Kultivator Bertangan Enam panik luar biasa. Dalam proses mundurnya yang gila-gilaan di tengah gemuruh petir yang bergema, tepat saat ia terus-menerus mundur, Wang Lin tiba-tiba berdiri dan melangkah maju.
Saat kedua kakinya melangkah, kilat petir berkedip-kedip di bawah kaki mengeluarkan dentuman bergelombang yang menusuk telinga. Aura Wang Lin langsung memuncak. Dalam sekejap napas, ia sudah menyusul kultivator yang sedang mundur itu.
Jari telunjuk dan tengah membentuk pedang, menunjuk ke depan. Seketika kilat petir berkumpul dari segala penjuru, menghujam Kultivator Bertangan Enam. Di bawah hantaman petir surgawi yang dahsyat, wajah sang kultivator memucat. Kedua tangannya membentuk mantra untuk melawan, namun tusukan jari Wang Lin telah menyerap semua energi petir tak berujung di sekitarnya dalam sekejap mata, menyatu menjadi satu sambaran purba yang abadi, langsung menerjang.
Menghancurkan segala perlindungan gaib, langsung menembus tubuh Kultivator Bertangan Enam. Terbentuklah badai petir yang mengamuk, merobek tubuh jasmani hingga hancur, menghancurkan Jiwa Yuan Shen. Sang kultivator menjerit-jerit tak karuan saat energi Yuan-nya bocor keluar. Tubuhnya meledak "Bum!", hancur berantakan sepenuhnya.
Mantra emas berkelip, sebuah mantra keemasan melebur ke dalamnya. Setelah menyerap energi, mantra itu kembali ke Segel Dewa dengan aura spiritual yang memancar.
Semua ini terjadi dalam sekejap mata. Hampir bersamaan dengan serangan mendadak sang Kultivator Bertangan Enam, Wang Lin telah menyelesaikan eksekusinya!
Wang Lin saat ini raut wajaknya agak pucat, segel antara alisnya perlahan menyempit, mata ketiganya menghilang perlahan berubah menjadi benang tipis. Ia berbalik badan, menatap tajam Nan Gong Han yang muncul dalam jarak sepuluh zhang.
"Kau, juga ingin bertarung denganku?"
Nan Gong Han berekspresi serius, mengamati Wang Lin dengan seksama. Beberapa saat kemudian, ia tertawa terbahak sambil menggelengkan kepala, "Tak mungkin menang. Sebenarnya aku keluar untuk membantumu mengatasi si penyerang licik itu."
Wang Lin menarik kembali pandangannya, duduk bersila di samping sambil melakukan meditasi dan latihan pernafasan. Di langit, awan tiba-tiba mengalir deras membentuk pusaran. Dari balik awan, cahaya pelangi menembus turun. Cahaya ini terbelah menjadi tiga bagian, menutupi Wang Lin, Nan Gong Han, dan Shen Gonghu. Tubuh Shen Gonghu bergetar hebat sebelum seluruh dirinya menghilang dalam cahaya pelangi.
Hanya Wang Lin dan Nan Gong Han yang tertarik oleh cahaya pelangi ini, terseret menuju cakrawala.
Kali ini, Wang Lin tidak kehilangan kontak, melainkan menyaksikan langsung sebuah celah muncul di cakrawala. Tubuhnya langsung tertarik masuk ke dalam celah tersebut.
Pandangan berkunang-kunang, saat kembali jelas, terlihatlah batu hijau 1.000 zhang di permukaan tanah dan para kultivator di sekelilingnya.
Tubuhnya limbung, Wang Lin mendarat dari udara. Nan Gong Han nyaris bersamaan mendarat bersamanya.
Di atas batu hijau raksasa, 108 kultivator kini telah bangkit seluruhnya. Xu Ting dengan raut wajak sangat muram menatap tajam Wang Lin, tetap membisu.
Ada pula Kultivator Bertangan Enam yang memandang Wang Lin dengan sorotan mata penuh kebencian.
Yan Lei Zi tersenyum sambil berdiri, berkata perlahan: "Kuil Dewa Petir-ku akan mengukuhkan 108 dewa!" Tangannya kanan mencengkeram angkasa, seketika seluruh Kuil Dewa Petir berguncang. Melodi surgawi nan mistis tiba-tiba bergema.
Alunan musik itu indah bagaikan nyanyian para dewa.
Di tengah alunan musik, awan keberuntungan berkumpul dalam jumlah besar, mendarat di sekeliling. Energi dewa yang pekat menyelimuti area ini, menjadikannya bagaikan surga.
Beberapa burung jenjang terbang menari-nari, mengeluarkan lengkingan yang menusuk telinga, namun menyegarkan jiwa.
Dari kejauhan, dipadukan dengan kuil-kuil dunia dewa yang tak terhitung jumlahnya di Kuil Dewa Petir di bawah naungan awan keberuntungan ini, seolah tak ada bedanya dengan dunia dewa yang sebenarnya.
Para kultivator di sekeliling, satu per satu dipimpin oleh Sang Leluhur keluarga mereka, berduyun-duyun berdiri dengan sikap hormat. Dari kejauhan, mereka terlihat begitu padat dan terhubung menjadi satu kesatuan.
Bukan hanya mereka, bahkan para Monster Tua yang duduk di atas bantal meditasi pun satu per satu berdiri dengan ekspresi masam. Selain itu, di langit, para Utusan Kuil Dewa Petir muncul satu per satu, berdiri di area luar sambil menunjukkan sikap hormat.
Pada momen ini, bukan hanya di Kuil Dewa Petir saja yang seperti ini. Seluruh Domain Bintang Luo Tian, Kuil Dewa Petir menggunakan metode transmigrasi khusus untuk menyiarkan pemandangan di depan mata ini ke seluruh penjuru.
Satu per satu planet kultivasi, keluarga-keluarga kultivasi, hampir semua kultivator, semuanya menatap langit. Di setiap planet kultivasi, terdapat batu pesan suara dari Kuil Dewa Petir.
Batu pesan suara Kuil Dewa Petir tidak hanya dapat mengirimkan suara, tetapi juga mematerialisasi upacara Fengxian di dalam kuil! Batu ini dibagikan gratis oleh Kuil Dewa Petir dengan tujuan selain upacara Fengxian, juga sebagai mobilisasi umum untuk pertempuran final melawan aliansi.
Saat ini, hampir seluruh kultivator di Domain Bintang Luo Tian menyaksikan keagungan upacara Fengxian melalui proyeksi di langit dari batu pesan suara tersebut!
Lokasi Kuil Dewa Petir berada di titik pusat empat domain besar timur, barat, utara, dan selatan Luo Tian. Kini, di luar wilayah kekuasaan kuil, aura pembunuhan menyelimuti empat penjuru mata angin.
Di bagian timur, barisan kultivator terkumpul begitu padat - tak kurang dari sepuluh ribu! Dengan busana berbeda-beda yang menunjukkan asal keluarga kultivasi berbeda, mereka diam seribu bahasa memandang ke depan.
Di depan mereka, berdiri seseorang yang seluruh tubuhnya terbungkus baju zirah merah menyala. Orang ini memiliki rambut putih yang melayang, wajah tak beremosi. Di tangannya, terdapat batu pengirim suara yang saat ini memancarkan gambaran ritual Fengxian dari Kuil Dewa Petir, terpampang jelas di angkasa.
Di bagian selatan, situasi serupa terlihat. Lebih dari 10.000 kultivator duduk bersila di angkasa. Dipimpin oleh seorang tua bermantel debu di depan, mereka semua memandang langit dengan khusyuk.
Bagian barat dan utara, juga dipenuhi oleh pasukan kultivator semacam ini!
Pada momen ini, ritual Fengxian Kuil Dewa Petir di Domain Bintang Luotian menjadi pusat perhatian seluruh jagad!
Di Kuil Dewa Petir, seekor burung jenjang suci terbang mendekat. Paruhnya menggigit gulungan sutra kuning yang kemudian dilepaskan di atas kepala Yan Lei Zi. Sutra itu melayang turun dan ditangkap olehnya.
Dengan menggoyangkan sutra itu, seketika terhamparlah tulisan di depannya. Sutra kuning ini memancarkan energi dewa yang sangat pekat, jelas merupakan Immortal Treasure kelas tinggi!
“Dari kalian semua yang berjumlah 110 orang, seharusnya ada dua yang mundur. Namun mengingat perjuangan berat dalam ujian Jalan Langit yang menghancurkan nyawa, masih tersisa secercah harapan. Maka, yang terkuat akan diangkat sebagai Dewa Petir Utama dan Wakil, sedangkan 108 sisanya menjadi 36 Tian Gang dan 72 Di Sha!”
Yan Lei Zi berhenti sejenak dalam ucapannya, pandangannya menyapu sekilas para kultivator di atas batu hijau setinggi 1.000 zhang, membentak: "Xu Mu, maju ke depan!"
Wang Lin mengerahkan pandangannya, melesat ke depan sambil menyatukan tinju: "Hadir!"
Dengan ekspresi serius, Yan Lei Zi bersuara berat: "Melewati Tiga Ujian Langit, Bumi, dan Manusia di medan Satu Garis Langit, Xu Mu, kukukuhkan kau sebagai Dewa Petir Utama Domain Bintang Luo Tian! Pimpin 3.000 pasukan kultivator sebagai garda terdepan Domain kita!"
Tangan kanan Yan Lei Zi menggoyang angkasa, sebatang kuas dewa berkilauan muncul. Dengan kibasan kuas, tulisan pertama terukir jelas pada kain kuning di depannya.
"Dewa Petir Utama: Xu Mu"
Enam karakter ini baru saja ditulis, cahaya emas langsung berkilauan dari permukaannya, suara auman bergemuruh keluar. Enam karakter ini seolah menembus kain kuning, melesat keluar dan menyatu membentuk harimau petir!
Harimau setinggi sepuluh zhang ini, setelah materialisasi, langsung mengaum keras ke langit. Ia menyambar ke depan tetapi menyusut drastis satu zhang sebelum mencapai Wang Lin, akhirnya berubah menjadi bendera kecil tiga cun. Siluet harimau buas terlihat samar-samar di permukaan bendera.
"Kuberikan padamu Bendera Tianhu, harta magis tingkat tinggi ini. Dengan bendera ini, kau berhak memimpin 3.000 kultivator Domain Bintang Luo Tian sebagai pasukan garda terdepan!" Suara Yan Lei Zi bergemuruh bagai halilintar, mengguncang sekeliling.
Wang Lin menerima Bendera Tianhu, menarik napas dalam-dalam lalu menyatukan tinju: "Perintahmu kutantaskan!"
Saat itu juga, sosok Wang Lin terpantul jelas melalui batu transmisi suara ke seluruh kultivator Domain Bintang Luo Tian. Sebuah badai besar bergolak di seluruh wilayah galaksi ini!
“Ia, dia adalah Xu Mu!”
“Xu Mu si Anak Iblis, Dewa Petir Resmi!”
“Orang ini melampaui 108 dewa, pasti tingkat kultivasinya mengagumkan, bukan orang sembarangan!”
Di Planet Ran Yun, seorang kultivator wanita berparas cantik memandang ritual Fengxian di langit. Awalnya tak memperhatikan, hendak menarik kembali pandangan untuk meditasi. Tiba-tiba ia tertegun! Pandangannya mendarat pada sosok Wang Lin dalam bayangan langit, muncul bayangan keraguan. Ia samar-samar merasa wajah itu familiar, seolah pernah melihatnya di suatu tempat.
Bukan hanya dia, semua kultivator di Planet Ran Yun saat itu membeku di tempat, terpaku menatap sosok Wang Lin di proyeksi langit. Hati mereka seakan dihantam ombak raksasa yang membara, lama tak bisa mereda.
Di Planet Qingling, banyak kultivator juga menatap langit. Namun saat itu, anggota senior keluarga mereka berduyun-duyun berteriak kaget.
“Sang Leluhur!!”
Di puncak Gunung Hengyun, Xie Qing bangkit dari meditasi. Matanya memancarkan semangat saat menatap langit sambil menarik napas dalam-dalam, lalu bergumam: "Guru!"
Di sebuah planet kultivasi terpencil, Yao Bingyun duduk bersila di petinggi gunung es. Kepalanya terangkat memandangi langit, sorot matanya memancarkan ekspresi kompleks yang sangat dalam.
"Tak kusangka, ia berhasil menjadi Dewa Petir..."
Di wilayah utara Luo Tian, sebuah planet kultivasi semi-hancur yang belakangan ini terus mengeluarkan bau busuk misterius. Seluruh kultivator di planet itu tak mampu melacak sumbernya. Di sebuah lembah, Tanlang mengangkat kepala. Sorot matanya tajam bagai pedang saat menatap langit.
"Dia bahkan sudah mencapai ketinggian seperti ini di Domain Bintang Luo Tian!"
Pada momen ini, di seluruh penjuru Domain Bintang Luo Tian, setiap kultivator yang mengenal Wang Lin memandang langit dengan mata tak berkedip. Kekaguman dan keterkejutan terpancar dari sorot mata mereka.
Di dalam Kuil Dewa Petir, Yan Lei Zi membentak: "Xu Ting, maju ke depan!"
Xu Ting menarik napas dalam-dalam, segera maju ke depan dan berdiri dengan penuh hormat.
"Kukukuhkan kau sebagai wakil dewa petir, memimpin pasukan dua ribu kultivator sebagai pelopor kedua Domain Bintang Luo Tian!"
Meski hati Xu Ting enggan, ia terpaksa tunduk. Setelah diam sejenak, ia berkata dengan hormat: "Perintah dilaksanakan!"
Berikutnya, dengan seruan rendah Yan Lei Zi yang berturut-turut, 108 dewa menerima pengukuhan masing-masing! Setiap mereka memperoleh bendera spiritual, menjadi sosok dewa di wilayahnya!
"Dewa petir utama dan wakil, 36 Tian Gang, masuk ke Kolam Naik Ke Surga!" Yan Lei Zi mengibaskan lengan bajunya. Kain kuning di depannya menghilang, awan keberuntungan bergulung-gulung di langit, terkumpul membentuk kolam awan yang turun perlahan dari langit.
Di dalam kolam awan itu, gelombang air hijau bergoyang-goyang, memancarkan hawa yang membuat jiwa terguncang hebat!
"Masuk ke kolam petir, hapuskan Lapisan spiritualmu, leburkan Yuan Langit dengan dewa, jadilah Dewa Sejati yang abadi!" Suara Yan Lei Zi bergema di langit dan bumi.
