Bai Wei tersenyum manis pada Wang Lin, mata elangnya berkeliling memandang sebelum berbalik dan pergi.
Wang Lin tersenyum getir. Terhadap Bai Wei ini, kepalanya benar-benar pusing. Tiba-tiba dari kantong penyimpanannya terdengar gelombang energi tak stabil, diikuti suara Xu Liguo yang bergema dalam kesadarannya.
“Tingkat ekstrem!! Tingkat ekstrem!! Tuan, ini benar-benar tingkat ekstrem! Aku Xu Liguo yang telah melihat begitu banyak orang seumur hidupku, belum pernah menemukan sosok seanggun ini. Terutama tatapannya sebelum pergi, membuat tulang Kakek Xu ini sampai lemas. Ini jauh lebih hebat daripada cewek-cewek itu. Tuan, keluarkanlah aku! Kalau Tuan tidak suka, aku yang mau! Melihatnya, aku jadi teringat Mei Ji dulu.”
Terhadap tuduhan Xu Liguo, Wang Lin tidak menghiraukan. Jiwa Yuan Shen-nya berputar, suara Xu Liguo pun terhapus.
Saat itu, tawa ringan terdengar di samping Wang Lin. Zhao Xinmeng muncul melalui materialisasi, pandangannya pada Wang Lin terlihat berbeda.
Wang Lin mengerutkan kening lalu bangkit dan duduk di kursi. Dengan suara berat ia berkata, "Shijie keempat, urusanmu akan kuperhatikan."
Zhao Xinmeng menatap Wang Lin, terdiam sejenak sebelum berkata lembut: "Meskipun tingkat kultivasiku tidak tinggi, setelah ribuan tahun berkultivasi, tubuhku masih perawan. Jika kau membantuku memperkuat penyegelan, aku... aku bisa memberimu Energi Yin ribuan tahun ini." Saat mengucapkan ini, pipinya memerah. Di hadapan Wang Lin, dia mengangkat lengan bajunya memperlihatkan titik merah kirmizi tanda keperawanan di lengannya.
Dia menggigit bibir bawah, menurunkan lengan bajunya, melirik Wang Lin sejenak sebelum berbalik dan pergi.
"Ini harapan terakhirku. Kemampuannya bertarung dengan Ling Tianhou membuktikan tingkat kultivasinya pasti bukan sekadar Mengintip Nirvana biasa. Sangat mungkin dia telah mencapai tingkat Memurnikan Nirvana. Jika dia mau membantu, pasti bisa sepenuhnya menekan segel ini..." Zhao Xinmeng menghela napas lesu, siluetnya menghilang di ujung cakrawala.
"Jika mencari bantuan orang lain, dengan keberadaan Guru, sepertinya tak ada yang berani melakukan ini..."
Wang Lin duduk di dalam kamar, sorot mata menunjukkan perenungan. Membantu Zhao Xinmeng hanyalah perkara kecil, namun tindakan ini jelas bukan hal yang disukai Tian Yunzi.
"Jika pernyataan Zhao Xinmeng sebelumnya memang benar, Guru yang sama sekali tidak memperhatikan masalah penyegelan, pasti memiliki maksud tersembunyi... Kukira... di dalam hatinya juga ada kontradiksi."
Saat merenung, Pedang Immortal tempat Xu Liguo bersemayam di dalam kantong penyimpanan mulai gelisah. Gelombang-gelombang energi yang keluar dari kantong penyimpanan mengganggu aliran pikiran Wang Lin. Ia mengerutkan kening lalu menepuk kantong penyimpanan. Seketika Xu Liguo melesat keluar dari pedang, kabut hitam menyelimuti area depan Wang Lin. Sesaat kemudian kabut itu berkontraksi dan terpusat, berubah menjadi wujud asli Xu Liguo.
Xu Liguo matanya bersinar, setelah muncul langsung mengendus-endus dengan kencang di area tempat Bai Wei sebelumnya berada. Wajahnya menunjukkan ekspresi mabuk kepayang sambil bergumam: "Tingkat ekstrem! Benar-benar tingkat ekstrem! Dibandingkan dengannya, bahkan gadis kecil di Daerah Yao Ling itu tidak ada apa-apanya. Kalau saja aku bisa..." Senyum mesum bergelombang muncul di wajah Xu Liguo.
Wang Lin menyapu sekilas Xu Liguo dengan dingin. Seketika tubuh Xu Liguo gemetar. Ia merasakan hawa dingin menyapu tubuhnya yang bisa langsung menembus jiwanya. Hal ini membuatnya langsung tersadar, dalam hati menggerutu penuh penyesalan.
"Sialan, kenapa tingkat kultivasi bintang pembawa malapetaka ini makin tinggi? Sungguh tak adil! Dulu waktu ketemu, meskipun gue juga takut, tapi nggak separah sekarang cuma diliatin aja jiwa gue langsung gemetar. Seolah-ahluk terkutuk Raja Iblis ini bisa bikin jiwa Kakek Xu lenyap cuma dengan satu pikiran." Xu Liguo merubah raut wajah drastis, tapi segera mengganti ekspresi menjadi penjilat yang merendah, membungkukkan tubuhnya sambil menjilat:
"Tuan perkasa, tingkat kultivasi Tuan benar-benar meningkat lagi! Ini membuktikan Tuan memang berbakat luar biasa..."
Sebelum Xu Liguo selesai, Wang Lin memotong dengan suara datar: "Kau buru-buru minta keluar, ada urusan apa?" Nada suaranya tenang, tapi pandangan matanya dingin menusuk.
Menurutnya, Xu Liguo memang perlu sesekali dihajar. Jika tidak, moxiu ini pasti akan melanggar segala hukum. Raja Iblis yang ia ciptakan ini, di dunia ini mungkin hanya dirinya yang paling memahami sifat asli makhluk ini.
Sebelum Xu Liguo dimurnikan menjadi Raja Iblis, sudah banyak aura dendam tersimpan di hatinya. Ditambah dengan karakter aslinya, setelah akhirnya disuling menjadi mahluk iblis, sifat pemberontaknya langsung berlipat ganda seolah terlahir dengan tulang pengkhianat. Hanya dengan kekuatan yang selamanya melebihinya, barulah bisa menekannya mati-matian.
Dulu di dalam Binatang You Ming, para tetua Suku Terpilih Dewa mengira Xu Liguo sebagai tipe orang yang sangat setia. Namun kenyataannya, kesetiaannya mungkin tidak sampai setitik pun. Kalaupun ada, itu hanyalah kebiasaan yang terpaksa terbentuk setelah ratusan hingga ribuan tahun hidup di bawah tekanan aura Wang Lin di kedalaman hatinya.
Dalam hati Xu Liguo kerap muncul pikiran-pikiran pembangkangan. Hal ini sebenarnya sudah saling dipahami diam-diam oleh Wang Lin.
“Sial, si Raja Iblis pembawa malapetaka ini hari ini benar-benar akan menghajar aku...” Xu Liguo gugup menjilat bibirnya, segera menjilat, "Tuan, sebenarnya alasan Xu kecil keluar adalah untuk mengucapkan selamat atas peningkatan tingkat kultivasi Tuan. Sejak pilihan bijaksana dan perkasa hamba mengikuti Tuan dulu, hampir setiap kali hamba muncul, tingkat kultivasi Tuan pasti meningkat. Lama-lama, hamba berpikir, kalau hamba lebih sering muncul, mungkin tingkat Tuan akan semakin tinggi, hehe..." Sambil berbicara, Xu Liguo mati-matian mengamati ekspresi Wang Lin, siap mengubah alasan kapan saja.
Wang Lin mengerutkan kening, namun seberkas senyum mengambang di bibirnya. Ia menatap Xu Liguo dan berkata datar, "Kalau kau memang tulus, untuk sementara jangan kembali ke Pedang Immortal. Tetaplah di sampingku dan pelajarilah baik-baik warisan aura pedang yang kau terima."
Xu Liguo segera menepuk dada, berkata: "Tuan tenang saja, Xiao Xu pasti tidak akan mempermalukanmu. Aku pasti akan berlatih kemampuan supernatural dengan baik!" Meski mulutnya berkata demikian, hatinya menyimpan ejekan.
"Masihlah Tuan Xu yang paling cerdik! Reaksiku cepat, beberapa kata manis dikeluarkan, bahkan Raja Iblis pun harus mengaku kalah! Sekuat apa pun tingkat kultivasimu, takkan sanggup melawan kemampuan Kakek Xu!"
Wang Lin tak lagi menghiraukan Xu Liguo. Ia duduk bersila dan mulai melakukan latihan pernafasan.
Xu Liguo mengambang di kamar seperti hantu pengembara. Karena kebosanan, pikirannya melayang ke pesona Bai Wei. Dengan hati-hati ia melirik Wang Lin, lalu perlahan mengendus-endus sambil menunjukkan ekspresi berahi.
“Sungguh cantik, benar-benar cantik… Kalau dia benar-benar perempuan mungkin tidak masalah, Tuan Xu sudah pernah melihat banyak perempuan, tapi dia justru seorang pria…” Xu Liguo menggigil penuh gairah, hatinya gatal-gatal, hampir tak sabar ingin segera mencari Bai Wei untuk berdiskusi hati ke hati.
Berimajinasi sejenak, Xu Liguo semakin merasakan ada kegelisahan dalam tubuhnya. Namun begitu teringat Wang Lin masih di sampingnya, dia pun menghela napas panjang dengan pasrah.
“Dulu ketika Kakek Xu mengikuti Sang Leluhur klan Raksasa, betapa baiknya dia memperlakukanku. Bahkan memberikan Mei Ji padaku. Masa-masa itu sungguh penuh warna… Sayang sekarang kembali ke sisi bintang pembawa malapetaka ini, malah terkurung dalam kantong penyimpanan sepanjang hari. Kehidupan indah ini pun menjauh.” Begitu pikir Xu Liguo, amarah pun berkobar dalam hatinya.
“Nanti kalau gue udah naik tingkat kultivasinya, pasti bakal gue habisin si bintang pembawa malapetaka ini, paling-paling gue tembak... tembak...” Saat pikirannya melayang, tiba-tiba ia melihat kelopak mata Wang Lin seperti berkedut. Xu Liguo langsung menjilat dengan senyum manis sambil membungkuk hormat.
Tapi setelah menunggu lama, Wang Lin tetap tak membuka mata. Dalam hati Xu Liguo mengutuk: "Bego banget nggak bisa nikmatin. Kalo ada yang mau nyembah Kakek Xu, pasti udah gue terjang duluan, apalagi itu si cantik yang ngeliat penuh cinta..." Ia menghela napas dalam hati. Sadar tingkat kultivasinya masih rendah, setelah lama merenung, akhirnya ia duduk bersila di samping sambil mencerna warisan aura pedang kuno.
"Kakek Xu harus giat latihan! Kalo nggak, jurang antara gue sama si Raja Iblis ini makin lebar. Bisa-bisa seumur hidup nggak bisa kabur dari cakar iblisnya dan lepas dari lautan penderitaan ini!"
Setelah Xu Liguo meditasi, Wang Lin membuka mata dengan kilatan sinar tajam yang kemudian menghilang. Tanpa menghiraukan Xu Liguo, di dalam hati Wang Lin telah memutuskan untuk Menyempurnakan Raja Iblis ini sekali lagi.
Waktu berlalu cepat, tak terasa sudah tiba tengah hari. Cahaya keemasan di luar loteng yang menyilaukan mata menyapu semua bayangan gelap di bumi. Langit biru nan luas tanpa sehelai awan pun terlihat, memancarkan ketenangan di hati siapa pun yang memandangnya.
Wang Lin membuka mata dan bangkit. Saat pintu kamar terbuka sendiri dengan sendirinya, ia melangkah keluar. Xu Liguo buru-buru bangkit mengikuti sambil matanya melirik ke segala penjuru, sorot matanya nyaris tak bisa menyembunyikan gejolak hatinya.
"Akan menemui si cantik itu!"
Wang Lin melesat menginjak udara menuju kaki Gunung Zi. Dari kejauhan, siluet manusia berkedip-kedip di tujuh puncak Sekte Tianyun terlihat lalu lalang, menunjukkan kharisma sekte besar.
Suara mantra yang dilantunkan serempak bergema, ternyata berasal dari murid kelas rendah Sekte Tianyun yang sedang memperdalam penguasaan mantra.
Energi spiritual pekat menyelimuti Sekte Tianyun, meski di tengah hari mengandung sedikit unsur api matahari sejati yang tidak cocok untuk latihan pernafasan, sehingga tidak terlihat kemegahan energi spiritual yang mengalir deras dan bergolak seperti pada pagi atau senja.
Aliran Ungu menempati posisi terendah di antara tujuh aliran Sekte Tianyun, bahkan tujuh murid penerus sejati Tianyun dari aliran ini pun tidak lengkap - termasuk Wang Lin, hanya ada lima orang.
Akibatnya, murid biasa yang bergabung di Puncak Ungu semakin sedikit. Puncak megah ini terasa sepi di tengah hari, dengan jumlah penghuni yang tidak banyak.
Menuruni gunung, sepanjang jalan Wang Lin tidak bertemu satu pun siluet manusia. Xu Liguo mengikuti di belakang Wang Lin. Cahaya keemasan yang menyinari tubuhnya justru memberinya kenikmatan, terlebih saat membayangkan akan segera bertemu sang kecantikan. Xu Liguo semakin tidak sabar, geram dengan kecepatan Wang Lin yang terlalu lambat.
Memandang punggung Wang Lin, Xu Liguo berbisik dalam hatinya: "Meski hidup tanpa kebahagiaan, peningkatan tingkat kultivasi Bintang Pembawa Malapetaka ini bahkan membuat Kakek Xu seperti aku harus mengakui! Kultivator Pembentukan Inti kecil dulu, kini menjadi ahli ilmu besar..." Tiba-tiba ia mengusir pikiran itu, "Jangan sampai aku seperti dia. Hidup seperti apa ini? Terutama karena kekuatannya dibangun di atas angin anyir dan hujan darah serta bahaya di setiap sudut. Aku Xu Liguo tidak cocok, lebih enak memangku kecantikan saja."
"Kalau aku seperti dia, cepat atau lambat pasti akan dihancurkan. Entah kapan bintang pembawa malapetaka ini bernasib sial dan dibunuh... Tidak, kalau dia terbunuh, nasibku mungkin juga akan buruk. Bisa-bisa kecerdasanku dihapus dan ditangkap jadi roh pedang biasa." Saat pikiran liar Xu Liguo berkecamuk, Wang Lin telah tiba di kaki Gunung Ungu.
Di kaki gunung terdapat sebuah paviliun. Sebuah siluet ungu berdiri tenang di dalamnya. Dari kejauhan, sosok itu terlihat anggun, namun nuansa feminin yang berlebihan menciptakan kesan rapuh.
Angin sepoi-sepoi berhembus, mengangkat helai rambut hitamnya. Dengan gerakan lembut tangan giok, dia merapikan rambutnya sambil berbalik badan, lalu menyunggingkan senyum manis ke arah Wang Lin yang mendekat.
Pemandangan ini, bagi yang tidak tahu latar belakangnya, sungguh bisa membuat banyak perempuan kehilangan pesona di hadapannya.
"Saudara Wang memang layak dipercaya." Sorot mata Bai Wei berkilat disertai tawa ringan.
Meskipun ekspresi Wang Lin tampak tenang, Xu Liguo di belakangnya justru menyorotkan mata berbinar, menatap tajam Bai Wei. Andai Wang Lin tidak ada di situ, pasti sudah langsung menerjangnya.
"Benda apa ini?" Pandangan Bai Wei mendarat pada Xu Liguo yang tubuhnya masih dilingkupi kabut hitam. Seketika kabut itu terserap masuk ke dalam tubuh, mengembalikan wujud aslinya. Sorot matanya memancarkan nafsu meski raut wajahnya sangat serius. Saat hendak berbicara, dengusan keras Wang Lin membuatnya refleks menunjukkan ekspresi menjilat.
Perubahan ekspresi yang begitu cepat membuat Bai Wei tertegun sejenak.
"Ini roh senjata-ku. Saudara Bai, tolong tunjukkan jalan ke pasar yang kau sebut sebelumnya." Wang Lin tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Dengan kehadiran Wang Lin, meski hati Xu Liguo gatal-gatal tak karuan, ia tak berani menunjukkan terlalu banyak. Ia hanya bisa memandangi Bai Wei dengan tatapan penuh rindu, sambil mengutuk dalam hati: "Raja Iblis pembawa sial Wang Lin terkutuk ini! Kau sendiri tidak mau menikmati, malah melarang Kakek Xu menyentuhnya! Tidak ada keadilan Langit, sungguh tak ada keadilan!"
"Saudara Wang!" Bai Wei mengerutkan alis indahnya, suaranya penuh kejengkelan.
Wang Lin langsung merasa canggung. Rasa canggung seperti ini sangat langka dalam hidupnya. Dari dua kali pengalaman serupa yang pernah ia alami, hampir semuanya disebabkan oleh Bai Wei.
Di tengah kecanggungannya, Xu Liguo di belakang justru terpana memandangi Bai Wei. Dalam hatinya bergemuruh teriakan: "Langit Maha Melihat! Membiarkan Xu Liguo bertemu cinta sejati seumur hidup! Aku tak tahan lagi!" Kabut hitam dalam tubuhnya bergolak keras, menyebar bagai hendak berubah menjadi mulut raksasa yang siap menelan Bai Wei.
"Pada momen ini, apa pun Wang Lin, apa pun bintang pembawa malapetaka, semuanya terlupakan di belakang kepala. Yang terlihat di matanya hanyalah senyuman dan kerutan dahi Bai Wei. Namun begitu tubuhnya baru saja menerjang, sorot mata dingin berkilat di mata Wang Lin. Tangan kanannya menembus kabut hitam, langsung mencengkeram jiwa Xu Liguo di pusat kabut tersebut."
Xu Liguo berbalik kasar, menunjukkan ekspresi mengerikan ke arah Wang Lin. Tapi langsung terdengar pekikan "Wu'ao!" saat tangan kanan Wang Lin meremas. Ia segera berganti sikap menjilat, "Tuan, Tuan, hamba salah! Sungguh salah!"
"Adik...Adik Junior Bai, tolong tunjukkan jalannya." Wang Lin menggenggam Xu Liguo, suaranya berat.
Bai Wei yang sejak tadi sudah menangkap jejak keanehan, menyapu sekilas pandangan penuh minat ke Xu Liguo. Sekilas pandangan ini membuat Xu Liguo kembali bersemangat.
Dengan tersipu, Bai Wei menepuk kantong penyimpanan. Seketika Pedang Terbang melesat keluar dan mendarat di kakinya, berubah menjadi cahaya pedang yang melesat ke cakrawala. Wang Lin tetap tenang, melangkah mantap dan langsung menyusul cahaya pedang tersebut.
"Meski dulu Bai Wei memang agak feminin, tapi tidak separah sekarang. Tubuhnya kini penuh energi Yin, bahkan sifat polosnya pun banyak berubah." Dalam perjalanannya, ekspresi Wang Lin berubah. Ia merasakan kehadiran siluet yang diam-diam mengikut di belakang. Tanpa perlu menoleh, ia tahu itu adalah Zhao Xinmeng!
