Wang Lin tidak memperlihatkan gejolak batinnya. Setelah sedikit menenangkan diri, pandangannya kembali tenang. Namun di balik ketenangan itu, semburan api dari kedalaman jiwanya menyala dengan gila-gilaan.
Ia tidak langsung maju pertama kali. Setelah beberapa orang menyampaikan permintaan mereka secara bergantian, barulah ia perlahan melangkah ke depan. Dengan gerakan menyatukan tinju penuh hormat ke arah Yan Lei Zi, ia berkata: "Junior memiliki satu permintaan!"
Yan Lei Zi melirik Wang Lin, berkata dengan datar: "Xu Mu, sampaikan permintaanmu!"
"Permintaan junior adalah agar sebuah Bayi Yuan Ying yang terluka parah, tertidur lelap di ambang kematian, dapat Memadatkan Tubuh Fisik dan bangkit dari tidur!" suara berat Wang Lin, ekspresinya tak menunjukkan perubahan. Hanya di dalam hatinya, saat ini, berdebar kencang seakan ingin menerjang keluar dari dada.
"Oh?" Yan Lei Zi mengeraskan pandangan, merenung sejenak, lalu memandang Orang tua bermarga Xiang: "Permintaan ini sebenarnya tidak sulit. Keluarga Xiang sejak zaman kuno memiliki warisan kemampuan supernatural bernama Teknik Menjemput Dewa. Teknik ini dikatakan memiliki kegunaan tak terbatas, seharusnya bisa memenuhi permintaanmu. Rekan Tao Xiang, bagaimana pendapatmu?"
Orang tua bermarga Xiang tersenyum ramah. Ia sangat mengapresiasi Wang Lin. Mendengar ini, ia tertawa: "Kurasa Bayi Yuan Ying yang Xu Mu maksud adalah yang tubuh fisiknya hancur dan menerima luka parah, sehingga menyebabkan tidur panjang. Ini tidak sulit! Bawa dulu Bayi Yuan Ying-nya, biarkan Lao Fu mengamati!"
Wang Lin diam. Li Mawan baginya sangat penting, tak tergantikan, sekaligus orang yang harus dilindungi seumur hidupnya. Saat ini, ia ragu sejenak, mengangkat tangan kanan dan menepuk kantong penyimpanan. Seketika sebuah bola kecil memancarkan cahaya lembut melesat keluar.
Selama tiga hari pemulihan di Kuil Dewa Petir, Wang Lin diam-diam telah mengeluarkan Bayi Yuan Ying Li Mawan dari Mutiara Tian Ni. Dengan teknik Larangan Hancur Hati, ia menyegelnya hati-hati agar bayinya tak menghilang.
Semua ini dilakukan untuk momen yang kini tiba.
Tangan kanan menggenggam bola cahaya, tangan kiri menyentuhnya. Seketika bola itu mekar bagai bunga, membuka kelopak demi kelopak. Di dalamnya terlihat seorang bayi Yuan Ying sedang bersila bermeditasi.
Bayi itu adalah Li Mawan. Wajahnya pucat pasi, duduk bersila di sana. Seluruh tubuhnya memancarkan kelemahan, seolah hembusan angin saja bisa membuatnya tercerai-berai, pergi untuk selamanya.
Pada tubuhnya terdapat lapisan cahaya keperakan, membuat Li Mawan pada saat ini terlihat penuh kesucian, seakan peri dari dunia dewa yang turun ke dunia fana dan mendarat di tangan Wang Lin.
Meskipun tertidur lelap, meski tak pernah bangun, Li Mawan dengan mata terpejam ini masih bisa membuat orang merasakan kelembutan dan kebaikannya.
Kecantikannya sederhana. Tak ada keelokan wajah giok seperti Liu Mei, tak ada kesombongan dan kilau permata seperti Hong Die. Namun bagi Wang Lin, apa arti semua itu!
Li Mawan dalam pelukannya, kecantikan yang dulu berubah menjadi rambut putih bagai awan dan lumpur, sekejap mata bagai lautan pindah ke daratan.
Sekejap napas, segala sesuatu hancur menjadi debu, hanya menyisakan satu kalimat yang bergema permanen di hati Wang Lin.
"Langit memintamu mati, aku tetap akan merebutmu kembali!!"
Demi satu kalimat ini, Wang Lin datang ke Luotian. Demi satu kalimat ini, ia berdiri di Kuil Dewa Petir!
Saat Wang Lin mengeluarkan Bayi Yuan Ying Li Mawan, Xizi Feng yang selama ini memandanginya dari kejauhan dengan mata indahnya, tatapannya langsung hancur berantakan. Seluruh wajahnya pucat pasi, tubuhnya gemetar halus. Ia seakan mendengar suara hatinya remuk redam.
"Ternyata... alasan dia melewati semua ujian ini untuk meraih posisi pertama dalam upacara Fengxian adalah demi perempuan ini..." Kristal air mata mengalir di sudut mata Xizi Feng. Ia terpaku memandang Bayi Yuan Ying di tangan Wang Lin, rasa sakit hati yang mendalam menyergapnya hingga memunculkan kepahitan.
"Bisa membuat pasangan kekasihnya melakukan semua ini, meskipun Bayi Yuan Ying-nya rusak dan terjerembab dalam tidur panjang, perempuan ini... tetaplah seorang yang berbahagia."
Qingshui menatap Wang Lin dan Bayi Yuan Ying di telapak tangannya, sorot matanya menunjukkan jejak kenangan melankolis. Bertahun-tahun yang lalu, dia juga pernah memiliki seorang wanita yang dijaganya seumur hidup. Hanya saja... Qingshui menunjukkan kesakitan yang menusuk di pandangannya.
Orang tua bermarga Xiang melirik Bayi Yuan Ying Li Mawan, senyumannya seketika membeku. Sorot mata tajamnya menancap pada Bayi Yuan Ying tersebut, perlahan mengerutkan keningnya dan bertanya, "Sudah berapa lama Bayi Yuan Ying ini tertidur?"
Wang Lin menarik napas dalam-dalam. Saat ini, ketenangan batin dari kultivasi seribu tahunnya bagai sangat rapuh. Memaksa menekan jiwa yang gemetar, dia berkata lembut, "Hampir tujuh ratus tahun."
Orang tua bermarga Xiang mengangguk ringan, membuka mulut, "Bisa mempertahankan Bayi Yuan Ying tak berubah selama tujuh ratus tahun, kelihatannya kau sudah berusaha sangat keras. Tapi... waktu tujuh ratus tahun itu terlalu lama. Bagaimana seorang kultivator tingkat Yuan Ying bisa bertahan hidup tujuh ratus tahun? Apalagi tanpa tubuh fisik, hanya menyisakan Bayi Yuan Ying!"
"Dan yang terpenting, Bayi Yuan Ying ini sedang nyaris mati! Xu Mu, ajukan permintaan lain." Orang tua bermarga Xiang menghela napas dalam hati. Ia berniat membantu Xu Mu ini, karena itu memberikan pilihan untuk mengubah permintaan.
Suara Orang tua bermarga Xiang bagaikan jarum yang tajam, dalam sekejap mata, dengan keras menusuk jantung Wang Lin. Rasa sakit yang tak terungkap, seolah dunia ini runtuh di hadapannya, kehampaan yang hancur, hanya menyisakan gema kesepian. Segala sesuatu telah tiada.
Rasa sakit ini membuat nyawa dalam tubuh Wang Lin menunjukkan tanda-tanda padam dalam sekejap. Di telinganya, hanya suara lawan yang bergema, kata demi kata bagai gemuruh petir, berulang-ulang menggema.
"Benarkah... tak ada cara sama sekali..." Sorot mata Wang Lin menunjukkan kesedihan yang ekstrem, menatap Li Mawan.
Orang tua bermarga Xiang mendesah panjang, sekali lagi mengamati teliti Bayi Yuan Ying Li Mawan sambil menggelengkan kepala: "Jika tebakan Lao Fu tidak salah, perempuan ini saat ajalnya tiba, kau menggunakan metode khusus untuk mencabut Yuan Ying-nya dan merawatnya. Namun di saat kritis proses perawatan hampir berhasil mengubah takdir, terjadi kecelakaan yang membuat Yuan Ying-nya tak bisa bertahan. Meski kau berhasil mengawetkannya hingga kini, sebenarnya dia sudah berada di ambang kematian.
Dengan kekuatanku, aku tak bisa membantumu... Dia pada dasarnya adalah orang yang seharusnya sudah mati. Memaksanya bertahan hanya akan menyiksa kalian berdua! Satu-satunya bantuanku adalah mengantarnya masuk siklus reinkarnasi."
Tubuh Wang Lin limbung, mundur beberapa langkah. Wajahnya pucat pasi, darah jiwa menyembur dari mulutnya. Dengan senyum getir, ia menatap Bayi Yuan Ying Li Mawan yang sedang duduk bersila.
Adegan demi adegan bersama Li Mawan mengalir di hadapan matanya. Rasa sakit hati yang menyelimuti seluruh tubuhnya, rasa sakit yang menusuk tulang dan mengukir hati. Dua aliran air mata mengalir dari sorot mata Wang Lin. Sepanjang hidupnya, jumlah air mata yang pernah diteteskannya bisa dihitung jari. Kali ini, ia menangis.
Memandang Li Mawan, api pantang menyerah tersulut di hati Wang Lin.
"Langit ingin mematikanmu, aku pun akan merebutmu kembali, Wan'er! Ini janjiku padamu!" Wang Lin mengangkat tangan kanan menggenggam Bayi Yuan Ying Li Mawan. Segel di luarnya segera mengkerut, berubah kembali menjadi bola kecil.
Orang tua bermarga Xiang terdiam. Setelah lama, tiba-tiba berkata: "Sebenarnya... tidak sepenuhnya tanpa metode!"
Tubuh Wang Lin bergetar. Puluhan ribu gemuruh petir menggema di jiwanya. Dalam sekejap mata, seluruh kekuatannya terpusat di sorot mata yang menatap tajam ke arah orang tua bermarga Xiang.
“Hanya saja, metode ini membutuhkan pengorbanan yang sangat besar. Inti ketidakmampuan wanita ini untuk bertahan hidup adalah karena Umurnya tidak cukup. Jika bisa menutupi kekurangan Umur, mungkin ada seberkas harapan hidup. Namun, teknik supernatural ini bernama Teknik Qixi. Lao Fu tidak mampu melakukannya, hanya Leluhur Keluarga Xiang yang sedang bertapa sepanjang tahun yang bisa melakukannya.
Xu Mu, aku ingin mengingatkanmu: Untuk melakukan Teknik Qixi ini, dibutuhkan nyawa seseorang yang sangat dekat dengan wanita ini. Dengan begitu tidak akan terjadi penolakan. Namun, orang yang mentransfer nyawa dan Umur ini akan mengalami penyusutan usia. Penyusutan ini tidak proporsional - sangat mungkin kamu harus mengorbankan sembilan persepuluh nyawamu hanya untuk memberi perempuan ini seberkas kemungkinan pulih.
Tapi itu hanya seberkas harapan! Jika gagal, Umurmu juga tidak bisa dipulihkan. Pertimbangkan matang-matang! Jika setuju, Lao Fu bisa membawamu menghadap Leluhur untuk memohon bantuan sekali ini!”
Suasana hening menyelimuti. Suara orang tua dari Keluarga Xiang bergema di antara langit dan bumi, mendarat di telinga setiap orang. Saat ini, semua kultivator di Domain Bintang Luo Tian telah mendengar seluruh perkataan ini.
Demi satu kemungkinan tipis yang tak pasti dari seorang perempuan, mengorbankan sebagian besar nyawa sendiri, apakah ini layak atau tidak...
Keraguan ini terus bergejolak dalam hati setiap kultivator yang mendengar perkataan tersebut.
Orang tua bermarga Xiang memang sangat mengagumi Wang Lin. Dengan menyampaikan hal ini di hadapan semua kultivator Domain Bintang Luo Tian, ia benar-benar tak memiliki niat tersembunyi atau jahat.
"Aku... setuju!" Wang Lin menatap bola larangan di tangannya, pandangannya seakan bisa menembus langsung ke Li Mawan di dalamnya, perlahan berkata.
Suaranya terdengar parau. Seiring tatapannya yang seolah melebur ke dalam hati Li Mawan di dalam bola larangan, kesedihan pun menyelimuti. Li Mawan seakan mendengar suara ini, Bayi Yuan Ying-nya gemetar perlahan, mencoba membuka mata, namun tak tersisa tenaga, hanya kelelahan dan kepedihan tak berujung.
Wang Lin tahu bahwa yang disebut umur sebenarnya berasal dari nyawa. Semakin kuat nyawa, umur secara alami tak terbatas. Para kultivator, seiring peningkatan tingkat kultivasi, nyawa mereka juga diam-diam menguat. Jadi semakin tinggi tingkat kultivasi, semakin panjang umurnya.
Orang tua bermarga Xiang mengangguk, berkata: "Karena kau setuju, setelah upacara Fengxian ini selesai, ikutlah aku ke planet Dong Ling!"
Sorot mata Shui Shui yang dipenuhi jejak kenangan masih terlihat, kali ini dengan seberkas melankolis, ia berbicara datar: "Xu Mu, aku akan menemanimu sepanjang jalan!"
Wang Lin menatap Shui Shui, pandangannya menunjukkan rasa terima kasih lalu mengangguk. Ia tahu Shui Shui khawatir akan muncul masalah di Dong Ling, maka menemani untuk memastikan kelancaran.
Selanjutnya, orang-orang lain juga berduyun-duyun mengajukan permintaan. Yang patut dicatat, permintaan Xu Ting dan Nan Gong Han ternyata sama: mempelajari Seni Immortal secara bebas di Perpustakaan Suci Kuil Dewa Petir. Setelah 36 Tian Gang masing-masing mendapatkan permintaan mereka satu per satu, upacara Fengxian pun berakhir!
Pada saat berakhirnya, gelak tawa Yan Lei Zi bergema di sekeliling. Ia melayang dari bantal duduknya, jubahnya diayunkan. Sorot matanya memancarkan kilatan sinar tajam, berseru rendah: "Rekan-rekan Tao, bantu aku membuka koridor aliansi! Pertempuran besar akan dimulai!"
