.
Para kultivator ini, yang juga sedang menerobos melintasi kehampaan, melihat Wang Lin dan Li Yuan berdua. Beberapa di antara mereka langsung mengenali tingkat kultivasi Wang Lin yang melebihi Puncak Kekuasaan. Mata mereka menunjukkan kewaspadaan sambil berusaha menghindar, tidak ingin menimbulkan masalah.
"Xu Xiong, ada yang tidak beres. Mungkinkah ada rencana besar sedang terjadi?" Sorot mata Li Yuan menunjukkan perenungan. Sepanjang perjalanan ini ia telah melihat terlalu banyak kultivator.
Ini sangat tidak biasa di tengah kehampaan!
Terlebih saat mereka terus bergerak menuju posisi pusat berbagai serpihan benua, jumlah kultivator yang terlihat semakin banyak. Seolah semua kultivator yang memasuki Dunia Dewa Petir telah meninggalkan serpihan benua masing-masing dan berduyun-duyun menuju satu tempat yang sama.
"Bukan hanya satu arah!" Mata Wang Lin berkilat saat berkata perlahan, "Ini berasal dari empat penjuru mata angin!"
"Apa sebenarnya yang terjadi..." Kening Li Yuan berkerut saat matanya menyapu para kultivator yang melintas di kejauhan.
Wang Lin merenung sejenak. Tanpa melanjutkan pembicaraan, ia membawa Li Yuan dengan kecepatan yang semakin meningkat.
Tiba-tiba, di kehampaan yang jauh, belasan cahaya pedang melesat dengan suara halilintar yang bergemuruh. Energi Yuan langit dan bumi yang dahsyat menyebar, membuat para kultivator di sekitarnya berduyun-duyun menggeser posisi, tak berani menghalangi.
Belasan cahaya pedang itu melaju cepat dengan aura menggentarkan, hampir menyapu seluruh area sekitarnya dengan hawa kekejaman yang tak tertandingi. Bahkan rombongan kultivator dari keluarga besar pun langsung berubah raut wajak dan mundur saat melihatnya.
Apalagi kultivator yang terbang sendirian. Hampir semua langsung berhenti dan tak berani merebut momentum begitu melihat belasan cahaya pedang itu.
Seketika, seluruh kultivator di depan Wang Lin di kehampaan memusatkan pandangan pada belasan cahaya pedang yang mendekat itu, lalu cepat-cepat minggir.
Wang Lin dengan ekspresi datar melirik sekilas ke arah cahaya pedang tersebut, tetap tak bersuara.
Cahaya-cahaya pedang yang belasan itu juga tidak berhenti, langsung menerjang melalui kehampaan. Namun, tepat saat mereka telah terbang jauh dan hampir menghilang, tiba-tiba salah satu cahaya pedang membeku, berbalik arah, dan melaju langsung ke tempat Wang Lin berada.
Pada saat yang sama, cahaya-cahaya pedang lainnya juga berhenti, berubah menjadi kultivator pria dan wanita. Tanpa terkecuali, semua mereka telah melebihi Puncak Kekuasaan, sebagian besar berada di tahap Yin Xu, hanya beberapa individu yang telah mencapai Yang Shi.
Setelah menampakkan sosok, semua mata mereka tertuju pada cahaya pedang yang mendekati Wang Lin, sorot mata dipenuhi keraguan.
Bukan hanya mereka, bahkan kultivator lain di sekitar kehampaan - baik yang sendirian maupun bersama anggota keluarga - berduyun-duyun mengalihkan pandangan ke cahaya pedang itu, mengikuti pergerakannya.
Li Yuan meraut wajak berubah sedikit, mengangkat tangan kiri, Larangan tersembunyi.
Hanya Wang Lin yang tetap tenang, dengan sikap sangat datar, memberikan anggukan ringan pada cahaya pedang yang melaju kencang itu.
Cahaya pedang berhenti dua puluh zhang di depan Wang Lin, cahaya menghilang dan berubah menjadi seorang pria berpenampilan sekitar tiga puluhan tahun, kulit putih tanpa rambut wajah, tampan namun dengan mata elang yang memancarkan kesan feminin tak selaras.
Ia mengenakan jubah besar berwarna ungu keemasan, berdiri tegak sambil menyatukan tinju ke arah Wang Lin dengan sikap sangat hormat: "Junior Zhan Konglie memberi salam kepada Senior!"
Begitu kata-katanya terucap, hampir semua kultivator di sekitar yang mendengarnya serentak tertegun, pandangan mereka sekejap mata tertuju pada Wang Lin.
Saat itu, meski jumlah kultivator sekitar tak banyak, sorotan mata mereka bagai ribuan pasang. Konsentrasi pandangan itu sama sekali tak mengubah ekspresi Wang Lin yang tetap tenang bak air.
Reputasi Zhan Konglie sangat terkenal, kultivator di sekitarnya pasti ada yang mengenalinya. Bahkan mereka yang tidak mengenal, setelah merasakan energi Yuan yang pekat dari tubuhnya dan mendengar perkataannya, segera menyadari bahwa ini adalah Zhan Konglie dari Wilayah Selatan Luo Tian.
"Siapa orang ini? Dari tingkat kultivasinya yang hampir setara dengan Zhan Konglie, bagaimana mungkin dia disebut sebagai Senior oleh Zhan Konglie yang termasyhur di Wilayah Selatan Luo Tian!"
"Zhan Konglie, kabarnya telah menjadi Utusan Kuil Dewa Petir. Apakah orang yang disebutnya sebagai Senior ini adalah Sesepuh Kuil Dewa Petir?"
Beragam pikiran terbayang di hati para kultivator di sekitar.
Terutama 10 lebih orang yang bersama Zhan Konglie, sorot mata mereka menunjukkan ketidakpercayaan, berduyun-duyun memandang Wang Lin. Mereka semua adalah bintang-bintang terbaik dari berbagai keluarga kultivasi. Saat terbang tadi, Zhan Konglie tiba-tiba berbalik arah tanpa sepatah kata pun, membuat mereka bingung. Kini mendengar panggilan "Senior" itu, hati mereka mulai menangkap jejak.
Perlu diketahui, Zhan Konglie adalah yang paling kuat di antara mereka. Selain itu, menurut pemahaman mereka, pria ini memiliki keangkuhan liar yang tidak terpamer di luar, melainkan tersimpan dalam.
Bahkan senior keluarganya sendiri sering kali tidak dihargainya. Sungguh langka ada orang yang bisa membuatnya rela menerima dan memanggil "Senior" dengan penuh hormat.
Zhan Konglie saat ini menunjukkan sikap hormat yang tulus dari lubuk hati, tanpa sedikit pun kepalsuan. Terhadap Wang Lin, ia telah sepenuhnya tunduk dan menghormati. Ketika melihat Wang Lin sekarang, ia menyadari tingkat kultivasi Yang Shi Wang Lin, membuat hatinya semakin terharu.
"Benar-benar layak disebut Senior! Dulu saat menekan tingkat kultivasinya di Puncak Kekuasaan, aku sama sekali tak bisa mendeteksi kepalsuan itu. Kini saat meningkatkan kultivasinya ke Yang Shi, tetap tak kulihat jejak penyembunyian hawa kultivasinya." Sorot mata Zhan Konglie dipenuhi kekaguman yang lebih dalam.
Setelah kepergiannya dulu, ia kerap merenung dengan perasaan campur aduk. Dalam hati, ia sangat iri pada Shen Gonghu. Hingga kembali ke keluarganya, keraguan masih menggelayuti pikirannya—apakah ia juga harus meniru Shen Gonghu yang berhasil merebut kesempatan langka seribu tahun itu?
Dengan pikiran demikian, ketika mendengar kabar Shen Gonghu dihukum keluarganya dan dibuang oleh Kuil Dewa Petir, perasaannya menjadi sangat kompleks. Seandainya belum mengalami peristiwa itu, pastilah ia akan tertawa terbahak-bahak sambil bergembira atas kesulitan orang lain dengan ejekan paling pedas.
Namun setelah mengalami peristiwa Kolam Petir, ia sangat mengidentifikasi tindakan Shen Gonghu, bahkan merasakan kesedihannya seolah itu adalah miliknya sendiri. Di dalam hati, ia mulai mengagumi Shen Gonghu.
Li Yuan menatap Wang Lin dengan pandangan kosong, pikirannya benar-benar blank. Ia tahu nama Zhan Konglie—di kalangan junior Wilayah Selatan Luo Tian, Zhan Konglie bersama Shen Gonghu dan Tang Yanfeng dijuluki Tiga Jenius Selatan.
Mereka semua adalah bakat langit yang mencapai tahap Yang Shi dalam sekejap napas.
Tapi sekarang, Zhan Konglie ini malah menyebut Xu Mu sebagai Senior, membuat Li Yuan sejenak diliputi bayangan keraguan.
Wang Lin mengerutkan kening sambil memandang Zhan Konglie, bertanya: "Kau terburu-buru seperti ini, hendak ke mana?"
Zhan Konglie melihat Wang Lin mengerutkan kening, hatinya bergetar. Dengan sikap semakin hormat, ia buru-buru menjelaskan: "Di Dunia Dewa Petir, terdapat empat serpihan benua yang tiba-tiba memancarkan gelombang energi surgawi pekat. Namun dilindungi oleh Larangan dan segel, sulit dihancurkan dalam waktu singkat. Tapi jelas, begitu Larangan dan segel itu hancur, harta karun agung akan muncul. Setelah mengetahui hal ini, junior berniat menyelidikinya."
Wang Lin memandang sekeliling. Jelas, para kultivator yang ditemuinya selama perjalanan ini telah mengetahui informasi dari Zhan Konglie melalui metode masing-masing. Inilah penyebab kejadian belakangan ini.
"Larangan dan segel pelindung..." Pandangan Wang Lin mengeras. Setelah merenung sejenak, ia melambaikan tangan: "Jika begitu, semoga kau mendapat hasil!"
Zhan Konglie ragu sejenak, lalu dengan hormat berkata: "Peluang keselamatan junior tipis. Apakah Senior bersedia meluangkan waktu... Selain itu, junior telah berjanji dengan Saudara Shen Gong untuk bertemu di serpihan benua sebelah kiri dan bekerja sama merebut harta karun!"
Wang Lin mengerutkan kening lebih dalam, berkata: "Aku punya urusan penting lain! Jika ada waktu luang, tentu akan datang melihat."
Zhan Konglie segera mengangguk, sorot matanya memancarkan kegembiraan. Ekspresi seperti ini, selain di hadapan Wang Lin dan beberapa anggota terbatas dari keluarganya serta Kuil Dewa Petir, mustahil terlihat darinya.
"Senior telah berkata demikian, kali ini perebutan harta karun pasti berhasil seratus persen!" Zhan Konglie berbisik dalam hatinya. Ia membungkuk hormat lalu berubah menjadi cahaya pedang, kembali ke kelompok kultivator yang menunggu. Ia segera melaju terbang.
Rekan-rekannya saling pandang dengan keraguan, mengikuti dari jarak aman. Setelah terbang cukup jauh, seorang perempuan berbaju putih tak tahan lagi dan bertanya lembut: "Kakak Zhan, siapa orang tadi?"
Zhan Konglie tersenyum tipis, sorot matanya masih menyisakan rasa hormat. Suaranya berat dan berwibawa: "Beliau adalah Senior terhormat. Bertemu dengannya adalah kehormatan besar bagiku!"
