Hampir bersamaan dengan suara pria itu, dari lapangan di bawah tanah tiba-tiba bergemuruh dahsyat. Retakan segera muncul di permukaan tanah, delapan orang tua langsung menerjang keluar.
Kedelapan orang tua ini memancarkan kesan zaman yang dalam dari seluruh tubuhnya. Setelah muncul, mereka segera menatap tajam ke arah Wang Lin, lalu menyerang tanpa ragu-ragu.
Amarah di sorot mata Wang Lin semakin memuncak. Di antara alis kedelapan orang tua ini, gas hitam pekat menyelimuti. Namun, di balik gas hitam itu, seberkas sinar kuning menyala mati-matian menjaga "Lingtai" (platform spiritual).
Tubuh melangkah maju, tangan kanan Wang Lin langsung menunjuk ke depan. Seketika delapan aliran energi hitam putih saling menjalin keluar, menyambar menuju delapan orang. Saat menyentuh tubuh, langsung mengitari. Pada sekejap energi hitam putih menyelimuti tubuh, kedua energi itu langsung menghantam titik antara alis mereka! Bum! Kabut hitam pun hancur berantakan!
Tubuh delapan orang tua itu terguncang dahsyat. Sorot mata mereka seketika jernih. Pandangan pertama yang terlihat adalah Wang Lin yang dilanda amarah. Sekilas pandang ini membuat kedelapan orang itu langsung gemetar. Salah satu di antaranya berteriak ketakutan: "Sang Leluhur Wang Lin!!"
Tujuh orang yang tersisa, berduyun-duyun menunjukkan raut wajah bersemangat.
Begitu ucapan itu meluncur, permukaan tanah di sekitarnya langsung dilanda gejolak dahsyat. Para kultivator yang mengamati dari kejauhan di tanah, mendengar kata-kata ini, raut wajah mereka berubah drastis penuh ketidakpercayaan.
Sebaliknya keturunan Keluarga Wang, satu per satu menunjukkan ekspresi iblis. Hanya segelintir yang tidak banyak, memperlihatkan kegembiraan.
Pada saat itu, di langit, kabut tebal yang keluar dari antara alis delapan orang tua itu menyatu, seketika membentuk ular sanca sepanjang puluhan zhang. Dengan raungan menggelegar, ular itu menyambar ke arah Wang Lin.
Kali ini, Tashan langsung melangkah maju. Tinju kanannya menghantam angkasa, gemuruh dahsyat menggema. Ular raksasa itu langsung hancur berantakan. Tashan mengakhiri jurusnya, mundur ke belakang Wang Lin. Dari awal hingga akhir, ekspresinya tetap dingin tak berperasaan.
Sorot mata Wang Lin memancarkan niat membunuh. Ia mengangkat tangan kanan dan menekan ke bawah. Seketika, tanah di bawah istana kerajaan bergemuruh hebat. Sebuah kekuatan dahsyat menghantam, membuat permukaan tanah ambles dalam. Seorang pria langsung terlempar keluar.
Pria ini telanjang dari pinggang ke atas, rambut panjangnya berkibar-kibar. Matanya menatap tajam ke arah Wang Lin di langit, pupil matanya menyempit nyaris tak terlihat.
"Berani merawat roh dendam di tubuh keturunan Keluarga Wang? Kau, mencari mati!" Suara Wang Lin membekukan darah. Saat mengucapkan itu, ia melangkah maju. Kilat petir meraung di tangan kanannya, menyambar langsung ke arah pria itu.
Pria itu raut wajah berubah drastis. Awalnya dia mengira telah menyembunyikan diri dengan kedalaman ekstrem, namun ternyata masih terendus. Sekarang dia mundur dengan cepat. Tingkat kultivasinya jauh melebihi kultivator lain di Planet Zhuque, bahkan telah mencapai Yin Xu. Namun saat ini, jiwanya terguncang hebat. Sambil mundur, pandangannya tak sengaja tertuju pada perempuan berbaju warna-warni di samping pria berjubah naga di Aula Utama.
Perempuan berbaju warna-warni itu sorot matanya dingin. Melihat Wang Lin menyerang pria tersebut, dalam hati dia mendengus keras. Tanpa ragu-ragu dia mengangkat tangan kanan, bersiap melakukan teknik supernatural.
Namun, tepat saat itu, langkah Wang Lin menuju pria bertelanjang dada itu tiba-tiba menimbulkan gelombang energi. Dalam sekejap mata, siluetnya menghilang.
Kehilangan jejak ini membuat pria itu tertegun. Namun segera matanya berkilat. Tanpa ragu dia melesat cepat kabur. Tashan matanya berkilau dingin, hendak mengejar. Tapi Pelayan Berkepala Besar lebih dulu melesat dengan tawa kebodohan, memburu kabur.
Adapun perempuan berbaju warna-warni itu juga tertegun, namun seketika ekspresinya berubah drastis. Seketika ia menyambar ke depan, tetapi sudah terlambat. Siluet Wang Lin telah muncul langsung di dalam aula utama, di samping perempuan berbaju warna-warni itu. Sorot matanya memancarkan kilatan petir, dua jari tangan kanannya menusuk ke depan dengan amarah. Seketika gemuruh petir menggema di antara langit dan bumi, tak terhitung kilat petir hampir sekejap mata - dengan cara yang tak terbayangkan seakan menembus kehampaan - terkumpul langsung di ujung jarinya.
Membawa petir langit dan bumi, tusukan jari ini langsung menembus titik jantung belakang perempuan itu!
Perempuan itu tubuhnya terguncang dahsyat, memuntahkan sejumlah besar darah segar. Seluruh tubuhnya memancarkan cahaya pelangi. Di ubun-ubunnya segera muncul ular sanca hitam besar yang berputar-putar, namun ular tersebut langsung hancur berantakan seketika muncul. Wajak perempuan itu pucat pasi. Serangan penuh petir itu, setelah menghancurkan ular sanca, hendak meluluhlantakkan tubuh fisik dan Jiwa Yuan Shen-nya. Namun tiba-tiba dari ubun-ubunnya terdengar kicauan elang. Seekor burung phoenix pelangi langsung muncul melalui materialisasi, menjadi tameng yang menghalangi serangan petir Wang Lin.
Saat mundur, ia hendak melakukan teknik supernatural, namun Wang Lin lebih cepat selangkah. Sekali lagi muncul di sampingnya, jari penuh energi petir itu segera menghantam.
Dalam gemuruh petir yang bergemuruh, perempuan itu kembali memuntahkan darah segar. Elang di ubun-ubunnya pun mulai gemetar. Tubuhnya melesat mundur dengan cepat, namun kecepatannya sama sekali tak bisa menyaingi Wang Lin. Secepat kilat, siluet Wang Lin seperti hantu berhasil menunjuk empat kali berturut-turut!
"Tubuh perempuan itu terguncang dahsyat. Serangan bertubi-tubi membuatnya terluka parah, sama sekali tak mampu melawan. Terutama saat jari terakhir mendarat, phoenix di ubun-ubunnya seketika melengking dan runtuh!"
"Aku salah satu dari Tujuh Phoenix Bintang Feng Luan! Beraninya kau membunuhku!!" Sorot panik terpancar dari mata perempuan itu sambil bersuara keras.
Namun Wang Lin tak memberi jeda. Dengan goyangan tubuh, ia muncul di belakang perempuan itu. Kilatan niat membunuh di matanya, dua jari tangan kanannya berubah menjadi energi hitam-putih langsung menghunjam bahu kanannya!
Energi dualitas itu menerobos masuk. Tubuh perempuan itu bergetar. BUM! Jasadnya runtuh seketika. Yuan Shen berusaha kabur, namun terjerat energi hitam-putih yang mengurungnya, diseret mendekati Wang Lin.
Tanpa pikir panjang, Wang Lang langsung menekan Yuan Shen perempuan itu dengan telapak tangan. Teknik Pencarian Shen Shi diaktifkan tiba-tiba. Di tengah jerit kesakitan yang menggigil, ingatan demi ingatan digasak secara brutal olehnya.
Semakin dia melihat ingatan itu, raut wajak Wang Lin semakin muram. Di akhir, sorot matanya dipenuhi dingin yang menusuk. Tangan kanannya meremas keras, seketika jiwa perempuan itu bum! runtuh berantakan, berubah menjadi gumpalan energi murni yang langsung ditelannya.
Sebenarnya dia sudah lama mencurigai perempuan ini. Meskipun dia berusaha menyembunyikan tingkat kultivasinya, di mata Wang Lin semuanya terlihat jelas-jelas. Tingkat kultivasi Yang Shi-nya, jika bukan karena perlindungan Feng Ling, bisa dibunuh dengan sekali serangan petir.
Andai saja lokasi perempuan itu tidak dikelilingi terlalu banyak anggota Keluarga Wang. Selain itu, Wang Lin langsung melihat gas hitam di antara alis anggota keluarga itu terhubung samar dengan tangan kanan perempuan ini. Jelas-jelas, hidup mati mereka berada di bawah kendalinya.
Jika tidak, Wang Lin akan langsung membunuh perempuan itu begitu muncul, tanpa perlu memaksa sosok di kedalaman bumi keluar terlebih dahulu untuk mengalihkan perhatiannya, baru kemudian memanfaatkan kesempatan untuk turun tangan.
Pada detik kematian perempuan itu, separuh kecil anggota Keluarga Wang di aula langsung memuntahkan darah segar, kehilangan sorot mata, runtuh tewas.
Sisanya kabut hitam di antara alis mereka seketika menghilang, mata kembali jernih. Tatapan mereka ke Wang Lin dipenuhi semangat, berduyun-duyun bersujud dengan malu.
Dalam pendidikan sejak kecil setiap anggota Keluarga Wang, ada ritual mengamati gambar leluhur. Wajah Wang Lin telah terukir dalam jiwa mereka. Kini dalam kesadaran penuh, mereka langsung mengenalinya.
Wang Lin bukan sosok asing bagi mereka. Segala rumor dan banyaknya kultivator yang membantu Dinasti Da Wang, semuanya karena Keluarga Wang memiliki Wang Lin!
"Sang Leluhur, kami salah..." Delapan orang tua itu serentak bersujud di tanah.
Pandangan Wang Lin mendarat di aula utama, melirik pria paruh baya berseragam naga yang juga bersujud di tanah, suaranya menusuk dingin: "Kalian memang bersalah, bahkan tak bisa membedakan mana anggota keluarga Wang sejati!"
Raut wajak pria paruh baya itu berubah drastis. Wang Lin mendengus keras, suaranya bergemuruh bagai petir. Saat gema itu beresonansi, tubuh pria itu langsung terlempar pingsan oleh getaran energi.
Ucapan Wang Lin membuat anggota Keluarga Wang di sekeliling tertegun. Seketika raut wajah mereka muram, sorot mata semua tertancap tajam ke tubuh pria tak sadarkan diri itu.
Wang Lin mendesah panjang lalu menyatukan tinju ke arah kultivator yang mengamati dari kejauhan, suaranya berat: "Rekan-rekan Tao, selama bertahun-tahun ini, sekte kalian telah banyak membantu keluarga Wang. Terima kasih!"
Para kultivator itu serentak membungkuk hormat.
Setelah memberikan penjelasan, Wang Lin menyapu menggunakan Shen Shi untuk memastikan tidak ada lagi orang Bintang Feng Luan di dalam kota. Ia berkata pada sesepuh keluarga Wang yang bersujud di tanah: "Urusan di tempat ini kalian selesaikan sendiri. Aku akan kembali dalam beberapa hari!" Sorot mata dingin berkilat di mata Wang Lin. Dari ingatan perempuan Bintang Feng Luan itu, ia telah mengetahui banyak hal yang harus segera dituntaskan.
"Bintang Feng Luan, Sekte Yin Mayat! Berani-beraninya mengincar keturunan keluarga Wang! Jangan salahkan Wang Lin bertindak kejam!" Niat membunuh memancar dari sorot mata Wang Lin. Kali ini, murka sejatinya telah berkobar!
Dari ingatan perempuan Bintang Feng Luan itu, Wang Lin mengetahui bahwa perempuan tersebut memang salah satu dari Tujuh Elang Feng Luan. Namun di saat bersamaan, ia juga anggota Sekte Yin Mayat yang dikirim sebagai Sesepuh Besar ke Planet Zhuque. Statusnya hampir setara dengan Sun Tai di masa lalu, namun tingkat kultivasinya jauh melampaui Sun Tai.
Sekte Yin Mayat, Wang Lin dahulu sempat mendengar banyak rahasia dari mulut Sun Tai saat usia Sun Tai telah habis. Misalnya, mengumpulkan aura dendam dan memelihara roh dendam merupakan salah satu misi setiap cabang Sekte Yin Mayat.
Dalam ingatan perempuan dari Bintang Feng Luan itu, Wang Lin mengetahui bahwa di dalam Dinasti Besar, hampir setiap kota terdapat penghuni Sekte Yin Mayat. Bagai jaring besar yang menutupi Dinasti Besar dengan rapat, mereka terus-menerus memacu aura dendam, mengumpulkannya, dan memelihara roh-roh dendam.
Saat ini yang akan dilakukan Wang Lin adalah memusnahkan semua orang ini, bahkan mencabut Sekte Yin Mayat di Planet Zhuque hingga ke akar-akarnya! Sebenarnya meski tanpa urusan keturunan Keluarga Wang, Wang Lin sudah berencana mengunjungi Sekte Yin Mayat. Di bawah tanah sekte itu, terdapat mayat raksasa klan Raksasa serta seberkas Shen Shi lemah yang membuatnya sangat tergiur.
Hanya saja tidak diketahui, apakah pada hari ini setelah ratusan tahun berlalu, mayat klan Raksasa itu masih ada atau tidak.
Dari kejauhan, Pelayan Berkepala Besar kembali dengan membawa seseorang di tangannya. Dengan senyum kebodohan, ia menatap Wang Lin.
"Bunuh! Jiwa Yuan Shen untukku!" Ekspresi Wang Lin dingin membeku. Dengan satu langkah, tiba-tiba ia melesat ke cakrawala.
Tashan mengikuti dari jarak aman.
Pelayan Berkepala Besar menjilat bibirnya, tangan kanannya meremas. Seketika tubuh yang dipegangnya bum! runtuh berantakan. Jiwa Yuan Shen-nya diremas lalu dilontarkan ke Wang Lin.
Perubahan drastis sedang berlangsung cepat di Planet Zhuque, menyusul kepulangan Wang Lin.
