Pedang ini sepanjang tujuh chi dengan lebar tiga cun. Kilau peraknya bagai sinar bulan purnama, memancarkan aura tajam yang menyengat. Mengambang di tangan Wang Lin, gemuruh pedangnya terus bergema.
Wang Lin menepuknya dengan tangan kanan. Jejak spiritualnya segera terpatri dalam-dalam di dalamnya.
Langsung pedang panjang itu bergemuruh hebat, satu semburan Energi Pedang langsung menerjang, menggulung pedang itu mengambang dan mengaliri di sekeliling Wang Lin.
“Benar-benar pedang yang bagus!” Sorot mata Wang Lin menunjukkan sukacita, setelah berjalan beberapa langkah ia berbalik dan menggoyangkan tubuh, lalu melesat menuju Pedang Terbang berikutnya. Para kultivator Ranah Pembunuhan di sekitarnya sama sekali tak mampu mencegah langkah Wang Lin, yang kini dikepung oleh banyak Jiwa Perang hasil materialisasi ilusi 'menebar kacang menjadi prajurit', ditambah gemuruh dahsyat Petir yang datang menyambar di antara langit dan bumi.
Wang Lin melangkah maju, tangan kanannya mencengkeram keras ke angkasa, seketika sebuah pedang lain yang sedang bergerak-gerak berhasil direbutnya. Pedang ini bergerak sangat keras, seakan merasa terhina oleh identitas sebenarnya Wang Lin, bahkan dalam pergulatannya terdengar gemuruh pedang yang tiba-tiba melonjak seakan hendak menerobos langit.
Dalam sekejap mata, sembilan pedang panjang tersisa langsung bersamaan menggemuruhkan energi pedang, bergoyang sesaat lalu menyambar ke arah Wang Lin dengan kecepatan yang tak terpercaya.
Bahkan saat terbang mendekat, sembilan pedang panjang itu justru menyatu menjadi satu, mengeluarkan cahaya pedang yang sangat tajam, langsung menusuk ke arah Wang Lin.
Sorot mata Wang Lin berkilat dingin. Saat mundur, pedang terbang yang dicengkeramnya semakin gigih berontak. Ia mendengus keras, memilih tidak lagi menekannya. Tangan kirinya membentuk mantra, seketika lapisan-lapisan larangan muncul di udara dan mencap pedang itu. Setelah disegel, Wang Lin langsung melemparkannya ke dalam kantong penyimpanan.
Saat ini, pedang besar hasil peleburan sembilan pedang terbang itu, dikelilingi cahaya pedang tak berujung, sudah berada di ambang jarak. Aroma pekat energi pedang yang memancarkan hawa dingin Yin Han membuat Wang Lang langsung merasakan angin yang menerpa seakan bisa menghancurkan tubuh fisik dan tenggelam ke dalam Yuan Shen.
Persis di sekejap mata itu, di dataran jauh wilayah Ranah Pembunuhan, tiba-tiba muncul kilatan cahaya merah gelap. Seorang pria paruh baya berbaju jubah merah muncul seketika.
Pada detik kemunculannya, tubuh pria paruh baya ini langsung bergoyang. Dengan kecepatan kilat, ia hampir seketika tiba di pusat pertempuran. Tangan kanannya menggerakkan angkasa, seketika beberapa siluet anggun yang dimaterialisasi dari empat labu batu giok putih—di bawah tarikan gaib pria ini—berhasil menghancurkan rintangan bertubi-tubi dan menyambar ke arah Wang Lin.
Pria paruh baya ini menyusul dari belakang, seluruh tubuhnya seakan berubah menjadi asap merah yang menerobos melintasi ruang, menyerbu ke arah Wang Lin.
Ia telah bersembunyi di sini cukup lama, menunggu kesempatan untuk turun tangan. Qingshui tak berani ia tantang, bahkan Xu Mu pun membuatnya waspada. Melirik kultivator di sekitarnya, senyum dingin mengembang di bibirnya sambil berbisik dalam hati: "Rupanya Shenmozi juga menyimpan rencana yang sama denganku. Sayang dulu saat Aliansi merekrut kultivator Memurnikan Nirvana, aku tak ikut. Andai tidak, hari ini tak perlu segugup ini."
Wang Lin segera jiwa bergetar, tubuhnya tanpa ragu-ragu melangkah maju satu langkah mantap, justru bersilangan dengan sembilan pedang yang menyatu. Tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya sambil menunjuk ke belakang, mulutnya menggeram rendah: "Panggil Angin!"
Dalam sekejap napas, antara langit dan bumi segera muncul angin hitam yang meraung, berubah menjadi tiga naga hitam mengaum keluar. Saat mengitari Wang Lin, mereka langsung menerjang. Keempat siluet anggun itu segera melilit salah satu naga hitam, sorot mata dingin sang naga tak disengaja menunjukkan seberkas kebingungan.
Namun dua naga hitam lainnya tak berhenti sedikitpun, langsung menyambar ke arah asap merah yang merupakan transformasi pria paruh baya itu.
Tertawa panjang tiba-tiba menggema, asap merah itu bum! menghilang berubah menjadi pria paruh baya. Sorot mata pria ini berapi-api, saat melangkah maju, seluruh tubuhnya menjadi ilusif transparan, menembus langsung di antara dua naga hitam itu, mendekati Wang Lin dengan kecepatan ekstrem.
“Xu Mu, jangan menyembunyikan tingkat kultivasimu lagi! Mampu bertahan tanpa cedera di tengah begitu banyak Rekan Tao Yin Xu, Yang Shi, dan Mengintip Nirvana, pasti kau adalah kultivator Memurnikan Nirvana!”
Sorot mata tajam berkilat di pandangan Wang Lin. Sejak awal hatinya telah menaruh curiga—di Ranah Pembunuhan ini ternyata tak ada kultivator Memurnikan Nirvana. Hanya saja Shen Shi-nya masih berada di tahap awal Mengintip Nirvana, sama sekali tak bisa merasakan keberadaan penghuni Memurnikan Nirvana.
Namun saat ini, seketika melihat pria paruh baya itu, Wang Lin langsung merasakan hawa yang berbeda dari Monster Tua Sui Nie namun jauh melampaui kultivator tahap Mengintip Nirvana!
"Memurnikan Nirvana!!" Wang Lin menarik napas dalam-dalam, sorot mata penuh semangat bertarung. Tepatnya, ini adalah pertempuran keduanya seumur hidup melawan kultivator Memurnikan Nirvana. Pertama adalah Blood Ancestor, yang kedua adalah pria paruh baya di hadapannya ini!
"Hawa orang ini tak sekuat Blood Ancestor, mungkin masih di tahap awal Memurnikan Nirvana!"
Pria paruh baya itu melangkah mendekat sambil mengibaskan tangan kanannya ke samping. Seketika, pedang kesembilan yang telah menyatu bergetar hebat, mengitari tubuhnya sambil mengeluarkan gemuruh pedang yang menandakan kepasrahan total.
"Akan kujadikan orang ini sebagai saksi kekuatan sejatiku saat ini!" Sorot mata dingin Wang Lin berkilat. Ia tak lagi mundur, tangan kanannya mengepal erat sebelum menyambar ke depan.
Meski ekspresinya tenang, hati pria paruh baya itu sesungguhnya gelisah. Ia tak mampu menembus kedalaman sejati lawannya. Secara lahiriah, Xu Mu hanyalah kultivator tahap awal Mengintip Nirvana - jurang pemisah yang bagai langit dan bumi dibanding levelnya.
Namun entah mengapa, saat memandang Xu Mu, hatinya langsung dipenuhi perasaan jantung berdebar-debar. Seolah dalam tubuh lawannya tersembunyi aura dahsyat nan ekstrem yang bahkan membuatnya, seorang kultivator Nirvana, merasa sangat gentar.
“Pasti dia menyembunyikan tingkat kultivasinya!” Pria paruh baya itu tidak meremehkan Wang Lin, malah menganggapnya sebagai kultivator setingkat. Matanya berkilat, tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya mengarah ke langit. Seketika, titik-titik cahaya tak terhitung muncul di sekelilingnya dan langsung terkumpul di telapak tangannya dalam sekejap napas.
"Menarik kekuatan langit dan bumi!" Pupil Wang Lin menyempit saat terus melangkah. Selain pencerahan akan hukum alam, kemampuan supernatural kultivator Memurnikan Nirvana juga terletak pada kemampuannya menarik energi Yuan langit dan bumi.
Inilah keunggulan fundamental kultivator Memurnikan Nirvana. Kekuatan alam semesta yang melekat pada diri mereka memungkinkan penggunaan teknik supernatural tanpa khawatir kehabisan energi, karena bisa terus-menerus menarik energi Yuan kapan saja.
Pria paruh baya itu menunjuk ke depan dengan tangan kanannya sambil berseru rendah: "Pasir Liar Hongze!" Cahaya kristal yang terkumpul dari segala penjuru di tangannya berkilat, lalu berubah menjadi hamparan pasir hitam. Ini bukan pasir biasa, melainkan tanah Hongze Liar yang tercipta dari energi Yuan langit-bumi dan dimaterialisasi melalui teknik supernatural.
Setiap butir pasir mengandung energi Yuan langit dan bumi yang sangat dahsyat, selain itu juga terdapat aliran-aliran formasi di dalamnya. Di mana pun pasir itu berada, tercipta hamparan raksasa.
Dalam perjalanannya, Wang Lin menggenggam kepalan tangan kanan. Mata ketiga di antara alisnya yang tersembunyi memancarkan Bintik Bintang Dewa Kuno yang berputar liar, melebur ke dalam lengannya sebelum menghantamkan pukulan dahsyat ke depan!
Gemuruh dahsyat mengguncang saat kepalan tangan Wang Lin menghantam. Seketika terwujud lengan raksasa Dewa Kuno, bagaikan kepalan tangan Raksasa yang menyapu segala arah.
Kekuatan Dewa Kuno bertarung melawan energi Yuan langit dan bumi sang kultivator Memurnikan Nirvana!
Pasir Hongze yang memenuhi langit dan bumi itu tiba-tiba memancarkan cahaya aneh dari sorot mata pria paruh baya. Dengan tawa panjang ia berseru: "Ilusi Hongze, menjelma nyata!"
Pasir Hongze tak berujung itu seketika terpusat. Tepat ketika kepalan tangan Dewa Kuno Wang Lin menghantam, mereka menyatu membentuk kepalan tangan raksasa yang identik dengan lengan Dewa Kuno milik Wang Lin!
Inilah letak kemampuan supernatural pria paruh baya itu!
"Hukum yang kupahami adalah Hukum Ilusi!" Pria paruh baya itu membentangkan kedua tangannya, dalam satu sapuan lengan raksasa yang terbentuk dari pasir Hongze itu tiba-tiba bertabrakan dengan kepalan tangan Wang Lin.
Gemuruh keras bergema gila-gilaan di dalam Ranah Pembunuhan, bahkan memicu badai yang menyapu sekeliling. Beberapa kultivator yang gagal menghindar langsung tercekik badai, terseret masuk dengan wajah penuh kengerian sebelum akhirnya menjerit kesakitan dan berubah menjadi kabut darah yang menyatu dengan badai.
Di pusar badai, lengan pasir raksasa ciptaan kemampuan supernatural pria itu bum! runtuh berantakan, berubah kembali menjadi gundukan pasir yang beterbangan.
Tubuh Wang Lin juga terguncang, lengan kanannya langsung mati rasa. Beberapa saat kemudian rasa sakit perih mulai menjalar, sementara tubuhnya terus terdorong mundur oleh hantaman dahsyat tersebut.
“Ini baru kultivator tahap Memurnikan Nirvana!” Sorot mata dingin terpancar dari pandangan Wang Lin.
Dalam hati, pria paruh baya itu semakin yakin bahwa Xu Mu ini pasti menyembunyikan tingkat kultivasinya. Jika benar ia hanya kultivator tahap Mengintip Nirvana, mustahil bisa menyaingi teknik ilusi sejati ini.
Kedua tangan pria itu menepuk angkasa di depannya. Energi Yuan dalam tubuhnya melesat keluar, memadatkan gundukan pasir yang beterbangan menjadi bangau suci dari pasir raksasa. Dengan teriakan menggema yang menggetarkan langit-bumi, sayapnya mengepak keras menghambur ke arah Wang Lin yang sedang mundur.
Tiba-tiba, kilatan putih muncul di kejauhan. Seorang lansia berjubah hijau materialisasi sambil menjilat bibirnya. Matanya berkilauan penuh perhitungan saat melesat cepat mendekat.
“Lao Fu mengabaikan kesempatan rekrutmen Aliansi karena tak ingin menarik masalah. Setelah bersembunyi sekian lama, andai bukan karena khawatir pada Qingshui, tak mungkin aku muncul. Seharusnya aku mencari cara meninggalkan tempat ini untuk menghindari tribulasi. Tapi sekarang, pertarungan Huan Xuzi dengan Xu Mu ini justru memberi Shen Mozi peluang untuk berjasa!”
Siluet orang tua itu bergerak dengan kecepatan ekstrem, berubah menjadi seberkas cahaya sisa yang menyambar ke arah Wang Lin. Saat Wang Lin mundur, sorot mata pria itu memancarkan kilatan jahat. Kedua tangannya membentuk mantra, dua gumpalan Semburan Api hijau terkumpul di telapak tangan.
Sepanjang hidupnya, pria tua ini berkultivasi dengan sifat yang sangat berhati-hati. Ia tak pernah melakukan hal tanpa kepastian, bahkan ketika berada di Ranah Pembunuhan sekalipun.
Dahulu di planet kultivasi miliknya, dengan penuh kewaspadaan ia menghabiskan ribuan tahun untuk membantai kultivator tak terhitung jumlahnya. Banyak pil dan Magic Treasure direbutnya, namun hingga akhirnya pergi, tak ada yang tahu bahwa dialah pelakunya.
Di Ranah Pembunuhan, ia bahkan memaksimalkan sikap hati-hati ini. Saat ini, momen yang dipilihnya benar-benar sempurna! Hampir sekejap mata, orang tua ini telah berada sangat dekat dengan Wang Lin!
Ia tak takut terdeteksi Wang Lin. Bahkan selama bergerak, energi Yuan dalam tubuhnya mengeluarkan distorsi besar-besaran yang mengubah kekuatan alam semesta di sekitarnya.
"Mari kulihat bagaimana kau menggunakan teknik Mengkerutkan Bumi Menjadi Inci!" Kilatan niat membunuh terpancar dari mata Shen Mozi. Seluruh tubuhnya melesat bak anak panah yang dilepaskan dari busur. Dengan lolongan panjang, kedua tangannya melemparkan sesuatu ke depan.
Namun di detik yang sama, Perubahan mendadak terjadi!
Di langit, kabut ungu bergulung-gulat. Jerit kesakitan terdengar dari dalamnya. Tujuh siluet ungu terjatuh dari langit seperti meteor, menabrak permukaan tanah. Satu per satu siluet itu hancur berantakan, hingga akhirnya hanya tersisa satu!
