Wang Lin mengamati seksama lapangan kolam petir seluas 1.000 zhang itu sebelum menarik kembali pandangannya.
Di bawah pimpinan orang tua itu, mereka melanjutkan perjalanan ke bagian timur Kuil Dewa Petir. Dari kejauhan, Wang Lin melihat sebuah aula yang jauh lebih besar dari lainnya, bagaikan raksasa merangkak di tanah. Belum mendekat pun, tekanan aura yang menyebar sudah terasa.
Di beberapa li jaraknya dari aula utama, orang tua itu menghentikan tubuhnya dan tersenyum, "Rekan Tao Xu, Pemimpin Kuil hanya memanggilmu. Aku tidak bisa menemanimu. Silakan masuk sendiri!"
Pandangan Wang Lin mendarat di aula utama yang berjarak beberapa li. Ia menyatukan tinju ke arah orang tua itu dan berkata, "Terima kasih, Senior, telah menunjukkan jalan!"
"Lao Fu ini bukanlah senior. Rekan Tao Xu dipanggil langsung oleh Pemimpin Kuil, di masa depan pasti akan menjadi sosok yang luar biasa. Nanti, kita harus lebih mempererat hubungan." Orang tua itu menggelengkan kepala, menyatukan tinju untuk berpamitan pada Wang Lin, lalu berbalik dan pergi.
Dengan hati-hati, Wang Lin menyebarkan persepsi spiritualnya sambil melaju ke depan. Perlahan, jaraknya semakin dekat dengan aula utama. Saat sudah berada di dekatnya, pandangannya langsung tertuju pada sosok yang berdiri membelakangi di depan aula. Mesun tubuh orang itu diam, namun seakan sebuah gunung menjulang tegak.
"Yan Lei Zi!" Wang Lin tidak terkejut. Saat tubuhnya sudah mendekat, ia mendarat dan menyatukan tinju, "Hormat pada Senior Yan Lei Zi!"
“Haruskah aku memanggilmu sebagai Anak Iblis Xu Mu, atau Wang Lin dari Domain Aliansi Bintang?” Yan Lei Zi berbalik badan dengan raut wajah tenang, pandangannya mendarat di Wang Lin namun menunjukkan seberkas keheranan.
"Mengintip Nirvana? Bagus, sangat bagus!"
Wang Lin raut wajah tetap tenang tanpa sedikitpun menunjukkan kepanikan saat identitasnya terbongkar, dengan datar berkata: "Xu Mu atau Wang Lin, Senior sudah memanggilku ke sini, pastinya bukan untuk membahas nama asli junior ini."
Yan Lei Zi menatap Wang Lin sejenak, senyum mengembang di bibirnya dengan sorot mata penuh apresiasi. Ia tertawa: "Bagus! Pantas menjadi orang yang ditakdirkan bertemu denganku. Tak peduli kau Wang Lin atau Xu Mu, kutanyakan padamu: Maukah kau terlibat dalam Pertempuran Domain Aliansi Bintang?"
"Kekuatan junior ini terbatas, meskipun terlibat pun tak akan berpengaruh." Wang Lin diam sejenak sebelum berkata perlahan.
"Kultivator tahap Mengintip Nirvana berani menyebut kekuatannya terbatas?" Yan Lei Zi tertawa, namun sorot mata dingin berkilat di pupilnya.
Wang Lin merenung sebentar, lalu mengangguk dan berkata: "Karena Senior Yan Lei Zi begitu menghargai juniorsaya, juniors akan ikut dalam pertempuran ini!" Di dalam hati, Wang Lin sebenarnya telah memikirkan semuanya dengan jelas sebelum datang ke sini. Untuk memperebutkan gelar 108 Dewa Fengxian, dia harus terlibat dalam perang antara Luo Tian dan Aliansi.
"Bagus! Simpan baik-baik tanda pengenal yang kuberikan dulu. Suatu hari nanti mungkin akan sangat berguna bagimu! Ini juga merupakan janji 'takdir' yang kubicarakan sebelumnya!" Yan Lei Zi mengibaskan lengannya, tiba-tiba angin kencang berhembus membentuk pusaran di depan Wang Lin. Kilat petir berkedip-kedip di dalamnya, membentuk sebuah formasi teleportasi.
"Gunakan formasi ini untuk pergi. Tiga hari lagi, aku bersama beberapa Rekan Tao akan datang menyaksikan Pertempuran Fengxian ini. Saat itu, Saudara Senior Shui juga akan hadir!" Setelah berkata demikian, Yan Lei Zi berbalik dan berjalan menuju aula utama.
"Senior Yan Lei Zi, apakah Binatang Petir juniors bisa dikembalikan?" Wang Lin menatap Yan Lei Zi dengan tenang sambil bertanya.
“Setelah koridor terbuka, baru akan dikembalikan!” Siluet Yan Lei Zi masuk ke Aula Utama, menghilang.
Wang Lin terdiam sejenak, mengangkat langkah melangkah ke dalam formasi teleportasi pusaran. Saat muncul kembali, ia sudah berada di samping empat formasi teleportasi utama Kuil Dewa Petir bagian luar.
Sekeliling tak ada siluet manusia lagi, jelas semua sudah diatur masing-masing.
Begitu muncul, Wang Lin langsung menoleh tajam. Di belakangnya berdiri seorang perempuan dengan rupa sangat jelita, seakan patung giok hidup. Ia mengenakan baju biru kehijauan dan rok air berlapis.
"Apakah Senior adalah Xu Mu?" Suara perempuan itu jernih dan merdu.
Wang Lin mengangguk.
"Junior Chen Shan, atas perintah Utusan, menanti Senior di sini. Ini adalah Token transmigrasi pertempuran Fengxian Senior. Mengenai pondok Senior, detailnya ada di dalam Token." Chen Shan dengan raut wajak hormat mengeluarkan Token sebesar telapak tangan dari kantong penyimpanan. Setelah menyerahkannya pada Wang Lin, ia ragu sejenak, pipinya memerah sambil berbisik lembut, "Jika Senior membutuhkan cauldron untuk Kultivasi Ganda dalam beberapa hari ini, bisa mengirim pesan melalui Token. Untuk semua peserta Pertempuran Fengxian, Kuil Dewa Petir akan memberikan segala bantuan yang diperlukan."
Setelah bicara, wajaknya semakin merah. Ia membungkuk hormat lalu mundur. Siluetnya samar-samar menghilang, memperlihatkan sekilas keanggunan gaun yang berkibar.
Wang Lin memegang Token tersebut. Dengan menyapu menggunakan Shen Shi, benda ini menyerupai kepingan giok berisi peta sederhana Kuil Dewa Petir dan formasi teleportasi yang belum diaktifkan. Setelah menemukan lokasi pondok, tubuhnya limbung seketika melesat menuju tempat tinggalnya.
Tiga hari berlalu dalam sekejap. Selama tiga hari ini, Wang Lin tetap bermeditasi dengan mata terpejam, mempertahankan tingkat kultivasinya yang berada di puncak.
Pada tengah hari di hari ketiga ini, Kuil Dewa Petir dipenuhi keriuhan. Cahaya formasi teleportasi terus berkedip, sekelompok kultivator berdatangan. Acara Fengxian ini menarik banyak penonton. Pertama-tama, keluarga-keluarga kultivasi dari planet utama di empat domain bintang. Mereka hanya berhak menonton dari area luar.
Kemudian, di Domain Bintang Luo Tian, meskipun levelnya di bawah Keluarga Yao namun lebih tinggi dari planet utama, seperti keluarga Shen Gong dan Zhan. Disusul oleh empat keluarga kultivasi yang mewarisi teknik langsung dari dunia dewa.
Terakhir muncul anggota dua keluarga kultivasi kuno yang bersama Kuil Dewa Petir menyelenggarakan acara Fengxian ini. Jumlah penonton pertempuran Fengxian ini tidak terlalu banyak, namun mencapai puluhan ribu. Di bawah pengaturan Kuil Dewa Petir, platform-platform mengambang dibangun berpusat di aula dalam kuil, memungkinkan para kultivator ini untuk duduk.
Medan perang Fengxian ditetapkan di aula dalam Kuil Dewa Petir, yakni Lapangan Kolam Petir seluas 1.000 zhang!
Di luar Lapangan Kolam Petir, terdapat lebih dari sepuluh bantal meditasi batu giok putih yang memancarkan energi dewa. Saat ini, Yan Lei Zi duduk bersila di salah satunya. Di sampingnya, Immortal Lord Qing Shui bermeditasi seolah tak tertarik sama sekali dengan segala sesuatu di sekitarnya.
Seiring bertambahnya jumlah kultivator yang menyaksikan pertempuran ini, Sang Leluhur Keluarga Xiang tiba-tiba muncul di udara melalui materialisasi. Ia menyatukan tinju ke arah Yan Lei Zi lalu duduk di bantal meditasi sebelah.
Saat keduanya sedang berdiskusi, pria bermarga Gongsun yang selalu mengenakan jubah hitam itu juga muncul melalui materialisasi dan duduk di sisi lain.
Tak lama kemudian, perwakilan dari empat keluarga kultivasi pewaris dunia dewa termasuk Keluarga Yao berdatangan. Utusan Keluarga Yao adalah Xue Shenzi. Bersama tiga Monster Tua dari klan lainnya, mereka langsung duduk bersila di bantal meditasi tanpa sekalipun melirik ke arah Qing Shui.
Dengan kedatangan keluarga Shen Gong dan keluarga Zhan, Sang Leluhur Shen Gong bersama Lie Yunzi berdua bergantian mendekat dan duduk bersila di atas bantal. Tak lama kemudian, beberapa leluhur dari keluarga kultivasi lainnya juga tiba dan mendarat di bantal-bantal tersebut.
Saat tengah hari tiba, sorot mata Yan Lei Zi berkilat saat membuka mulut dengan nada datar: "Pertempuran Gelar 108 Dewa Luotian, mulailah!" Suaranya berubah menjadi gemuruh petir yang bergema di dalam Kuil Dewa Petir. Seiring gema suaranya, ratusan formasi teleportasi berukuran sama muncul serentak di langit. Dari dalam formasi-formasi itu, mulai terlihat siluet-siluet kultivator.
Wang Lin juga berada di antara mereka!
Xue Shenzi mengangkat kepalanya dengan pandangan mengerikan dan penuh aura mistis ke arah Wang Lin. Ia mendengus keras sambil menarik kembali pandangannya, raut wajahnya tampak muram.
Selain Xue Shenzi, di antara kerumunan penonton yang berada di kejauhan, ada satu pandangan lain yang mendarat di tubuh Wang Lin. Xizi Feng menggigit bibir bawahnya, diam-diam menatap Wang Lin di langit. Hati gadis-nya berdesah pilu, menunjukkan seberkas kebingungan di sorot matanya.
Sejak kembali dari dunia dewa petir, bayangan Wang Lin tak pernah sirna dari hatinya. Terutama saat mendengar Wang Lin dikejar-kejar oleh Keluarga Yao, jantungnya bergetar hebat namun tak bisa membantu. Hari-harinya diisi dengan meditasi yang tak fokus. Ketika mengetahui Wang Lin berhasil melarikan diri dari pengejaran, sukacitanya meluap. Namun di balik kegembiraan itu, tersimpan kepahitan yang pekat.
"Kurasa... bahkan namaku pun mungkin sudah ia lupakan..."
Xizi Feng sangat cantik, hal ini dia sendiri sangat pahami. Banyak pemuda berbakat dari keluarga-keluarga kultivasi yang telah menyatakan ketertarikan padanya, bahkan sepupunya yang paling berbakat, Xizi Mo, juga sangat mengaguminya. Namun sebelumnya, dia bersikap sangat dingin terhadap semua ini. Urusan Kultivasi Ganda bahkan tak pernah terlintas dalam pikirannya. Impiannya adalah menjadi kultivator wanita dengan tingkat kultivasi mencapai langit seperti Sang Leluhur keluarganya!
Namun semua ini berubah total setelah bertemu Wang Lin. Bahkan dia sendiri merasa bingung. Hanya saja, bayangan puluhan kultivator yang menerobos formasi teleportasi Kuil Dewa Petir dengan teriakan "Beri jalan!" itu, sama sekali tak bisa dihilangkan dari ingatannya.
Awalnya Xizi Feng mengira waktu akan mengikis semua ini. Tapi pertemuan hari ini membuatnya menggigit bibir bawah hingga berdarah tanpa disadari. Matanya hanya terpaku menatap siluet di langit yang terasa akrab namun asing.
Tidak jauh dari Xizi Feng, duduk seorang wanita tua. Wanita tua ini jelas tidak memiliki kualifikasi untuk duduk di atas bantal meditasi, namun identitasnya adalah Sang Leluhur keluarga Xi!
Ia mengerutkan kening, melirik Xizi Feng, dan dalam hati menghela napas: "Pertalian terlarang!"
Wang Lin di udara tetap tenang. Pandangannya menyapu lautan kultivator berbakat di Domain Bintang Luo Tian, terutama belasan sosok di atas bantal meditasi. Setiap orang di sana memiliki tingkat kultivasi yang tidak kalah dari Blood Ancestor, bahkan beberapa jauh melampauinya.
Saat 325 formasi teleportasi di langit telah muncul sempurna, semua peserta perebutan gelar memperlihatkan wujud mereka satu per satu. Yan Lei Zi dengan tenang berkata perlahan: "Ritual Fengxian kali ini terbagi dalam tiga ujian, enam jalan, dan satu garis langit! Ujian Langit-Bumi-Manusia menguji tingkat kultivasi! Enam Jalan Metafisik memurnikan Jalan Langit melalui siklus reinkarnasi!
Mereka yang lolos tiga ujian dan enam jalan—108 orang—akan memasuki garis langit pembantaian hidup-mati! Tiga puluh enam dengan pembunuhan terbanyak akan ditahbiskan sebagai Tian Gang! Mereka berhak mengukir nama di Batu Fengxian!"
Kalimat ini begitu keluar, langsung menciptakan gelombang raksasa di Kuil Dewa Petir. Bahkan beberapa orang di sekitar bantal duduk Yan Lei Zi pun berduyun-duyun terkagum, satu per satu matanya berkilat seperti kilat, menatap tajam ke arah Yan Lei Zi.
Bahkan Sang Leluhur Keluarga Xiang dan pria bermarga Gongsun yang mengenakan jubah hitam itu pun tertegun, memandang ke arah Yan Lei Zi!
Bahkan Immortal Lord Qing Shui pun membuka mata, menunjukkan sorot dingin yang pekat, dengan suara berat bertanya: "Apakah itu Batu Fengxian yang ditinggalkan dunia dewa purba di Dunia Dewa Petir?"
