"Nyala api bergerak karena angin, seakan angin menerpa gunung, rerumputan bergoyang, terlihat seakan gununglah yang bergerak, padahal sebenarnya..." sorot mata Wang Lin menunjukkan perenungan mendalam.
"Sesungguhnya, gunung tidak bergerak, lentera ini pun tak bergerak. Yang bergerak adalah angin!" Tangan kanan Wang Lin tiba-tiba mengibas, seketika semua jendela di kamar menutup dengan bunyi plak-plak.
Angin gunung dari luar terhalang, tak ada setitik pun yang masuk ke dalam kamar.
Tanpa angin, nyala api perlahan mereda dari goyangan kerasnya, namun masih bergoyang lemah seiring habisnya minyak lentera.
Wang Lin mengerutkan kening, memandangi nyala api. Di bawah pantulan cahaya, ekspresinya silih berganti antara terang dan gelap, samar-samar menampakkan kemuraman.
"Tidak! Angin sudah berhenti, tapi nyala api ini masih bergoyang..."
Saat ini Wang Lin tidak menyadari bahwa keadaan yang dialaminya sangat mirip dengan proses membuktikan Jalan, hanya saja yang dibuktikannya bukanlah Jalan diri sendiri, melainkan Jalan Tian Yunzi!
Sudah ratusan tahun mereka berkenalan. Dengan tingkat kultivasi sebelumnya, Wang Lin tak mampu melihat perubahan pada diri Tian Yunzi. Namun kini, ia mulai bisa melihat jejak-jejak rahasia di tubuh sesepuh itu.
Terlalu banyak misteri menyelimuti Tian Yunzi. Yang paling membuat Wang Lin waspada adalah ketidakmampuannya menebak sedikit pun pikiran yang tersembunyi di balik seniornya itu.
"Tian Yunzi bagaikan nyala lilin ini, terus berubah-ubah... Ingin mencari bentuk aslinya, tapi meski angin sudah terputus, tetap tak bisa kutemukan." Kening Wang Lin berkerut, pandangannya tak lepas dari goyangan api lilin.
Waktu berlalu perlahan. Tanpa terasa jam sudah menunjukkan tengah malam. Di luar jendela gelap gulita, hanya erangan angin gunung yang menerpa kertas jendela hingga menimbulkan gemerisik.
Dalam kesunyian malam ini, suara itu terdengar jelas-jelas.
"Angin Bergerak、Gunung Bergerak、Api Bergerak..." Wang Lin mengangkat kepala, melangkahkan kaki ke depan dan langsung menghilang dari kamar. Saat muncul kembali, ia telah berada di langit hitam pekat.
Di bawahnya, terhampar Puncak Ungu Sekte Tianyun!
Di malam ini, angin dingin menghembus kencang. Langit tertutup awan hitam tebal. Cahaya bulan yang tembus melalui lapisan awan hanya menyinari bumi secara samar-samar, membuat segala yang terlihat oleh mata menjadi hamparan gelap.
Sambil merenung, Wang Lin mengangkat tangan kanan dan mengibaskannya perlahan ke arah langit. Gerakan ini mengandung setitik aturan saat merasakan teknik Memanggil Hujan di masa lalu.
Langit gelap yang tertutup awan hitam seketika diguncang angin kencang. Awan-awan tebal berubah menjadi hujan rintik-rintik. Tak lama kemudian, lapisan awan pun menghilang. Cahaya bulan purnama tanpa halangan lagi menyinari bumi.
Dalam pantulan cahaya rembulan, di belakang Puncak Ungu muncul bayangan kelam.
Angin gunung menerpa, membuat rumput-rumput di Puncak Ungu bergoyang. Di tengah gemericiknya, terdengar desahan napas yang mengalun.
Memandang gunung itu, terutama hamparan bayangan di belakangnya. Saat ini, gunung seakan bergoyang mengikuti gerakan rerumputan di atasnya, namun bayangan itu sendiri hampir tidak mengalami perubahan.
"Gunung ini sesungguhnya tidak bergerak!" Sorot mata Wang Lin memancarkan kilatan sinar tajam. Di kepalanya bergemuruh suara pencerahan, seolah berhasil menangkap jejak kebenaran.
"Angin itu hanya mengusap permukaan. Gunung pun hanya terlihat bergerak, namun sesungguhnya hatikulah yang bergerak! Karena hati ini bergejolak, maka gunung pun terlihat bergoyang!" Cahaya pencerahan di mata Wang Lin semakin pekat. Tubuhnya limbung sejenak sebelum kembali ke dalam kamar.
Memandang lilin yang menyala, aura Wang Lin perlahan mereda bagai patung tanpa nyawa.
Seandainya ada orang asing di sini, mereka takkan merasakan keanehan apapun. Nyala lilin tetap bergoyang lembut, mengeluarkan suara plak-plak api yang membakar.
Namun saat ini, cahaya lilin di mata Wang Lin bagaikan gelombang dahsyat yang bergoyang keras. Di tengah berbagai perubahan, perlahan terhenti, dan akhirnya diam sepenuhnya seolah dikenai Teknik Pembekuan.
Dalam sekejap mata itu, jiwa Wang Lin bergetar hebat. Sorot matanya menunjukkan ketidakpercayaan, hampir tak sanggup menerima pemandangan yang disaksikannya.
Energi Yuan dalam tubuhnya lepas kendali dan mengalir deras ke seluruh tubuh. Dentuman bergelombang terus bergema dari dalam tubuhnya.
Seperti petarung bela diri di kalangan orang biasa yang telah membuka semua meridian tubuh.
Dalam kegilaan aliran energi Yuan ini, mata ketiga di antara alis Wang Lin muncul tanpa suara. Celah sempat terbuka, namun tak ada cahaya merah yang keluar. Sebaliknya, seolah sedang menyerap sesuatu, membuat aliran energi Yuan dalam tubuhnya semakin kencang!
Kecepatan ini telah mencapai tingkat yang tak terbayangkan, namun Wang Lin sama sekali tidak merasakan sakit. Saat ini, dia seperti terpaku, menatap tajam nyala lilin itu. Sorot matanya yang penuh ketakjuban telah mencapai puncaknya.
Dia tidak percaya dengan pemandangan yang disaksikannya sekarang. Itu bukan lagi nyala lilin, melainkan semburan api yang sangat lemah. Api kecil ini persis seperti yang dia hasilkan sebelumnya dengan gerakan jarinya.
Seandainya hanya ini, mungkin tidak akan membuat Wang Lin begitu terpana. Namun di bawah tatapannya yang intens, api itu terlihat diam, tapi sebenarnya masih bergerak!
Gerakan ini adalah gerakan terbalik, seolah ada kekuatan magis yang mengitari api tersebut, membuatnya menghilang dengan cara yang tidak dipahami Wang Lin.
Mungkin kata "menghilang" kurang tepat. Secara akurat, api ini terus membesar, membesar, dan membesar lagi. Akhirnya, Wang Lin menyaksikan misteri terdalam yang tersembunyi di balik pembesaran berkali-kali lipat itu!
"Itu adalah titik-titik energi Yuan yang sangat halus. Titik-titik ini saling menjalin dan sesekali mengalami tabrakan dengan cara tertentu. Setiap tabrakan mengeluarkan seberkas panas."
"Sekilas, titik-titik energi Yuan ini tampak kacau. Namun bagi Wang Lin, mereka sangat berbeda - baik saat berpapasan maupun bertabrakan, semuanya mengandung semacam hukum tertentu."
"Ini... inilah hukum... hukum api..." Dari awal hingga akhir, Wang Lin tidak berkedip sama sekali. Matanya menatap tajam nyala lilin sambil bergumam pelan.
"Bisakah... melihat lebih dalam..." Tepat saat pikiran ini terbayang di benaknya, titik-titik energi Yuan itu tiba-tiba membesar. Seperti nyala api sebelumnya, dengan kecepatan yang sangat dahsyat, dalam sekejap napas mereka berubah menjadi raksasa!
Seiring pembesaran titik-titik energi Yuan, serat-serat seperti kapas mulai melingkupi. Namun di saat yang sama, energi Yuan dalam tubuh Wang Lin bergemuruh. Antara alisnya terasa sakit perih, membuatnya seketika sadar.
Keringat dingin mengalir dari dahinya hingga seluruh tubuh, dengan cepat membasahi jubah. Saat ini, raut wajah Wang Lin pucat pasi tanpa darah. Menarik napas dalam-dalam, Wang Lin menatap nyala lilin sambil bergumam: "Apa itu... Mungkinkah inti..."
"Hukum itu bisa kujelajahi, tapi inti ini hanya kulihat sekejap sebelum tubuhku sulit ditahannya." Wang Lin terdiam lama, lalu duduk bersila memulai meditasi.
Waktu berlalu, kegelapan di luar jendela perlahan menghilang digantikan cahaya fajar. Tepat saat langit mulai terang, Wang Lin yang sedang latihan pernafasan membuka matanya. Sorot mata yang seakan memahami segalanya memancar dari pupilnya, mendarat di pintu kamar.
"Adik Ketujuh... Bolehkah aku masuk..." Suara lembut terdengar dari luar loteng.
