Xizi Feng menggigit bibir bawahnya. Awalnya dia datang ke Domain Bintang Aliansi bersama keluarganya, namun terkena dampak hantaman tak terduga dalam keruntuhan besar sebelumnya, tubuhnya langsung terlempar ke belakang.
Terpisah dari keluarganya, dengan susah payah dia berhasil menstabilkan tubuhnya. Pemandangan yang terlihat di depan matanya bagaikan pembantaian neraka!
Keindahan Xizi Feng juga segera menarik perhatian kultivator Aliansi. Seketika ada yang langsung mengejarnya.
Saat ini jiwa Xizi Feng dilanda kecemasan. Dia menggigit bibir peraknya sambil melesat dengan cepat. Namun akibat hantaman sebelumnya, jiwanya sudah terluka. Ditambah pelarian cepat ini, lukanya semakin parah.
Pria paruh baya di belakangnya menyeringai dingin. Dia mengangkat tangan kanan dan menepuk kantong penyimpanan. Seketika sebuah jarum emas muncul di tangannya. Dengan gerakan tiba-tiba, dia melemparkan jarum itu ke depan. Jarum itu bersinar keemasan sambil meluncur dengan lengkingan tajam, menyambar langsung ke arah Xizi Feng.
"Kultivator wanita dari Luotian ini akan menjadi cauldron kesembilanku, haha! Belum pernah merasakan kultivator wanita Luotian, kali ini memang tidak sia-sia datang ke sini!" Pria paruh baya itu tertawa terbahak-bahak sementara pedang terbang di kakinya melesat lebih cepat.
Saat jarum emas itu melesat hendak menusuk titik jantung belakang Xizi Feng, sang wanita segera berbalik sambil membentuk mantra dengan jari-jarinya. Cahaya keperakan menyebar di depannya, berusaha menghalangi jarum tersebut.
Namun kekuatan jarum emas terlalu dahsyat. Begitu menyentuh cahaya itu, Xizi Feng langsung merasakan hantaman energi masif. Ia memuntahkan darah segar dari mulutnya yang anggun, tubuhnya mundur terhuyung.
Wajah pucat pasi tanpa setetes warna darah.
Di tengah tawa pria paruh baya yang semakin mendekat itu, tiba-tiba suara sangat dingin bergema di sekeliling saat tangannya hendak mencengkeram Xizi Feng.
"Mundur!"
Hanya dua kata sederhana, namun di telinga pria paruh baya itu bagaikan puluhan ribu gemuruh petir yang meledak bersamaan, berubah menjadi bergemuruh guncangan dahsyat. Tingkat kultivasi pria ini tidak tinggi, meski lebih kuat dari Xizi Feng, namun hanya sedikit lebih unggul.
Saat ini tubuhnya gemetar, hanya merasakan dengungan di kedua telinga seakan terputus dari langit dan bumi, hanya mendengar detak jantungnya sendiri Dug... dug... yang mempercepat dengan gila-gilaan.
Suara itu bagai pedang tajam yang menembus langsung tubuhnya dengan ganas, seolah membawa kekuatan penghancur yang membuatnya segera memuntahkan darah segar dengan wajah pucat pasi.
Seluruh tubuhnya langsung terhempas mundur. Dalam sekejap mata, hati pria paruh baya itu dilanda ombak raksasa yang membara, ketakutan tak berujung segera menggulungnya.
Ia merasakan dengan jelas-jelas bahwa tubuhnya sepenuhnya lepas dari kendalinya, seakan dalam sekejap mata ini, sebuah kehendak menyusup masuk ke dalam tubuh melalui kedua telinga, tanpa ampun mengontrol tubuhnya dan terus-menerus memaksanya mundur.
Seolah-olah ia harus mematuhi kehendak ini, tidak boleh muncul sedikit pun pikiran untuk melawan. Jika tidak, ia akan mati tanpa kuburan!
Perasaan seperti ini baru pertama kali dialami pria paruh baya ini sepanjang hidupnya. Merasa ngeri, ia tak sempat memikirkan hal lain. Meski tubuhnya terus mundur, tak ada perlawanan yang bisa dilancarkannya.
Kehendak itu seakan telah menggejolakkan hukum alam di bawah angkasa ini, membuat pria paruh baya itu kembali memuntahkan darah segar saat mundur. Bukan hanya dia, para kultivator lain yang mengejar Xizi Feng juga mengalami hal serupa. Kekuatan kehendak itu membuat mereka tak mampu melawan sama sekali.
Adegan ini seakan di depan Xizi Feng tiba-tiba muncul badai, memaksa semua yang mendekatinya langsung mundur. Dalam proses mundur itu, terdengar dentuman bergelombang bertubi-tubi—para kultivator yang saat mundur tak sanggup menanggung kedatangan kehendak ini, tubuh fisik mereka langsung collapse total dan punah.
Kabut darah menyelimuti area luas, tapi di angkasa ini terlihat sangat tak berarti.
Bahkan Jiwa Yuan Shen mereka sama sekali tak bisa lolos dari kehendak ini. Bersamaan dengan hancurnya tubuh fisik, semua punah. Jiwa tak masuk siklus reinkarnasi, dengan paksa dikeluarkan lalu mengambang tak berwujud, berubah menjadi cahaya hitam yang menyatu ke dalam tubuh Wang Lin dan disegel oleh delapan belas lapisan neraka.
Kejadian ini terlalu mendadak. Xizi Feng yang tertegun itu, sorot matanya langsung dipenuhi siluet yang tiba-tiba muncul tanpa suara di hadapannya.
Wang Lin dengan tenang memandangi beberapa kultivator di depannya yang sedang mundur dengan cepat. Ucapannya tadi mengandung seberkas hukum yang baru saja ia pahami, serta memadukan pemahaman "Ucapan adalah hukum" yang diraihnya dulu, melebur menjadi kekuatan kemauan.
Sorot mata pria paruh baya itu menunjukkan keterkejutan yang mengerikan. Dalam hatinya seolah ada teriakan, ia yakin betul bahwa lawannya ini adalah ahli sejati berkemampuan supernatural besar dari kultivator Luotian!
Namun, teriakan itu tak bisa ia keluarkan. Tubuhnya yang terus mundur tiba-tiba bum! collapse total.
Kultivator level seperti ini benar-benar tak berarti di hadapan Wang Lin!
Persis seperti dulu di Daerah Yao Ling, di mana dengusan moxiu saja bisa membuat tubuh fisik Wang Lin collapse total. Kini, Wang Lin telah mencapai level yang sama dengan moxiu itu dulu!
Jiwa Yuan Shen pria paruh baya itu terbang keluar dan segera hancur berantakan. Tepat sebelum menemui ajal, tiba-tiba suara lembut nan dingin bergema dari kehampaan.
"Pantas disebut Xu Mu, Jenderal Petir Sejati dari Domain Bintang Luo Tian!" Begitu suara halus itu bergema, di kejauhan angkasa muncul seorang pria berbaju biru yang tampak paruh baya dengan wajah pucat kekuningan. Di belakangnya, bayangan-bayangan hitam ilusif membentang seperti jubah panjang yang menyelimuti angkasa.
Pemberi komentar itu tak lain adalah sang Kultivator Bertangan Enam!
Suaranya menyatu dengan kehampaan, seketika Jiwa Yuan Shen pria paruh baya itu terbebas dari tekanan kehendak Wang Lin. Proses disintegrasinya terhenti, lalu melesat kabur dengan kondisi jiwa yang telah terkikis lebih dari separuh—sangat rapuh bagai kristal retak yang siap hancur setiap saat.
Dengan wajah penuh ketakutan, Jiwa Yuan Shen itu segera berusaha meloloskan diri.
Wang Lin tetap tenang. Gerakan santai tangan kanannya memicu angin kencang yang tiba-tiba berkumpul, berubah menjadi ribuan Jurus Zhanluo yang menyatu menjadi satu sambaran petir dahsyat, melesat menghujam jiwa yang sedang kabur itu.
Kultivator Bertangan Enam itu menunjukkan senyum yang secara iblis, tangan kanannya juga menunjuk. Seketika, bayangan samar tak terhitung di belakangnya yang menyerupai jubah langsung terbagi sebagian dan menyambar ke arah Jurus Zhanluo Wang Lin.
Keduanya pun bertarung menggunakan hidup dan mati Jiwa Yuan Shen ini sebagai keputusan!
Jurus Zhanluo dan bayangan samar tak terhitung itu bertabrakan dengan gemuruh di samping Jiwa Yuan Shen, mengeluarkan deru yang menggemparkan langit dan bumi. Jurus Zhanluo, setelah Wang Lin memahami seberkas hukum, kekuatannya meledak secara eksplosif!
Sebelumnya, Wang Lin hanya melakukan jurus ini secara tidak sadar tanpa memahami hukum. Karenanya, kekuatan Jurus Zhanluo belum sepenuhnya terbuka. Namun sekarang, keadaan telah berubah total.
Jurus Zhanluo menghancurkan segala hukum. Saat menerjang, bayangan-bayangan samar itu satu per satu langsung collapse total dengan suara "bum!" seketika bersentuhan, lalu menghilang.
Hampir sekejap mata, semua bayangan samar langsung menghilang sepenuhnya. Jurus Zhanluo itu pun menyambar ke arah Jiwa Yuan Shen!
Kultivator Bertangan Enam raut wajaknya berubah, mendengus keras sambil melangkah maju. Tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya, bayangan samar di belakangnya langsung terpusat dan mengkerut. Hampir sekejap, semuanya melebur menjadi sebuah bola kecil yang memancarkan cahaya hitam.
Sebuah hawa yang mampu mengguncang jiwa terpancar dari bola itu. Saat menyelimuti langit dan bumi, bola itu melesat sendiri dengan kecepatan yang sangat tinggi menyambar Jurus Zhanluo. Seakan mampu menembus kehampaan, dalam sekejap mata ia sudah berada di dekat jurus itu. Saat bersentuhan, bola itu runtuh sendiri berubah menjadi jalinan gas hitam yang membungkus Jurus Zhanluo berlapis-lapis.
Dengan tertawa panjang, Kultivator Bertangan Enam menggerakkan tangan kanannya. Seketika sebuah kekuatan dahsyat menghantam Jiwa Yuan Shen yang masih kebingungan menyaksikan semua ini. Jiwa itu langsung melesat mundur, terdorong oleh kekuatan tersebut. Hampir sekejap, ia hampir menghilang di ujung angkasa.
"Orang yang hendak diselamatkan Pelayan Jiwa Zhou Tian-ku, takkan ada yang bisa membunuhnya!"
Wang Lin raut wajah tetap tenang, bahkan tak melirik Zhou Tian sedikit pun. Dia mengangkat langkah dan melangkah ke depan, di bawah kakinya langsung muncul gelombang energi yang dalam sekejap mata melebur ke dalam kehampaan.
Adegan ini membuat Zhou Tian tertegun, namun seketika pupilnya menyempit tajam.
Di kejauhan angkasa, Jiwa Yuan Shen yang semula bingung kini menunjukkan ekspresi gembira. Saat dia mundur cepat, di sampingnya di angkasa, Wang Lin dengan tenang melangkah keluar. Tangan kanannya menggenggam kepalan dan menghantam angkasa, gemuruh dahsyat bergema membuat angkasa bergetar dan gelombang energi menyebar.
"Hancur!"
Wang Lin berbisik pelan. Jiwa Yuan Shen langsung terguncang hebat, tanpa jeda, bagai patung pasir yang tersapu angin kencang hingga menghilang.
Sorot mata Zhou Tian memancarkan kilatan sinar tajam, menatap tajam Wang Lin. Cahaya iblis di matanya semakin pekat. Dia mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke arah Xizi Feng yang terpaku menyaksikan semua ini di kejauhan.
Segera dari belakangnya muncul beberapa bayangan samar yang langsung menyambar ke arah Xizi Feng.
"Kau ingin menyelamatkan perempuan ini, aku justru takkan membiarkanmu berhasil!" Suara lembut nan dingin Zhou Tian bergema, beberapa bayangan samar itu seketika sudah berada di ambang Xizi Feng.
Wajah Xizi Feng pucat pasi, ia segera mundur.
