Saat suara keras ini bergema, raut wajah Wang Lin langsung memucat. Dari dalam Jiwa Yuan Shen-nya muncul rasa sakit seperti akan tercabik-cabik. Sebelumnya dilindungi zirah kulit Dewa Kuno, sensasi ini tidak terlalu terasa. Namun kini rasa sakit itu membuat ketujuh lubang di wajahnya seketika mengeluarkan darah segar.
Saat bahaya, Wang Lin tersenyum getir, menepuk kantong penyimpanan. Zirah kulit Dewa Kuno segera muncul. Dengan helaan napas dalam hati, ia kembali menyelimuti Jiwa Yuan Shen-nya. Sekejap mata, seolah dunia terputus dari telinganya. Meski gemuruh ledakan itu dahsyat, saat sampai ke jiwanya intensitasnya berkurang, memungkinkan Wang Lin bertahan.
Namun hawa yang terpancar dari zirah kulit Dewa Kuno itu membuat para Wang Yue kecil yang ganas dalam tubuh Wang Yue induk seketika menggerakkan seluruh rambut-rambut panjang di tubuh mereka. Dengan gila-gilaan mereka menerjang ke arah tempat Wang Lin berada.
Bulu kuduk Wang Lin merinding. Kini ia terjebak dalam dilema: melepas zirah akan membuat jiwanya collapse total di bawah auman dahsyat, tapi memakainya pasti memancing datangnya gerombolan Wang Yue kecil.
Dalam helaan napas, ekspresi Wang Lin berubah. Hawa Yin Han tiba-tiba menyelimuti sekelilingnya. Di tanah depan, sebuah celah sempat terbuka. Seekor Wang Yue sepanjang belasan zhang meluncur bagai bersorak, menyambar ke arah Wang Lin. Mulut menganga itu, dalam pandangan Wang Lin, jelas bukan sekadar untuk menyerap aura kulit.
Ribuan tahun berkultivasi telah menghapus segala perasaan ilusif tentang penghiburan diri. Wang Lin sama sekali tak mengira bahwa Wang Yue ini akan mengakuinya sebagai tuan hanya karena hawa Dewa Kuno!
Saat ini, raut Wang Lin sangat serius. Kilau dingin di sorot matanya menyala. Tubuhnya mundur dengan cepat. Wang Yue sepanjang sepuluh zhang itu, saat menerjang maju, mulut mengerikannya terus-menerus menelan hawa yang keluar dari dalam tubuh Wang Lin.
Aroma ini tidak dapat dirasakan oleh kultivator mana pun, bahkan binatang buas yang mewarisi kemampuan dari zaman kuno pun tidak bisa mendeteksinya. Di dunia ini, selain makhluk hidup terbatas seperti Bintang Bekas, hanya Wang Yue yang sangat sensitif terhadap hawa Dewa Kuno.
Kilau dingin di sorot mata Wang Lin semakin intens. Wang Yue di hadapannya ini, seligus menyerap aura kulit, juga ingin menelannya bulat-bulat!
Saat Wang Lin mundur, tiba-tiba hawa Yin Han yang lebih pekat menyelimuti sekeliling. Raut wajak Wang Lin semakin muram. Tanpa menoleh, ia segera mengubah arah.
Di belakang posisi sebelumnya, tanah terbelah membentuk celah. Seekor Wang Yue setinggi 100 zhang melesat keluar sambil mengaum. Seluruh rambut-rambut panjang di tubuhnya melilit erat, mulut menganga lebar dengan ekspresi kegirangan ekstrem bahkan mengeluarkan lendir deras, langsung menyambar untuk menelan Wang Lin.
Wang Lin mengubah arah, seketika suara retakan berderak-derak terdengar di sekeliling. Belasan celah tiba-tiba muncul, puluhan Wang Yue berukuran berbeda-beda menerjang keluar, menyambar ke arah Wang Lin.
Sorot mata Wang Lin menunjukkan ketenangan. Saat mundur, energi Yuan dalam tubuhnya berputar deras lalu meledak keluar dengan kasar, langsung membentuk kekuatan runtuh seperti pusaran. Gemuruh! Tubuhnya terdorong mundur lebih cepat.
Di belakangnya, segerombolan Wang Yue melakukan pengejaran. Sorot mata makhluk-makhluk itu memancarkan kegirangan, namun di balik kegembiraan tersebut tersembunyi kengerian yang mencekam.
Mereka ingin menyerap hawa kulit serangga, namun lebih dari itu - mereka berniat menelan Wang Lin bulat-bulat! Dengan demikian, hawa yang membuat mereka terangsang itu akan tinggal selamanya dalam diri mereka!
Dikejar oleh begitu banyak Wang Yue, bulu kuduk Wang Lin merinding. Dalam ketergesaan, ekspresinya berubah drastis menunjukkan senyum getir. Siluetnya berhenti. Di tanah di depannya, dalam sekejap mata, muncul ratusan celah. Wang Yue-Wang Yue liar menerjang keluar. Hampir seketika, bersama gerombolan Wang Yue yang sebelumnya mengejar Wang Lin, membentuk lingkaran kepadatan ekstrem yang membungkus Wang Lin di dalamnya.
Tepat saat gerombolan Wang Yue ini menerjang untuk menelan, di saat Wang Lin menggigit gigi dengan sorot mata kejam, tiba-tiba sebuah raungan keras bergemuruh dari dalam tubuh kolosal Wang Yue.
Saat gema raungan itu masih bergema, Wang Yue-Wang Yue kecil yang bersiap menelan langsung mundur. Lingkaran yang membungkus Wang Lin, dengan gerakan Wang Yue-Wang Yue itu, langsung membuka sebuah koridor.
Wang Lin mengeraskan pandangan, namun di saat yang sama, suara retakan tiba-tiba bergema. Seekor Wang Yue raksasa sepanjang sepuluh ribu zhang menerobos keluar dari koridor. Kecepatannya luar biasa, aura dahsyat yang tak kalah dari Blood Ancestor membuat ekspresi Wang Lin berubah drastis dalam sekejap.
Saat Wang Yue raksasa itu menerjang, dengan kecepatan tak terbayangkan langsung menelan Wang Lin bulat-bulat. Tubuhnya mengkeret, lalu menerobos tanah dan melesat ke kejauhan.
Di belakangnya, semua Wang Yue mengikut seperti gelombang pasang, berenang bersama menuju satu arah.
Tubuh Wang Yue raksasa itu berwarna abu-abu. Sorot matanya tak berbelas kasih. Gerakannya gesit bak ikan di air di dalam rahim induknya yang mahabesar. Hanya dalam waktu setengah batang dupa, mereka tiba di sebuah tempat aneh yang tak terduga.
Di sini, tidak ada tanah, hanya terdapat pusaran raksasa yang berputar perlahan. Setiap putarannya memancarkan gelombang energi Yinhan yang melebur ke sekeliling.
Jika Wang Lin bisa melihat pusaran ini saat ini, pasti akan meneliti dan mengenali bahwa tempat ini adalah lokasi otak Wang Yue! Tempat di mana Yuehua bersemayam!
Setibanya di lokasi ini, Wang Yue sepanjang sepuluh ribu zhang tiba-tiba membuka mulutnya dan menyemburkan kekuatan dahsyat. Tubuh Wang Lin terlempar tanpa daya ke dalam pusaran, lalu menghilang.
Rombongan besar Wang Yue di luar pusaran merangkak tak bergerak bagai patung.
Di dalam pusaran, tatkala tubuh Wang Lin memasuki wilayah ini, matanya berkilat. Setelah ditelan Wang Yue raksasa tadi, energi iblis dari tubuh Wang Yue langsung menyusup ke dalam dirinya. Energi Yuan dalam tubuhnya seketika berhenti mengalir, terpisah dari tubuh jasmani, mengubahnya dari kultivator menjadi orang biasa sepenuhnya!
Adegan ini membuat jiwa Wang Lin terguncang hebat, namun seketika ia merasakan zirah kulit Dewa Kuno pada Yuan Shen-nya memancarkan daya hisap, segera menyerap hawa aneh dalam tubuhnya.
Dengan demikian, Energi Yuan dalam tubuhnya kembali mengalir normal.
Saat terlempar masuk ke pusaran ini, setelah melihat sekeliling, ia menarik napas dalam-dalam dan tertegun.
Ini adalah ruang sempit memanjang. Ratusan tentakel menjalar dari kehampaan, bergerak-gerak perlahan. Di depan Wang Lin, sebuah kuali besar dililit tak terhitung tentakel, seolah menyerap hawa dari dalamnya. Tonjolan-tonjolan bergerak di sepanjang tentakel, menyebar ke dalam kehampaan.
Kuali ini persis milik Tanlang!
Kuali itu hanya membuatnya terkesiap. Yang benar-benar menggetarkannya adalah sosok-sosok manusia yang terikat pada tiap tentakel di sekelilingnya!
Orang-orang ini semuanya telanjang, tubuh mereka kurus kering. Terdapat laki-laki dan perempuan, tua dan muda, begitu padatnya hingga hampir setiap tentakel melilit satu orang!
Semua orang ini menutup kedua mata, seluruh tubuh tanpa tanda-tanda kehidupan, bagai mayat. Tentakel yang melilit mereka jelas-jelas terus menyerap sisa nyawa mereka!
Tak satupun dari orang-orang ini yang dikenal Wang Lin! Namun ia bisa merasakan samar-samar bahwa mereka bukan semuanya kultivator, bahkan terdapat orang biasa di antara mereka!
Seperti bocah lelaki berusia sekitar enam tujuh tahun di dekatnya. Meski tubuhnya kini keriput tak berbentuk, dari postur kecilnya masih terlihat jelas bahwa ia memang seorang anak kecil.
Saat ini, tubuhnya tinggal tulang terbungkus kulit, tak ada jejak kehidupan tersisa. Di wajahnya masih membeku ekspresi penderitaan ekstrem dan keputusasaan yang muncul di detik-detik terakhir.
Hawa dingin mengalir dari hati Wang Lin, segera mengitari seluruh tubuhnya.
Pandangannya menatap ke kedalaman tempat ini, di sana, tak berujung terlihat. Wang Lin bisa membayangkan bahwa di depan pasti ada lebih banyak tentakel, dan setiap tentakel itu pasti melilit seseorang!
"Wang Yue..." Wang Lin diam membisu.
Ia bisa menyimpulkan bahwa orang-orang ini, selama bertahun-tahun tak terhitung, semuanya ditelan oleh Wang Yue, terkumpul menjadi sumber kehidupan parasit tersebut.
Bahkan di hati Wang Lin, muncul pemikiran mengerikan.
"Dulu ketika Wang Yue yang berubah menjadi Planet Yunxia... reruntuhan kota-kota di sana... Sebelum Planet Yunxia, pasti ada kultivator dan orang biasa yang tinggal di sana... Apakah mereka benar-benar bermigrasi pergi..." Wang Lin menarik napas dalam-dalam, sorot matanya menunjukkan kompleksitas perasaan.
Tatapannya tetap tertuju pada bocah lelaki berusia enam tujuh tahun itu.
Pada saat itu, tiba-tiba muncul tak terhitung jumlahnya tentakel dari angkasa. Dengan kecepatan bagai kilat, mereka langsung melilit ke arah Wang Lin. Sorot mata Wang Lin berkilauan—andai tak ada zirah kulit Dewa Kuno, saat ini pasti ia seperti orang biasa tanpa daya melawan, terbelit tentakel hingga nyawa tersedot habis.
Namun kilatan niat membunuh di mata Wang Lin tak tertahankan. Tubuhnya bergerak menghindari sentuhan tentakel, justru menyelam dengan kecepatan lebih tinggi menuju kuali besar di depan.
Tentakel-tentakel ini, selama belum terpaksa, Wang Lin enggan merusaknya. Sebab sekali terdeteksi oleh Wang Yue, bisa jadi langsung memicu gerakan baru.
Dengan gerakan menyelam, tentakel-tentakel itu gagal menyentuh. Tubuh Wang Lin bagai asap tipis yang mengambang, berputar dan dalam sekejap mata tiba di sisi kuali besar. Hawa zaman yang kuno menyelimuti dan menyebar dari kuali raksasa tersebut.
Wang Lin matanya berkilauan, di dalam kuali besar ini hawa yang terpancar semakin pekat. Tentakel-tentakel yang melilit di luarnya hanya berputar di bagian luar, seakan enggan menjalar ke dalam kuali.
Di belakang Wang Lin, tiba-tiba muncul lagi tak terhitung tentakel dari angkasa yang menyambar ke arahnya. Tanpa pikir panjang, Wang Lin langsung menerobos masuk ke dalam kuali. Pada detik ia masuk, pusaran raksasa di pintu masuk jauh di depan tiba-tiba melepaskan semburan energi dahsyat.
Seketika itu pula, bayangan jelita seorang perempuan muncul dari pusaran. Perempuan ini wajahnya pucat pasi, kedua matanya terkatup rapat—jelas kehilangan kontak. Begitu muncul, separuh dari tentakel yang menyerang Wang Lin tadi langsung membelit tubuhnya, mulai menyerap nyawa perempuan itu tanpa henti.
Pada momen jatuh ke dalam kuali, Wang Lin sempat melihat jelas rupa perempuan tersebut. Perempuan itu tak lain adalah Yao Bingyun!
Pakaian Yao Bingyun mulai menunjukkan jejak korosi saat dililit tentakel, bahkan kantong penyimpanannya pun tak luput dan hancur berantakan.
Saat ini, pakaian Yao Bingyun telah rusak memperlihatkan sebagian besar kulitnya. Bulu matanya bergetar, dan di saat itu juga matanya terbuka...
