Serpihan 100 zhang melesat jauh ke depan. Di belakangnya, kerumunan kultivator mengikuti dari jarak aman. Pada momen ini, baik mereka yang mengejar maupun yang berada di atas serpihan, semua memandang punggung Wang Lin yang sedang duduk bersila dengan rasa segan.
Bagi mereka yang pernah menyaksikan Wang Lin bertarung melawan manusia aneh berambut putih di depan pintu dunia dewa, aksinya membunuh tiga kultivator Yang Shi secara beruntun tidak akan menimbulkan keterkejutan—mereka justru menganggap hal itu wajar adanya.
Namun bagi yang belum pernah menyaksikan sebelumnya, jiwa mereka terguncang hebat. Terutama mereka yang sempat ragu-ragu saat membayar Giok Surgawi, kini diam-diam merasa bersyukur. Beberapa yang pernah menyimpan niat merebut serpihan 100 zhang dari tangan Wang Lin, kini basah kuyup oleh keringat dingin dilanda ketakutan terlambat.
Dalam perjalanan setelah itu, 100 zhang serpihan itu tetap sunyi sepi. Tak ada percakapan terjadi. Dalam keheningan ini, perlahan-lahan terbentuk lapisan tekanan aura tak kasat mata. Kewibawaan ini berasal dari rasa takut dan segan mereka terhadap Wang Lin di dalam hati.
Kecepatan 100 zhang serpihan semakin meningkat. Setelah beberapa shichen, pandangan Wang Lin tiba-tiba mengeras saat menatap ke depan. Di kehampaan di depan, terlihat seberkas cahaya pedang melesat dengan cepat. Orang di dalam cahaya pedang itu tak lain adalah Shen Gonghu.
Shen Gonghu yang sedang terbang tiba-tiba berbalik. Matanya menatap tajam ke arah 100 zhang serpihan yang mendekat dengan cepat. Begitu melihat Wang Lin, sorot matanya langsung menunjukkan kegelisahan. Tubuhnya limbung lalu meluncur langsung ke arah Wang Lin.
"Shen Gonghu, Hormat pada Tuanku!" Shen Gonghu mendarat beberapa zhang dari Wang Lin, berbicara dengan penuh hormat. Pandangannya pada Wang Lin dipenuhi penghormatan yang fanatik.
Senyum tipis mengembang di bibir Wang Lin. Ia mengangguk ringan dan berkata: "Duduklah di samping. Antar aku ke formasi teleportasi Kuil Dewa Petir!"
Shen Gonghu sama sekali tidak memandang orang lain di atas serpihan, langsung duduk bersila dan berkata dengan hormat: "Tuanku, jarak ke formasi teleportasi itu sudah sangat dekat!" Sambil berbicara, ia segera menunjuk arah.
Orang-orang di atas serpihan 100 zhang memandang takjub pada pemandangan di depan mata. Beberapa di antara mereka yang mengenal Shen Gonghu kini berpikir dalam hati saat mendengar panggilan "Tuanku" untuk Wang Lin.
Xi Zifeng menatap punggung Wang Lin dengan mata indahnya, wajahnya memerah seakan teringat sesuatu, namun pandangannya tak sekalipun berpaling.
Keruntuhan Dunia Dewa Petir mencapai puncaknya saat serpihan 100 zhang melesat. Di kehampaan, celah dimensi yang luas berbalik arah, menghembuskan angin dingin tak berujung.
Gemuruh keruntuhan benua terus bergema tanpa henti.
Semakin dalam memasuki bagian dalam Dunia Dewa Petir, fenomena ini semakin intens. Pada akhirnya, hampir seluruh kehampaan dipenuhi celah-celah yang saling terhubung, membentuk sobosan raksasa bahkan melebihi 100 zhang.
Wang Lin dengan ekspresi serius mengontrol serpihan 100 zhang yang melesat cepat. Tiba-tiba matanya membelalak, serpihan di bawahnya membeku sekejap mata lalu berbelok membentuk busur.
Sesaat setelah menghindar, sebuah celah raksasa hampir 200 zhang muncul di udara kosong. Sebagian kultivator yang mengikuti dari belakang tak sempat menghindar, terkubur dalam jeritan minta tolong yang menyayat hati.
Wang Lin fokus total tanpa sempat mempedulikan orang lain. Seluruh jiwanya terkonsentrasi mengemudikan serpihan 100 zhang yang terus menghindari celah-celah raksasa, namun raut wajaknya semakin muram.
"Masih sejauh apa lagi!" suara berat Wang Lin bergema.
“Kurang dari sepuluh li!” Shen Gonghu juga tampak sangat tegang, retakan-retakan di depan membuat bulu kuduknya merinding.
Wang Lin sedikit mengerutkan kening, serpihan 100 zhang bergoyang menghindari beberapa celah sebelum melesat ke depan. Perlahan semakin mendekat, Wang Lin sudah bisa melihat sebuah tirai cahaya berukuran 1.000 zhang di depan, di dalamnya terdapat serpihan benua yang diam tak bergerak.
Di atasnya terdapat sebuah formasi dengan beberapa orang di dalamnya yang jelas-jelas hendak tertransmigrasi. Salah satunya adalah Zhan Konglie. Di luar formasi, tujuh delapan Utusan Kuil Dewa Petir sedang berbincang-bincang.
Tiba-tiba mereka seperti menyadari sesuatu, menoleh tajam ke arah Wang Lin dengan tatapan dingin. Salah seorang mengangkat tangan kanan menunjuk langit, energi Yuan bergejolak menyebar dari telapak tangannya dan melebur ke tirai cahaya di sekitarnya.
Di luar tirai cahaya, energi Yuan yang terkumpul seketika berubah menjadi tangan besar. Saat menyapu, semua celah di dalam dan luar tirai cahaya sepanjang 1.000 zhang langsung retak, menyebar cepat dari kedua ujung membentuk formasi cincin. Seperti parit pertahanan yang tak terlewati, keduanya hampir terhubung sepenuhnya.
Begitu terhubung, takkan ada seorang pun di sini yang bisa melewati celah melingkar sepanjang 1.000 zhang yang membungkus tirai cahaya itu!
"Enyahlah!" Bersamaan dengan itu, pikiran spiritual dingin bergema di langit dan bumi, memancarkan sikap tak berperasaan.
Kilau dingin berkedip di mata Wang Lin. Seluruh energi Yuan dalam tubuhnya mengalir deras ke dalam serpihan. Setelah menarik napas dalam-dalam, tiba-tiba sorot matanya memancarkan kilatan tajam. Kecepatan serpihan 100 zhang itu tiba-tiba berlipat ganda, bagai menyatu dengan alam semesta.
Dalam sekejap mata, serpihan 100 zhang itu menerjang keluar dengan gila-gilaan. Semua celah yang menghalangi dihancurkan langsung dengan tabrakan. Para kultivator di belakang serpihan pun menggigit gigi, berduyun-duyun menerjang maju tanpa peduli apapun.
Saat ini, di depan adalah kehidupan. Masuklah, bisa hidup! Gagal masuk, pasti mati!
Kecepatan serpihan benua hampir berubah menjadi bayangan, saat melaju tanpa henti mengeluarkan gemuruh dahsyat, bagai meteor 100 zhang, tepat saat celah-celah di luar tirai cahaya saling terhubung, langsung menerobos masuk.
Wang Lin berdiri, tangan kanan menepuk kantong penyimpanan. Pedang Immortal di tangan terangkat lalu diayunkan ke bawah. Bukan satu tebasan, tapi dalam sekejap mata Wang Lin menebas sembilan kali!
Sembilan Jurus Zhanluo menyatu sempurna, membentuk pedang penghancur hukum alam yang sulit dibayangkan. Dengan kilauan gelap, langsung menghantam celah-celah yang telah menyatu di depan serpihan.
Gemuruh!
Meski celah telah terhubung, di bawah kekuatan Jurus Zhanluo yang perkasa, tetap membeku sesaat. Dari pinggirannya langsung terkoyak, menyebar dengan gila-gilaan. Hampir sekejap mata, formasi cincin celah yang semula menyatu itu terbuka paksa sebuah celah.
Jurus Zhanluo masih menyimpan kekuatan dahsyat. Setelah memutuskan celah, jurus ini langsung menembus masuk ke dalam dan membum di permukaan tirai cahaya. Segera muncul gelombang energi besar yang menyebar di sepanjang tirai cahaya, membuat segala sesuatu di dalamnya terdistorsi seketika.
Bersamaan dengan itu, serpihan 100 zhang menerobos masuk dengan kekuatan dahsyat layaknya meteor sungguhan. Mengikuti jejak Jurus Zhanluo, benda ini menghantam tirai cahaya dengan gemuruh.
Dentuman menggemparkan langit dan bumi yang mampu menghancurkan retakan-retakan kecil di sekitarnya tiba-tiba bergema. Suara ini begitu mengguncang hingga para Utusan Kuil Dewa Petir di balik tirai cahaya pun berduyun-duyun memperhatikan dengan saksama, terutama Zhan Konglie yang langsung menunjukkan ekspresi girang saat melihat Wang Lin.
Usai dentuman, suara berderak-derak mulai terdengar. Retakan-retakan besar segera muncul di permukaan tirai cahaya dan terus menyebar.
Bersamaan dengan itu, para kultivator yang sebelumnya gigih mengejar serpihan 100 zhang dari luar, kini semuanya terbang masuk melalui celah tersebut.
Sorot kilau dingin terpancar dari mata Wang Lin. Dengan mengontrol serpihan 100 zhang, ia mundur beberapa zhang. Di bawah tatapan tajam puluhan kultivator di atas serpihan, objek raksasa itu tiba-tiba melesat dengan kecepatan dahsyat disertai gemuruh menggelegar, menghantam tirai cahaya sekali lagi.
Retakan pada tirai cahaya semakin banyak, hampir menyatu membentuk bidang luas yang begitu padat. Kilau permukaannya pun seketika meredup.
Segala terjadi terlalu cepat, hanya dalam beberapa sekejap napas. Dari dalam tirai cahaya, salah seorang Utusan Kuil Dewa Petir dengan raut wajak muram tiba-tiba melesat keluar. Seluruh tubuhnya dialiri kilatan petir saat ia melangkah keluar secara langsung dari perisai energi.
"Berani sekali kau memasuki Area Terlarang Kuil Dewa Petir!" Teriakan itu meledak tepat saat pria berkilat petir itu muncul. Sebelum Wang Lin sempat bertindak, beberapa orang dari atas serpihan benua sudah terbang menyambut, melakukan teknik supernatural untuk bertarung sengit dengannya.
"Senior, jangan hiraukan orang ini, kami bisa mengatasinya!" Salah satu dari mereka yang sedang bertarung dengan Utusan Kuil Dewa Petir itu langsung berseru keras.
Wang Lin mengangguk ringan, serpihan 100 zhang kembali mundur. Kali ini, ia mempersiapkan 10 tarikan napas. Bukan hanya dia, bahkan kultivator lain di serpihan itu, termasuk semua kultivator yang sebelumnya mengikuti di sekitarnya, kini berduyun-duyun melesat ke udara dan mengitari pinggiran serpihan, menempelkan tangan mereka di permukaannya.
Setiap orang melakukan kemampuan supernatural terkuat mereka, saling meleburkan kekuatan. Di bawah tarikan energi Yuan Wang Lin, dengan lengkingan keras yang menusuk telinga, tiba-tiba menerjang maju. Dengan kekuatan tak terhitung orang, terbentuklah ujung runcing di depan serpihan 100 zhang itu.
Saat gemuruh dahsyat tiba-tiba muncul, seluruh serpihan 100 zhang langsung menghantam tirai cahaya. Bum! Akhirnya tirai cahaya itu runtuh collapse total!
Serpihan-serpihan tirai cahaya tak terhitung jumlahnya berbalik arah dalam badai, serpihan 100 zhang bahkan menembus langsung, separuh lebih masuk ke dalam. Kultivator-kultivator di sekitarnya segera menyusup masuk. Dalam sekejap, formasi teleportasi selebar 1000 zhang di atas serpihan ini dipenuhi kultivator-kultivator yang menggila mencari keselamatan!
