Di Planet Zhuque, dalam kota kekaisaran Dinasti Besar, semua anggota Keluarga Wang saat ini telah berkumpul di sebuah lapangan. Mereka satu per satu bersujud di tanah, wajah menunjukkan ekspresi campuran semangat dan kegelisahan yang saling menjalin.
Suasana hening meliputi.
Di depan mereka terdapat sebuah ruang altar leluhur yang dibangun di dalam kota kekaisaran. Di dalamnya terpajang banyak tablet roh. Bangunan ini tidak dibangun dengan kemewahan, melainkan kesederhanaan yang polos.
Wang Lin berdiri di dalam ruang altar, matanya menelusuri nama-nama asing yang terukir. Akhirnya, di bagian paling atas, ia melihat sebuah tablet leluhur bertuliskan: Roh Leluhur Wang Zhuo.
Wang Lin diam membisu, seolah kilasan peristiwa masa lalu bersama Wang Zhuo terbayang di depan matanya.
Kini ia kembali, namun langit dan manusia telah terpisah selamanya.
Wang Zhuo sungguh telah menepati janjinya dahulu kepada Wang Lin. Ia memastikan Wang Lin bisa berkultivasi dengan tenang, sementara dirinya sendiri menjaga keturunan Keluarga Wang hingga ajal menjemput.
Wang Lin menghela napas pelan. Kembali kali ini, ia merasa sangat asing dengan Planet Zhuque ini, bahkan saat berada di tengah keturunannya sendiri, tak ada sedikit pun kehangatan ikatan keluarga yang ia rasakan.
Yang ada hanyalah melankoli dan kesedihan samar yang mengendap di hatinya.
Untuk pertama kalinya ia merasakan langsung betapa kejamnya sang waktu, bagai sungai es yang tak berperasaan mengalir di sekitarnya, membasuh semua kenangan indah masa lalu dengan dingin...
Di luar ruang altar leluhur, seluruh keturunan Keluarga Wang menahan napas, jantung mereka berdebar kencang, memandang dengan penuh kehati-hatian ke arah Sang Leluhur yang terasa asing namun samar-samar familiar.
Di barisan terdepan para anggota keluarga, delapan orang tua itu tetap bersujud di tanah, diam-diam mengamati Wang Lin. Secara samar, mereka seolah bisa merasakan kesan zaman dan kepedihan yang terpancar dari diri Wang Lin.
Pandangan Wang Lin turun mengikuti deretan tablet leluhur dari puncak, lalu berhenti pada salah satu tablet bertuliskan: "Leluhur Wang Yu."
Nama "Wang Yu" ini, samar-samar masih tersimpan dalam ingatan Wang Lin. Seolah di masa lalu, ketika Suku Immortal Peninggalan dan Negara Zhuque terlibat pertempuran besar, di Planet Zhuque mereka menangkap anak-anak kecil satu per satu. Salah satunya adalah Wang Yu ini.
"Anak ini... umurnya juga telah habis..." Aura kesan zaman pada diri Wang Lin semakin pekat. Di hatinya bergolak perasaan yang sangat kompleks. Sekilas pandang, ratusan tahun telah berlalu. Menoleh ke belakang, yang terlihat hanyalah pergeseran zaman di mana segala sesuatu telah berubah. Bahkan untuk menemui seorang kenalan lama pun, menjadi sangat sulit.
Dalam keheningan, Wang Lin berbalik dan keluar dari ruang altar leluhur. Matanya menatap keturunan Wang yang bersujud di tanah. Meski ada ikatan darah, namun Wang Lin tak menemukan rasa kekeluargaan.
"Jalani hidupmu dengan baik! Mulai sekarang, tak akan ada lagi cultivator yang campur tangan dalam urusan dunia fana! Mengenai kerajaan besar ini, jika ada di antara kalian yang memiliki visi besar dan kemampuan luar biasa, silahkan melawan arus untuk mempertahankan warisan ribuan tahun.
"Jika semua adalah orang-orang yang bodoh dan tidak bermoral, maka kemakmuran ini janganlah dipertahankan! Meskipun ada sebab di masa lalu, kalian terkena imbas aura dendam, tapi menurutku kerajaan fana ini penuh kesengsaraan. Jika semua ini akibat karma Keluarga Wang, lebih baik kalian turun menjadi rakyat jelata!"
Setelah menyelesaikan karma keturunan Wang, Wang Lin memandang dingin para keturunan itu. Dengan mengibaskan lengan bajunya, ia melangkah menginjak udara pergi. Tashan dan Pelayan Berkepala Besar mengikuti dari jarak aman, diikuti pula oleh pria kekar tiga zhang Lei Ji yang juga menyusul.
Setelah kepergian Wang Lin, lapangan sunyi sepi. Setelah lama, delapan orang tua berdiri dengan raut wajak muram. Salah seorang berkata dengan suara dingin: "Kita telah membuat marah Leluhur, ini kesalahan kita. Mulai hari ini, peraturan suku akan diperbarui. Siapa pun yang melanggar, hukumannya adalah Pembunuhan!"
Wang Lin berjalan di antara langit dan bumi. Meski urusan keturunan telah diselesaikan, melankolis di hatinya tak berkurang. Memandang langit, ia berjalan menuju lokasi Sekte Yun Tian Zong.
Berjalan sambil mengamati, ekspresi Wang Lin berubah, memandang ke kejauhan. Di depan terlihat seekor lipan berkaki seribu berukuran puluhan zhang menggeliatkan tubuhnya dengan gesit. Di punggung lipan itu berdiri beberapa kultivator, salah satunya beraura immortal dengan jubah kuning dan pedang panjang di punggung.
Angin sepoi-sepoi menerpa, helaian jubahnya berkibar-kibar menciptakan kesan elegan.
"Pemimpin Sekte Huang Long!" Tatkala memandang sosok itu, mata Wang Lin tiba-tiba menyipit. Kilatan sinar tajam terpancar dari sorot matanya saat gambar yang pernah dilihatnya di Daerah Yao Ling terbayang jelas di dasar kalbu.
Lipan itu melesat dengan kecepatan ekstrem, menghilang di ufuk langit dalam sekejap. Namun Wang Lin bisa merasakan dengan jelas adanya sorot mata dari punggung lipan yang mengamatinya.
"Anak muda yang bagus!" Di saat pandangan itu menyelimuti tubuhnya, tawa ringan bergema di telinga Wang Lin. Suara itu berangsur memudar hingga akhirnya lenyap tanpa bekas.
Wang Lin mengerutkan kening, menatap ke arah lenyapnya lipan itu. Setelah diam sejenak, tubuhnya bergoyang dan melesat menuju Yun Tian Zong. Situasi ini terasa iblis, Wang Lin enggan bertindak gegabah.
Di dalam Yun Tian Zong, Tie Yan terus-menerus duduk bersila di lapangan, menunggu kedatangan Wang Lin. Ia yakin Wang Lin pasti akan datang ke sini.
Waktunya sudah hampir habis. Tingkat kultivasinya merosot ke tahap akhir Transformasi Dewa, tak kunjung bisa mencapai terobosan ke Bayi Yuan Ying. Perlahan-lahan, sisa umurnya terkikis habis.
Sebenarnya dengan bakatnya yang ditambah pencerahan dari Wang Lin dulu, tak seharusnya terjadi kondisi seperti ini. Namun 100 tahun lalu terjadi sebuah kecelakaan yang ia rela menerimanya.
Pada hari itu, di hadapan Tie Yan muncul seseorang dari angkasa. Wang Lin melangkah di wilayah Yun Tian Zong, memandang pemandangan yang familiar, sebelum akhirnya pandangannya tertuju pada Tie Yan.
Saat ini, Tie Yan berdiri dengan wajah penuh semangat, menatap Wang Lin sambil menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan hormat: "Tie Yan, menghadap Tuan!"
"Zhou Ru di mana?" Wang Lin bertanya dengan tenang.
Ekspresi kompleks muncul di wajah Tie Yan. Setelah diam sejenak, ia tersenyum getir: "Zhou Ru, anak ini, 100 tahun yang lalu telah meninggalkan Planet Zhuque..."
Wang Lin memandang langit dengan melankolis yang semakin pekat. Setelah lama, ia mendesah pelan dan menatap Tie Yan: "Inikah alasan usiamu habis dan level kultivasimu merosot?"
Tie Yan diam, lalu mengangguk.
Dengan tingkat kultivasi Zhou Ru yang sebenarnya mustahil keluar dari Planet Zhuque. Tie Yan mengorbankan nyawa dan sisa usianya, dikombinasikan dengan sebagian besar Giok Surgawi yang berhasil dikumpulkan, serta bantuan Zhu Que Zi Zhou Wutai, memaksakan tingkat kultivasi Zhou Ra mencapai Bayi Yuan Ying.
“Nakal!” Wang Lin mengerutkan kening, melirik Tie Yan, namun tidak berkata lebih. Tangan kanannya menepuk kantong penyimpanan, segera Giok Surgawi dalam jumlah besar berhamburan keluar. Ketika melayang-layang di langit, tangan kanan Wang Lin mencengkeram angkasa.
Dentuman bergelombang bergema, Giok Surgawi dalam jumlah besar itu langsung runtuh total, berubah menjadi energi dewa tak terhitung yang dengan cepat terkumpul di tangan kanan Wang Lin membentuk bola seperti kapas. Gelombang demi gelombang energi dewa pekat menyelimuti sekeliling.
Memegang bola energi dewa itu, Wang Lin menekannya ke arah Tie Yan. Bola itu langsung melebur ke dalam tubuh Tie Yan. Tubuh Tie Yan langsung gemetar, seolah ada Semburan Api berkobar di dalam tubuhnya.
Mengeluarkan lagi tumpukan Giok Surgawi dari kantong penyimpanan, dengan gerakan melempar membentuk bukit kecil di lapangan. Wang Lin berbalik badan, melangkah menginjak udara pergi.
“Karena tingkat kultivasi Zhou Ru mengalami kemunduran, ini adalah sebab. Aku membantu memulihkan levelmu, itu adalah akibat. Adapun Giok Surgawi ini, anggaplah sebagai rasa terima kasih Wang untuk perawatanmu terhadap keturunanku. Mulai sekarang, jangan ikut campur urusan Keluarga Wang lagi. Fokuslah pada latihan kultivasimu!”
Tubuh Tie Yan terguncang dahsyat. Tingkat kultivasinya pulih dengan cepat seiring menyebarnya energi dewa dalam tubuhnya. Ia menatap siluet Wang Lin yang menghilang, lalu mengangguk.
Sembilan cahaya panjang membelah udara, mendarat dengan cepat di depan Tie Yan dari angkasa. Sembilan pedang tertancap di tanah, energi pedangnya menyebar bergelombang. Saling menjalin, membentuk badai yang menyapu langit dan bumi.
"Pedang ini untukmu!" Dari kejauhan di angkasa, suara Wang Lin bagai terbawa asap kabut yang melayang.
Setelah memutuskan karma dengan Yun Tian Zong, Wang Lin melanjutkan perjalanan di langit. Di ubun-ubunnya, simbol Yin-Yang berbentuk ikan ganda berputar perlahan. Dengan terputusnya karma keturunan dan sekte, Lapisan Sebab-Akibat dalam konsep kultivasinya tiba-tiba mengalami transformasi, pencerahannya semakin mendalam.
“Langkah Kedua dalam berkultivasi, pencerahan Lapisan merupakan fokus utama. Lapisan Sebab-Akibat, setiap sebab pasti ada akibatnya. Hanya ketika sebab-akibat membentuk siklus, barulah dapat mencapai kesempurnaan sekali. Dengan kesempurnaan yang tak terhitung jumlahnya, baru benar-benar dapat membentuk sebab-akibat mandiri. Tak kusangka, kembalinya ke Planet Zhuque kali ini diam-diam selaras dengan Jalan Sebab-Akibat.” Wang Lin menghela napas dalam hati, menutup mata, Shen Shi-nya menyebar dan dalam sekejap napas telah menyelimuti seluruh Planet Zhuque.
“Jalan Sebab-Akibat... Semua yang pernah berjasa padaku di masa lalu, harus kubalas. Semua kesalahanku di masa lalu, harus kuselesaikan sebab-akibatnya...” Dalam perenungan, Shen Shi Wang Lin bagai badai terus menerus meluas dan menyebar di Planet Zhuque. Pada akhirnya, seluruh sudut Planet Zhuque dipenuhi oleh Shen Shi Wang Lin.
Di Planet Zhuque, negara cultivation tingkat lima Negara Zhao, di dalam Sekte Hehuan, seorang perempuan dengan rupa cantik duduk bersila di gua persembunyian gunung belakang sekte, melakukan meditasi dan latihan pernafasan.
"Tempat meditasinya adalah area khusus untuk Murid Dalam Sekte Hehuan. Konsentrasi energi spiritual di sini beberapa tingkat lebih tinggi dibandingkan dunia luar." Saat sedang asyik bermeditasi, suara tawa ringan bergema dari luar gua.
"Adik Junior Zhang, jangan lupa janjimu bulan lalu. Untuk bisa berkultivasi di gua persembunyianku selama sebulan, kau harus menjadi pasangan Kultivasi Ganda saya selama tiga hari! Tinggal empat hari lagi!" Suara genit itu perlahan menjauh setelah tertawa.
Perempuan itu membuka matanya sambil menghela napas dalam hati. Sebagai murid luar Sekte Hehuan, untuk mencapai lapisan kesembilan Qi Refining, energi spiritual di area biasa memang tidak mencukupi. Hanya di tempat inilah terobosan bisa dicapai.
"Dalam silsilah keluarga kami ada leluhur Zhang Hu yang juga seorang kultivator. Seribu tahun lalu beliau bergabung dengan Sekte Hengyue, sayang berkah ribuan tahun itu kini hanya menyisakan statusku sebagai murid luar Sekte Hehuan." Dengan wajah pahit, ia hendak melanjutkan meditasi ketika tiba-tiba sorot matanya berbinar ke arah depan, menunjukkan kejutan.
Di hadapannya, tanpa suara muncul seorang pemuda berbaju putih. Meski rupanya biasa, namun ada aura tak terdefinisi yang memancar dari dirinya.
Wang Lin memandang tenang perempuan itu sambil menepuk kantong penyimpanan. Seketika batu spirit dan giok surgawi berhamburan keluar, disertai sebilah pedang terbang.
"Aku memiliki ikatan dengan leluhurmu. Sebab di masa lalu, berbuah pada hari ini."
Dengan desahan melankolis, ia berpaling pergi di tengah tatapan kaget perempuan itu. Zhang Hu telah lama tiada. Saat Shen Shi-nya menyapu sekilas, Wang Lin merasakan seberkas darah Zhang Hu mengalir dalam diri perempuan ini.
