Dalam warisan Qing Shui, Wang Lin mencapai pencerahan: Teknik immortal Bai Fan - Panggil Angin, Panggil Hujan, Tebar Kacang Jadi Prajurit. Yang terakhir inilah jurus paling mematikan!
Bahkan Qingshui pun sangat menyukai teknik "menebar kacang menjadi prajurit", teknik ini merupakan salah satu kemampuan supernatural besar yang membuatnya termasyhur di dunia dewa di masa lalu!
Wang Lin juga sangat antusias terhadap teknik ini. Ia menarik napas dalam-dalam, menutup matanya, mencerna pencerahan dari warisan Qingshui tentang "menebar kacang menjadi prajurit" dengan seksama. Tiba-tiba matanya terbuka lebar, kristal Yuan Dewa sebesar kepalan tangan bayi dalam tubuhnya langsung berputar liar.
Seiring putaran tersebut, energi dewa dalam jumlah besar mengalir deras di tubuh Wang Lin. Perlahan, energi Yuan dalam tubuhnya mulai menyembunyikan diri, hingga satu-satunya yang tersisa hanyalah Yuan Dewa yang pekat.
Saat ini, aura dewa memancar deras dari seluruh tubuh Wang Lin. Penampilannya memancarkan aura immortal, seolah-olah ia adalah dewa sejati!
Pelayan Berkepala Besar di sampingnya mengamati dengan saksama. Dalam hati ia menghela napas, masih belum memahami mengapa Wang Lin memiliki Yuan Dewa dalam tubuhnya, padahal ia ingat betul orang ini tidak pernah memasuki Kolam Naik Ke Surga.
Hanya saja keraguan ini tidak berani ia tanyakan. Saat melihat Wang Lin diselimuti energi dewa di seluruh tubuhnya, seketika ia tersenyum getir, berpikir dalam hati bahwa dirinya harus mengorbankan lapisan spiritualnya untuk mendapatkan Yuan Dewa, sedangkan Xu Mu ini justru memiliki lapisan spiritual dan Yuan Dewa secara bersamaan.
Seiring perputaran Yuan Dewa dalam tubuhnya, Wang Lin menggerakkan kedua tangannya sesuai pemahaman Shui Shui tentang jurus Menebar Kacang Menjadi Prajurit, merapalkan cap tangan khas jurus tersebut!
Menebar Kacang Menjadi Prajurit mengharuskan membuka siklus reinkarnasi terlebih dahulu, mencabut jiwa-jiwa yang terbunuh dari dalamnya, lalu mengkonsolidasikan kemampuan metafisika Xuan Kong secara mandiri untuk menampung jiwa pembantai, barulah bisa melaksanakan jurus tersebut.
Kekuatan kemampuan supernatural ini bervariasi tergantung penggunanya. Contohnya Bai Fan, saat menggunakan jurus ini energi menyelimuti langit-bumi, sulit ditemukan lawan yang bisa menahan. Atau seperti Shui Shui, dengan pembantaian membara yang dimilikinya, bahkan tanpa bertarung pun bisa membuat jiwa lawan terguncang hingga menyerah!
Saat cap terukir, Yuan Dewa dalam tubuh Wang Lin gemuruh mengalir melalui kedua lengan menyatu ke jari penanda. Seketika langit dan bumi berubah warna, di depan Wang Lin, semburan energi dewa berhamburan cepat dari tangannya, saling menjalin dan perlahan mulai berputar.
Awalnya kecepatan putaran tak begitu tinggi, namun seiring Yuan Dewa dalam tubuhnya mengalir semakin kencang, pada akhirnya pusaran itu nyaris membentuk angin puyuh.
Dengan suara mengaum, pusaran itu menyebar luas. Seketika, di depan Wang Lin terbentuklah pusaran selebar beberapa zhang. Kecepatan rotasinya yang ekstrem membuat mata telanjang sulit menangkap pergerakannya—seakan diam sempurna. Namun kenyataannya, putaran internalnya justru mencapai puncak kecepatan.
Yuan Dewa dalam tubuh Wang Lin, jika mengacu pada tingkat sebelum memasuki Suku Immortal Peninggalan Lapis Tujuh Belas, sama sekali tidak akan mampu mempertahankan pusaran ini. Mungkin baru setengah jalan berkultivasi, energi surgawinya akan collapse total dan Yuan Dewa dalam tubuhnya akan tercerai-berai.
Bahkan saat ini, setelah menyerap banyak energi Yuan Dewa sebagai suplemen, energi surgawi dalam tubuhnya telah mencapai ukuran sebesar kepalan tangan bayi. Namun Wang Lin tetap bisa merasakan Yuan Dewa yang terus menguap cepat. Waktu bertahan pusaran ini pasti tidak akan melebihi tiga hari!
Pusaran ini, menurut pengetahuan Wang Lin, adalah siklus reinkarnasi pribadi yang dibuka dengan kekuatan Yuan Dewa. Sebenarnya ini hanyalah sebuah teknik supernatural. Teknik ini menggunakan ingatan sebagai fokus mantra, membuat pelakunya tenggelam dalam ingatan pribadi untuk mencabut jiwa-jiva yang pernah dibunuhnya satu per satu!
Meski hanya ingatan, di bawah pengaruh teknik ini semuanya terasa sangat nyata. Jiwa-jiva yang tercabut bahkan memiliki sebagian tingkat kultivasi dari masa hidupnya. Dengan demikian, mereka bisa berubah menjadi pasukan kacang ajaib!
Semakin lama ia menunda, semakin banyak Yuan Dewa yang hilang. Jika tiga hari berlalu tanpa keberhasilan, Yuan Dewa dalam tubuhnya akan terputus dan pusaran itu akan collapse total.
Saat pusaran terbuka, Jiwa Yuan Shen Naga Petir Kuno Tai Gu di antara alis Wang Lin menerjang keluar menyambar pusaran. Begitu memasuki pusaran, pusaran itu seketika menyusut dan akhirnya mencapi antara alisnya, terus berputar liar.
Sekeliling, sunyi senyap.
Jiwa Yuan Shen Wang Lin yang berbentuk Naga Petir Kuno Tai Gu seakan berada dalam koridor waktu, mengaliri meridian sambil perlahan berubah wujud, akhirnya bermetamorfosis menjadi sosok manusia.
Dalam sekejap, koridor itu mencapai ujung. Saat menerobos keluar, cahaya keemasan yang menyilaukan langsung menyergap. Wang Lin menundukkan pandangan - di depan matanya terbentang Sekte Hengyue di Planet Zhuque!
Ia bahkan melihat dua pemuda, salah satunya berkeringat deras di dahi, berjuang melakukan Seni Tarik Benda. Di sampingnya, seorang pemuda yang tubuhnya dikendalikan oleh teknik itu sedang memegang belati, ujung tajamnya mengarah ke pemuda lainnya.
Pemuda itu menyambar kapak dan dengan keras menebas kepala si pemuda.
Sebuah jeritan kesakitan terdengar. Wang Lin melihat jelas seberkas jiwa melesat keluar dan cepat-cepat melebur ke dalam Jiwa Yuan Shen-nya sendiri.
"Orang ini bukan kubunuh, mengapa..." Wang Lin merenung, tiba-tiba merasakan kekuatan dahsyat menarik-narik Jiwa Yuan Shen-nya. Seketika, pandangannya berkunang-kunang. Ia muncul di sebuah jalan utama. Di sana terlihat seorang pemuda berbaju hitam sedang mengeluarkan ilmu, lawannya adalah pria paruh baya.
Tak lama, pria paruh baya itu menjerit-jerit tak sadar sebelum tewas. Di samping mayatnya, berdiri seorang pemuda bermuka muram yang berkata datar: "Dia murid Yimo Laoren. Kita harus segera pergi!"
Pria paruh baya yang tewas itu, jiwanya melesat keluar dan melebur ke dalam Jiwa Yuan Shen Wang Lin.
Fragmen pandangan berubah lagi, menampilkan sebuah gua di dalam hutan. Wang Lin melihat dirinya menelan Teng Li untuk tahap Pembangunan Fondasi, jiwa Teng Li melayang keluar dan menyatu dengan Jiwa Yuan Shen-nya.
Adegan demi adegan bermunculan: Dari Negara Zhao ke Sekte Yin Mayat, Lembah Jueming, Medan Perang Luar Wilayah, Huofen Guo, kemudian Laut Xiuno dengan otot naga yang mengikat ribuan mayat, bahkan Token Pembantaian 100 Hari Wanmo!
Kembali ke Negara Zhao, membersihkan klan Teng dengan darah tak terhitung, pertempuran di Negara Snow Domain, fragmen-fragmen dunia dewa Hujan, akhirnya membunuh Leluhur Snow Domain, menghancurkan Leluhur Klan Raksasa, perseteruan Suku Immortal Peninggalan dengan Negara Zhuque, lalu memasuki Makam Zhuque. Segala peristiwa ini membuat Wang Lin seakan mengalami kembali seluruh hidupnya.
Sekte Tianyun, Daerah Yao Ling, Jurus Pedang Pembantai mengaum, Domain Bintang Luo Tian, Sang Leluhur Klan Huan, Dunia Dewa Petir, kematian Blood Ancestor, dalam perut Binatang You Ming, membantai dewa-dewa, Wilayah Barat Luo Tian, membasmi anggota keluarga Yao, dan semua peristiwa lainnya, hingga Pertempuran Merebut Gelar di Garis Langit Satu di Kuil Dewa Petir.
Akhirnya, ingatan terbekukan. Seluruh tubuh Wang Lin tiba-tiba merasakan Jiwa Yuan Shen-nya bergetar, seolah ada kekuatan dahsyat yang mencengkeramnya dengan keras, terus-menerus terangkat ke angkasa. Tiba-tiba, ia membuka mata. Seluruh tubuhnya basah kuyup oleh keringat. Segala sesuatu di hadapannya masih berupa gunung tempatnya berada.
Pada saat ia sadar, pusaran di antara alisnya berhenti berputar, berubah menjadi aliran-aliran energi Yuan Dewa yang melebur ke dalam tubuh Wang Lin. Kristal Yuan Dewa sebesar kepalan tangan bayi itu menyusut hampir enam puluh persen.
Seluruh hidup pembantai, bagaikan asap dan kabut yang berlalu. Ketika Wang Lin mengalaminya kembali, perasaan terharu dalam-dalam menyelimutinya, seakan ini hanyalah mimpi. Bahkan membuatnya ragu, apakah saat ini masih terperangkap dalam mimpi yang belum usai.
"Bagus! Bagus! Bagus! Seni immortal yang dahsyat!" Wang Lin menghela napas panjang. Seluruh Seni immortal Kaisar Immortal Bai Fan terbentuk dari peleburan berbagai teknik ilahi, menyaring esensi murni menjadi satu kemampuan supernatural. Namun untuk mempelajarinya, semua pengalaman itu harus dijalani.
Setelah merenung sesaat, di kedalaman hati Wang Lin telah bulat tekadnya mengenai Langkah Kedua teknik menebar kacang menjadi prajurit. Dengan keyakinan tak tergoyahkan, sekejap napas kemudian di atas puncak kepalanya, Sungai Kuning pun mematerialisasi.
Aliran Huangquan bergelombang, membentang dengan aura dendam membara. Di bawah kendali Wang Lin, sungai akhirat itu menyambung ujung dan pangkalnya, membentuk lingkaran sempurna. Seketika, hawa dahsyat menyapu seluruh penjuru.
Wang Lin menatap tajam Sungai Kuning di langit, menarik napas dalam-dalam lalu membuka mulut mengeluarkan suatu benda. Benda ini tepatnya Segel Dewa yang langsung melesat ke udara dalam sekejap.
Di udara, benda itu melebur dengan Sungai Kuning. Seketika puluhan ribu mantra emas menyebar di permukaan Segel Dewa, menyusup ke dalam Sungai Kuning. Sungai itu mendidih bak air mendidih, mengalami perubahan mengguncang seiring integrasi mantra-mantra emas.
Seluruh Sungai Kuning yang membawa ratusan ribu mantra emas menyapu langit, akhirnya menyatu sempurna dengan Segel Dewa. Cahaya hitam berkedip-kedip menyelimuti Planet Wildlands tempat Wang Lin berada, memancarkan tekanan aura dahsyat dari dalam segel.
Wujud segel telah berubah total. Seluruh mantra emas menghilang, berganti warna hitam legam. Namun dari kegelapan itu, aura sangat dahsyat mengalir keluar dengan gila-gilaan.
Seakan ada tak terhitung jumlahnya jiwa dendam yang mengaum dan bergulat di dalamnya, berusaha menerjang keluar.
Yang lebih mengguncang, seluruh Segel Dewa itu kini memiliki beberapa bekas cincin yang menyelimuti, memisahkannya menjadi delapan belas lapisan!
Di setiap lapisan, aura dendam pekat menyembur keluar, disertai kilatan segel cahaya hitam yang berkedip! Semakin dalam lapisannya, semakin pekat dendamnya!
Inilah dimensi diri yang dibuat Wang Lin untuk jurus "menebar kacang menjadi prajurit"!
Bai Fan memiliki Dunia Xuan Kong, Qing Shui memiliki "Dunia Pembantaian Menggambar Tanah Sebagai Penjara", sedangkan milik Wang Lin adalah "Delapan Belas Lapisan Siklus Neraka" dengan Segel Dewa sebagai tubuh aslinya!
Dengan Segel Dewa sebagai bumi, mantra emas sebagai segel, Sungai Kuning sebagai siklus reinkarnasi, dan aura dendam yang memenuhi setiap lapisan, terciptalah delapan belas tingkat neraka!
Di delapan belas lapisan, semakin ke belas, jiwa yang bisa ditampung semakin kuat. Saat ini, di bawah lapisan kelima belas tidak ada jiwa sama sekali. Di lapisan keempat belas, terdapat satu jiwa! Jiwa ini diselimuti kabut darah, siluet yang kadang terlihat memancarkan kebencian membara - tak lain adalah Blood Ancestor yang dibunuh Wang Lin!
Lapisan ketiga belas berisi lebih dari seratus jiwa dewa dari Suku Immortal Peninggalan yang dibunuh Wang Lin. Jiwa-jiwa ini terkonsentrasi tanpa menghilang, raungan melengking mereka keluar dengan gila-gilaan. Mereka ingin menerjang keluar, namun akhirnya tersegel sepenuhnya.
Di dalamnya juga terdapat anggota keluarga Yao yang dibunuh Wang Lin, serta semua jiwa dari Domain Bintang Luo Tian yang tingkat kultivasinya mencapai Yang Shi ke atas!
"Menebar kacang menjadi prajurit" adalah seni immortal yang sangat dahsyat. Teknik ini mencabut jiwa semua yang terbunuh dari siklus reinkarnasi, lalu menggunakannya sebagai pasukan!
Wang Lin berdiri, menatap tajam delapan belas lapisan neraka di langit. Antara alisnya muncul pusaran, Jiwa Yuan Shen-nya menerjang keluar, langsung memuntahkan esensi vital Jiwa Yuan Shen!
Di dalam esensi vital ini, tampak Gas Hitam tak terhitung menyelimuti, menyambar ke Segel Dewa delapan belas lapisan neraka. Gas Hitam ini merupakan jiwa-jiwa yang dibunuh Wang Lin. Saat mendekat, mereka diserap oleh lapisan-lapisan sesuai kuat dan lemahnya.
Bersamaan itu, Wang Lin menepuk kantong penyimpanan. Bendera Arwah segera berhamburan keluar. Matanya memancarkan kilatan sinar tajam penuh ketenangan tak berujung. Tanpa ragu-ragu, ia menggoyangkan Bendera Arwah. Seketika gulungan magis ini membentang luas, jiwa-jiwa di dalamnya bermunculan dengan gila-gilaan.
