Berjalan di antara langit dan bumi, dengan kecerdikan Wang Lin, setelah merenung sejenak, ia pun memahami mengapa kultivator Planet Zhuque begitu menghormatinya - pastinya Zhou Wutai memainkan peran besar dalam hal ini.
Fakta sebenarnya memang sesuai dugaan Wang Lin. Kultivator Bertelinga Besar Zhou Wutai, yang selalu merasa berhutang budi atas penyerahan jabatan Zhu Que Zi kepadanya oleh Wang Lin dulu, tak pernah mendapat kesempatan membalas kebaikan karena kepergian Wang Lin.
Zhou Wutai adalah sosok yang jelas dalam urusan hutang budi, dia selalu mengingat kebaikan Wang Lin.
Maka, baik keturunan Keluarga Wang maupun sekte-sekte kultivasi yang ditinggalkan Wang Lin, bahkan Negara Zhao, semuanya berkembang perlahan di bawah perlindungan Zhou Wutai.
Dengan statusnya sebagai Zhu Que Zi generasi baru di Planet Zhuque, Zhou Wutai dengan mudah memberikan kesempatan besar bagi keturunan Wang untuk menjadi penguasa tertinggi dunia fana. Negara Zhao bahkan secara bertahap naik level dengan bantuannya, akhirnya mencapai status negara cultivation tingkat lima.
Semua ini tentu diketahui orang-orang sebagai akibat pengaruh Wang Lin. Kisah-kisah Wang Lin di Makam Zhuque juga tersebar, seiring waktu dan pertimbangan Zhou Wutai, gelar seperti "Penjaga Planet Zhuque" dan "Leluhur Planet Zhuque" secara tidak sadar diterima oleh semua kultivator.
Alasan Zhou Wutai melakukan ini, selain membalas budi, ada penyebab yang lebih dalam. Saat itu tingkat kultivasinya belum mencapai Puncak Kekuasaan, bisa dibilang sebagai Zhu Que Zi generasi paling lemah. Karena tidak bisa membuat orang lain tunduk, satu-satunya cara adalah dengan gencar menyebarkan nama Wang Lin yang telah pergi, memanfaatkan pengaruhnya untuk memperkuat wibawa!
Dalam perenungan Wang Lin, meski tidak berhasil menebak seluruh kebenaran, sekitar 50-60% telah terkuak. Ia menghela napas dalam hati. Apapun motif Zhou Wutai, tindakannya tetap harus dibalas.
Saat melaju, Tashan dan Pelayan Berkepala Besar mengikuti dari belakang. Sepanjang perjalanan, Tashan tetap mempertahankan ekspresi dinginnya. Sementara Pelayan Berkepala Besar, menyaksikan Wang Lin kembali ke kampung halaman, perasaan kompleks terhadap keluarganya semakin menguat. Ia bisa melihat dengan jelas bahwa kultivator di sini menunjukkan rasa hormat tulus kepada Xu Mu. Pelayan Berkepala Besar membayangkan, dengan tingkat kultivasinya sekarang, meski akan dihormati jika kembali ke keluarga, namun kehormatan itu sangat palsu—hanya formalitas belaka karena statusnya.
Dari kejauhan, sebuah kota raksasa muncul di depan. Kota ini bagaikan naga raksasa yang sedang merangkak, dipenuhi aura kemewahan. Tembok di sekelilingnya tersusun dari batu hitam, bahkan terasa gelombang ilmu yang bergetar di permukaannya.
Sebelum mendekat, Wang Lin sudah tahu: Di dalam kota ini terdapat banyak Larangan dan formasi yang kuat. Jumlah larangan ini begitu banyak, jika semuanya diaktifkan, bahkan bagi kultivator Puncak Kekuasaan pun akan menjadi ancaman.
Tempat ini adalah ibukota kabupaten satu-satunya kekaisaran dunia fana dalam wilayah Negara Zhuque di Planet Zhuque, selain daerah yang dikuasai Suku Immortal Peninggalan!
Dinasti Agung!
Berdiri selama 437 tahun, telah menjadi kekuatan dunia fana terkuat di Planet Zhuque selain suku terpilih Suku Immortal Peninggalan.
Wang, keluarga kerajaan dengan akar sejarah yang dalam. Konsolidasi selama 400 tahun lebih membuat dinasti ini memiliki pasukan besar, bahkan tak terhitung orang-orang dunia persilatan yang bergabung. Namun yang paling membuat reputasi gemilang adalah banyaknya cultivator yang mengabdi!
Selain itu, banyak sekte kultivasi seperti Yun Tian Zong dan berbagai sekte dari Negara Zhao menjadi tulang punggung kerajaan ini. Anggota keluarga marga Wang menikmati posisi yang sangat tinggi.
Shen Shi Wang Lin menyelimuti seluruh Planet Zhuque, secara samar merasakan tarikan darah keluarga. Ia mencari hingga tiba di ibukota ini, tempat darah keluarga Wang paling terkonsentrasi.
Dalam penyapuannya, ia tak menemukan siluet Wang Zhuo. Dengan desahan panjang, tubuhnya limbung lalu menghilang dari tempatnya. Saat muncul kembali, ia sudah berada di kota kekaisaran. Memandangi kerumunan yang sangat ramai dan bangunan-bangunan mewah, keningnya perlahan berkerut.
Seluruh ibukota kerajaan ini terlampau mewah. Permukaannya dihiasi batu giok langka. Saat Shen Shi-nya menyapu, semua jalanan di ibukota ternyata seperti ini.
Jika hanya itu mungkin masih bisa dimaklumi, tapi bahkan pepohonan di sekelilingnya terbungkus kain sutera. Terlihat memiliki keindahan unik, namun sebenarnya merusak berkah leluhur.
Berkultivasi hingga tingkat Wang Lin, sudah bisa melihat berbagai fenomena. Di atas ibukota ini, langit dipenuhi berbagai hawa yang bisa mengganggu jiwa - duka, kesedihan, kemarahan, ketakutan, dan sejenisnya.
Tinggal lama di tempat ini pasti akan membuat karakter menjadi bengkok, ekspresi emosi tak menentu, bahkan Umur akan mengalami kerusakan besar-besaran.
Semua hawa ini adalah jenis aura dendam. Wang Lin pernah memerintahkan pengumpulan khusus aura serupa di Planet Qingling dulu. Melihat aura dendam yang menyelimuti ibukota ini, keningnya semakin berkerut.
Saat Shen Shi-nya menyebar, terlihat di berbagai kota-kota Planet Zhuque terdapat tingkat aura dendam yang bervariasi. Sumber aura-aura ini menyelimuti separuh Planet Zhuque.
Dari desa-desa dan pondok-pondok orang biasa, aura dendam terus-menerus terlepas, terkumpul di setiap kota, tak kunjung menghilang.
Terutama di bagian barat laut, sepuluh ribu li tanah merah, mayat berserakan, aura dendam dalam jumlah besar menyebar dari sana. Jika kota-kota lain memiliki aura dendam yang sangat pekat, maka di atas ibukota kerajaan ini, aura dendamnya telah membara bagai api iblis yang melayang ke langit.
Aura dendam semacam ini hanya bisa terdeteksi oleh mereka yang tingkat kultivasinya setara dengan Wang Lin dan melakukan pengamatan seksama. Bagi yang tingkat kultivasinya rendah, mustahil untuk merasakan sedikitpun.
"Nakal!" Wang Lin berjalan di jalanan ibukota dengan raut wajak muram. Meski senang melihat keturunan Keluarga Wang berkembang pesat, namun kemakmuran ini justru memicu aura dendam yang membara. Di bawah pengaruh aura ini, keturunan Wang pasti akan sangat terpengaruh. Daripada kemakmuran seperti ini, lebih baik tidak usah!
Tiba-tiba dari depan terdengar derap kaki kuda yang bergema. Para pejalan kaki langsung panik dan berpencar ke kedua sisi. Wang Lin mengerutkan kening, ikut mundur beberapa langkah sambil menatap dengan wajak muram.
Di depan terlihat beberapa ekor kuda besar melesat dengan cepat, di atasnya duduk beberapa pemuda. Di belakang, diikuti oleh sejumlah besar pelayan. Para pelayan ini semuanya berjalan kaki, namun kecepatannya mampu menyaingi lari kuda.
Para pemuda yang menunggang kuda tersebut semuanya mengenakan busana mewah. Pemimpin kelompok memiliki rupa tampan, namun di balik alis pedang dan mata berkilauan, wajahnya diselimuti gas hitam samar. Gas hitam ini sangat tipis, bahkan kultivator Puncak Kekuasaan pun sulit merasakannya, namun dalam sorot mata Wang Lin, hal ini terlihat sangat jelas-jelas.
Di langit, dua cahaya pedang mengaum melintas. Di atas pedang tersebut berdiri dua kultivator tingkat Pembangunan Fondasi, membuka jalan bagi para pemuda penunggang kuda di bawah.
Jika hanya sekadar kemewahan seperti ini mungkin masih bisa dimaklumi, yang membuat Wang Lin mengerutkan kening adalah tali besi yang terikat di belakang kuda pemuda berbaju mewah itu. Di ujung tali, terikat seorang pria berambut kusut dan wajah tertutup kotoran. Dari posturnya, tampak ia seorang lelaki. Saat ini, jelas ia telah diseret sepanjang jalan dengan kecepatan tinggi. Jubahnya robek-robek, darah segar mengalir deras membentuk jejak merah mengejutkan di tanah, seolah seseorang menggoreskan kuas yang dicelupkan tinta vermilion dengan kasar.
Dengan teriakan liar, rombongan itu melesat pergi. Tertawa-tawa gila bergema di udara. Orang-orang dunia persilatan itu segera mengikut dengan gesit. Dua kultivator di atas pedang terbang bahkan tak melirik sedikitpun.
Tak lama setelah mereka pergi, sekelompok pasukan bergegas datang. Mereka membersihkan bekas darah di tanah, lalu terus mengikuti di belakang sambil membersihkan sisa-sisa darah di sepanjang jalan.
Baru setelah semua rombongan itu benar-benar pergi, kerumunan orang di sekeliling mulai kembali normal diselingi bisikan-bisikan rendah yang tak henti.
“Kasihan, sungguh dosa! Entah siapa lagi yang kurang awas sampai berani menantang Pangeran Keenam Belas. Kali ini, mungkin akan diarak mengelilingi ibukota kabupaten sebelum dibiarkan mati!”
“Benar juga. Di wilayah Da Wang Chao kita, keluarga kerajaan adalah langit. Bahkan para dewa pun menjadi kaki tangan mereka. Siapa yang berani melawan?”
“Jangan bahas ini. Beberapa bulan lalu, Penasihat Kerajaan konon mengamati bintang di malam hari dan mendeteksi bintang kejahatan dari barat laut. Akhirnya mereka membantai ratusan ribu rakyat jelata di sana. Katanya sampai sekarang barat laut masih dipenuhi kerangka mayat.”
“Ini topik sensitif, Saudara Li. Lebih baik kita berhenti bicara. Waspadalah, masalah bisa muncul dari mulut.”
Wang Lin berwajah muram. Ia jelas-jelas melihat darah Keluarga Wang mengalir di tubuh pemuda berbaju mewah itu.
“Tashan, bawakan orang itu ke sini!” ujar Wang Lin dengan tenang.
Tashan langsung berbalik tanpa basa-basi. Siluetnya lenyap sesaat, dan kembali sekejap kemudian sambil menggenggam kerah pemuda berbaju mewah itu.
Saat ini, sorot matanya menunjukkan kengerian, terus-menerus memaki: "Berani! Kau berani menangkapku, kultivator dari sekte mana kau?! Tahukah kau siapa aku? Aku anggota Keluarga Wang!!"
Tashan dengan ekspresi dingin mendekati Wang Lin, tangan kanannya mengayun ke depan. Seketika pemuda berbaju mewah itu terlempar ke tanah.
Pemandangan ini langsung membuat kerumunan yang semula berpencar, bergetar serentak. Hampir tanpa keraguan sedikitpun, mereka berpencar cepat sambil memandang ke arah sini dari kejauhan, sorot mata penuh kengerian.
Pemuda berbaju mewah itu dengan wajah mengerikan bangkit berdiri, menatap tajam Tashan. Meski hati gemetar, tak ada ketakutan yang terlihat: "Aku keturunan Wang! Jika kau lukai aku - tak peduli sekte mana pun kau - kau pasti mati!!"
Wang Lin dengan ekspresi dingin menatap tajam pemuda berbaju mewah itu. Di wajah pemuda ini, gas hitam pekat bermunculan membentuk ular panjang yang menjulurkan lidahnya dan mengaum tanpa suara ke arah Tashan.
Adegan ini hanya bisa dirasakan oleh mereka yang tingkat kultivasinya telah mencapai Langkah Kedua. Bagi yang belum, hanya akan merasakan hawa Yin Han tiba-tiba meledak dari tubuh pemuda itu, cukup untuk mengguncang jiwa.
Tiba-tiba, teriakan keras bergema di ujung jalan. Pasukan berkuda yang lewat tadi kembali dengan cahaya pedang melesat cepat dari depan. Di bawah, para pelayan dari dunia persilatan juga mendekat dengan niat membunuh.
"Tangkap si pemberontak itu!" Teriak beberapa pemuda yang masih menunggang kuda dengan wajah mengerikan di antara kerumunan yang menerjang.
"Ada! Lindungi pangeran!"
Dua cahaya pedang itu datang lebih dulu, menyambar Tashan. Dua kultivator di atas cahaya pedang itu mengerahkan kekuatan dengan gigih. Sebelumnya, mereka sama sekali tidak menyadari kejadian ini. Tiba-tiba saja, mereka mendapati pangeran itu menghilang.
Merasa ngeri, mereka segera menoleh mencari. Saat melihat Tashan melemparkan pangeran ke tanah, keduanya menarik napas dalam-dalam. Sebagai murid Sekte Yun Tian yang ditugaskan melindungi pangeran Wang, mereka pasti akan dihukum jika terjadi sesuatu pada sang pangeran.
Mereka langsung menerjang, cahaya pedang berkedip-kedip menusuk Tashan.
