"Suara itu mengeluarkan hawa dingin yang menusuk tulang, berbaur dengan bau darah. Saat menyebar, seketika semua orang di sekitar merasakan aura pembunuh yang mencekam!"
“Satu per satu pandangan tajam bagai kilat, dalam sekejap mata itu, terpusat pada formasi teleportasi bagian timur. Perlahan, siluet manusia dalam formasi itu semakin jelas terlihat, menampakkan wujud utuhnya.”
“Tubuh yang ramping, terlihat sekitar tiga puluh tahunan. Di balik jubah putihnya, tidak ada kesan anggun, justru memancarkan aura mengerikan. Terutama sorot mata pria ini, memancarkan keangkuhan liar yang dingin, sarat dengan niat membunuh yang pekat.”
“Formasi teleportasi berkilauan. Langkah demi langkah ia melangkah keluar. Kehadirannya membuat aroma darah segar semakin menusuk, menyelimuti sekeliling.”
“Para sampah!”
“Suara pria ini datar, namun saat terucap, bergemuruh bagai petir surgawi yang meledak di luar Kuil Dewa Petir. Para kultivator di sekitar yang semuanya adalah elite Domain Bintang Luo Tian, seketika memandang sinis ke arah pemuda berbaju putih itu.”
Wang Lin raut wajah tetap tenang, menarik kembali pandangannya. Tingkat kultivasi pria ini sama dengannya, yaitu tahap awal Mengintip Nirvana. Namun, pada diri orang ini, Wang Lin merasakan kesan aneh yang mistis.
Dia bisa memastikan bahwa dirinya benar-benar belum pernah bertemu orang ini. Saat sedang merenung, tiba-tiba sorot mata pemuda berbaju putih itu berkilat, menembus kerumunan orang dan langsung tertuju pada Wang Lin.
Pada sekejap mata saat melihat Wang Lin, pemuda ini menjilat bibirnya, menunjukkan senyum mengerikan ke arah Wang Lin.
Wang Lin raut wajah tetap tenang seperti biasa, dengan tenang menatap balik.
Pandangan kedua orang ini seakan menembus kerumunan dan bertabrakan di udara. Meski pandangan bersifat ilusif, bagi kultivator, sorot mata sebenarnya mengandung Shen Shi (persepsi spiritual). Saat pandangan saling bersilangan, terjadilah pertarungan Shen Shi.
Bagaikan dua pedang tajam, dengan cepat saling menjalin dan bertarung di udara. Segala sesuatu terjadi dalam sekejap mata. Keduanya hanya bersentuhan sesaat lalu langsung ditarik kembali.
Di sorot mata Pemuda berbaju putih muncul kilatan sinar tajam, ia menatap Wang Lin dengan seksama. Pada persilangan Shen Shi sebelumnya, alih-alih menekan lawan, ia justru merasakan seolah Shen Shi-nya hampir tertembus oleh lawan.
Wang Lin dengan raut wajah tetap tenang menarik kembali pandangannya. Meskipun tingkat kultivasinya sama-sama berada di tahap awal Mengintip Nirvana, namun dalam Shen Shi lawan terdapat kekuatan yang secara iblis.
Kontak sesingkat ini hanya dapat dirasakan oleh sedikit kultivator di sekitarnya, tepatnya hanya empat orang!
Salah satunya berasal dari Wilayah Utara Luo Tian. Orang paruh baya berkulit putih tanpa rambut wajah ini memiliki keunikan di tangan kanannya - bukannya lima jari, melainkan enam! Di ibu jarinya bahkan tumbuh satu jari tambahan.
Satu lagi juga dari Wilayah Utara Luo Tian, berwujud pelayan berkepala besar yang proporsinya tidak seimbang. Di sekelilingnya terbentang area kosong selebar tiga zhang, jelas-jelas menunjukkan keengganan orang-orang untuk mendekatinya.
Pelayan itu menunjukkan senyum kebodohan di wajahnya, setelah menyapu pandangan sekilas ke Wang Lin, fokusnya tertuju pada pemuda berbaju putih, senyum bodohnya semakin lebar.
Penanggap ketiga berasal dari wilayah barat Luo Tian, pria ini mengenakan jubah biru, rupanya sangat tampan, sorot mata berkedip memancarkan kilatan sinar tajam. Ia menatap Wang Lin, pandangannya menunjukkan renungan mendalam.
Orang terakhir, tentu saja adalah Nan Gong Han di samping Wang Lin!
Tiba-tiba, di cakrawala jauh, rona merah menyelimuti, lapisan awan mengalir deras, dengan cepat terkumpul di atas kepala para hadirin. Awan mengerut berubah menjadi seorang lelaki tua beruban-beruban dengan aura immortal. Saat muncul, kilatan petir berkedip di bawah kakinya, seakan seluruh tubuhnya menginjak aliran listrik.
"Lao Fu adalah Utusan Penerima Kuil Dewa Petir. Apakah kau yang membunuh kandidat wilayah timur Luo Tian?" Setelah muncul, hawa perkasa menyebar dari tubuh lelaki tua ini. Energi Yuan yang terpancar menunjukkan tingkat kultivasinya telah mencapai Mengintip Nirvana tahap menengah!
Ia menatap tajam pria berbaju putih itu, suaranya menyiratkan kewibawaan.
“Benar.” Pemuda berbaju putih itu menjawab dengan tenang.
“Siapa namamu, dari keluarga mana?!” Orang tua itu menyembunyikan ekspresi, membentak rendah.
“Keluarga Xu dari Planet Dong Lin! Perwakilan generasi ini yang turun ke dunia, Xu Ting!” Pemuda itu menjawab sambil mengalihkan pandangan ke Wang Lin, bibirnya menyunggingkan senyum mengerikan.
Ucapan ini, terutama lima kata 'Keluarga Xu dari Planet Dong Lin', seketika bergemuruh bagai guntur di sekeliling. Raut wajah para kultivator berubah drastis, beberapa bahkan menarik napas dalam-dalam, refleks mundur beberapa langkah dengan sorot mata yang ngeri.
Di Planet Dong Lin, mungkin Keluarga Xiang yang paling perkasa. Namun jika bicara reputasi, hanya Keluarga Xu! Marga Xu identik dengan pembantaian tak berujung. Setiap generasi utusan Keluarga Xu yang turun ke dunia selalu membawa malapetaka berdarah. Siapa pun yang berani menantang, planet mereka akan dibantai hingga tak menyisakan sehelai rumput pun!
"Reputasi Keluarga Xu terangkat sepenuhnya melalui badai berdarah yang terjadi berulang kali ini."
"Tak heran orang ini berani menyinggung lebih dari seratus keluarga kultivasi sekaligus……"
"Utusan duniawi Keluarga Xu dari Dong Ling……tampaknya dalam perebutan gelar Fengxian kali ini, bertemu dengannya pasti berakhir mati!"
"Cukup! Keluarga Xu Dong Ling terkenal kejam. Kali ini, jika situasi memburuk, aku akan mengundurkan diri!"
Desas-desus bergelombang tak henti, reputasi Keluarga Xu Dong Ling benar-benar legendaris. Terutama gaya pembantaian berdarah mereka yang membuat bulu kuduk merinding.
Utusan Penerima Kuil Dewa Petir mengerutkan alisnya, berkata datar: "Tiga hari lagi saat tengah hari, pertarungan 108 gelar Lei Xian Luotian akan dimulai. Sebentar lagi petugas Kuil akan memberikan Token dan mengatur tempat penginapan!"
Setelah berkata, orang tua itu terhenti sejenak, matanya berkilat menyapu sekilas para kultivator sekitar, lalu bertanya: "Adakah Xu Mu di antara kalian?"
"Ucapan ini keluar, selain Wilayah Selatan Luo Tian, kultivator dari wilayah Barat dan Utara seketika mata mereka membeku, ekspresi masing-masing berbeda. Nama Xu Mu bagi mereka, tidak kalah menakutkan dari Keluarga Xu di Planet Dong Ling! Bahkan banyak yang menduga, Xu Mu ini adalah anggota Keluarga Xu dari Planet Dong Ling!"
Wang Lin merenung sebentar, lalu mengangkat kepala dan berkata dengan tenang: "Hamba adalah Xu Mu."
Seketika, kecuali kultivator Wilayah Selatan Luo Tian yang menunjukkan ekspresi kompleks, sorotan mata semua kultivator dari Barat dan Utara terkumpul tajam ke arahnya.
"Xu Mu Sang Anak Iblis! Tak kusangka dia benar-benar ikut dalam Perebutan Gelar ini!"
"Xu Mu dan Xu Ting, entah apa hubungan antara keduanya."
"Xu Mu ini setelah dikejar-kejar Keluarga Yao, tidak hanya selamat, malah bisa sampai ke sini. Bukan orang biasa!"
"Rupanya, dialah Xu Mu!" Kultivator berjari enam itu menunjukkan kilau dingin di matanya, mengamati Wang Lin dengan saksama.
Bahkan si Kepala Besar yang selalu tertawa bodoh itu pun wajahnya membeku sejenak. Setelah menarik kembali senyumannya, pandangannya mendarat di Wang Lin, lalu senyuman itu muncul kembali.
Ada pula pemuda berbaju biru yang sangat tampan itu, setelah mendengar nama Xu Mu, seluruh tubuhnya bagaikan pedang terhunus, dengan tajamnya mengunci target Wang Lin mati-matian.
"Xu Mu! Xu Mu yang selalu dikenang sepupu Zifeng!" Di mata pemuda berbaju biru itu, kilatan niat membunuh terlihat.
"Ikut aku, Pemimpin Kuil memanggil!" Pemandu Kuil Dewa Petir itu menatap Wang Lin, menunjukkan senyum ramah yang langka. Tubuhnya limbung, langsung melesat ke kejauhan.
Wang Lin merenung sejenak, mengabaikan pandangan kultivator di sekitarnya. Satu langkah saja, tubuhnya telah muncul di udara, berjalan maju.
Sang tua dari Kuil Dewa Petir terbang perlahan. Saat melaju ke depan, lapisan awan di depannya berpencar satu per satu. Wang Lin mengikuti dari belakang dengan tenang, ekspresinya datar. Sepanjang jalan, tak satu pun pertanyaan terlontar.
Orang tua itu menunjukkan kekaguman di pandangannya, tersenyum berkata: "Kuil Dewa Petir sangat luas, area yang kau lihat sebelumnya hanyalah kuil luar. Sekarang aku akan membawamu ke kuil dalam!"
Wang Lin mengangguk, memandang ke kejauhan. Saat lapisan-lapisan awan melayang di sampingnya, terpampanglah kompleks istana yang sangat megah dalam pandangannya.
Istana-istana ini jumlahnya sangat banyak namun tidak berdesakan, tersebar secara sporadis. Dari kejauhan, mata tak mampu melihat ujungnya. Kota kekaisaran orang biasa tak ada artinya dibanding ini.
Energi dewa yang pekat menyelimuti langit dan bumi, seakan dunia dewa. Sorot mata Wang Lin terpaku menatap tajam - istana-istana ini jelas bukan barang duniawi. Bahkan energi dewa pekat di tempat ini berasal dari bangunan-bangunan tersebut.
"Kuil Dewa Petir memiliki total 1.372 aula besar. Semuanya dibawa oleh Pemimpin Kuil Dewa Petir sepanjang generasi dari Dunia Dewa Petir!" Kata-kata orang tua itu penuh kebanggaan.
Wang Lin mengangguk, memuji: "Kuil Dewa Petir, memang pantas disebut kuil nomor satu di Domain Bintang Luo Tian!" Pujian seperti ini tidak merendahkan. Setelah ribuan tahun kultivasi, Wang Lin telah memahami semua ini dengan jelas.
Orang tua itu tertawa lebar: "Pencapaian Rekan Tao Xu di masa depan pasti luar biasa! Di dalam Kuil Dewa Petir ini, pasti akan ada ruang khusus untukmu!"
Wang Lin tersenyum sambil mengobrol, namun pandangannya tertuju ke depan. Di seluruh area Kuil Dewa Petir, kabut tipis melingkupi banyak area dengan cahaya perak berkedip-kedip di dalamnya - jelas itu adalah kemampuan supernatural petir.
Hampir seluruh wilayah Dunia Dewa Petir dipenuhi Larangan. Bahkan di sepanjang jalur yang dilalui saat terbang ke sini, Wang Lin menemukan banyak Larangan. Tanpa mengikuti orang tua dari Kuil Dewa Petir ini, semua Larangan tersebut pasti bisa menghalangi segala sesuatu.
Seiring kedua orang terus bergerak maju, perlahan mereka tiba di pusat kuil dalam Lei Xian Dian. Di sini terdapat lapangan luas yang terbuat dari batu hijau, kilatan petir terus-menerus memancar di permukaannya. Lapangan ini sangat besar, dari kejauhan diperkirakan mencapai 1.000 zhang, seakan kolam air yang tersusun dari petir. Terutama saat mereka mendekat, kilatan petir di lapangan tiba-tiba bergelombang naik, membentuk mulut raksasa yang hendak menelan mereka berdua.
Orang tua itu tertawa lebar, menepuk kantong penyimpanannya. Seketika sejumlah besar buah kecil merah menyala muncul di tangannya. Dengan gerakan melempar, semua buah itu masuk ke dalam mulut raksasa yang hendak menelan mereka.
Geraman rendah bergema dari kilatan petir di lapangan. Buah-buah merah itu satu per satu menghilang, berubah menjadi getah yang melebur ke dalam kilatan petir. Kilatan petir pun mereda, tak lagi menghalangi.
"Buah Surgawi!" Wang Lin memandangi buah-buah itu dengan seksama.
"Apakah Rekan Tao Xu merasa familiar? Hehe, yang terkurung di sini adalah tubuh kedua roh petir penjaga gerbang di Dunia Dewa Petir. Semua yang ingin memasuki Dunia Dewa Petir harus menyajikan buah surgawi dalam jumlah besar untuk memberi makan roh petir. Jika tidak, makhluk itu tidak akan mengizinkan siapapun masuk!"
"Pemimpin Kuil generasi sebelumnya dari Kuil Dewa Petir kami, dengan kemampuan supernatural luar biasa yang memakan waktu tak terhitung tahun, akhirnya berhasil memisahkan seberkas dari tubuh roh petir itu. Kini menjadi salah satu makhluk suci penjaga kuil kami!"
