Di bawah tatapan terpusat para kultivator, tubuh Wang Lin limbung melangkah di angkasa. Li Yuan mengikuti dari jarak aman, perlahan keduanya menghilang dalam kehampaan.
Sepanjang perjalanan, Li Yuan berulang kali ingin membuka mulut bertanya, namun akhirnya menahan diri. Kebijaksanaannya membuatnya paham bahwa banyak hal tak perlu diungkit - setiap orang memiliki rahasianya sendiri.
Waktu berlalu cepat, tak terasa telah berbulan-bulan. Semakin mendekati pusat, semakin banyak kultivator yang mereka temui. Dengan kecepatan tak berkurang, akhirnya mereka tiba di pusat serpihan Dunia Dewa Petir.
Di tempat ini, tak terlihat lagi bayangan kultivator. Sekelilingnya gelap gulita, tanpa setitik siluet manusia.
Berdiri di angkasa, Wang Lin memandang tajam ke sekeliling. Dalam ingatan orang tua Keluarga Yao yang tersegel, serpihan tempat Paviliun Koleksi tersembunyi memang berada di sini!
"Saudara Li, adakah engkau lihat jejak di tempat ini?" suara berat Wang Lin bergema.
Saat tubuh Wang Lin berhenti, Li Yuan segera membentuk mantra dengan tangan kirinya, matanya memancarkan cahaya deduksi Larangan. Setelah beberapa saat, ekspresinya serius dan ia mengangguk, "Di sini memang ada gelombang energi Larangan. Meski sangat halus, dengan Larangan Hati-ku, aku bisa merasakannya. Teknik Larangan ini mirip dengan Larangan Dewa, tapi ada perbedaan."
Sambil berkata, tangan kirinya menekan ke depan. Seketika, sebuah Larangan terlepas dan terbagi menjadi delapan belas bagian, mendarat di kehampaan di depannya. Dalam sekejap mata, siluet ilusif berkedip di kehampaan sebelum menghilang tanpa jejak.
Pandangan Wang Lin berbinar. Saat siluet itu muncul tadi, ia samar melihat sebuah benua semi-transparan yang muncul tiba-tiba di kehampaan.
Di atas benua itu berdiri sebuah loteng tinggi. Namun benua ini hanya muncul sesaat sebelum lenyap, tak bisa dilihat dengan jelas.
"Xu Xiong, aku butuh waktu!" suara berat Li Yuan terdengar. Setiap kali menghancurkan Larangan, aura percaya diri selalu menyelimuti tubuhnya.
Setelah berkata demikian, ia langsung duduk bersila di angkasa. Tangan kirinya terus-menerus membentuk mantra dengan jari-jarinya, melepaskan serangkaian Larangan yang saling menyatu di depannya. Sesekali ia menekan antara alisnya, memancarkan garis hitam yang berkedip. Setiap kali ini terjadi, garis hitam itu akan menyambar ke depan, mengangkat Larangan yang sebelumnya dilepaskan, membentuk tanda yang sangat kompleks, lalu mendarat di kehampaan.
Seketika itu, bayangan samar benua itu akan muncul kembali. Namun dengan kecepatan yang sama, ia langsung menghilang lagi. Gerakannya begitu cepat sehingga mustahil untuk menyusup masuk di sela-sela waktu yang singkat.
Wang Lin tidak terburu-buru. Saat bayangan benua itu memancar dan muncul sekejap di angkasa, ia meneliti dengan saksama.
Perlahan-lahan, seiring semakin cepatnya gerakan Larangan Li Yuan, frekuensi kemunculan kilatan benua itu semakin sering. Dengan tatapan tak berkedip, Wang Lin mulai melihat bentuk benua tersebut semakin jelas.
Di pusat benua itu, terdapat bangunan loteng raksasa yang bentuknya menyerupai empat duri-duri mengerikan yang terangkat dari tanah, bagai dua pasang tanduk sapi yang menjulang ke cakrawala.
Di ujung keempat tanduk, duduk bersila empat orang. Keempatnya tak bergerak sama sekali, bahkan saat pandangan Wang Lin mengamati, mereka sama sekali tidak memperhatikan.
Pupil mata Wang Lin menyempit, sorot matanya memancarkan kilau dingin.
"Saudara Xu, jika ingin menghancurkan Larangan ini sepenuhnya, mungkin butuh waktu berbulan-bulan. Tapi jika tidak dihancurkan, hanya mengirimmu masuk, dengan kecepatanmu dan dukungan Larangan-ku, ada 80% keyakinan! Silakan putuskan sendiri!" suara berat Li Yuan bergema.
Tubuh Wang Lin melangkah maju ke pinggiran benua yang berkedip, perlahan berkata: "Kalau begitu, kirim aku masuk! Saudara Li sembunyikan diri baik-baik, tempat ini berbahaya, jangan sampai terbawa masalah. Setelah kuambil Seni immortal, kita segera pergi!"
Li Yuan tak banyak bicara lagi. Jari kirinya menyentuh antara alis, seketika beberapa garis hitam melesat keluar saling menjalin membentuk jejak spiritual. Bersamaan itu ia melepaskan banyak Larangan yang seluruhnya melebur ke dalam jejak tersebut, membuatnya memancarkan gelombang cahaya hitam.
Li Yuan mata berkilat, tangan kiri dengan cepat menunjuk ke depan, membentak: "Larangan Hati hancur!"
Jejak larangan itu segera terbang, seketika mendarat di kehampaan. Sekejap mata, serpihan benua muncul lagi. Hanya saja kali ini permukaannya berkedip-kedip, saat benua menghilang seketika ia mengkristal kembali, lalu kembali menghilang.
Siklus cepat seperti ini membuat segala sesuatu di depan mata terlihat penuh warna yang aneh.
Adapun jejak spiritual itu tetap memancarkan cahaya hitam, dalam pergantian terang-gelap serpihan benua, segera meluas dan membentuk koridor berbentuk bulat.
Hanya saja koridor ini tidak stabil, seolah setiap saat bisa collapse total.
"Masuk!" Saat Li Yuan meraung, tubuh Wang Lin menerjang, bagaikan berubah menjadi kilat, langsung menyusuri koridor bulat itu dan masuk.
Saat tubuhnya baru saja memasuki koridor bulat, koridor itu collapse total. Serpihan benua bersama Wang Lin, lenyap dalam kehampaan.
"Semoga Kakak Xu mendapat hasil!" Li Yuan diam sejenak, tangan kiri membentuk mantra dengan jari-jarinya di dalam Larangan, tubuhnya perlahan menyamar tanpa memancarkan sedikitpun hawa energi.
Kehampaan di sekeliling kembali tenang.
Tubuh Wang Lin bagai kilat muncul di atas serpihan benua. Saat menerjang keluar, Shen Shi-nya segera menyebar. Di belakangnya bukan kehampaan, melainkan tirai cahaya Larangan yang memisahkan benua ini dari Dunia Dewa Petir, menjadikannya Area Terlarang bagi Empat Keluarga Kultivasi.
Saat Shen Shi menyebar, langsung mengunci loteng di pusat benua depan. Bersamaan, sosok di empat sudut loteng membuka mata dengan dingin memandang ke kejauhan, lalu tubuhnya limbung menghilang.
Wang Lin melesat dengan kecepatan ekstrem menuju loteng jauh. Tiba-tiba muncul gejolak energi Yuan di depannya, dari sana muncul pria paruh baya berbaju hitam dengan wajah dingin. Begitu muncul, tangan kanannya langsung membentuk mantra dan menekan ke arah Wang Lin.
"Lao Fu sudah mengawasimu lama, berani memasuki Area Terlarang, mati!"
Segel tangan kanannya digoyangkan, gelombang kekuatan dahsyat langsung menghantam. Tubuh Wang Lin segera mundur, tangan kanannya menepuk ke depan. Energi Yuan dari kedua pihak bertabrakan, mengeluarkan gemuruh dahsyat yang menyapu sekeliling.
Pandangan dingin orang berbaju hitam itu menyapu. Ia telah lama mengetahui tingkat kultivasi Wang Lin setara dengannya di tahap Yang Shi. Saat melangkahkan tubuh ke depan, jari kanannya menunjuk langit, mantra rendah bergumam. Kekuatan luar biasa tiba-tiba turun dari langit.
Tiba-tiba, sebuah petir dewa materialisasi di langit, langsung menghujam ke arah Wang Lin.
"Tempat ini adalah Dunia Dewa Petir! Paviliun Koleksi ini pun merupakan Benda dari Dunia Dewa! Mengapa empat keluarga besar boleh masuk, sedangkan aku tidak?!" Dengus dingin Wang Lin menggema. Tubuhnya melesat maju. Saat petir surgawi itu menyambar, sama sekali tidak dihindarinya. Pada sekejap mata petir menyentuh, Jiwa Yuan Shen di antara alisnya muncul, langsung menelan bulat-bulat petir dewa itu.
Seluruh tubuhnya seketika dikelilingi kilatan petir menyebar, terlihat sangat dahsyat.
Kultivator berbaju hitam itu tertegun, raut wajahnya muram, jelas tak menyangka lawannya bisa menelan petir dewa. Di saat yang sama, kilau dingin berkedip di mata Wang Lin. Ia membuka mulut dan menyemburkan sebutir pasir, lalu menunjuk ke depan. Pasir itu segera membesar menjadi Segel Hitam serpihan, membawa tekanan aura pekat, langsung menghujam ke arah si berbaju hitam.
"Karena kau tidak memenuhi kualifikasi!" Si berbaju hitam tertawa dingin sambil mengangkat kedua tangan, membentuk mantra dengan jari-jarinya ke atas. Namun seketika raut wajaknya berubah drastis—ilmunya sama sekali tak berpengaruh pada Segel Hitam serpihan yang menghujam itu.
Segel Hitam serpihan itu jatuh bergemuruh dengan aura yang mengguncang. Tekanan aura yang dikeluarkannya bahkan membuat kultivator berbaju hitam itu merasa mustahil menghindar. Dalam sekejap mata, segel itu mendarat disertai gemuruh yang bergema panjang.
Orang berbaju hitam matanya menunjukkan keterkejutan, saat bahaya menggigit ujung lidah hingga berdarah dan menyemburkan darah segar dalam jumlah besar. Segera seluruh tubuhnya berpendar cahaya merah, badannya berhasil keluar dari tekanan aura tepat saat Segel Hitam menghantam, muncul kembali di jarak 100 zhang.
Begitu tubuhnya muncul, wajahnya langsung pucat pasi dengan sorot mata penuh kebencian. Tanpa basa-basi ia berbalik dan pergi.
Wang Lin mengangkat tangan kanannya yang menopang Segel Hitam, melangkah mengejar.
Kedua orang ini, satu di depan dan satu di belakang, menuju langsung ke pusat benua menuju loteng.
"Turun tangan sekarang!" teriak orang berbaju hitam saat tiba di dekat loteng.
Di empat sudut loteng, tiga orang membuka mata mereka. Dengan sekali goyangan mereka sudah berdiri di samping si berbaju hitam, memandang dingin ke arah Wang Lin yang mendekat.
Tingkat kultivasi ketiga orang ini semuanya mencapai Yang Shi. Keempat kultivator Yang Shi yang berdiri bersama ini membentuk aura yang luar biasa besar, mengunci target Wang Lin.
Sebuah niat membunuh yang pekat menyebar.
“Paviliun Koleksi bukan milik Empat Keluarga Besar kalian. Biarkan aku lewat, pertempuran bisa dihindari. Jika tidak, meski aku kalah, separuh dari kalian akan mati!” Kilau dingin memancar dari mata Wang Lin saat ia berbicara perlahan.
“Kecuali kultivator tahap Mengintip Nirvana, orang luar tidak berhak masuk ke Paviliun Koleksi!” Salah seorang dari mereka berkata dingin. Mereka jelas melihat tingkat kultivasi Wang Lin, terutama kejadian sebelumnya yang membuat hati mereka berguncang. Namun dengan kekuatan empat orang, mereka sama sekali tidak menganggap serius ancaman Wang Lin.
Kini hawa dalam tubuh pria berbaju hitam itu telah stabil. Dengan mendengus keras, ia langsung melangkah maju, menepuk kantong penyimpanannya. Seketika pedang terbang merah muncul dan melesat menuju Wang Lin mengikuti arah jarinya.
Tiga orang lainnya juga menerjang. Salah seorang membentuk mantra dengan jari-jarinya, memanggil angin kencang yang membentuk pusaran di depannya. Dua orang lainnya saling pandang, lalu sama-sama membentuk mantra. Kemampuan supernatural mereka mematerialisasi pola Yin-Yang yang berputar, memancarkan gelombang kekuatan aneh yang menghujam ke arah Wang Lin.
Mata Wang Lin berkilat, tubuhnya langsung mundur. Di saat yang sama, tangan kanannya melemparkan Segel Hitam serpihan yang langsung melesat ke udara dan menekan dengan keras.
Dari keempat orang, dua yang mengaktifkan pola Yin-Yang segera terbang. Dengan mengarahkan pola tersebut, mereka mengangkatnya ke langit untuk melawan Segel Hitam serpihan. Keduanya membentuk mantra dengan jari-jari, masing-masing mengeluarkan kemampuan supernatural untuk menghalangi turunnya segel.
Sementara dua lainnya bergerak secepat kilat, membawa Magic Treasure dan kemampuan supernatural, langsung menyerang Wang Lin dengan niat membunuh yang jelas.
Dalam setiap langkah mundurnya, gelombang energi Yuan muncul di sekitar Wang Lin. Seluruh tubuhnya seolah melebur dengan langit dan bumi. Tiba-tiba ia berhenti mundur dan melangkah maju.
Langkah itu membuat tubuhnya menghilang tanpa jejak. Saat muncul kembali, ia sudah berada di belakang orang berbaju hitam. Orang itu kaget, langsung berbalik. Pedang Terbang Merahnya mengaum kencang menuju Wang Lin.
Pandangan Wang Lin tetap tenang. Ia menunjuk ke depan dengan tangan kanan sambil berseru rendah: "Beku!"
Dalam sekejap napas, orang berbaju hitam beserta Pedang Terbang-nya berhenti total seketika. Wang Lin tanpa ragu-ragu mengabaikan pedang tersebut, melangkah mendekati sang musuh, lalu menunjuk tepat di antara alisnya sambil meledakkan energi Yuan dengan dahsyat.
Tubuh orang berbaju hitam itu langsung hancur berantakan. Jiwa Yuan Shen-nya melesat keluar dengan panik mencoba kabur. Tiba-tiba Bian Kunji sebab-akibat muncul, mencabut keras hingga jiwa itu menjerit-jerit mengeluarkan energi murni dalam jumlah besar.
Pada saat genting itu, anggota keempat dari kelompok musuh yang tak terlibat melawan Segel Hitam serpihan, datang menghampiri dengan angin puyuh dahsyat jelas bermaksud mengganggu gerakan Wang Lin.
Wang Lin bahkan tak sudi melirik. Gambar tulang binatang di punggung tangan kanannya bergerak-gerak lalu materialisasi menjadi wujud mengerikan yang langsung menerjang kultivator pengguna teknik angin puyuh tersebut.
Pada saat yang sama, Wang Lin menepuk kantong penyimpanannya, Bendera Arwah muncul membentuk kabut hitam tebal yang langsung menelan jiwa orang berbaju hitam tersebut. Si orang hitam hendak melawan, namun tiba-tiba melihat siluet mengerikan Jiwa Yuan Shen Blood Ancestor yang samar-samar dalam kabut, membuatnya terkejut bukan main. Wajah familiar itu membuat jiwanya lengah sejenak, akibatnya kabut hitam pun menyelimutinya sepenuhnya.
Semua ini diselesaikan dengan cepat dan efisien. Setelah menarik jiwa orang hitam, Wang Lin mengibaskan lengan bajunya, seketika radius 100 zhang (sekitar 333 meter) diselubungi kabut hitam. Matanya memancarkan kilau aneh sambil menatap tajam ketiga orang yang tersisa, berkata dengan suara mengerikan: "Aku akan masuk ke Paviliun Koleksi!"
Kedua orang yang melawan Segel Hitam serpihan itu, jiwa mereka bergetar. Belum sempat berbicara, teriakan terkejut terdengar lagi. Kultivator yang menggunakan kemampuan supernatural angin puyuh itu mundur cepat. Di depannya, tulang binatang itu memancarkan cahaya redup dari matanya. Kedipannya menyelimuti langit dan bumi dengan aura pembunuh yang tak terbayangkan dan hampir membara.
Pada saat ini, intensitas aura pembunuh itu mencapai puncak. Meskipun Wang Lin adalah pemilik Magic Treasure ini, jiwa tetap bergetar hebat. Aura pembunuh itu sungguh terlalu kuat.
Apalagi ketiga orang lainnya. Begitu aura pembunuh muncul, mereka langsung menghilang tak berbekas. Namun angin puyuh sang kultivator itu berubah abu-abu seketika, menjadi patung batu.
Melihat sorot mata tulang binatang itu tertuju padanya, kultivator itu wajah pucat pasi dan segera mundur. Tepat saat itu, aura pembunuh pekat tiba-tiba muncul kembali.
Kultivator itu matanya memancarkan ketakutan, tangan kanannya seketika berubah abu-abu, menyebar dengan gila-gilaan ke seluruh tubuhnya. Saat bahaya, tanpa ragu-ragu ia mengangkat tangan kiri dan langsung memutuskan lengan kanan. Tak peduli darah yang memancar, ia mundur tergesa-gesa sejauh 1.000 zhang, lalu duduk bersila dan segera memulai meditasi serta latihan pernafasan.
Meski demikian, meski telah memotong lengannya sendiri, warna abu-abu itu tetap tidak hilang. Malah muncul dari tangan kirinya, menyebar dengan kecepatan yang lebih dahsyat. Kultivator itu menatap dengan keputusasaan, menggigit gigi erat. Saat warna abu-abu menyebar ke seluruh tubuhnya dalam sekejap, Jiwa Yuan Shen-nya melesat keluar dari ubun-ubun, meninggalkan tubuh fisiknya.
Begitu Jiwa Yuan Shen-nya keluar, seluruh inti spiritual itu seketika berubah menjadi patung batu tanpa sedikitpun nyawa. Di udara, hanya tersisa Jiwa Yuan Shen yang kesepian dan sangat menyentuh.
Sekeliling sunyi sepi...
"Xu Mou ingin bertanya pada kalian, apakah aku punya kualifikasi?" Pandangan Wang Lin mendarat di dua kultivator yang sedang bertarung dengan Segel Hitam, suaranya menebarkan hawa dingin yang menusuk.
