Wang Lin mendorong pintu kamar. Di luar terlihat Yichenzi berdiri dengan senyum sambil menyatukan tinju.
"Rekan Tao terlalu bersikap sopan. Silakan." Wang Lin tersenyum.
Di bagian utara halaman terdapat paviliun kecil yang sangat indah. Selain ukiran naga dan fenghuang, seluruh strukturnya terbuat dari Giok Surgawi. Di sekelilingnya terdapat formasi pengumpulan spiritual yang membuat energi dewa terus bersirkulasi selamanya.
Di luar paviliun mengalir sungai kecil yang gemericik, seolah mampu membersihkan segala masalah keduniawian. Beberapa ikan kecil hijau berenang riang, terkadang melompat ke permukaan air sebelum jatuh kembali dengan suara 'dok', memercikkan riak-riak air yang berpencar.
Di dalam paviliun, pria paruh baya berjubah ungu dan orang tua berbaju hijau duduk berhadapan. Di antara mereka berdiri meja batu putih yang memancarkan kilauan lembut.
Di sampingnya, seorang gadis cantik luar biasa berdiri dengan anggun, matanya yang besar berkelip-kelip memandang Yi Chenzi dan Wang Lin yang berjalan mendekat dari kejauhan.
Saat Wang Lin dan rekannya mendekat, pria paruh baya dan orang tua berbaju hijau itu berdiri, tersenyum ramah sambil menyatukan tinju ke arah Wang Lin sebagai penghormatan.
"Saudara Wang, silakan." Pria paruh baya itu menunjuk ke sisi sambil tersenyum.
Wang Lin menyapu pandangannya ke paviliun, terutama tertahan pada gadis cantik yang memandangnya. Perempuan ini juga seorang kultivator, meski tingkat kultivasinya tidak tinggi—baru mencapai periode Yuanying. Kecantikannya luar biasa, dipadu dengan aura kepolosan yang langka di Dunia Kultivasi. Hanya mereka yang diasuh sejak kecil oleh individu dengan tingkat kultivasi sangat tinggi, dan dilindungi dari kekejaman dunia ini, yang bisa mempertahankan kemurnian seperti itu.
Rupa perempuan ini memiliki kemiripan tertentu dengan Yi Chenzi.
Melihat Wang Lin memperhatikannya, wajah gadis itu langsung memerah. Ia buru-buru menunduk, namun dari sudut matanya sesekali masih melirik Wang Lin dengan rasa penasaran.
Wang Lin tersenyum tipis. Dengan kecerdikannya, ia tentu memahami maksud Tiga Dao Chenzi. Mengingat baru saja terjadi ketegangan di antara mereka - meski tidak terlalu serius - namun di Dunia Kultivasi segala kemungkinan bisa terjadi. Ketiganya khawatir undangan ke tempat sepi ini akan membuatnya curiga. Karena tak bisa menjelaskan langsung, mereka mengajak perempuan yang jelas adalah kerabat dekat ini sebagai pendamping. Dengan begitu, mereka secara tak langsung menunjukkan niat baik.
Jika tidak, mana mungkin mereka membawa junior sekelas Bayi Yuan Ying ke sini.
Setelah semua duduk, Yi Chenzi memanggil gadis itu. Dengan senyum ia memperkenalkan: "Saudara Wang, ini junior dari klan kami. Si kecil ini nekat ikut datang. Semoga Rekan Tao bisa memakluminya."
"Ling'er, ini adalah Senior Wang, ahli ilmu besar. Bahkan Lao Fu ini harus sangat menghormati beliau. Kesempatanmu bisa bertemu beliau adalah sebuah takdir yang luar biasa," kata Yi Chenzi dengan suara berat dan ekspresi serius sambil menatap gadis itu.
Gadis itu mengedipkan matanya, lalu membungkuk hormat ke arah Wang Lin. "Ling'er memberi salam pada Senior," ujarnya dengan suara lembut merdu bagai kicauan burung bulbul, seolah meresap hingga ke dalam tulang.
Wang Lin mengamati perempuan itu dengan seksama, sorot matanya memancarkan keheranan.
"Pasti Rekan Tao Wang sudah menyadari bahwa cucu perempuan saya ini terlahir dengan spiritual air. Semua ciri lain sudah saya tutupi, hanya suaranya yang belum bisa sepenuhnya disembunyikan karena keterbatasan tingkat kultivasiku. Terpaksa saya harus selalu membawanya. Dengan bakatnya yang istimewa, di dunia luar pasti akan diincar sebagai cauldron oleh mereka yang berniat jahat," keluh Yi Chenzi dengan senyum getir.
Wang Lin mengangguk, tubuh Roh Air memang paling cocok untuk dijadikan cauldron. Namun karena perempuan ini mengikut di samping Yichenzi, tak perlu khawatir. Hanya sedikit yang berani merebut perempuan dari tangan Tiga Tokoh Jalan Dunia. Memusuhi mereka karena ini sungguh tidak sepadan.
Lagipula, meski Tiga Tokoh Jalan Dunia tampak hanya tiga orang, jika benar-benar menghadapi krisis hidup-mati, jaringan pertemanan mereka pasti akan memanggil banyak pembantu. Dengan begitu, kekuatan mereka menjadi sangat dahsyat.
Saat mendengar suara perempuan cantik itu sekejap mata, Wang Lin sempat terbayang keraguan. Meski segera pulih, entah mengapa hatinya dipenuhi kepahitan yang pekat. Kepahitan ini begitu intens, seakan membangkitkan ingatan yang terpendam selama bertahun-tahun.
"Dia... juga memiliki tubuh Roh Air alami..." Wang Lin menghela napas dalam hati. Beberapa hal mustahil dilupakan. Luka-luka tertentu takkan pernah bisa terpendam selamanya.
Apa yang dianggap telah terbenam dalam debu waktu, ketika menghadapi situasi yang serupa, selalu terungkit tanpa sengaja. Setiap sentuhan hanya memicu sakit perih yang tak tertahankan di hati.
Menghela napas dalam hati, pandangan Wang Lin kembali mendarat di gadis jelita itu. Perempuan itu tampak gugup, menundukkan kepala tak berani menatap Wang Lin.
Dengan menepuk kantong penyimpanan, sebuah topi jerami muncul di tangan Wang Lin. Memandang topi itu, seakan ia melihat siluet Yun Quezi di masa lalu. Meletakkan topi di meja, Wang Lin berkata tenang: "Benda ini adalah pemberian seorang teman lama. Dapat menyelimuti seluruh aura tubuh. Setelah Rekan Tao Yichenzi menyempurnakannya, kekuatannya mungkin akan bertambah. Kuhadiahkan ini untuk anak ini."
Gadis itu mengerutkan hidung, jelas merasa topi jerami itu terlihat jelek.
Yichenzi matanya memancarkan cahaya aneh, mengambil topi jerami dan mengamatinya dengan seksama, terkagum berkata: "Saudara Wang, meskipun benda ini bukan Immortal Treasure, namun sangat rumit. Di dalamnya terdapat banyak lapisan Larangan yang bahkan saya pun tak bisa melihat semuanya dalam sekejap. Kombinasi berbagai Larangan ini bisa menutupi seluruh aura tubuh dengan sangat ketat. Jika bertemu ahli Larangan sejati, melalui topi ini bisa berkembang menjadi tak terhitung Larangan baru yang meningkatkan tingkat kultivasi Larangan. Saudara Wang, hadiah ini terlalu berharga..."
Gadis itu segera menunjukkan ketertarikan di sorot matanya.
Wang Lin menggelengkan kepala, "Benda ini tak berguna bagiku, berikan saja pada anak ini."
Yichenzi ragu sejenak, lalu mengangguk sambil mengucapkan terima kasih.
Memandangi gadis itu dengan kelembutan, Wang Lin kembali menepuk kantong penyimpanan dan mengeluarkan tiga lonceng, tersenyum: "Ini juga untukmu."
Gadis itu menatap dengan sorot mata penuh kejutan dan sukacita, menerima lonceng tersebut. Saat menggoyangkannya, gemerincing nyaring bergema, membuatnya segera tertawa riang. Semakin ia memandang, semakin ia menyukainya. Dengan suara manis ia berkata pada Wang Lin, "Ling'er berterima kasih pada Senior~"
Suara ini, dibanding sebelumnya, tatapan genitnya semakin pekat. Namun bagi Wang Lin, hal ini sama sekali tidak berpengaruh.
Yichenzi melirik lonceng itu. Dengan wawasannya, ia langsung mengetahui keistimewaannya. Dalam hati ia menghela napas, lalu berdiri dan menyatukan tinju ke arah Wang Lin dengan suara berat, "Rekan Tao Wang, Lao Fu mengucapkan terima kasih."
Dalam hatinya ia merasa sangat malu. Awalnya mereka bertiga yang memulai provokasi, kini keturunannya malah menerima hadiah berharga. Setelah duduk dan merenung sejenak, ia mengeluarkan sebongkah batu hitam dari kantong penyimpanan, "Rekan Tao Wang, mohon terima Batu Tianming ini. Bagi kultivator level kita, Batu Tianming bisa digunakan untuk menitipkan Jiwa Yuan Shen guna mematerialisasi tubuh kedua, atau menyimpan kemampuan supernatural besar sebagai cadangan. Jika kau menolak, Lao Fu benar-benar takkan sanggup menahan malu."
Wang Lin tersenyum mengambil batu ini, Shen Shi-nya menyapu sekilas. Meski raut wajaknya tetap tenang, hatinya bergetar. Batu hitam ini sangat aneh, di bagian dalamnya terdapat banyak lubang kecil yang memancarkan hawa keanehan. Selain bisa menyerap dan menyimpan Shen Shi, juga dapat menyimpan teknik supernatural terlebih dahulu - mirip dengan talisman Suku Immortal Peninggalan.
Selain itu, jika tekad digerakkan, melalui batu ini bisa mematerialisasi tubuh kedua ilusif. Bisa dikatakan sebagai harta karun dengan utilitas sangat dahsyat.
Meski harta ini bukan barang yang sangat berharga, tetap tergolong langka. Wang Lin mengangguk ringan lalu menampungnya ke kantong penyimpanan.
"Lao Fu lalai, belum memperkenalkan dua adik seperguruan ini. Ini adalah adik kedua Liu Yue Long, nama Tao Yi Long Zi." Yi Chen Zi menunjuk pria berjubah hijau sambil tersenyum.
Pria berjubah hijau berdiri, menyatukan tinju ke arah Wang Lin: "Gelar hanyalah kulit luar. Sebutan Yi Long Zi terasa terlalu angkuh di hadapan Saudara Wang. Silakan panggil nama asli hamba saja."
“Ini adalah adik ketigaku, Zhen Xinghan, nama Tao Yixingzi (Bintang Tunggal).”
Pria paruh baya berjubah ungu itu memiliki tingkat kultivasi terendah, meskipun juga berada di tahap menengah Mengintip Nirvana, namun jelas kalah dibanding Long Zi. Saat ini ia berdiri dan menyatukan tinju dengan penuh hormat: "Saudara Wang juga boleh memanggilku dengan nama asli."
“Bolehkah kami tahu nama Tao Saudara Wang?” tanya Yichenzi setelah selesai memperkenalkan, menatap Wang Lin.
Di dunia kultivasi, sebutan nama Tao meskipun ada di kalangan kultivator tingkat rendah, umumnya tidak diakui dan hanya tersebar di lingkup kecil, sama sekali tak bisa dibandingkan dengan nama Tao kemampuan supernatural besar yang sesungguhnya, baik dalam makna maupun skala fundamentalnya.
Dalam lingkaran kultivasi yang telah mencapai Langkah Kedua, nama Tao seringkali merupakan bentuk pengakuan antar sesama dan ringkasan kemampuan seumur hidup.
Hingga hari ini, Wang Lin sebenarnya belum memiliki nama Tao resmi. Jika harus disebut, maka itu adalah gelar "Anak Iblis" yang diberikan kepadanya di Domain Bintang Luo Tian dahulu kala karena pembantaiannya!
Setelah merenung sejenak, Wang Lin berkata dengan tenang: "Nama Tao Wang adalah Mo Daozi (Anak Iblis)!"
"Begitu kata-kata ini terucap, ketiga orang Yichenzi langsung merasakan getaran pembantaian berdarah mengalir dari dasar kalbu, seolah Wang Lin yang duduk di samping mereka tiba-tiba berubah menjadi binatang buas kuno dengan aura pembantaian membara."
"Wang baru saja kembali dari perjalanan. Sebelumnya tidak lama menetap di Planet Tianyun, mungkin Tiga Sesepuh belum pernah mendengar." Wang Lin mengambil cawan arak dan meminumnya sebanyak satu tegukan.
"Dengan Tubuh fisik Dewa Kuno-nya, semua racun di dunia ini - kecuali beberapa benda langka dari era Tai Gu - takkan mampu meracuninya."
Dengan menyapu sekilas menggunakan Shen Shi, jiwanya tetap tenang.
Saat meletakkan cawan, gadis jelita bernama Ling'er melangkah anggun mendekat. Mengambil kendi anggur dan menuangkannya penuh untuk Wang Lin, ia kembali ke sisi Yichenzi sambil sesekali melirik dengan mata indahnya.
Yichenzi dan yang lain perlahan kembali normal. Percakapan santai dengan Wang Lin pun berlanjut, hingga akhirnya saling berdiskusi tentang Dao.
Waktu berlahan berlalu, dalam percakapan keempat orang tersebut, perlahan tiba saat rembulan menggantung di langit, di antara mereka mulai muncul sedikit familiaritas. Angin sepoi-sepoi berhembus, Yi Chenzi mengambil cawan arak dan meneguknya, lalu menghela nafas:
"Dalam perjalanan Jalan (Dao), kebanyakan orang membahas tentang memutuskan ikatan duniawi, menjaga diri sendiri. Hanya dengan demikian seseorang bisa mengisolasi segalanya, memusatkan hati menapaki Jalan untuk mencapai Jalan Agung langit dan bumi. Sayangnya, seumur hidupku Lao Fu bisa memutuskan segala sesuatu, hanya kata 'ikatan keluarga' yang tak pernah bisa kuhapuskan."
"Mengapa harus diputuskan? Kultivator bahkan tak gentar menghadapi langit dan bumi, mengapa harus takut pada esensi spiritual hati ini. Wang Mou mendengar di beberapa domain, praktik kultivasi sering dilakukan oleh keluarga. Kultivator dari keluarga secara alami memiliki ikatan keluarga, namun tetap ada juga kultivator dengan kemampuan supernatural besar yang menonjol. Segalanya sebenarnya bergantung pada keteguhan hati saja."
